MENCARI KEBENARAN
(Agama Islam Minggu ke-2)
Mudasir
Jurusan Kimia FMIPA UGM
Sumber Hukum dan Kebenaran
• Maksud dan Tujuan kehidupan: Mencari ridlo Allah SWT
• Caranya: menunaikan seluruh kehendak pemberi kehidupan
yakni Allah SWT dalam setiap aktivitas kita
• Dari manakah kehendak-kehendak Allah dapat kita ketahui dan
pahami?
1. Al Qur’an / Al Kitab
2. Sunnah Nabi dalam Hadist-hadistnya
Nabi diutus oleh Allah SWT dalam rangka:
a. Penjelas terhadap kandungan isi Al Qur’an
“Dan langit itu kami bangun dengan kekuasaan (tangan) kami dan
sesungguhnya kami benar-benar meluaskannya”
yang dimaksud dengan “langit” adalah “angkasa raya”. Al Qur’an
menjelaskan tentang Alam Semesta yang terus diluaskan (meluas).
Hal ini merupakan puncak kesimpulan yang diputuskan oleh dunia
Sains saat ini
Sampai penghujung abad 20 orang masih berkeyakinan bahwa alam
semesta bersifat “Statik” dan telah ada “tanpa keterbatasan waktu”.
Awal abad 20, Ahli Fisika Rusia, Alexander Friedmann dan kosmolog
Belgia, George Le’maitre mengusulkan teori dan hipothesis bahwa
“alam semesta dalam keadaan pergerakan terus menerus dan ia
sebenarnya meluas.
4. Pemisahan antara Langit dan Bumi
• Teori ini dibuktikan oleh Edwin Hubble, Astronom Amerika,
menggunakan teleskop dan menyatakan bahwa bintang-bintang
dan galaksi-galaksi bergerak saling menjauh satu sama lain
secara kontinyu→ Alam Semesta terus meluas
• Al Qur’an telah mengungkap hal ini 14 abad yang lalu. Jadi jelas Al
Qur’an tidak mungkin karangan manusia tetapi merupakan wahyu
dari Allah
Al Anbiya’ (21): 30
“Dan apakah orang-orang kafir itu tidak melihat bahwasannya langi dan
Bumi itu keduanya dahulu adalah sesuatu padu (satu unit penciptaan)
kemudian kami pisahkan keduanya . Dan kami ciptakan dari air segala
sesuatu menjadi hidup, maka mengapakah mereka tidak juga
beriman?”
5. Orbit (orbital)
• Sebelum big bang, semua benda termasuk langit dan bumi yang belum
tercipta terhimpun dalam satu titik (menyatu/padu). Titik ini kemudian
meledak dengan ledakan yang dahsyat menyebabkan material terlepas
yang kemudian membentuk alam semesta.
• Menariknya fakta yang telah diungkap Al Qur’an 14 abad yang lalu
tidak diketahui hingga permulaan abad 20-an.
“Dia yang menjadikan malam dan siang, Matahari dan Bulan, masing-
masing dari keduanya itu beredar (berenang) di dalam garis edarnya
(orbitnya).
• Dalam ayat yang lain juga dijelaskan bahwa Matahari
sebenarnya “bukan obyek yang statis” tetpi mempunyai
orbit tertentu: Yasin (36): 38: