Anda di halaman 1dari 13

PRINSIP-PRINSIP

MENCARI KEBENARAN
(Agama Islam Minggu ke-2)

Mudasir
Jurusan Kimia FMIPA UGM
Sumber Hukum dan Kebenaran
• Maksud dan Tujuan kehidupan: Mencari ridlo Allah SWT
• Caranya: menunaikan seluruh kehendak pemberi kehidupan
yakni Allah SWT dalam setiap aktivitas kita
• Dari manakah kehendak-kehendak Allah dapat kita ketahui dan
pahami?
1. Al Qur’an / Al Kitab
2. Sunnah Nabi dalam Hadist-hadistnya
Nabi diutus oleh Allah SWT dalam rangka:
a. Penjelas terhadap kandungan isi Al Qur’an

b. Sebagai teladan yang baik bagi umat


3. Kehidupan para sahabat nabi
• Sahabat nabi adalah orang-orang terbaik dan orang-orang
pilihan

4. Ijtihad bagi yang memenuhi syarat-syaratnya


Apabila tidak terdapat nash/keterangan dari Al Qur’an, Sunnah Nabi dan
Para sahabat-sahabatnya yang telah dijamin masuk surga.
Kita sering mencoba memahami Al Qur’an dengan semata-mata
menggunakan akal dan fikiran kita tanpa terlebih dahulu mencari tahu
bagaimana menurut sunnah nabi dan para sahabatnya. Padahal
merekalah yang lebih tahu tentang tafsir suatu ayat. Cara semacam ini
tentu tidak benar
Tatacara/Adab dalam mencari
kebenaran
• Khikmah Nabi Musa berguru kepada Nabi Khaidhir: Sikap sabar
dan tawadlu’ dalam mencari kebenaran (Surat Al Kahfi: 65 – 82)
• Bila dibacakan ayat Allah SWT (kebenaran) bertambah
imannya: Yang dipentingkan adalah bertambahnya iman bukan
bertmabahnya ilmu (pengetahuan) (Al Anfal: 2)
• Mendengarkan dan mengikuti yang terbaik Az Zumar: 18)
• Mau mendengar dan berfikir (Al Mulk: 10)
• Menghadirkan hati (Qoof: 37)
• Mendengarkan, Mujahadah, melangkah ke iman, meniadakan
diri (siap diisi) dan tidak menutup diri (Al Imran: 193)
Yang sebaiknya tidak dilakukan
• Mendengarkan tapi bermain-main: hati lalai (Al
Anbiya’: 2-3)
• Tergesa-gesa tidak khusu’ (Thoha: 114)
• Menuruti nafsu dan sombong: cara orang
Yahudi (Al Baqoroh: 87)
• Seperti keledai memikul kitab (Al Jum’ah: 5)

Para sahabat Nabi yang Ummiy (buta baca tulis)


dapat menjadi generasi terbaik karena sikap
tawadlu’ dan sabarnya ketika mencari
kebenaran
Dalil-dalil Aqli ttg kebenaran Al Qur’an
1. Keajaiban Ilmu Pengetahuan Al Qur’an
- Gaya bahasa dan ketinggian hikmah yang terkandung al qur’an
Nabi Muhammad adalah nabi yang Umiyii (buta aksara) dan
tidak pernah belajar tatabahasa arab. Bagaimana mungkin
orang yang buta aksara dapat membuat buku dengan gaya
bahasa dan khikmah yang luar biasa tinggi. Jadi adalah suatu
kemustahilan kalau Al Qur’an merupakan hasil karangan dari
Muhammad SAW.
- Sejumlah kebenaran Ilmu Pengetahuan yang hanya mampu
disingkap melalui kemajuan teknologi abad ke-20 telah diungkap
dalam Al Qur’an 1400 th yang lalu.
Al Qur’an bukan Buku Ilmu Pengetahuan, tetapi banyak fakta yang
telah diungkap dengan cara yang amat mendasar dalam ayat-ayat Al
Qur’an, di mana fakta-fakta tersebut belum diketahui manusia pada
saat wahyu diturunkan karena keterbatasan alat
• Al Qur’an membantah legenda-legenda ilmu pengetahuan (yang
salah) pada masa Al Qur’an diwahyukan (abad ke-7)
Contoh: Mereka waktu itu percaya bahwa bumi datar dan gunung-
gunung menjadi tiang-tiang penyangga langit. Al Qur’an menyanggah
anggapan ini yang termuat dalam Surat Ar ra’ad, ayat 2:

