Anda di halaman 1dari 82

MIKROBIOLOGI &

PARASITOLOGI
Dra. Lilih Riniwasih Kadiwijati. M Farm, Apt
MATERI II
BAKTERIOLOGI

01
02
03
04
05
 Utk klasifikasi dan determinasi kuman digu-
nakan buku “Bergeys Manual of
Determination Bacteriology” yg
menggambarkan sifat2 kuman scr
terperinci
 Dlm buku tsb bakteri dimasukan dlm
golongan prokariota dg ciri2 :
 Uniceluler dan intinya primitif
 Reproduksi amitosis
 Inti t.d DNA yg terbuka dan tdk

terbungkus dlm selaput


06
MORFOLOGI KUMAN

07
08
09
 Stafilokokus : bergerombol tdk teratur spt
buah anggur (ukuran sel 1). Hal ini
disebabkan krn pembelahan sel yg tdk
teratur, co : Stafilococus aureus, Sta. albus,
Sta. Citrius
 Streptokokus : kokus berantai seperti rantai
co : Streptococcus pneumoniae

10
11
12
13
 Cara membuat sediaan :
 Biakan kuman disebar setipis mungkin shg membentuk
lingkaran dg  1 cm  sediaan dibiarkan mengering di
udara (atau dipercepat dg menhangatkan diatas api) 
di fiksasi (3x)  dinginkan  diwarnai
 Fungsi Fiksasi :
 untuk mematikan bakteri
 untuk merekatkan di objek gelas
 mempemudah penyerapan zat warna

14
 Pewarnaan kuman terdiri dari 2 macam :
 Pewarnaan Negatif yi badan kuman tdk diwar-nai yg

diwarnai adl lingkungan disekitar kuman (latar


belakang), biasa digunakan utk kuman yg sulit
diwarnai (co : kuman bentuk spiral)
Zat warna yg digunakan : nigrosin
 Pewarnaan Positif yi yg diwarnai adalah badan kuman.

Jenis pewarnaan positif tergantung dr tujuan


pewarnaan, co : pewarnaan sederhana, pewarnaan
pewarnaan diferensial, pewarnaan khusus

15
 Pewarnaan Sederhana
 Jenis pewarnaan yg menggunakan 1 zat warna

(metilen blue, karbol fuchsin, dll)  hasil pe-


warnaan sesuai dg zat warna yg dipakai
 fungsinya utk melihat bentuk bakteri

 Pewarnaan Diferensial (Pewarnaan Bertingkat)

 Pewarnaan yg meggunakan 2 / lebih zat warna


 Fungsi : utk melihat bentuk bakteri dan utk

mengetahui sifat bakteri


 Contoh : Pewarnaan Gram dan Pewarnaan BTA

16
 Utk melihat bentuk dan sifat Gram pada kuman
 Perbedaan sifat gram didasarkan pd struktur dd
sel shg menyebabkan perbedaan reaksi dlm
permeabilitas zat warna dan penambahan larutan
pemucat
 Sifat kuman thd pewarnaan gram ini mrpk sifat
penting utk membantu determinasi suatu kuman
 Berdasarkan sifat gram maka kuman dibedakan mjd
: kuman Gram positif dan Gram negatif

17
Gram + Gram –

Lap. Peptidoglikan lebih tebal lebih tipis


Kadar Lipid dd sel 1-4 % 11-22 %
Kepekaan thd yodium lebih peka kurang peka
Toksin yg dibentuk eksotoksin endotoksin
Resistensi thd teluritlebih tahan lebih peka
Sifat tahan asam ada yg tahan tdk ada yg
asam tahan asam
Kepekaan thd penisilin lebih peka kurang peka
Kepekaan thd tdk peka peka
streptomisin

18
 Catatan :
 Semua kuman bentuk kokus yg patogen thd manusia
bersifat gram positif kecuali kokus dari familia
Neisseriaceae
 Semua kuman batang dan spiral yg patogen thd
manusia umumnya bersifat gram negatif kecuali dr
genus : Mycobacterium, Bacillus, Corynebacterium,
Clostridium dan Listeria

19
 Gram - : krn lap lipid yg tebal mk tdk terbentuk
persenyawaan kompleks kristal violet-yodium
ribonukleat. Lipid yg tebal pd kuman gram - akan
larut dlm lar pemucat (alkohol/aseton) shg pori2 dd
sel akan membesar & meningkatkan daya larut
kompleks kristal violet-yodium ribonukleat  krn
kompleks persenyawan larut mk sel bakteri akan
mengikat zat warna ke2
 Fungsi zat warna ke2 adalah sbg pembeda (kontras)
thd kristal violet

