Anda di halaman 1dari 23

RESPON TUBUH TERHADAP

AGEN MENULAR

Kuliah DIII Akper


Oleh:
dr. Andi Suhendro

Andi.suhendro@yahoo.com
Faktor Hospes Pada Infeksi

 Syarat timbulnya infeksi  Organisme yg


menular hrs mampu melekat, menduduki &
memasuki hospes serta berkembang biak
 Manusia  hospes
 Manusia mampu & mengembangkan
mekanisme pertahanan/ kekebalan tertentu

Andi.suhendro@yahoo.com
Kulit & Mukosa Orofaring
 Kulit adalah batas utama antara lingkungan & tubuh
- lapisan keratin/ tanduk (spinosum)
- epitel berlapis gepeng  barier mekanis
 Kulit memiliki kemampuan dekontaminasi
1. Dekontaminasi fisik; kulit akan melepaskan agent
infeksi ketika lapisan kulit mengelupas
2. Dekontaminasi kimiawi; keringat & sekresi
kelenjar sebasea
3. Dekontaminasi biologis; kulit memiliki flora
normal
 Mulut & sebagian besar faring serupa dgn kulit krn memiliki
epitel berlapis banyak yg merupakan barier mekanis
 Air liur & zat2 saliva merupakan mekanisme dekontaminasi
biologis
 Flora normal jg terdapat Andi.suhendro@yahoo.com
di mulut & faring
Saluran Pencernaan
 Mukosa lambung merupakan sistem kelanjar & barier
mekanis  msh dpt ditembus agent infeksi
 Suasana lambung yg asam merupakan dapat membunah
agent infeksi
 Lapisan usus halus bukan merupakan barier mekanis yg
baik
 Gerakan peristaltik usus halus yg cepat menyebabkan
populasi kuman di dalam lumen dipertahankan tetap sedikit
 Permukaan mukosa usus halus mengeluarkan mukus yg
membantu mendorong kuman bersama gerakan peristaltik
 Antibodi juga dihasilkan mukosa usus halus sehingga
mencegah perlekatan kuman ke usus
 Usus besar; gerakan peristaltik lambat shg pertahanan
utama adalah flora normalAndi.suhendro@yahoo.com
Saluran Pernafasan
 Lapisan mukosa epitel silindris bersilia
 Beberapa mengeluarkan mukus
 Di alveolus terdapat makrofag sebagai
pertahanan

Andi.suhendro@yahoo.com
Faktor Mikroorganisme pada Infeksi

Transmisi
 Secara langsung
- melalui batuk, bersin, berciuman
 Secara tidak langsung
- melalui feses/tinja, makanan, air
- melalui sampah medis
- Vektor spt nyamuk, serangga

Andi.suhendro@yahoo.com
Invasi
 Kemampuan mikroorganisme utk menyebabkan
infeksi
 Melekat pada lapisan mukosa & berkembang
biak
 Mengeluarkan toksin
 Membentuk kapsul berlendir

Andi.suhendro@yahoo.com
REAKSI
PERADANGAN

Andi.suhendro@yahoo.com
Radang
 Respon thdp cedera/infeksi  peradangan
 Peradangan  adalah reaksi vaskular yg
merupakan pengiriman cairan, zat terlarut dan sel-
sel dari sirkulasi darah ke jaringan interstitial pada
daerah yg cedera/ nekrosis/ terinfeksi.
 Menetralisir & membuang agen penyerang
 Penghancuran jaringan nekrosis
 Perbaikan & pemulihan jaringan
 Aspek humoral (antibodi) & aspek seluler
pertahanan tubuh bersatu

Andi.suhendro@yahoo.com
Gambaran Makroskopis Reaksi
Radang Akut
Rubor (kemerahan)
 Arteriol yg mensuplai darah ke jaringan melebar (dilatasi)
shg lebih banyak darah masuk ke mikrosirkulasi lokal 
kapiler-kapiler yg kosong terisi penuh dgn darah 
Hiperemia/ kongesti  kemerahan
 Diatur scr neurogenik & kimiawi yaitu mell pengeluaran zat
histamin

Kalor (panas)
 Terjadi bersamaan dgn rubor
 Darah yg dialirkan ke jaringan radang lebih banyak daripada
ke jaringan yg sehat Andi.suhendro@yahoo.com
Dolor (rasa sakit)
 Perubahan pH lokal/ konsentrasi lokal ion-ion dapat
merangsang ujung-ujung saraf
 Pengeluaran zat histamin/ zat kimia bioaktif dapat
merangsang saraf
 Pembengkakan jaringan yg meradang mengakibatkan
peningkatan tekanan lokal  nyeri

Tumor (pembengkakan)
 Pembengkakan lokal
 Akibat proses osmosis/difusi cairan & sel-sel dari sirkulasi
darah ke jaringan interstisial
 Campuran cairan & sel yg tertimbun  eksudat

