DAN PERKEMBANGAN
HUKUM TANAH
DI INDONESIA
HUKUM TANAH NASIONAL
• Hukum tanah yang baru atau hukum tanah nasional mulai berlaku sejak 24
September 1960, dimuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 1960 dengan judul resmi “Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria”, atau
yang lebih dikenal dengan sebutan Undang-undang Pokok Agraria (UUPA).
• Dengan pengertian yang demikian, maka apa yang disebut Hukum Adat
tidak harus diartikan semata-mata sebagai rangkaian norma-norma
hukum saja, akan tetapi meliputi juga:
• Konsepsi (ajaran, teori);
• Asas-asas (yang merupakan perwujudan dari konsepsi);
• Lembaga-lembaga hukum;
• Sistem (tata susunan yang teratur)
KONSEPSI
HAK PENGUASAAN ATAS TANAH
MENURUT HUKUM TANAH NASIONAL
Hubungan hukum yang terdapat antara masyarakat hukum adat dengan tanah
lingkungannya. Hak Ulayat oleh pasal 3 UUPA diakui dengan ketentuan :
1. Sepanjang menurut kenyataannya masih ada;
2. Pelaksanaannya tidak bertentangan dengan pembangunan nasional.
Pada tanggal 24 Juni 1999 pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai hak ulayat
yaitu dengan Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 5 tahun 1999, tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Hak Ulayat
Masyarakat Hukum Adat.
Bahkan perkembangan terhadap pengakuan dan penghormatan terhadap Hak Ulayat
masyarakat hukum adat tersebut dikukuhkan di dalam perubahan ke dua UUD 1945
oleh MPR-RI, para tanggal 18 Agustus 2000 di dalam Pasal 18B ayat (2) disebutkan
bahwa “Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum
adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang
diatur dalam undang-undang”.
Hal itu tentunya akan memiliki implikasi yuridis dimasa mendatang terhadap
pengaturan mengenai tindakan, perbuatan hukum yang berkaitan dengan tanah Hak
Ulayat agar tidak berlanjut dampak-dampak negatif selama ini seperti dalam
berbagai kasus pelanggaran terhadap tanah Hak Ulayat di berbagai tempat.
MACAM HAK PENGUASAAN ATAS TANAH
(Berdasarkan Kewenangannya)
WAKAF
HAK PERORANGAN ATAS TANAH
TERDIRI DARI :
1. Hak atas Tanah
2. Hak Jaminan atas Tanah
3. Hak Milik atas Satuan Rumah Susun
4. Wakaf
HAK ATAS TANAH
Pengertian
adalah hak penguasaan atas tanah yang memberi wewenang
bagi subyeknya untuk menggunakan tanah yang
dikuasainya
• Adalah hak atas tanah yang tidak langsung bersumber pada Hak
Bangsa Indonesia dan diberikan pemilik tanah dengan cara
memperolehnya melalui perjanjian pemberian hak antara pemilik
tanah dengan calon pemegang hak yang bersangkutan