20
 Fungsi lar. Mordan (lugol)
 Meningkatkan afinitas pengikatan zat warna

oleh bakteri shg pengikatan zat warna oleh


bakteri mjd lebih kuat
 Setelah penambahan lar mordan zat warna

akan lebih jelas terlihat dan zat warna akan


sulit di larutkan

21
 Prosedur pewarnaan Gram
 Preparat ulas  tetesi zat warna I (kristal vio-

let)  cuci dg air mengalir  tetesi lar mordan


(Lar lugol)  cuci dg lar pemucat  cuci dg air
mengalir  tetesi dg zat warna II (sol fuchsin
/safranin)  cuci & kering anginkan
 Bakteri gram + = ungu, bakteri gram - = merah

 Gram + : krn lap peptidoglikan yg tebal mk akan

terbentuk persenyawaan kompleks kristal violet-


yodium ribonukleat yg tdk larut dlm lar pemucat
shg pemberian zat warna ke2 tdk menyebabkan
perubahan warna krn persenyawaan kompleks tetap
terikat pd dd sel
22
 Fungsi : membedakan kuman kelompok Myco-bacterium
dan Nocardia dg bakteri kelompok yg lain
 BTA akan berwarna merah dan non BTA akan berwarna
biru/tdk berwarna
 Mycobacterium & Nocardia memiliki keisteme-waan yi
dinding selnya mgd lipid yg tebal yg terlihat sbg lap lilin
 lap lipid yg tebal menyebabkan sel bakteri sulit
diwarnai krn zat warna sulit menembus lap lilin  shg
perlu pemanasan spy zat warna dpt masuk ke dlm sel

23
 Sifat tahan asam ini disebabkan karena adanya
asam mikolat yg terikat pd dd sel.
 Dd sel t.d : peptidoglikan, arabinogalaktan dan
lipid sedangkan 50% dr lipid ini adalah asam
mikolat

24
 Ditujukan utk melihat bagian2 tertentu dari badan sel
kuman, contoh : utk melihat
 Kapsul  Pewarnaan Gins Burry
 Spora  Pewarnaan Klein
 Flagel  Pewarnaan Gray
 Inti  Pewarnaan Fleugen
 Granula Babes-Ernts  Pewarnaan Neisser (spesifik

utk bakteri Difteri)


 Spirochaeta  Pewarnaan Becker-Kranzt

25
27

ULTRA STRUKTUR
Ultra Struktur Bakteri
28

 Bakteri termasuk orgm prokariota yg ultra-strukturnya lebih


sederhana dibandingkan eukariota, kecuali struktur dinding
selnya lebih kompleks drpd eukariota
 Ultra struktur bakteri meliputi

 Inti (nukleus)
 Sitoplasma
 Ribosom
 Mesosom
 Membran sel
29
Nukleus
30

 Tdk mpy membran inti, didlmnya tdpt benang DNA yg disebut


kromosom  dpt dipisahkan/ dimurnikan dg melisiskan dinding
sel dg hati2 kmd disentrifugasi
 Tdk mengandung alat2 mitosis
 Dpt dilihat pd sel yg terwarnai
 Terdiri dr : poliamin & ion magnesium yg ter-ikat pd DNA
tunggal, sedikit RNA, polymerase RNA & protein lain yg
bermuatan negative
Sitoplasma
31

 Mgd ribosom dg berbagai jenis butiran2 tdk larut yg t.d


senyawa asam poli-- hidroso-butirat dan volutin

Ribosom
 mpy protein2 & RNA yg berbeda dg bentuk2 eukariota
 fungsi  utk sintesa protein
 mrpk tempat sasaran dr antibiotika2 yg meng-hambat sintesa
protein
Mesosom
32

 Berupa lekukan kedlm/cekungan selaput plasma


 Berfungsi :

 Tempat enzym pernafasan bakteri


 Mengkoordinasi inti & sitoplasma slama pembelahan biner
 Berperan penting dlm pembagian DNA dlm proses sporulasi
 Dibedakan :

 Septal mesosom  jk berada pd dd pemisah (septum), tempat


melekatnya DNA bakteri
 Lateral mesosom  jk tdk sbg mesosom septum
Membran sel
33

