Anda di halaman 1dari 34

PENYAJIAN DATA

1. Pendahuluan
2. Beberapa Contoh Daftar/Tabel Statistik
3. Diagram Batang
4. Diagram Garis
5. Diagram lingkaran & Diagram Pastel
6. Diagram Lambang
7. Diagram Peta
8. Diagram Pencar
1. Pendahuluan
Data yang dikumpulkan perlu diatur, disusun,
disajikan dalam bentuk yang jelas & baik.
Ada 2 cara penyajian data yang sering dipakai yaitu :
1.Tabel atau daftar

- daftar baris kolom,


- daftar kontingensi,
- daftar distribusi frekuensi.
2.Grafik atau diagram

- diagram batang,
- diagram garis,
- diagram lambang atau diagram simbol,
- diagram pastel & diagram lingkaran,
- diagram peta atau kartogram,
- diagram pencar atau diagram titik.
2. Beberapa Contoh Daftar/Tabel Statistik
a. Tabel Baris Kolom
Tabel biasanya sangat cocok untuk menyajikan data yang
terdiri atas beberapa variabel dengan beberapa kategori
TABEL II. 1
…………………………………………………………….

judul kolom

judul baris Badan daftar

Sumber : …………………………………………………………....
Contoh :
TABEL II.2
PEMBELIAN BARANG-BARANG OLEH JAWATAN A
DALAM RIBUAN UNIT DAN JUTAAN RUPIAH
1965 - 1967
Barang Jumlah
Tahun A B
Banyak- Banyak- Barang Harga
Harga Harga
nya nya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1965 8,3 234,4 10,8 81,4 19,1 315,8
1966 12,7 307,8 9,4 80,5 22,1 388,3
1967 11,0 290,4 13,0 92,0 24,0 382,4
Jumlah 32,0 832,6 33,2 263,9 65,2 1086,5
TABEL II.3
PEMBELIAN BARANG-BARANG OLEH JAWATAN A
DALAM RIBUAN UNIT DAN JUTAAN RUPIAH
1965 - 1967

1965 1966 1967


Barang Banyak Banyak Banyak
Harga Harga Harga
Barang Barang Barang
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A 8,3 234,4 12,7 307,8 11,0 290,4


B 10,8 81,4 9,4 80,5 13,0 92,0

Jumlah 19,1 315,8 22,1 388,3 24,0 382,4


TABEL II.4
PEMBELIAN BARANG-BARANG OLEH JAWATAN A
MENURUT BANYAK DAN HARGANYA
1965 - 1967
BANYAK BARANG HARGA
BARANG (RIBUAN UNIT) (JUTAAN RUPIAH)
1965 1966 1967 Jumlah 1965 1966 1967 Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

A 8,3 12,7 11,0 32,0 234,4 307,8 290,4 832,6

B 10,8 9,4 13,0 33,2 81,4 80,5 92,0 253,9

1.086,
Jumlah 19,1 22,1 24,0 65,2 315,8 388,3 382,4
5
b. Daftar Kontingensi
Daftar Kontigensi, untuk data yang terdiri atas dua
klasifikasi atau dua varibel, dimana klasifikasi yang satu
terdiri atas a bagian dan lainnya terdiri atas b bagian.
TABEL II.6
BANYAKNYA MURID SEKOLAH DI DAERAH A
MENURUT TINGKAT SEKOLAH DAN JENIS KELAMIN
Tahun 1970

SD SLTP SLTA JUMLAH

Laki-laki 4.758 2.785 1.459 0.012


Perempuan 4.032 2.116 1.256 7.404

Jumlah 8.790 4.911 2.715 16.416


c. Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi dibuat, jika data kuantitatif
dibuat menjadi beberapa kelompok.
TABEL II.8
UMUR MAHASISWA UNIV. X DALAM
TAHUN
(AKHIR TAHUN 1970)

Banyak Banyaknya mahasiswa


Umur sering disingkat dengan f
Mahasiswa
17 – 20 1.172 yang berarti frekuensi
21 – 24 2.758
25 – 28 2.976
29 – 32 997
32 – 36 205
Jumlah 8.108
3. Diagram Batang
Diagram batang sangat cocok untuk menyajikan data yang
berbentuk kategori atau atribut, dan data tahunan yang
tahunnya tidak terlalu banyak.
TABEL II.9
BANYAKNYA MURID DI DAERAH A
MENURUT TINGKAT SEKOLAH DAN JENIS KELAMIN
1970

Banyak Murid
Tingkat
Jumlah
Sekolah Laki-laki Perempuan

SD 875 687 1.562


SMP 512 507 1.019
ST 347 85 432
SMA 576 342 818
SMEA 316 427 743

Jumlah 2.526 2.048 4.574

Diagram batang tunggal


 Diagram batang tunggal dibuat secara
horisontal

Diagram batang dua komponen 


 Diagram batang dua komponen

Diagram batang dua arah 


Diagram batang yang dipatahkan, untuk klasifikasi atribut
dengan nilai data sangat besar dibandingkan klasifikasi lainnya.
Untuk satu kesatuan kumpulan data yang terdiri atas beberapa
bagian.

