Anda di halaman 1dari 31

ASKEP INDIVIDU PADA LANSIA

DENGAN DIAGNOSA MEDIS


DIABETES
Auliyah Nabiilah
Fitri Dwi Lestari MELITUS
(1914401069)
(1914401068)
Tomi Apriyani (1914401071)
Umi Nafi’ah (1914401063)
M Erfan Affandi (1914401064)
Riska Ayu Fitriani (1914401072)
Cindy Ratna Della (1914401074)
Desi Rosiana (1914401081)
Ade Vika Sari (1914401090)
Karisma Indah Pertama H (1914401085)
Feni Sila Nia (1914401092)
Kadek Shinta Putri (1914401093)
Simson Windu S (1914401096)
 
Pengertian
  Diabetes melitus merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang ditandai dengan
peningkatan kadar glukosa darah(hiperglikemia) akibat kerusakan pada sekresi insulin,
kerja insulin atau keduanya (smelzel dan Bare,2015).

Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronik yang terjadi ketika pankreas tidak
cukup dalam memproduksi insulin atau ketika tubuh tidak efisien menggunakan insulin
itu sendiri. Insulin adalah hormon yang mengatur kadar gula darah. Hiperglikemia atau
kenaikan kadar gula darah, adalah efek yang tidak terkontrol dari diabetes dan dalam
waktu panjang dapat terjadi kerusakan yang serius pada beberapa sistem tubuh,
khususnya pada pembuluh darah jantung (penyakit jantung koroner), mata (dapat
terjadi kebutaan), ginjal (dapat terjadi gagal ginjal) (WHO, 2011)
Etiologi
 
Menurut Smeltzer 2015 Diabetes Melitus dapat diklasifikasikan kedalam 2
kategori klinis yaitu:
1. Diabetes Melitus tergantung insulin (DM TIPE 1)
Genetik Umunya penderita diabetes tidak mewarisi diabetes type 1 namun
mewarisi sebuah predisposisis atau sebuah kecendurungan genetik kearah
terjadinya diabetes type 1. Kecendurungan genetik ini ditentukan pada individu
yang memiliki type antigen HLA (Human Leucocyte Antigen) tertentu.

2. Diabetes melitus tidak tergantung insulin (DM TIPE II)


Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan
gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui.
Faktor genetik memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi
insulin.
Faktor-faktor resiko :
a.Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th)
b.Obesitas
c.Riwayat keluarga
Patofisiologi
• Menurut Smeltzer, Diabetes tipe I.Pada diabetes tipe I terdapat

 
ketidakmampuan untuk menghasilkan insulin karena sel sel beta prankreas
telah dihancurkan oleh proses autoimun.Hiperglikemi puasa 29 terjadi

 
akibat produksi glukosa yang tidak terukur oleh hati. Disamping glukosa
yang berasal dari makanan tidak dapat disimpan dihati meskipun tetap
berada dalam darah menimbulkan hiperglikemia prospandial.jika kosentrasi
glukosa daram darah cukup tinggi maka ginjal tidak dapat menyerap
kembali glukosa yang tersaring keluar, akibatnya glukosa tersebut muncul
dalam urine(glikosuria). Ketika glukosa yang berlebihan dieksresikan
kedalam urine,ekresi ini akan disertai pengeluaran cairan dan elektrolit
yang berlebihan, keadaan ini dinamakan diuresis ostomik,sebagai akibat
dari kehilangan cairan berlebihan, pasien akan mengalami peningkatan dal
berkemih(poliurea),dan rasa haus (polidipsi). (Smeltzer 2015 dan
Bare,2015).
Pathway
Pemeriksaan
diagnostik
1. Pemeriksaan darah

No Pemeriksaan Normal

1 Glukosa darah sewaktu >200 mg/dl

2 Glukosa darah puasa >140 mg/dl

3 Glukosa darah 2 jam >200 mg/dl


setelah makan

2. Pemeriksaan fungsi tiroid peningkatan aktivitas hormon tiroid dapat meningkatkan


glukosa darah dan kebutuhan akan insulin
3. Urine Pemeriksaan didapatkan adanya glukosa dalam urine. Pemeriksaan dilakukan
dengan cara Benedict ( reduksi ). Hasil dapat dilihat melalui perubahan warna pada
urine : hijau ( + ), kuning ( ++ ), merah ( +++ ), dan merah bata ( ++++ ).
4.Kultur pus Mengetahui jenis kuman pada luka dan memberikan antibiotik yang sesuai
dengan jenis kuman.
 
Penatalaksanaan
1. Terapi dengan Insulin
medisuntuk pasien diabetes melitus geriatri tidak berbeda dengan pasien
Terapi farmakologi
dewasa sesuai dengan algoritma, dimulai dari monoterapi untuk terapi kombinasi yang
digunakan dalam mempertahankan kontrol glikemik.Apabila terapi kombinasi oral gagal
dalam mengontrol glikemik maka pengobatan diganti menjadi insulin setiap harinya

2. Obat Antidiabetik Oral


A. Sulfonilurea Pada pasien lanjut usia lebih dianjurkan menggunakan OAD generasi kedua
yaitu glipizid dan gliburid sebab resorbsi lebih cepat, karena adanya non ionic-binding
dengan albumin sehingga resiko interaksi obat berkurang demikian juga resiko hiponatremi
dan hipoglikemia 40 lebih rendah. Dosis dimulai dengan dosis rendah

B. Golongan Biguanid Metformi pada pasien lanjut usia tidak menyebabkan hipoglekimia
jika digunakan tanpa obat lain, namun harus digunakan secara hati-hati pada pasien lanjut
usia karena dapat menyebabkan anorexia dan kehilangan berat badan.
C.  Penghambat Alfa Glukosidase/Acarbose Obat ini merupakan obat oral yang menghambat
alfaglukosidase, suatu enzim pada lapisan sel usus, yang mempengaruhi digesti sukrosa dan
karbohidrat kompleks. Sehingga mengurangi absorb karbohidrat dan menghasilkan penurunan
peningkatan glukosa postprandial

D. Thiazolidinediones Thiazolidinediones memiliki tingkat kepekaan insulin yang baik dan dapat
meningkatkan efek insulin dengan mengaktifkan PPAR alpha reseptor.
Asuhan
keperawatan
A. pengkajian

1. data umum pasien  


Nama :Ny.s
JenisKelamin : Perempuan
Umur :66 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Desa Siraman Kec Pekalongan Lampung Timur
Pendidikanterakhir :SMP
Pekerjaanterakhir : Petani
Tanggalmasuk RS :
2. Keluhan kesehatan utama dirasakan saat ini Keluhan kesehatan utama
dirasakan saat ini: Klien mengatakan sering merasa lelah dan lesu
Riwayat penyakit sekarang
P(Provokatif/ Palliatif) : sering pegal di bagian kaki
Q(Quality/Quantity) : kesemutan/mati rasa
R (Region/ Radiation) : Telapak kaki
S(Severity Scale) : skala 5
T(Time) : sering terjadi bila merasa lelah,bisa sekitar 10 menit

 
 
3. Riwayat penyakit/ kesehatan sebelumnya:
Klien mengatakan sudah menderita diabetes sejak 4 tahun yang lalu,klien juga rutin
menggunakan insulin apabila merasa lelah dan lesu.Klien mengatakan belum pernah di
rawat di Rumah sakit.

4. Riwayat Allergi (makanan/ obat/ lainnya)


Klien mengatakan memiliki alergi obat pada antibiotik seperti amoxylin,jika klien
mengalami alergi klien merasa gatal-gatal dan merah di tubuhnya.

5. Pemeriksaan Vital:
BB :43Kg TD :130/80mmHg Nadi : 90x/mnt
TB :154cm Suhu : 36oC RR : 24x/mnt
 
6. PemeriksaanFisik
a. Keadaan umum: klien tampak lemah,kesadaran composmentis
b.StatusGizi : Normal
c. Sistem Persepsisensori
Penggunaan alat bantu
1)Pendengaran baik Ya/Tidak
2) Penglihatan baik Ya/Tidak
3) Pengecapan baik Ya/Tidak
4) Penciuman baik Ya/Tidak
5) Perabaan baik Ya/Tidak
d. Sistem pernafasan : Suara nafas vesikuler,tidak ada suara nafas tambahan,tidak
menggunakan otot bantu pernafasan
e. Sistem kardiovaskular :CapillaryRefil 3x/detik
f. Kesadaran : Composmentis GCS E4 M6 V5
Orientasi waktu :klien dapat mengingat waktu,tanggal,dan hari dengan cukup baik
Orientasi orang :klien dapat mengenal dan berkomunikasi dengan baik dan dapat
mengingat nama-nama orang disekitar
 
g. Sistem gastrointestinal
Nafsumakan : Baik
Nyeritekan : Tidak
Pembesaran hati : Tidak
Asites : Tidak

h. Sistem muskuloskeletal:
Nyeri : Tidak
Deformitas : Tidak,
Peradangan : Tidak,

Kekuatanotot :Bagian kiri 5 5 Bagiankanan

5 5

 
i. Sistem integumen
Kelembaban kulit : Kering
Bercak kemerahan : Tidak ada
Lesi/luka : Tidak ada
 
j. Sistem reproduksi
Kelainan : Tidak ada
Kebersihan : Bersih

k. Sistem perkemihan
Polaberkemih :klien mengatakan saat BAK lebih dari 8 dalam sehari
Kelainan : klien mengatakan tidak mengalami masalah saat BAK
 

 
i. Sistem integumen
Kelembaban kulit : Kering
Bercak kemerahan : Tidak ada
Lesi/luka : Tidak ada
 
j. Sistem reproduksi
Kelainan : Tidak ada
Kebersihan : Bersih

k. Sistem perkemihan
Polaberkemih :klien mengatakan saat BAK lebih dari 8 dalam sehari
Kelainan : klien mengatakan tidak mengalami masalah saat BAK
 

 
7. Terapi yang diberikan (bilaada)
Klien mengatakan tidak pernah mengikuti terapi apapun selama hidupnya
8. Aspek Psikologis
Kondisi perasaan saatini :klien mengatakan ia selalu bersyukur dengan keadaan yang ia
alami sekarang,klien mengatakan sangat bersyukur masih diberi nikmat sehat
Masalah :klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan penyakit yang ia alami,ia
berusaha untuk menerimanya
Cara mengatasi masalah :klien mengatakan ia hanya bisa beribadah dan berdoa agar
selalu diberikan kesehatan
9. Aspek sosial
Hubungan dengan orang lain:klien mengatakan selalu berhubungan baik dengan
masyarakat sekitar
Aktifitas di lingkungan panti :tidak ada
Masalah sosial :tidak ada
Caramengatasimasalah : tidak ada
 
10.Aspek Spiritual
Melakukan aktifitas ibadah sehari hari :Ya
Masalah dalammelakukanibadah : tidak ada
Cara mengatasimasalahspiritual :tidak ada
 
11.Pengetahuan tentang penyakit/ masalahkesehatan
Klien mengatakan sudah tahu mengenai penyakit yang dideritanya sejak 4 tahun lalu
13. Pengkajian khusus
a. Kemampuan Kognitif
NO PERNYATAAN KEMAMPUAN KOGNITIF
Baik Risiko (1) angguan (0)
(2)
1 Kemampuan mengingat waktu √    
(tahun, bulan, hari, tanggal)
2 Kemampuan mengingat tempat (ruang, √    
rumah, alamat)
3 Kemampuan mengingat nama orang √    
(minimal 3 orang)
4 Kemampuan mengingat objek √    
(minimal 3 objek benda)
5 Kemampuan mengulang perhitungan √    
angka (minimal 5 angka)

