Anda di halaman 1dari 6

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA ANAK

DAN REMAJA

Kelompok 6:
1. Fitri rohyati(17.23)
2. Ida muflikhah(17.024)
3. Innes nendya wulandari(17.25)
4. Izatul mauliana(17.026)
A. KOMUNIKASI TERAPEUTIKBERDASARKAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK

Saat perawat melakukan komunikasi terapeutik pada pasien anak,


perawat harus memperhatikan anak sesuai dengan tingkat
perkembangan (yupi supartini, 2004).

1. infancy/usia bayi (0-1 tahun).


Bayi belum dapat mengekspresikan perasaan dan pikirannya dengan
kata-kata. Oleh karena itu, komunikasi dengan bayi lebih banyak
menggunakan jenis komunikasi non verbal.

2. toddler(1-3 tahun) dan early childood/usia prasekolah(3-5 tahun).


Karakteristik anak pada masa ini (terutama anak usia dibawah tiga
tahun atau toddler) adalah sangat egosentris. Selain itu anak juga
mempunyai perasaan takut pada ketidaktahuannya.
3. Scool age years/usia sekolah (6 tahun).
Anak usia ini sangat peka terhadap stimulus yang dirasakannya akan
mengancam keutuhan tubuhnya. Oleh karena itu, apabila perawat
akan melakukan sesuatu tindakan, ia akan bertanya mengapa
dilakukan, untuk apa, dan bagaimana caranya dilakukan? Anak
membutuhkan penjelasan atas pertanyaannya.

4. adolescence/usia remaja.
Fase remaja adalah masa transisi atau peralihan dario akhir masa
kanak-kanak menuju masa dewasa. Dengan demikian, pola pikir dan
tingkah akunya merupakan peralihan dari anak-anak menjadi orang
dewasa juga.
B. TEKNIK KOMUNIKASI KREATIF PADA ANAK
Menurut whaley dan wong’s (1995), teknik komunikasi kreatif pada anak yaitu:
1.Teknik verbal
a. Pesan “saya”.

b. Teknik orang ketiga.

c. Facialitative responding (respon fasiliatatif).

d. Storrytelling (bercerita).

e. Saling bercerita.

f. Biblio terapi.
g. Dreams (mimpi).

h. “What if” questions (pertanyaan “bagaimana jika”)

i. Three wishes (tiga harapan).


j. Permainan peringkat.
k. Permainan asosiasi kata.

l. Melengkapi kalimat.
m. Pros and cons (pro dan kontra/baik buruknya).
2. Teknik non verbal
a. Writing (menulis).
Merupakan pendekatan komunikasi alternatif untuk anak yang lebih
besar dan orang dewasa.

b. menggambar.
Merupakan salah satu bentuk komunikasi paling dapat diterima baik
non verbal (dari melihat gambar) maupun verbal (dari cerita anak
tentang gambar).

c. Magis.
Gunakan trik magis sederhana untuk membantu membuat hubungan
dengan anak, dorong kepatuhan dengan intervensi kesehatan, dan
berikan distraksi efektif selama prosedur yang menyakitkan.
C. KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN KELUARGA
Merupakan proses komunikasi tiga sudut yang terdiri dari orang tua,
anak, dan perawat karena perawat akan lebih mudah membina
hubungan dengan anak melalui orang tua terutama pada anak yang
masih muda.
Hal yang dilakukan dalam komunikasi dengan orang tua;
1. Beri kesempatan orang tua untuk berbicara.

2. Mendengar dengan aktif apa yang disampaikan orang tua.


3. Diam.
4. Empati.

5. Anticipary guidance dimana perawat memperluas pemberian


informasi, sehingga keluarga dapat menggunakan informasi
untuk pengembangan kemampuan yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai