Anda di halaman 1dari 20

D3 TLM

PEWARNAAN
SITOLOGI
Definisi
Pewarnaan pada sediaan apus/smear untuk pemeriksaan
sitologi bertujuan untuk identifikasi morfologi sel, inti sel
maupun sitoplasma sel, sehingga bisa memberikan
gambaran menyeluruh kondisi morfologi sel yang
diperiksa.
01
Pewarnaan
Giemsa
Pengertian
Aplikasi utama pewarnaan Giemsa adalah sebagai
tehnik standar untuk mewarnai parasit plasmodium
 penyebab malaria, selain itu tehnik ini juga
digunakan dalam histologi karena mampu
mewarnai kromatin, membran inti sel, 
metachromasia, dan komponel sel lainnya dengan
kualitas yang dinilai memuaskan.
Langkah Utama pada Pewarnaan Giemsa

Fiksasi Pewarnaan dengan Mounting


Larutan Giemsa
Pewarnaan Giemsa

 Tujuan : terutama yang diperiksa adalah detail dari morfologi


untuk memeriksa inti sel, untuk melihat apakah tersebut sel
normal, sel neoplasma jinak atau ganas.
 Sampel : aspirasi jarum halus (AJH), endapan cairan yang telah
disentrifuge.
 Bahan : larutan pewarna giemza, larutan phosfat buffer (pH 6,8),
methanol.
Prosedur Pewarnaan Giemsa
01 02 03
Sediaan apus setelah benar- Masukkan ke dalam Masukkan ke dalam xylol
benar kering, difiksasi larutan Giemsa yang telah selama 3 menit
dengan methanol selama 5 diencerkan selama 30
menit, angkat dan biarkan menit, angkat, cuci, dan
kering di udara keringkan di udara

04 05 06
Tutup dengan cover glass Bersihkan sisa entelan yang
Tambahkan 1-2 tetes entelan melekat pada kaca objek
sehingga siap diberi label.
02
Pewarnaan
Papanicolaou
Pewarnaan Papanicolaou

Pewarnaan Papanicolaou digunakan untuk


pemeriksaan sel dalam secret, eksudat,
transudat atau biopsi berbagai jenis organ
dalam dan jaringan.
5 Langkah Utama dalam
Metode Pewarnaan Papanicolaou

01 02 03
Fiksasi Pewarnaan Inti
Pewarnaan Sitoplasma

04 05
Penjernihan
Mounting
(Clearing)
Pengumpulan Spesimen dan Fiksasi
Spesimen untuk pemeriksaan sitologi didapatkan dari apusan
vagina, Rahim, mulut dan leher Rahim serta ulserasi atau sedimen yang
diperoleh melalui proses sentrifugasi.

Apusan ini segera difiksasi menggunakan larutan fiksasi semprot


atau dicelupkan dalam eter alkohol. Setelah proses fiksasi tidak ada
persyaratan penanganan khusus untuk preparat. Fiksasi bertujuan agar
sel-sel tidak mengalami kerusakan.
Larutan Cat yang digunakan
 Cat utama : Hematoxylin Ehrlich/Harrist

1 Hematoxylin

Potassium alumunium atau


2
tawas
Komposisi :
3 Asam Asetat Pekat

Natrium iodida 4
 Cat lawan

EA-50 Multiple EA-65 Multiple


Polychrome Stain Orange G Stain
Polychrome Stain

Komposisi : Komposisi : Komposisi :


 Light Green S.F. Yellowish  Light Green S.F. Yellowish  Phosphotungstic Acid
 Fast Green FCF  Fast Green FCF  Orange G
 Bismark Brown Y  Bismark Brown Y  Alkohol Absolut
 Eosin Y  Eosin Y
 Asam Phosphotungstic  Asam Phosphotungstic
 Asam asetat glasial  Asam asetat glasial
Aquadest EA-50 dan OG-6 secara umum digunakan
untuk pengecatan smear vagina.
EA-65 adalah modifikasi dari EA-50 khusus
digunakan bersama OG-6 untuk smear dari uretra,
parasentesis, sputum, lambung, dan ulkus eksternal.
Prinsip
 Spesimen pada kaca slide
 Difiksasi alkohol 96% (spray/rendam min.30 menit)
 Dipulas Haematoxylin (inti), lalu OG-6, dan EA 50 atau 65

Fiksasi Sediaan
 Rendam dengan alkohol absolut (96%) selama 10-15 detik,
angkat sediaan min.30 menit kemudian kirim ke lab.
 Spray dengan alkohol absolut (96%), disemprot pada jarak 15-
20 cm.
Bila sediaan kering :
 Rehidrasi : rendam aquadest; gliserin selama 3-5 menit, fiksasi
dengan alkohol 96% selama 30 menit, lalu pulas

Alat dan Bahan :


 Objek glass  Eosin alkohol 50%
 Deck glass  Orange Green (OG) 6
 Alkohol 96%, 70%, 50%  Xylol
 Harris hematoksilin  Entelan
Prosedur Pewarnaan Papanicolaou
1) Rehidrasi sediaan ke dalam alkohol 70%, alkohol 50%, aquades
masing-masing 7 celup.
2) Pewarnaan inti dengan Harris Hematoxylin (untuk histopatologi = 45
menit, untuk sitopatologi = 15 menit) lalu bilas dengan air mengalir.
3) Dehidrasi dengan air alkohol 50%, alkohol 70%, alkohol 90% masing-
masing 7 celup.
4) Mewarnai sitoplasma dengan OG 6 selama 3 menit.
5) Dehidrasi dengan alkohol 70% dan 96%, masing-masing 7 celup.
Lanjutan..
6) Mewarnai sitoplasma dengan Eosin alkohol selama 3 menit.
7) Dehidrasi dengan alkohol 70% dan 96%, masing-masing 7 celup.
8) Tiriskan dan keringkan lalu jernihkan dengan larutan xylol selama 1
menit atau lebih, lalu keringkan di udara.
9) Teteskan entelan 1 tetes pada sediaan lalu tutup dengan deck glass,
jangan sampai ada gelembung.
10) Sediaan siap dibaca
Keuntungan Metode Pewarnaan Papanicolaou

Keutungan yang diperoleh dari metode pewarnaan Papanicolaou ini menurut Mukawi
( 1989) adalah :
a) Mewarnai inti sel dengan jelas, sehingga dapat dipergunakan untuk melihat inti
apabila terdapat kemungkinan keganasan.
b) Menggunakan pewarna banding yang berbeda dengan pewarna utama untuk mewarnai
sitoplasma , sehingga warna inti tampak lebih kontras.
c) Warna yang cerah dari sitoplasma memungkinkan dapat dilihatnya sel-sel lain di
bagian bawah yang saling bertumpuk.
TERIMAKASIH!!

Anda mungkin juga menyukai