 Mrpk selaput tipis yg terletak dibawah dinding sel, komponen


utama fosfolipid & protein
 Membran sel dr semua jenis prokariota tdk mgd sterol kecuali
genus Mycoplasma
 Berperan pd sifat permeabilitas selektif dan transpor aktif yg
dibantu oleh permeasa yg terikat pd membran sel pengikatan
protein dan berbagai sistem transpor
 Tempat bekerjanya bbrp antibiotika ttt  polimiksin
 Fungsi utama :
 Mjd tempat transport bhn makanan scr selektif
 Pd spesies kumn aerob mrpk tempat tranport elektron &

fosforilasi oksidatif (mgd sitokrom & enzim)


 Tempat ekspresi bg ekoenzim yg hidrolitik
 Mgd enzim dan molekul2 yg berperan pd biosintesa DNA,

polimerasasi dd sel dan lipid membran


 Mgd reseptor dan protein utk sistem kemotaktik

34
Dinding Sel
35

 Tek osmotik di dlm sel bakteri tinggi (+ 5-20 atmosfer) 


dinding sel menahan tek osmotik yg 
 Dinding sel t.d : peptidoglikan (=murein/mukopeptida),
lipoprotein dan LPS
 Kerangka peptidoglikan dibentuk oleh N-asetil glukosamin dan
N-asetil muramat
 Ensim lisosim & beberapa antibiotika yg mengganggu biosintesa
dinding sel dpt menyebabkan kuman kehilangan dinding sel.
36
 Fungsi dinding sel :
 Menjaga tekanan osmotik
 Berperan dlm proses pembelahan sel
 Dd sel melakukan sendiri biosintesa utk membentuk dd sel
 Berbagai lap tertentu pd dinding sel mrpk determinan dr

antigen permukaan kuman


 Pd kuman gram negatif salah satu lap dd sel mpy aktivitas sbg

endotoksin yg tdk spesifik yi LPS (LPS utk bbrp binatang akan


bersifat toksik)

37
Simpai (Kapsul)
38

 Bbrp spesies bakteri mensintesa polimer eks-trasel yg


berkondensasi & membentuk lap disekeliling sel yg disebut
KAPSUL
 T.d :
 polisakarida ( Pnemokokus & Klebsiella )
 polipeptida ( B. antracis )
 as. Hialuronat ( Strep. pyogenes )
 Fungsi :
 utk perlindungan thd zat2 perusak, co : enzim2 penghancur sel
 meningkatkan virulensi kuman patogen dg cara menghalangi

fagositosis
 Sejenis kapsul pd Streptococcus mutans dpt melekat erat pd
permukaan gigi dan membentuk plague pd gigi dan mengeluarkan
produk asam yg menyebabkan karies gigi

39
Flagela
40

 organel yg bentuknya spt benang panjang & berkelok, t.d


flagelin
 Fungsi : utk alat pergerakan
 Jenis flagel :
 Monotrikh : flagel tunggal dan tdpt di bgn ujung kuman
 Amphitrikh : flagel terdapat 1 atau lebih di kedua polar dari

kuman
 Lophotrikh: lebih dari 1 flagel disatu bgn polar kuman
 Peritrikh : flagel tersebar merata disekeliling badan kuman
41
Pili/Fimbrae
42

 Bbrp kuman gram negatif memiliki alat tam-bahan berupa


rambut yg pendek dan keras yg t.d protein  PILI
 Macam :
 Pili biasa (perlekatan kuman)  pd hospes
 Pili seks (perlekatan kuman donor & penerima pd konjugasi)
 Virulensi bbrp kuman patogen tdk hanya tgt pd toksin kuman
ttp ternyata juga pd pili biasa
Endospora
43

 Bbrp genus kuman dpt membentuk endospora  yg plg sering


membentuk spora adl Bacillus dan Clostridium.
 Spora terbentuk sbg respon thd keadaan ttt, misal : media

kering  bentuk kuman inaktif


 Spora tahan thd pengeringan, pemanasan, pembekuan & zat

kimia
 Komposisi : - as. Dipikolinat ( 5-20% )

- kalsium ( >>> )
Pembentukan Endospora
44
 Jika kuman dlm kondisi yg tdk menguntungkan mk sel akan
membentuk spora sdgkan sel induk-nya mengalami otolisisis. Bila
kondisi lingk telah baik kembali mk spora akan melakukan
germinasi dan akan memproduksi sel vegetatif

45
Endospora
46

 Bbrp genus kuman dpt membentuk endospora  yg plg sering


membentuk spora adl Bacillus dan Clostridium.
 Spora terbentuk sbg respon thd keadaan ttt, misal : media

kering  bentuk kuman inaktif


 Spora tahan thd pengeringan, pemanasan, pembekuan & zat

kimia
 Komposisi : - as. Dipikolinat ( 5-20% )

