Anda di halaman 1dari 36

BAKTERIOLOGI

Morfologi, Ultra Struktur, Pewarnaan Bakteri, Fisiologi, Metabolisme


dan Reproduksi
Dosen Pengampu: Dra. Lilih Riniwasih Kadiwijati. M.Farm, Apt.

Kelompok 1
Clemes Ginion W 2043050003
Maulinda Bulan 2043050029
Vinchi Hence G 2043050031
Yunita Maulinda 2043050032
Apa Itu Bakteriologi?

Bakteriologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan klasifikasi


bakteri, struktur anatomi sel bakteri, cara kerja sel bakteri, interkasi antar
sel bakteri dan juga tanggapan bakteri terhadap perubahan pada
lingkungan hidupnya. Bakteriologi biasa juga dikatakan biologibakteri.
Bakteri memiliki nilai ekonomi penting dalam kehidupan manusia dan
demikian pula bakteriologi.(Iii & Mikroba, 2003)
Susunan Sel Bakteri

Eksternal Internal
Struktur eksternal bakteri Struktur internal bakteri adalah struktur
meliputi glikokaliks, flagela, yang berada di dalam sel bakteri itu
filamen, fimbria dan pili. sendiri. Di dalam dinding sel bakteri
terdapat sitoplasma yang merupakan
substansi yang menempati ruang sel
bagian dalam
Pembahasan 03 Pewarnaan bakteri

01 Morfologi 04 Fisiologi

02 Struktur halus dari bakteri 05 Metabolisme & Reproduksi


MORFOLOGI
Ukuran sel bakteri umumnya dinyatakan dalam satuan mikrometer (µm).
1. Fardiaz (1992): 0,5 - 1,0 µm kali 2,0 - 5,0 µm
2. Tortora (2010) : 0,2 - 2,0 µm
3. Hastuti (2012) : 2-8 µm.
3 Bentuk Bakteri
a. Monokokus
b. Diplokokus
c. Streptokokus a. Diplobacili,
b. Streptobasili, a. Vibrio
d. Tetrakokus
b. Spirillllla
e. Staphykokus
c. Spirochaeta
f. Sarcina
Batang/Basil

Bola/Kokus Spiral
Bentuk sel bola atau kokus
Bentuk sel batang atau basil
Bentuk sel bakteri spiral
Ultrastructure
Flagel : Flagel merupakan bulu-bulu cambuk yang dimiliki oleh
beberapa jenis bakteri dan letaknya berbeda-beda tergantung
spesiesnya. Flagel berdasarkan letak dan jumlah :
• Monotrik
• Lopotrik
• Amfitrik
• Peritrik

Pili dan Fimbriae


• Pili : transfer DNA bakteri
• Fimbriae : perlekatan antara satu sel dengan sel bakteri lain
Kapsul : Kapsul sel bakteri merupakan salah satu bagian
yang penting yaitu sebagai bahan pelindung sel bakteri.
PEWARNAAN
BAKTERI
“ Pewarnaan bakteri pada umumnya bertujuan untuk mempermudah
dalam pengamatan morfologi bakteri dengan bantuan mikroskop.
Bakteri umumnya tidak berwarna dan hampir tidak terlihat karena
kurang kontras dengan air di mana mereka mungkin berada. Pewarnaan
sangat dibutuhkan untuk melihat bakteri dengan sangat jelas baik untuk
pengamatan intraseluler maupun morfologi keseluruhan.”
Pewarnaan Bakteri

Pewarnaan Bakteri Pewarnaan Bakteri


Hidup Mati

untuk melihat pergerakan untuk melihat struktur luar bahkan


bakteri struktur dalam bakteri
Tujuan Teknik Pewarnaan Bakteri

Pewarnaan Sederhana Pewarnaan Negatif


Informasi tentang bentuk Memberi warna gelap pada
dan ukuran sel bakteri latar belakang dan tidak
memberi warna pd bakteri

Pewarnaan Diferensial
Untuk membedakan antara sel-sel dari tiap
Pewarnaan Struktural
mikroba. Terbagi menjadi Pewarnaan gram dan Digunakan untuk melihat bagian
Pewarnaan Tahan Asam tertentu bakteri
Pewarna yang
• digunakan
Pewarnaan Sederhana : Methylene Blue, Basic Fuchsin, dan Crystal Violet.
• Pewarnaan Negatif : Negrosin, Eosin, atau Tinta India
• Pewarnaan Diferensial :
a. Pewarnaan gram : membedakan bakteri gram (-) dan (+)pewarna yang biasa
digunakan adalah kristal Violet dan pewarna tandingan Safranin.
b. Pewarnaan Tahan Asam : Karbol Fuchsin
• Pewarnaan Struktural :
a. Pewarnaan Spora : Larutan Hijau Malakit 5%
b. Pewarnaan Kapsul : Penggabungan pewarnaan sederhana & pewarnaan negatif
c. Pewarnaan Granula : Neisser A, Neisser B, dan Neisser C
d. Pewarnaan Flagella : Larutan Kristal Violet
Prosedur Pewarnaan Sederhana
Letakan kaca
Genangi olesan Miringkan kaca Serap air yang Amati
obyek berisi dengan zat warna (Menggunakan
objek jengan masi tersisa di
olesan yang akan
yang dimaksud pinset permukaan mikroskop)
di warnai

Bilas zat warna


dengan air
Metylen Blue : ( sampai warna
1-2 menit yang terkandung
Karbol Fuksin : dalam air yang
15-30 detik mengalir dari
kaca obyek
tinggal sedikit )
Prosedur Pewarnaan Negatif

Letakan 1 tetes Ujung kaca slide Pulasan dikeringkan


Letakan 1 Amati
nigrosin didekat diletakan de pan (jangan lakukan
inokulun bakteri (Menggunakan
salah satu ujung suspensi bakteri fiksasi dengan
( campurkan) mikroskop)
kaca obyek dengan sudut 45 pemanasan)

Campurkan
dengan
mendorong
membentuk
pulasan tipis
FISIOLOGI
BAKTERI
“Fisiologi bakteri adalah mempelajari mekanisme dan sistematika
bakteri meliputi kebutuhan dasar, struktur bakteri, reproduksi,
serta perubahan-perubahan yang memungkinkan terjadi pada
bakteri.”
Sifat Fisiologis yang diperlukan bakteri untuk
Air ( pertumbuhan dan
hidup
perkembangan) Oksigen
Sumber C
Garam-Garam Organik
( mempertahankan keadaan Karbon dioksida
koloidal ) Diperlukan dalam proses
sintesa
Mineral (seperti Mg, Fe, K,
Temperatur
C)
Suhu yang memungkinkan
pH ( 7,2-7,6)mempengaruhi bakteri bisa bertahan
pertumbuhan bakteri hidup
5 Golongan Bakteri Berdasarkan keperluan
Oksigen
Anaerob Obligat : Hidup tanpa oksigen, oksigen
akan menjadi toksik dalam bakteri
Anaerob Aerotoleran : Tidak mati dengan adanya
oksigen
Anaerob Fakulatif : Bisa tumbuh dengan baik
dengan ada atau tidaknya oksigen
Aerob Obligat : Tumbuh subur dalam Oksigen
Mikroaerofilik : Hanya tumbuh bila ada
oksigen
TEMPERATUR
Bakteri mempunyai temperatur optimum yang dimana bakteri
tersebut tumbuh sebaik-baiknya dan batas-batas temperatur dimana
pertumbuhannya dapat terjadi.

Psikhrofilik : -5 s/d 300C dengan optimum 1-200C


Mesofilik : 10 s/d 450C dengan optimum 20-400C
Termofilik : 25 s/d 800C dengan optimum 50-600C
SUMBER C
Sumber C pada bakteri terbagi menjadi 2 golongan, yaitu :
a. Bakteri autrotrof (Litotrof)
Bakteri yang hanya memerlukan air, garam inorganic dan CO2 sebagai
sumber C bagi pertumbuhannya, mensistesa sebagian besar metabolik
organik dari CO2.
b. Bakteri Heterotrof (Organotrof)
Bakteri heterotrof fotosintetik memperoleh energi dari cahaya.
Bakteri heterotrof komosintetik memperoleh energi dari oksidasi
senyawa organik, memerlukan C dalam bentuk senyawa organik
karbohidrat untuk pertumbuhannya
METABOLISME BAKTERI
“Metabolisme ialah semua reaksi kimiawi yang dilakukan oleh sel yang
menghasilkan energi untuk sintesis. Bakteri, seperti makhluk hidup lain, selalu
membutuhkan energi untuk kebutuhan selnya. Kebutuhan-kebutuhan sel bakteri
akan energi antara lain untuk: transportasi zat dari luar ke dalam sel atau dari
dalam keluar sel, pergerakan (motilitas) sel, dan untuk sintesis komponen-
komponen selnya. Energi yang dibutuhkan sel bakteri bersumber dari kegiatan
metabolisme sel. Pada proses katabolisme, substrat diuraikan menjadi komponen-
komponen yang lebih sederhana, dan membebaskan energi. Energi yang
terbebaskan pada proses penguraian, disimpan dalam bentuk Adenosin Tri
Phosphat (ATP)”


Katabolisme Karbohidrat
Katabolisme adalah reaksi pembebasan energi.
Dalam proses ini terjadi pernguraian bahan-bahan
organik menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana
dan akan dihasilkan atau dibebaskan sejumlah
energi. Energi yang dibebaskan tersebut tersimpan
dalam bentuk Adensin Tri Phosphat (ATP).
PRODUKSI ENERGI MELALUI
ANAEROBIK
Glikolisis
Glikolisis merupakan proses perombakan glukosa
menjadi asam piruvat.

Lintas Pentose Fospat


Dalam proses ini dihasilkan
Nikotinamide Adenin Dinukleotida Jalur Etner Doudoroff
(NADP), (ED)

Fermentasi
Jalur Fosfoketolasi (FK) Proses fermentasi sering didefinisikan
,
sebagai proses pemecahan karbohidrat
dan asam amino secara anaerobik
produksi energi dalam respirasi katabolisme
secara aerobik
1.Rantai Angkutan Elektron
2.Siklus Asam Trikarboksilat
3.Hasil energi dalam respirasi aerobik
4.Katabolisme lipid
5.Katabolisme protein
“Anabolisme adalah proses penyusunan (sintesis) senyawa organik di dalam sel
bakteri yang membutuhkan energi. Penggunaan energi dalam proses nonbiosintetik
adalah untuk: produksi panas, pergerakan (motilitas), pengangkutan nutrien.
Sedangkan penggunaan energi dalam proses biosintetik adalah untuk: pengubahan
substansi, sintesis makromolekul (komponen karbohidrat, protein, lemak, asam
nukleat) untuk keperluan sintesis seluruh komponen-komponen atau struktur halus
sel bakteri, seperti: dinding sel, membran sel, ribosom, nukleoid, seluruh apendiks
sel bakteri, dan komponen-komponen sel lainnya.

—Anabolisme
Tahap-tahap biosintesis

Transkrips
Replikasi Tralansi
i
Tahapan Translasi Kode Genetik
3. Molekul tRNA
1. Asam amino terikat pada sisi
mengalami aktivasi komplementer
enzim amonoasil- mRNA
tRNA sintetase

2. Ribosom terikat
pada salah satu ujung 4. Ribosom bergerak
mRNA sepanjang mRNA
Reproduksi Bakteri
“Bakteri pada umumnya melakukan suatu proses reproduksi ataupun
proses berkembang biak dengan cara aseksual atau biasa disebut tidak
melalui proses kawin atau dengan membelah diri dan proses seksual.”
Aseksual
b. Proses lainnya :Ada beberapa
a. Pembelahan Biner : Pembelahan
spesies bakteri yang dapat
biner melintang adalah suatu
bereproduksi dengan cara lain
proses reproduksi aseksual,
yaitu: produksi spora vegetatif,
setelah pembentukan dinding
fragmentasi pertumbuhan
sel melintang, maka sebuah sel
berfilamen dengan masing-masing
tunggal membelah menjadi dua
fragmen menghasilkan
sel.
pertumbuhan dan penguncupan
Tahapan aseksual
bakteri
Seksual
a. Reproduksi seksual bakteri 1. Konjugasi
bisa terjadi melalui mekanisme 2. Transduksi
rekombinasi gen melalui tiga 3. Transformasi
cara yaitu :
Reproduksi seksual
THANK YOU
REFERENCES

● Drs. Bambang Iskamto, M. S. (2013). Pewarnaan


Bakteri Pewarnaan Bakteri. Biologi, 1–15.
● Fisiologi_dan_biokimia_Bakteri_docx. (n.d.).
● Iii, B. A. B., & Mikroba, M. (2003). Morfologi
Mikroba. 48–75

Anda mungkin juga menyukai