PEWARNAAN
SITOLOGI
Definisi
Pewarnaan pada sediaan apus/smear untuk pemeriksaan
sitologi bertujuan untuk identifikasi morfologi sel, inti sel
maupun sitoplasma sel, sehingga bisa memberikan
gambaran menyeluruh kondisi morfologi sel yang
diperiksa.
01
Pewarnaan
Giemsa
Pengertian
Aplikasi utama pewarnaan Giemsa adalah sebagai
tehnik standar untuk mewarnai parasit plasmodium
penyebab malaria, selain itu tehnik ini juga
digunakan dalam histologi karena mampu
mewarnai kromatin, membran inti sel,
metachromasia, dan komponel sel lainnya dengan
kualitas yang dinilai memuaskan.
Langkah Utama pada Pewarnaan Giemsa
04 05 06
Tutup dengan cover glass Bersihkan sisa entelan yang
Tambahkan 1-2 tetes entelan melekat pada kaca objek
sehingga siap diberi label.
02
Pewarnaan
Papanicolaou
Pewarnaan Papanicolaou
01 02 03
Fiksasi Pewarnaan Inti
Pewarnaan Sitoplasma
04 05
Penjernihan
Mounting
(Clearing)
Pengumpulan Spesimen dan Fiksasi
Spesimen untuk pemeriksaan sitologi didapatkan dari apusan
vagina, Rahim, mulut dan leher Rahim serta ulserasi atau sedimen yang
diperoleh melalui proses sentrifugasi.
1 Hematoxylin
Natrium iodida 4
Cat lawan
Fiksasi Sediaan
Rendam dengan alkohol absolut (96%) selama 10-15 detik,
angkat sediaan min.30 menit kemudian kirim ke lab.
Spray dengan alkohol absolut (96%), disemprot pada jarak 15-
20 cm.
Bila sediaan kering :
Rehidrasi : rendam aquadest; gliserin selama 3-5 menit, fiksasi
dengan alkohol 96% selama 30 menit, lalu pulas
Keutungan yang diperoleh dari metode pewarnaan Papanicolaou ini menurut Mukawi
( 1989) adalah :
a) Mewarnai inti sel dengan jelas, sehingga dapat dipergunakan untuk melihat inti
apabila terdapat kemungkinan keganasan.
b) Menggunakan pewarna banding yang berbeda dengan pewarna utama untuk mewarnai
sitoplasma , sehingga warna inti tampak lebih kontras.
c) Warna yang cerah dari sitoplasma memungkinkan dapat dilihatnya sel-sel lain di
bagian bawah yang saling bertumpuk.
TERIMAKASIH!!