- kalsium ( >>> )
Pembentukan Endospora
47
 Jika kuman dlm kondisi yg tdk menguntungkan mk sel akan
membentuk spora sdgkan sel induk-nya mengalami otolisisis. Bila
kondisi lingk telah baik kembali mk spora akan melakukan
germinasi dan akan memproduksi sel vegetatif

48
Granula
49

 Bakteri menyimpang cadangan makanan dlm bentuk granula


 Granula ini bekerja sbg sumber karbon, ttp jk sumber protein
kurang mk karbon dpt dikon-versi mjd sumber nitrogen
 Pd bbrp bakteri granula menyimpan sulfur, fosfat inorganik (=
granula volutin) dan granula metakromatik (utk kuman
corynebacterium)
50

FISIOLOGI PERTUMBUHAN
KUMAN
 Bila persyaratan hidup suatu kuman terpenuhi mk kuman tsb
berkembang biak dg cepat.
 Persyaratan hidup kuman tsb antara lain :

1. AIR :
> 90% dr badan kuman terdiri dari air
 Air digunakan utk reaksi metabolisme dlm sel kuman dan mrpk
pengatur zat2 yg diperlukan dan membuang zat racun/zat yg
tdk diperlukan
2. GARAM : digunakan
 utk mempertahankan keadaan koloidal dan tek. osmotik didlm sel

(tonus)
 memelihara asam & basa
 sbg activator reaksi enzym, co : NaCl

3. MINERAL
 yg diperlukan sedikit tp hrs ada (trace elemen)
 Sulfur (belerang) mrpk komponen substansi sel. Sbgn sulfur sbg

H2S dan SO4


 Fosfat : diperlukan sbg komponen asam nukleat dan ko ensim
 Fe, Mg, Ca, K  sbg aktivator enzim
4. KARBON
 Berdasarkan sumber karbon bakteri dibagi mjd

 Autotrof (litotrof) : kuman yg hanya memer-lukan air, garam


inorganik dan CO2 sbg sum-ber C bg pertumbuhannya,
mensintesa sbgn besar metabolik organiknya dr CO2.
 Autotrof kemosintesis : memperoleh energi dr oksidasi
substrat inorganik spt Fe, S, NH3, NO2, co : bakteri yg ada di
goa2
 Autotrof fotosintetik : memperoleh energi dr cahaya, co :
kuman berpigmen
 Heterotrof (organotrof)
 Heterotrof Fotosintetik : kuman yg memanfa-atkan unsur

karbon dr senyawa organik (baik dr sisa sel mati/hidup) dg


bantuan sinar matahari membentuk sumber karbon yg sesuai
utk kuman itu, co : Pseudomonas, Seratia
 Heterotrof Kemosintetik : kuman yg meman-faatkan unsur

karbon dr senyawa organik (baik dr sisa sel mati/hidup)


menggunakan reaksi kimia utk membentuk sumber karbon yg
sesuai utk kuman itu, co : kuman patogen
5. SUMBER N
 10% dr berat kering sel kuman adalah nitogen.
 Sumber N plg byk ada di udara 78%
 Banyak isi sel terutama protein mgd nitrogen
 Nitogen yg dipakai kuman dlm bentuk : NO3, NO2, NH3, N2, R-

NH2 (R-radikal organik)


 Kebanyakan m.o dpt menggunakan NH3 sbg satu2nya sumber

nitrogen
6. OKSIGEN : berdasarkan kebutuhan O2 mk bakteri digolongkan
dlm:
 Obligat Anaerob : hidup tanpa O2 (oksigen toksis bg kuman ini)
co : Clostridium tetani
 Anaerob aerotoleran : kuman ini adalah kuman anaerob tp msh
dpt tumbuh dlm suasana anarob, co : Clostridium perfringens
 Fakultatif Anaerob: mampu tumbuh baik dlm suasana dg atau
tanpa O2, co : E. coli
 Kuman aerob obligat : tumbuh subur jk ada oksigen dlm jumlah
besar, co : S. aureus 
 Mikroaerofilik : kuman tdk dpt tumbuh jk kebanyakan O2, co :
Brucella
7. Temperatur (Suhu) :
 Tiap kuman mpy temperatur optimum utk per-tumbuhannya, co : kuman lepra

hanya tumbuh pd suhu dibawah suhu tubuh karena itu lepra hy tumbuh pd
kulit tdk pd organ dalam
 Pembelahan sel kuman sgt peka thd suhu tinggi.

8. pH : tiap kuman mpy kisaran pH ttt,


 Asam : Lactobacillus & Thiobacillus thioxidan

 Netral (7,2-7,6) : kuman pathogen

 Basa : V.cholera, alcaligenes faecalis

9. Tekanan osmotik : tgt sifat kuman 


 osmofilik : kuman yg memerlukan tekanan os-motik  (kuman yg tumbuh pd

kadar gula )
 Halofilik : kuman yg memerlukan kadar garam tinggi (kuman air laut)
8. pH : tiap kuman mpy kisaran pH ttt,
 Asam : Lactobacillus & Thiobacillus thioxidan

 Netral (7,2-7,6) : kuman pathogen

 Basa : V.cholera, alcaligenes faecalis

9. Tekanan osmotik : tgt sifat kuman 


 osmofilik : kuman yg memerlukan tekanan os-motik  (kuman yg

tumbuh pd kadar gula )


 Halofilik : kuman yg memerlukan kadar garam tinggi (kuman air

laut)
59

METABOLISME KUMAN
 Kuman mengadakan kegiatan didalam sel utk per-tumbuhan, pembelahan sel,
pembaharuan kompo-nen dll melalui proses metabolime
 Sebelum proses metabolisme dilakukan diperlu-kan pengaktifan subunit yg
akan dipakai dan ATP (energy rich)
 Energi utk metabolisme diambil dr proses fermentasi, respirasi dan
fotosintesa
 Hasil red-oks pd semua proses selalu dibentuk ATP dimana energi yg
dibebaskan tersimpan utk proses selanjutnya
 Senyawa dg tingkat energi tinggi adalah asetil coA yg sering dipakai sbg
penyalur energi
 Pd fermentasi dan respirasi energi diperoleh dr proses katabolisme
karbohidrat
 Enzim yg memegang peranan penting dlm metabolisme adalah :
 Dehidrogenasa (melancarkan reaksi red-oks suatu metabolisme)

 Flavoprotein (transport zat H dlm proses respirasi)

 Sitokrom (proses respirasi pd kuman aerob utk transpor zat H ke O )


2
Metabolisme Karbohidrat
62

 Metabolisme yg tjd pd kuman terutama adalah katabolisme KH


 Metabolisme KH = metabolisme glukosa yg t.d: Glikolisis, siklus
Krebs dan transport elektron
 Glikolisis : katabolisme dr glukosa mjd as.piruvat. Ada 3 cara :
 EMP (Embden – Meyerhof Parnas)
 PP (Pentosa Phosfat) / Heksosa Monofosfat
 Entner – Doudoroff
1. EMP (Embden – Meyerhof Parnas)
63

 Reaksinya :
 Glukosa  glukosa 6 fosfat  fruktosa 6 fosfat
fosfogliseraldehide  fosfogliserat  fosfoenolpiruvat 
piruvat
 Dilakukan oleh kuman yg memiliki enzim aldo-sa & triosa PO4
isomerasa
 Organisme yg melakukan EMP : kebanyakan bakteri, fungi &
manusia
64
2. PP (Pentosa Phosfat)

65

 Reaksinya
 Glukosa  glukosa 6 fosfat  6 fosfoglukonat  pentosa
fosfat
 Dilakukan oleh kuman yg tdk memiliki enzim aldosa dan triosa
PO4 isomerasa
 Co : Leuconostoc
3. Entner – Doudoroff

67

 Reaksinya :
 Glukosa  glukosa 6 fosfat  6 fosfoglukonat
ketodeoksiglukonat  piruvat + gliseraldehid
 Cara ini dipakai pd bbrp Pseudomonas dan E. coli
 Melalui proses fermentasi, piruvat dpt dipecah mjd alkohol, asam laktat,
asam butirat, asam propionat, asetat dsb
 Melalui proses respirasi scr aerob, glikolisis diteruskan hingga piruvat
terpecah mjd CO2 dan H2O. Energi yg dilepaskan diikat dalam bentuk ATP.
Oksidasi substrat yg dipakai mell siklus Krebs (yi O2 berfungsi sbg reseptor
H)
 Rantai respirasi : flavoprotein  sitokrom b  sitokrom c  sitokrom a 
O2.
 Proses respirasi scr anaerob : zat organik (nitrat / sulfat) berfungsi sbg
resptor H
70 Metabolisme zat lemak