6 Kemampuan mengulang ucapan √    


perawat (namun, tanpa, apabila)
7 Kemampuan mengikuti perintah perawat √    
(minimal 3 instruksi)
8 Kemampuan mengutarakan isi pikiran √    
b. Kondisi Depresi

NO   KONDISI DEPRESI
PERNYATAAN epresi (2) Risiko (1) Tidak (0)

1 Merasa tidak puas dengan kehidupan saat ini     √

2 Merasa tidak bahagia     √


3 Merasa hampa/ kosong/kesepian     √
4 Merasa tidak punya semangat hidup     √
5 Merasa tidak berdaya     √
6 Merasa diri selalu punya masalah     √
7 Merasa tidak berharga     √
8 Merasa tidak ada harapan hidup     √
9 Merasa tidak ada minat untuk mengerjakan     √
apapun
10 Merasa tidak ingin hidup     √
c. Kemampuan ADL (Aktifitas sehari hari)

NO   KEMANDIRIAN
AKTIFITAS Mandiri (2) ebagian (1) ergantung (0)

1 Memelihara kebersihan diri (mandi, gosok √    


gigi, cuci rambut, potong kuku, cukur kumis)

2 Memelihara kebersihan lingkungan (tempat √    


tidur, lemari,
kursi, meja)
3 Membuang air kecil dan air besar di √    
kamar mandi
(membersihkan, mengeringkan)
4 Mengkonsumsi makanan minuman √    
yang telah disediakan
5 Mengelola keuangan kebutuhan untuk √    
sehari hari

6 Mengkonsumsi obat aturan sesuai √    

7 Mengambil keputusan sendiri √    

8 Melakukan aktifitas di waktu luang (olah √    


raga,pengajian,
hobi, rekreasi)

9 Menggunakan transportasi sarana   √  


umum

10 Menjalankan ibadah agama dan sesuai √    


kepercayaan
Analisis Data

NO DATA MASALAH KEPERAWATAN

1 DS: Ketidakstabilan kadar Glukosa


-klien mengatakan sering merasa kelelahan darah (hiperglikemia)
-klien mengatakan sering merasa haus
-klien mengatakan sering BAK lebih dari
8x/sehari

DO :

-klien tampak lesu

GDS 300
2 DS : Gangguan Pola Tidur
-klien mengatakan sulit tidur saat malam hari
-klien mengatakan saat malam bisa tidur
sampai jam 12 malam
-klien mengatakan merasa kurang istirahat

DO :

- Tidak ada
3 DS : Ansietas
-klien mengatakan merasa khawatir dengan kondisinya jika
kadar gula tinggi
-klien mengatakan merasa takut jika ia tidak bisa sembuh
-klien mengatakan susah untuk tidur
 

DO :

-klien tampak gelisah

TD : 130/80 mmHg

B. Diagnosis/ Masalah Keperawatan


1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah
2. Gangguan pola tidur
3. Ansietas
C. RENCANA KEPERAWATAN