TABEL II.10
BIAYA TIAP BULAN DI DAERAH A
(DALAM %)

Keperluan Biaya
Untuk (%)
Pos A 28
Pos B 18
Pos C 14
Pos D 22
Pos E 10
Pos F 8
Jumlah 100
4. Diagram Garis
Diagram garis sangat cocok untuk menyajikan data yang berbentuk
serba terus atau berkesinambungan.
Misalnya jumlah penduduk setiap tahun, produksi suatu pabrik setiap
tahun, dan sebagainya.
TABEL II.11
PENGGUNAAN BARANG A DI JAWATAN B
1971 - 1980
Tahun Barang yang
Digunakan
1971 376
1972 524
1973 412
1974 310
1975 268
1976 476
1977 316
1978 556
1979 585
1980 434
Keadaan yang  Keadaan
bertambah yang bertambah
secara dengan
“konstan”  pertambahan
yang menaik.

Keadaan yang  Keadaan


bertambah yang menurun
dengan dengan
pertambahan penurunan yang
yang tidak tetap.
menurun. 
Apabila nilai data terkumpul sekitar harga yang cukup besar
 dilakukan loncatan atau pemutusan sumbu tegak.
 Seolah-olah kertas pada skala 9000 disobek  didekatkan.
 Memutuskan sumbu tegaknya
- Penggunaan skala harus diperhatikan agar kesimpulan yang diambil tidak
salah.
- Pengambilan skala yang terlalu lebar atau terlalu sempit  gambaran yang
berlainan
- Kertas grafik
dengan skala
hitung  untuk
mendapatkan
gambaran
persoalan dalam
pengertian absolut

- Kertas grafik
semi-logaritma 
untuk mendapatkan
gambaran
persoalan dalam
bentuk relatif.
Contohnya :
TABEL II.12
HASIL USAHA A DAN B
DALAM JUTAAN RUPIAH
1974 - 1980

Tahun A B
1974 2,5 0,2
1975 3,1 0,3
1976 3,5 0,5
1977 4,2 0,6
1978 4,6 0,9
1979 6,8 1,0
1980 8,0 1,2

Usaha A menunjukkan kemajuan absolut


yang lebih besar daripada usaha B
Usaha B mencapai
kemajuan relatif lebih
pesat daripada usaha A
3. Diagram Lingkaran dan Diagram Pastel
Diagram lingkaran sangat cocok untuk menyajikan data yang
berbentuk kategori atau atribut dalam persentase.
Diagram pastel merupakan perspektif/gambar tiga dimensi dari
diagram lingkaran.
TABEL II.10 Penggambaran diagram
BIAYA TIAP BULAN DI DAERAH A
(DALAM %) lingkaran/pastel dibuat menjadi
beberapa sektor. Tiap sektor
Keperluan Biaya melukiskan kategori data yang
Untuk (%) terlebih dahulu diubah ke dalam
Pos A 28 derajat.
Pos B 18 Contoh :
Pos C 14 28
Pos A  x 360 100,8
Pos D 22 100
Pos E 10 18
Pos F 8
Pos B  x 360  64,8
100
Jumlah 100
3. Diagram Lambang
Diagram lambang sangat cocok untuk menyajikan data
kasar sesuatu hal dan sebagai alat visual bagi orang awam.
Setiap satuan yang dijadikan lambang disesuaikan dengan
macam datanya.

Gambar II.1
Banyaknya Rumah Tangga menurut Jenis Bahan Bakar untuk Penerangan (1993)
Kelemahannya ialah jika menggambarkan bagian simbol untuk
satuan yang tidak penuh.

Gambar II.2
Banyaknya Penduduk yang Dapat Membaca dan Menulis menurut Daerah
Kota/Desa Tahun 1985
Gabungan antara diagram lambang dan diagram batang

Gambar II.3
Jumlah Kendaraan Penumpang di Jawa Barat Untuk Tahun 1967, 1969 dan 1971
3. Diagram Peta
Diagram peta sangat cocok untuk menyajikan data yang
ada hubungannya dengan tempat kejadian.
Contohnya : buku peta bumi, peta prakiraan cuaca, dll.

Gambar II.4
Pertumbuhan Penduduk di Jawa Barat selama 1961 - 1971
Gambar II.5
Jumlah Penduduk Transmigran dari
Jawa Barat ke Kalimantan (1951-1972)

Gambar II.6
Rata-rata Jarak ke Tempat Fasilitas Lingkungan (1986)
3. Diagram Pencar
Diagram pencar sangat cocok untuk menyajikan data yang
terdiri atas dua variabel.
DILANJUTKAN
DILANJUTKAN MATERI
MATERI
BERIKUTNYA
BERIKUTNYA ………
………
TUGAS 1
Carilah contoh data tentang apa saja dan sajikan
dalam bentuk tabel, diagram batang dan diagram
garis !

Anda mungkin juga menyukai