 Permulaan reaksi diperlukan pengaktifan asam lemak dg


asetil Co A & sbg hsl adalah gliserol dan asetil coA
 Katabolisme lemak memerlukan katabolisme beta-oksidasi

yg memerlukan byk energi


Metabolisme protein

71

 Sintesa protein memerlukan nitrosa yg diambil dr medium dlm bentuk


NH3 atau NO3
 Sintesa protein mengikuti pola yg ditentukan oleh DNA
 Katabolisme protein hanya smp katabolisme as. amino
 Fermentasi asam amino dilakukan oleh bbrp gol Clostridium
 Perbedaan kemampuan kuman dlm memecah suatu bhn kimia serta hsl
metabolisme yg diperoleh dlm bentuk gas CO 2, gas H2S atau asam yg
akan mengubah pH, semua ini dpt digunakan utk membantu
identifikasi
72

REPRODUKSI KUMAN
Reproduksi kuman secara seksual
73

 Reproduksi secara seksual : diawali dg peleburan bhn


kromosom dr 2 kuman.
 Reproduksi semacam ini hanya tjd antara kuman sejenis dr
suatu famili, misal Enterobacteriaceae (antara E.coli dg
Shigella dysenteriae, antara E.coli dg Salmonella typhosa)
akibatnya timbul suatu kuman dg sifat yg berasal dr 2 jenis
induk kuman
Reproduksi kuman secara aseksual
74

 Reproduksi kuman secara aseksual dpt melalui :


1. Pembelahan : umumnya kuman berkembang biak scr amitosis dg membelah
mjd 2 bgn (binary division). Waktu diantara 2 pembelah-an disebut
generation time (20 menit – 15 jam)
2. Pembentukan tunas/cabang : kuman dpt mem-bentuk tunas dan tunas akan
melepaskan diri dan membentuk kuman baru, co : Streptomycetaceae
Pembelahan biner
75
Pembentukan tunas
76
3. Pembentukan filamen : sel akan mengeluarkan serabut panjang
tdk bercabang  bhn kromo-som masuk ke dlm filamen 
Filamen akan terputus2 mjd bbrp bgn tiap bgn akan mem-
bentuk kuman baru. Dijumpai terutama dlm keadaan abnormal,
co : Haemophillus influenza yg dibiakan dlm perbenihan basah

77
KURVA PERTUMBUHAN
78

 Jika kuman dikultur pd suatu media, maka fase2 pertumbuhan kuman terdiri
dr :
 Fase Lag = fase adaptasi (1-2 jam)  pd fase ini kuman belum berkembang

biak ttp aktivitas metabolisme sgt tinggi (persiapan ke fase log)


 Fase Log/logaritmik/eksponential = fase akse-lerasi (18-24 jam) kuman

berkembang biak berlipat2, jumlah kuman meningkat scr ekspo-nensial,


pertumbuhan kuman sgt ideal, pembe-lahan tjd scr teratur, semua bhn dlm
sel berada dlm keadaan seimbang
 Fase stasioner (24-40 jam) : dg meningkat-nya metabolisme mk
hsl metabolime jg meningkat  toksis bg kuman. Kuman mulai
ada yg mati, pembelahan terhambat. Pd suatu saat jumlah kuman
yg hidup tetap sama.
 Fase period of decline = fase penurunan (40 jam) jumlah kuman
menurun karena kondisi lingkungan sgt jelek. Pd keadaan ini mulai
dibentuk spora.

79
80
Variabilitas
81

 Kuman selalu tetap bentuknya, ttp dpt menga-lami perubahan


aktivitas biologis, antigenitas-nya dan virulensinya.
 Istilah yang berhubungan dengan mikrobiologi

 MUTASI : perubahan yg ada hub nya dg gen, bersifat tetap dan

dpt diturunkan
 FLUKTUASI : perubahan yg bersifat sementara dlm morfologi

dan fisiologi yg disebabkan karena lingkungan


 INVOLUSI : perubahan yg disertai dg kemun-duran sifat2 dr kuman, tdpt pd
kuman yg sdh terlalu lama disimpan pd perbenihan artifisial
 ADAPTASI : penyesuaian diri thd lingkungan yg baru. Kuman patogen akan
kehilangan patogeni-tasnya jika ditanam pd perbenihan tp patogeni-tasnya
dpt kembali jk dibiakan pd binatang.
 KONJUGASI : pertukaran bhn genetik diantara bakteri
 PLASMID : bgn materi genetik yg tdpt di luar kromosom.

82

Anda mungkin juga menyukai