Fungsio laesa (perubahan fungsi)


Andi.suhendro@yahoo.com
Aspek Cairan dan Selular Peradangan

Eksudasi
 Aliran cairan eksudat mell dinding pembuluh ke jaringan
dalam daerah peradangan
 Pembuluh darah bersifat semipermeabel menyebabkan
gaya osmotik yg cenderung menahan cairan di dalam
pembuluh
 Pembuluh limfe berfungsi untuk menyerap cairan yg sdh
sampai jaringan interstisial
 Perubahan permeabelitas menyebabkan kebocoran protein
 gangguan keseimbangan osmotik  air keluar bersama
protein  pembengkakan jaringan
 Dilatasi arteriol  hiperemia lokal  tekanan intravaskular
lokal meningkat  gangguan keseimbangn cairan
Andi.suhendro@yahoo.com
A
Gaya osmotik akibat
Protein plasma

Gaya Hidrostatik Aliran Limfe

Gaya osmotik akibat


Protein plasma
Gaya osmotik akibat
Gaya Hidrostatik Eksudat protein

B Andi.suhendro@yahoo.com
A. Gaya hidrostatik cenderung menekan cairan ke dalam
rongga interstisial, sebagian besar diimbangi oleh gaya
osmotik yg ditimbulkan oleh protein plasma yg melewati
ddg pemb. Darah, cairan masuk ke pemb darah krn
permeabelitas meningkat, cairan yg masuk ke
interstisial dialirkan keluar mell saluran limfe
B. Protein keluar pem darah krn permeabilitas meningkat,
tekanan hidrostatik juga meningkat & aliran limfe juga
meningkat

Andi.suhendro@yahoo.com
Sistem Limfatik dan Aliran Limfe

 Pembuluh limfe berfungsi utk mengisap cairan yg sudah


mencapai jaringan interstisial
 Menghambat penyebaran agen dgn Penyaringan agen-
agen yg menular
 Pembuluh limfe terkena radang  Limfangitis
 Kelenjar limfe  Limfadenitis

Andi.suhendro@yahoo.com
Aspek Selular Peradangan
Marginasi & Emigrasi
 Leukosit-lukosit bergerak ke bagian arus perifer
sepanjang lapisan pembuluh  MARGINASI
 Leukosit mulai melekat pada endotel shg pembuluh
darah mengalami pengerasan
 Emigrasi leukosit dari pembuluh darah ke jaringan
sekitarnya
Mediator Peradangan
 Histamin  Amina vasoaktif
Vasodilatasi & meningkatkan permeabilitas vaskular
 Faktor Pembekuan  faktor XII
 Metabolit Asam Arakhidonat
Andi.suhendro@yahoo.com
Jenis dan Fungsi Leukosit
Granulosit
 Netrofil
- Sel yg pertama timbul di dalam eksudat pda peradangan
- Kemampuan fagositosis
 Eosinofil
- Fagositosis
- Berperan dalam rx alergi
 Basofil
Monosit
-Makrofag mempunyai respon thdp rangsangan kemotaksis
& kemampuan fagositosis
Limfosit

Andi.suhendro@yahoo.com
Sel Radang pada TBC

Andi.suhendro@yahoo.com
Bentuk Peradangan
Eksudat Nonselular

 Eksudat Serosa
- Terdiri dari protein yg bocor dari pembuluh darah
- sering ditemukan dalam rongga tubuh spt rongga
pleura, peritoneum & sering menyebar mell jar penyambung
 Eksudat Fibrinosa
- protein yg bocor terkumpul pada daerah peradangan yg
mengandung bnyak fibrinogen
- sering ditemukan pada permukaan serosa yg meradang spt
pleura & perikardium
 Eksudat Musinosa
- terbentuk di atas permukaan membran mukosa yg dpt
mensekresi musin
Andi.suhendro@yahoo.com
Eksudat Selular

 Eksudat Netrofilik
- terdiri dari sel netrofil
- Eksudat purulen
- sering terbentuk akibat infeksi bakteri
- pus  netrofil yg hidup & yg mati, netrofil tg hancur,
jaringan yg telah mati, eksudat cair & bakteri-bakteri
 Eksudat Campuran
- campuran selular & nonselular

Andi.suhendro@yahoo.com
Penyembuhan Luka
Penyembuhan Primer
- Tepi luka dihubungkan oleh bekuan darah
- Terjadi rx peradangan akut  makrofag memasuki bekuan
darah dan mulai menghancurkan
- Terjadi pembentukan jaringan granulasi
- Sel-sel mulai regenerasi

Penyembuhan yg disertai granulasi


- Terjadi pada luka yg tidak dpt didekatkan
- Jaringan granulasi yg terbentuk lebih besar & luas
- Waktu lebih lama

Andi.suhendro@yahoo.com
Proses Peradangan

Andi.suhendro@yahoo.com
THANK YOU

SEE U
LATER
Andi.suhendro@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai