SUPERVISI
Fasilitator
1
PENDAHULUAN
PPKC 6
Komando
PPKC 7
Koordinasi
Manfaat Koordinasi :
1. Menghindari perasaan lepas antar tugas
dan merasa lebih penting.
2. Menumbuhkan rasa saling membantu
3. Menimbulkan kesatuan tindakan dan sikap
antar staf
PPKC 8
KESIMPULAN
PPKC 9
pebr. 2007 PPKC 10
KOMUNIKASI
Merupakan unsur penting bagi pemimpin
dalam menjalankan fungsi manajerial yaitu
berinteraksi dengan orang lain
William V. Haney: “Selain berkomunikasi,
berbicara, menulis, mendengarkan, membaca,
dan berpikir, seorang administrator suatu
organisasi tdk melakukan apapun juga”
COMMUNICATION CHANNEL/MEDIA
MESSAGE
FEEDBACK
SENDER RECEIVER
24
I. Motivasi
A. Pendahuluan
Salah satu karakteristik yg harus dimiliki oleh
seorang pemimpin adalah kemampuan untuk
memotivasi orang lain dlm mencapai tujuan
atau misi organisasi.
Seorang pemimpin yg tdk mampu memotivasi
orang-orangnya, tidak lebih dari seorang
petunjuk jalan, yg tahu kemana harus pergi
tetapi sepenuhnya tdk dapat mengendalikan
mereka yg dipandunya.
25
B. Definisi
26
Kenapa perlu dimotivasi?
1. Karena pimpinan menbagi job description kepada bawahan
2. Karena ada bawahan yg mampu untuk mengerjakan
pekerjaan, tetapi dia malas atau kurang bergairah
mengerjakannya
3. Untuk memelihara & atau meningkatkan kegairahan kerja
bawahan dlm menyelesaika tugas2nya.
4. Untuk memberikan penghargaan & kepuasan kerja kepada
bawahan
27
C. Tujuan pemberian motivasi
1. Mendorong kerja & semangat karyawan
2. Meningkatkan moral & kepuasan kerja karyawan
3. Meningkatkan produktivitas
4. Mempertahankan loyalitas & kesetabilan karyawan
5. Meningkatkan kedisiplinan & menurunkan tk absensi
6. Mengefektifkan pengadaan pegawai
7. Menciptakan suasana & hubungan kerja yg baik
8. Meningkatkan kreatifitas & partisipasi karyawan
9. Meningkatkan tk kesejahteraan karyawan
10. Mempertinggi rasa T.J thdp tugas
11. Meningkatkan efisiensi penggunaan
alat2 & bahan baku
28
D. Teori motivasi.
1. Teori motivasi klasik (F.W Taylor, dekade 1950
-an)
Motivasi para pekerja hanya untuk memenuhi
kebutuhan & kepuasan biolgis saja.
Kebutuhan biologis adalah kebutuhan yang
diperlukan untuk mempertahankan
kelangsungan hidup seseorang.
Kebutuhan ini akan terpenuhi jika gaji & upah
yang diberikan cukup besar. Gaji dinaikan
maka semangat kerja mereka meningkat.
29
2. Maslow’s Need Hierarchy Theory, 1943
1. Physiological Needs (Kebutuhan pisiologi)
2. Safety and security Needs (Kebutuhan keamanan)
3. Affiliation or Accetance Needs (kebutuhan sosial,
persahabatan, dicintai dan mencintai, diterima dari kelompok
dan lingkungannya)
4. Esteem or Status or Needs (Penghargaan: harga diri,
otonomi, prestasi)
5. Self Actualization ( Kebutuhan aktualisasi diri)
30
3. Hezberg’s two Factor Theory (Teori
motivasi hiegines)
Faktor yang mempengaruhi orang bertingkah laku ada 2 yaitu: 1.
faktor motivator (intrinsik) 2. faktor Higienik (ekstrinsik) .
Fk motivasi: Pengembangan potensi diri, Penghargaan,
Peningkatam prestasi, Kesempatan promosi, diberi T.J, &
pekerjaan itu sendiri
Fk Higienik: Hub. Interpersonal, teman kerja, atasan,
bawahan, kebijakan institusi, keamanan & keselamatan kerja,
kondisi kerja, gaji, kehidupan pribadi.
31
Faktor Motivator :
• Pengembangan potensi
Aktualisasi diri
• Penghargaan
• Peningkatan prestasi
Harga diri
• Kesempatan promosi
• Diberi t. jawab & pekerjaan itu sendiri
Sosial Faktor Higienik :
Rasa Hubungan Interpersonal
Aman Teman kerja, atasan, bawahan
Faal
Kebijakan institusi
Maslow Herzberg Keamanan/keselamatan kerja
Kondisi kerja
Gaji, kehidupan pribadi
32
Pekerjaan yg menantang diberi kesempatan
berkembang
A.D Kreativitas didukung
Dukungan unt peningkatan karir
34
5. Teori motivasi Claude S.
Seseorang mempunyaiGeorge
kebutuhan yg b/d tempat & suasana
dilingkungan ia bekeerja:
1. Upah yg layak
2. Kesempatan untuk maju
3. Pengakuan sebagai individu
4. Keamanan dlm bekerja
5. Tempat kerja yg baik
6. Penerimaan oleh kelompok
7. Perlakuan yg wajar
8. Pengakuan atas prestasi
35
6. Teori Doglas Mc. Gregor (teori X-Y)
Teori X
Teori X
37
Teori Y
• Bekerja seperti halnya bermain
• Kontrol terhadap diri sendri, agar dapat mencapai tujuan
institusi
38
Memotivasi karyawan dg cara meningkatkan
partisipasi karyawan, kerjasama, dan
keterikatan dg keputusan
Karyawan ikut dlm pengambilan keputusan
Jenis motivasi yg diterapkan adalah motivasi
positif
Tipe kepemimpinan yg digunakan adalah
partisipasif
39
E. Strategi untuk meningkatkan motivasi
40
F. Tehnik meningkatkan
motivasi
1. Fokus pada orang/subyek
tidak mampu: kemampuan kurang, ragu melaksanakan tugas
Tindakan PUSH: beri pengarahan, tingkatkan pengetahuannya, pujian,
pengakuan dan kepercayaan.