NO DX TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI RASIONAL

1 Setelah dilakukan tindakan 1. monitor kadar glukosa 1. Agar dapat mengontrol kadar
keperawatan 1x24 jam darah gula darah
diharapkan kadar glukosa 2. monitor tanda gejala 2. Agar mengetahui penyebab
darah normal. hiperglikemia hiperglikemik
KH : 3. anjurkan menghindari 3. Karena dapat membuat tubuh
-kelelahan menurun olahraga saat kadar semakin lemas
-rasa haus menurun glukosa darah lebih dari 4. Agar pasien mengetahui hasil
-kadar glukosa darah 250 mg/dl pembacaan kadar glukosa
membaik 4. ajarkan pengelolaan darahnya secara benar dan
penggunaan insulin tepat
5. kolaborasi pemberian 5. Agar mengontrol gula darah
insulin  
2 Setelah dilakukan 1. identifikasi faktor 1. agar mengetahui penyebab
tindakan keperawatan penggangu tidur sulit tidur
1x24jam diharapkan 2. identifikasi makanan 2.agar mengetahui makanan
kualitas tidur membaik dan minuman yang yang menggangu tidur
KH : menggangu tidur 3.agar kualitas tidur lebih
-keluhan sulit tidur 3. batasi waktu tidur optimal
menurun siang,jika perlu 4. agar tidur teratur
-keluhan tidak puas tidur 4. tetapkan jadwal tidur 5. karna dapat membantu
menurun rutin kesehatan tubuh
5. jelaskan pentingnya
tidur cukup
3 Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi teknik 1. Untuk mengetahui jenis
keperawanan 1x24 jam relaksasi yang pernah relaksasi apa yang sering
diharapkan kecemasan efektif digunakan digunakan
menurun 2. Monitor respons 2. Untuk mengetahui respons dari
KH : terhadap terapi relaksasi relaksasi yang telah dilakukan
-perasaan gelisah menurun 3. Ciptakan lingkungan 3. Agar lebih tenang dan rileks
-pola tidur membaik yang tenang dan 4. Agar lebih nyaman saat
-tekanan darah membaik nyaman melakukan relaksasi
4. Anjurkan mengambil 5. Agar dapat merasakan
posisi nyaman kenyamanan saat relaksasi
5. Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi
relaksasi
6. Anjurkan sering
mengulangi atau melatih
teknik yang dipilih
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Hari/tg IMPLEMENTASI RF Hari/tgl/ EVALUASI RF


l/jam jam
23 1.mengidentifikasi kemungkinan 24 S:
Agustu penyebab hiperglikemik Agustus Klien mengatakan masih sulit
mengontrol pola makan
s 2021 (dengan cara menanyakan pola 2021
Klien mengatakan sering merasa
09.00 makan klien) 10.00 haus
wib 2.memonitor tanda gejala wib Klien mengatakan sering buang air
  hiperglikemik dengan cara kecil kurang lebih 8x dalam sehari
menanyakan apakah sering O:
haus dan lapar dan sering BAK GDS 300 mg/dl
Klien tampak lelah
3.memberikan asupan cairan  
oral seperti air minum A:
4.menganjurkan kepatuhan Ketidakstabilan kadar glukosa darah
terhadap diet  
5.melakukan pemberian insulin P:
sebanyak 6 unit Melakukan manajemen hiperglikemik
Monitor kadar glukosa darah
6. menjelaskan manfaat dan Melakukan edukasi program
efek samping pengobatan pengobatan
 23 - Mengidentifikasi gangguan 24 S:
Agustu tidur Agustus Klien dapat mengerti tentang
s 2021 - Menganjurkan klien untuk 2021 masalah yang mengakibatkan
10.30 mengurangi kebisingan tidur 11.30 susah tidur
wib dan mengatur cahaya yang wib Klien mengatakan akan
redup mengatur cahaya yang redup
- Menganjurkan klien untuk tidur Klien mengatakan tidur minimal
dengan posisi yang nyaman jam 10.00 wib
seperti posisi sim O:
- Menganjurkan klien untuk Klien tampak memahami
tidak banyak tidur di siang hari penjelasannya
  A:
  Gangguan pola tidur
 
P:
Mengatur cahaya
Posisi tidur yang nyaman
 
 
 23 - Melakukan identifikasi tingkat 24  S :
Agustu kekhawatiran klien Agustus Klien mengatakan sedikit tenang
s 2021 - Mendorong klien untuk 2021 saat mengungkapkan
12.00 mengungkapkan perasannya 13.30 perasannya
wib - Menginstruksikan klien untuk wib  
menggunakan teknik relaksasi O:
- Mendukung keterlibatan Klien tampak rileks saat
keluarga dengan cara yang melakukan relaksasi
tepat Klien tampak tenang dan
mengerti penjelasannya
A:
Ansietas
 
P:
Melanjutkan teknik relaksasi
Menginstruksikan keluarga
untuk mendampingi klien saat
khawatir dan gelisah
THANKYO
U

Anda mungkin juga menyukai