Anda di halaman 1dari 14

GEMPA BUMI

peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan


energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang
ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada
kerak bumi
Karakteristik Gempa Bumi

• Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat


• Lokasi kejadian tertentu
• Akibatnya dapat menimbulkan bencana
• Berpotensi terulang lagi
• Belum dapat diprediksi
• Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang
ditimbulkan dapat dikurangi
Tipe-Tipe Gempa Bumi

• Gempa bumi vulkanik (Gunung Api). Gempa


bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma,
yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus.

• Gempa bumi tektonik. Gempa bumi ini


disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu
pergeseran lempeng lempeng tektonik secara
mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang
sangat kecil hingga yang sangat besar.
Penyebab Terjadinya Gempa Bumi

• Proses tektonik akibat pergerakan kulit/lempeng


bumi
• Aktivitas sesar di permukaan bumi
• Pergerakan geomorfologi secara lokal,
contohnya terjadi runtuhan tanah
• Aktivitas gunung api
• Ledakan Nuklir
Macam-Macam Gelombang Gempa

• Gelombang Longitudinal (Gelombang Primer)


Gelombang longitudinal adalah gelombang yang pertama kali
tercatat pada seismograf.

• Gelombang Transversal (Gelombang Sekunder) Gelombang


transversal muncul setelah gelombang longitudinal dan
tercatat pada seismograf setelah gelombang longitudinal.

• Gelombang Panjang (Gelombang Permukaan)


Gelombang panjang adalah gelombang yang merambat
melalui episentrum dan menyebar ke segala arah di
permukaan bumi.
Faktor yang Mempengaruhi Besar Kecilnya Gempa

• Skala atau magnitude gempa.


• Durasi dan kekuatan gempa
• Jarak sumber gempa
• Kedalaman sumber gempa
• tanah dan Kualitas bangunan.
• Lokasi perbukitan dan pantai
Dampak Terjadinya Gempa Bumi

• Di dalam rumah. Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu,
anda harus mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda.
Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-
benda.

• Di sekolah. Berlindunglah di bawah kolong meja

• Di luar rumah. Lindungi kepada anda dan hindari benda-benda berbahaya

• Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall. Jangan menyebabkan


kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau
satpam.

• Di dalam lift. Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau
kebakaran.
• Di kereta api. Berpeganganlah dengan erat pada
tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya
kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap
tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta.

• Di dalam mobil. Saat terjadi gempa bumi besar,


anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda
gundul.

• Di gunung/pantai. Ada kemungkinan longsor


terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke
tempat aman.
MANAJEMEN BENCANA GEMPA BUMI

1. Strategi Mitigasi dan Upaya Pengurangan Bencana


Gempa Bumi
Untuk menghadapi bencana gempa bumi, maka
diperlukan strategi yang tepat, diantaranya:
• Harus dibangun dengan konstruksi tahan getaran/gempa
khususnya di daerah rawan gempa.
• Perkuatan bangunan dengan mengikuti standar kualitas
bangunan.
• Pembangunan fasilitas umum dengan standar kualitas
yang tinggi.
• Perkuatan bangunan-bangunan vital yang telah ada.
2. Bahaya (Hazard)
• Gempa bumi merupakan salah satu bahaya (hazard) yang
berpotensi menjadi bencanabagi wilayah DIY dan Jateng.
Berdasarkan hasil pemetaan wilayah rawan bencana
gempabumi oleh E.K. Kertapati (2001) dalam Rakhman dan
Kuswardani (2012), daerah Yogyakartadan sekitarnya
termasuk daerah kegempaan dengan Intensitas Skala
Modified MercalliIntensity (MMI) V-VI. Bencana gempa
bumi di Yogyakarta masih berpotensi terus terjadi.

• Hal ini dikarenakan wilayah Yogyakarta dan sekitarnya


berada di atas jalur patahan yangdikontrol oleh lempeng
tektonik (Pusat Studi Bencana UGM, 2010).
3. Kerentanan (vulnerability)
rangkaian kondisi baik fisik, sosial, dan mentalyang
menentukan risiko suatu hazard dalam menimbulkan
bencana. Kerentanan fisik wilayahDIY dan Jawa
Tengah terhadap bencana gempa dapat dilihat dari
konstruksi rumah-rumah diwilayah tersebut

sebagian besar rumah-rumah pribadi menggunakan


bahan bangunan bermutu rendah dan tidak memiliki
kerangka bangunan yang esensial serta tiang-
tiangpenopang sehingga mudah runtuh akibat
guncangan.
4. Kapasitas (capacity)
kemampuaan wilayah DIY dan Jateng dalammenanggapi
terjadinya bencana gempa bumi dinilai masih
rendah.Hal tersebut terlihat darikurangnya ketersediaan
obat-obatan dan peralatan yang diperlukan dalam
penanganan korbanakibat gempa bumi.

Hal tersebut disebabkan, 14 hari sebelum bencana gempa


terjadi statussiaga Gunung Merapi dinaikkan menjadi
siaga empat sehingga fasilitas kesehatan
difokuskanuntuk mengantisipasi korban letusan Merapi.

Anda mungkin juga menyukai