2. Fokus pd aktivitas
Melakukan tidak sempurna: tindakan kurang memenuhi standar
Tindakan PULL : beri bantuan cara melakukan, konsultasi, evaluasi dan
koreksi
41
3. Fokus pada tujuan
Target tidak tercapai: kemampuan ada, pelaksanaan cukup
memenuhi standar.
4. Fokus pd tujuan
Hasil yg prestatif: kemampuan ada, pelaksanan memenuhi
standar, target tercapai tetapi hasil perlu ditingkatkan
tindakan TIE : memberi ransangan berupa finasial dan
fasilitas
42
G. Jenis Motivasi
1. Motivasi positif (Insentif positif)
Dengan memberikan hadiah pd mereka yg
mpy prestasi baik
2. Motivasi negatif (Insentif negatif)
Memberikan hukuman bg mereka yg
mempunyai kinerja kurang baik.
43
H. Metode motivasi
1. Metode langsung (Direct motivation)
Bisa berupa materil ataupun non materil. Spr:
memberikan pujian, penghargaan, bonus,
piagam dll
2. Metode tdk langsung (Indirect motivation)
Bisa berupa fasilitas yg membantu kelancaran
tugas/ yg meningkatkan gairah kerja
44
I. Asas motivasi
1. Azas mengikut sertakan
2. Asas komunikasi
3. Asas wewenang
4. Asas adil & layak
5. Asas perhatian & timbal balik
45
J. Proses Motivasi
1. Tujuan
Menetapkan tujuan organisasi & mensosilisasikannya dg
karyawan
2. Mengetahui kepentingan karyawan
Tdk hanya melihat kepentingan organisasi, harus seimbang
3. Komunikasi efektif
Mengkomunikasikan apa syarat yg harus diperoleh karyawan
supaya insentif itu diperoleh
46
4. Integrasi tujuan
Perlu mengintegrasikan tujuan organisasi dg
tujuan karyawan
5. Fasilitas
Memberika fasilitas pada karyawan dan pada
organisasi untuk mendukung pelaksanaan
pekerjaan.
6. Team work
Mencipakan team work yg terkoordinasi baik
yg bisa mencapai tujuan organisasi.
47
K. Model motivasi
1. Model tradisional
Memberikan insentif materil kpd karyawan berprestasi baik
2. Model hubungan manusia.
Membuat karyawan merasa berguna & penting
3. Model SDM
Karyawan cendrung memperoleh kepuasan dr prestasi
kerjanya yg baik
48
II. SUPERVISI
49
A. PENGERTIAN SUPERVISI
Supervisor EFEKTIF
52
Supervisor sebagai pengawas yang
profesional
53
C. Kompetensi seorang supervisor
harus memiliki kemampuan dalam :
1. Memberikan saran, nasehat dan bantuan kepada staf dan
pelaksana keperawatan
2. Memberikan motivasi untuk meningkatkan semangat kerja staf
dan pelaksana keperawatan
3.Proses kelompok
4.Memberi latihan dan bimbingan yang diperlukan staf
5. Melakukan penilaian terhadap penampilan kerja perawat
6.Mengadakan pengawasan agar pelayanan keperawatan lebih baik
54
Umpan balik diberikan
55
Hal-hal yang harus diperhatikan
57
Apa yang diinginkan oleh yang di
supervisi
59
E. STRATEGI
Mengacu kepada standar dan prosedur
Mengacu kepada tujuan
Hindari respon yang berhubungan dengan
emosi
Mempertahankan kompetensi yang diharapkan
60
F. Prinsip-prinsip supervisi
1. Didasarkan atas hubungan professional dan bukan pribadi
2. Kegiatan yang direncanakan secara matang
3. Bersifat edukatif, suppotif dan informal
4. Memberikan perasaan aman pada staf
5. Membentuk suatu kerja sama
6. Objektif dan sanggup melakukan self evaluation ( mengkaji diri
sendiri ).
7. Progresif, inovatif, fleksibel dan dapat mengembangkan kelebihan
masing-masing
8. Kontruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri disesuaikan dengan
kebutuhan
9. Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya meningkatkan
kualitas asuhan keperawatan
61
G. Tehnik supervisi
a. Individual Technic
• Pertemuan percakapan pribadi dengan staf secara
informal/formal
• Observasi ke bangsal
• Intervisite
• Penilaian diri sendiri (self evaluation)
b. Group Technic
Dilakukan dengan kelompok staf/pelaksana keperawatan
dalam memecahkan permasalahan yang dirasakan dan
dihadapi. Melalui pre confrene dan post confrene,
ronde keperawatan, pertemuan staf, tukar-menukar
pengalaman, demontrasi dan diskusi
62
H. Area supervisi keperawatan
63
KESIMPULAN
64
TERIMAKASIH
65