• Al Qur’an diturunkan saat pengetahuan manusia tentang Astronomi,


Fisika, Biologi dan Kedokteran sangat minim karena terbatasnya
alat-alat teknologi, tetapi ayat-ayat Al Qur’an banyak menyinggung
tentang penciptaan alam semesta, manusia, atmosfir dan
keseimbangan kehidupan di muka bumi
Adalah suatu hal yang tidak masuk akal kalau Al Qur’an bikinan
manusia yang bernama Muhammad SAW, karena pengetahuan
manusia saat itu belum sampai ke sana
2. Perwujudan alam semesta (Big Bang)
• Al An’am (6): 101

“Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana mungkin dia mempunyai


anak padahal dia tidak berteman (beristri). Dia mencipta segala
sesuatu dan Dia maha mengetahui atas segala sesuatu”
kesimpulan yang dicapai bidang Astrofisika saat ini adalah bahwa
alam semesta bersama-sama dengan dimensi benda dan waktu telah
dihasilkan melalui letusan dahsyat (big bang). Alam semesta telah
diciptakan dari yang semula tidak ada, bukan terjadi begitu saja (ada
pencipta).
Fenomena big bang adalah penjelasan paling rasional ttg permulaan
dan asal usul perwujudan alam semesta. Fakta tentang perwujudan
materi, waktu, tenaga (energi) melalui suatu penciptaan baru benar-
benar diterima 1400 th setelah Al Qur’an diturunkan melalui kajian
bidang fisika modern
3. Perluasan alam semesta
(The expanding universe)
• Fakta mengenai alam semesta yang terus meluas telah diterangkan
dalam Al Qur’an 14 abad yang lalu: Adz Dzariat (51): 47

“Dan langit itu kami bangun dengan kekuasaan (tangan) kami dan
sesungguhnya kami benar-benar meluaskannya”
yang dimaksud dengan “langit” adalah “angkasa raya”. Al Qur’an
menjelaskan tentang Alam Semesta yang terus diluaskan (meluas).
Hal ini merupakan puncak kesimpulan yang diputuskan oleh dunia
Sains saat ini
Sampai penghujung abad 20 orang masih berkeyakinan bahwa alam
semesta bersifat “Statik” dan telah ada “tanpa keterbatasan waktu”.
Awal abad 20, Ahli Fisika Rusia, Alexander Friedmann dan kosmolog
Belgia, George Le’maitre mengusulkan teori dan hipothesis bahwa
“alam semesta dalam keadaan pergerakan terus menerus dan ia
sebenarnya meluas.
4. Pemisahan antara Langit dan Bumi
• Teori ini dibuktikan oleh Edwin Hubble, Astronom Amerika,
menggunakan teleskop dan menyatakan bahwa bintang-bintang
dan galaksi-galaksi bergerak saling menjauh satu sama lain
secara kontinyu→ Alam Semesta terus meluas
• Al Qur’an telah mengungkap hal ini 14 abad yang lalu. Jadi jelas Al
Qur’an tidak mungkin karangan manusia tetapi merupakan wahyu
dari Allah
Al Anbiya’ (21): 30

“Dan apakah orang-orang kafir itu tidak melihat bahwasannya langi dan
Bumi itu keduanya dahulu adalah sesuatu padu (satu unit penciptaan)
kemudian kami pisahkan keduanya . Dan kami ciptakan dari air segala
sesuatu menjadi hidup, maka mengapakah mereka tidak juga
beriman?”
5. Orbit (orbital)
• Sebelum big bang, semua benda termasuk langit dan bumi yang belum
tercipta terhimpun dalam satu titik (menyatu/padu). Titik ini kemudian
meledak dengan ledakan yang dahsyat menyebabkan material terlepas
yang kemudian membentuk alam semesta.
• Menariknya fakta yang telah diungkap Al Qur’an 14 abad yang lalu
tidak diketahui hingga permulaan abad 20-an.

Pada saat Allah menerangkan tentang Bulan dan Matahari dalam Al


Qur’an, Allah sangat menekankan bahwa masing-masing mempunyai
“lintasan orbit tertentu” (Al Anbiya’ (21): 33):

“Dia yang menjadikan malam dan siang, Matahari dan Bulan, masing-
masing dari keduanya itu beredar (berenang) di dalam garis edarnya
(orbitnya).
• Dalam ayat yang lain juga dijelaskan bahwa Matahari
sebenarnya “bukan obyek yang statis” tetpi mempunyai
orbit tertentu: Yasin (36): 38:

“Dan Matahari berjalan (beredar) di tempat peredarannya.


Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha
Mengetahui”
• Fakta Al Qur’an ini dibuktikan melalui penelitian astronomi
saat ini:
Matahari ternyata bergerak dengan kecepatan 720.000
km/jam mengarah ke bintang Vega dalam suatu orbit
tertentu dalam sistem “Solar Apex”.
Apex” Ini berarti Matahari
bergerak sejauh 17.280.000 km/hari secara teratur.
Gerakan ini diikuti oleh semua planet dan satelit dalam
sistem tata surya (Gravitasi Matahari).

Anda mungkin juga menyukai