DISOLUSI
Suatu proses pemindahan masa mol zat yang dibawa
oleh gerakan mol dari suatu sediaan obat
Berhubungan dengan perbedaan konsentrasi
melalui/melewati suatu batas (membran polimer)
didalam tubuh
Membrane
Berpori
Tidak berpori Difusi dipengaruhi ukuran
Tergantung konsentrasi mol partikel, mol & ukuran pori
DISOLUSI
Disolusi
Sebagai dasar biofar dan desain obat
Difusi
Tablet/kapsul
Disintegrasi
Granul/agregat disolusi Obat dlm Abs Obat dlm drh,
larutan cairan tbh
Disagregasi (In vivo & in Vitro) lain, jaringan
Partikel-
partikel halus
disolusi
Percobaan disolusi (in vitro):
Alat disolusi tablet Hansen
pengaduk
Pipa pengambil sampel
termometer
tablet
Pelepasan obat absorpsi
Tergantung :
sifat fisika kimia obat dan bentuk sediaan
sifat fisika kimia sistem biologis
sifat fisiologis sistem biologis
Sifat fisika kimia obat untuk mendesain sediaan lepas
terkontrol
- konsentrasi obat
- Kelarutan dalam air
- Ukuran partikel
- Bentuk kristal
- Ikatan protein
- pKa
Pelepasan obat meliputi faktor disolusi dan difusi
Faktor yang mempengaruhi kecepatan pelarutan
(1) Faktor sifat fisika, kimia zat aktif
a. Faktor yang mempengaruhi kelarutan
1. Polimofri bersifat menstabilkan kelarutan
lebih tinggi menaikkan kecepatan pelarutan
2. Zat padat asam/basa lemah dan garamnya serta
pengaruh pH medium.
pH mengubah kelarutan kecepatan pelarutan
b. Faktor yang mempengaruhi luas kontak muka
padatan-cairan
ukuran partikel s semakin besar, uk. partikel
kecil kecepatan pelarutan semakin besar
(2) Faktor alat yang digunakan dan kondisi percobaan
a) Sistem pengadukan
semakin cepat gerakan mdium cepat
kecepatan perlarutan besar.
Sistem pengadukan dibagi :
1) Sist. pengadukan dalam
a. Sediaan masuk dlm pengaduk (metoda USP
XVIII)
b. Sediaan diluar pengaduk
2) Sist. Pengadukan luar
Cairan medium bergerak karena perputaran wadah
(metoda flakon dari Solider dan Ellenbogen
3) Sist. Pengadukan berkesinambungan
Gerakan medium karena pompa peristaltik
4) Sist. Gabungan sist. Pengadukan luar dan
aliran berkesinambungan
b) Suhu Medium
Suhu naik tenaga gerak mol besar lebih mudah
terjadi proses difusi kecep. Pelarutan semakin besar
biasanya pakai 37c
c) kondisi cairan
-Kalau tidak dikatakan lain air
-keadaan “sink”
-Lain-lain : - HCL 0,1 N
- Medium sesuai pH lambung
- Cairan lambung buatan
- Cairan dengan komposisi sesuai
lambung
d) Bentuk labu
- Menyesuaikan daya tampung
- Perhatian bentuk dan pengaduknya
menghasilkan hidrodinamika yang baik
3) Formulasi
DEF :
Proses penyusunan dan pemilihan formula sediaan
yang terbaik. Dalam hal ketersediaan farmasetika
ketersediaan hayati.
Formulasi Supp
1. Pemilihan zat aktif yang sesuai baik sifat fisika,
kimia, farmakologi
2. Pemilihan basis
3. Disusun dan dipilih formulanya
4. Pilih nmetoda pembuatan yang cocok.
dm
dt = S.(Cs-C).P 1/2
.D1/2
dm = kecep. pelarutan
dt
s = luas perm. spes
P = kecep. Pembtk perm. Baru
D = tetapan difusi
Cs = kadar zat dlm lrt jenuh
C = kadar zat pd. Waktu t
c) Teori limit kecep solvatasi
Asumsi :
kecep perpindahan zat pdt mencapai harga yang sama
(“steady state”) jml zat yang meninggalkan
kompartemen 1 menuju kompartemen 2 lewat bidang
batas, sama
dC dM dC
= dt =S.D.
dt dx
2. Cara lain
a) Metode Klasik
Jml zat aktif yang terlarut pada waktu t T20,T50
dan T90 hanya menyebut satu titik.
b) Metode Khan
Konsep Dissolution efficiency (DE)
t
Ydt
0
De = .100%
Y 100.t
0 20 t
Luas A
DE20 = x 100%
Luas (A+B)
Saran :
Menggunakan DE mendekati 100% yang terlarut
Keuntungan
a) Dapat menggambarkan seluruh proses percobaan
dengan satu harga
b) Dapat menggambarkan hub antara percob In vitro dan
in Vivo
c) Metoda linearisasi kurva kecep pelrt dengan
- Pers Wagner
- Pers Kitazawa
- Pers Hixson dan Crowell
- Pers El; Yazigi
- Pers Weibull