Anda di halaman 1dari 18

Bismillah

Assalamualaikum Wr. Wb.

“Salam Sejahtera bagi kita semua,


Shalom, Om swastiastu, Namo
Buddhaya, Salam Kebajikan.”
SEJARAH INDONESIA

PENYEBARAN ISLAM DI
NUSANTARA & BUKTI PROSES
INTERAKSI MASYARAKAT
DENGAN TRADISI ISLAM DI
NUSANTARA
KELOMPOK 3
 Neneng Rahmawati
 Bunga Fadila Arfah
 Nazwa NK
 Anne SK
 Risma
 M. Taufik Hidayat
 Deky Muhammad Ramdani
 Farid Robiansyah
A. PENJELASAN
Indonesia dikenal sebagai negara dengan
penduduk muslim terbesasr di dunia. Padahal jika kita
melihat sejarah lainnya agama Islam yang dibawa para
Nabi, Indonesia tidak begitu dikenal. Namun berkat
kegigihan para Da’i dan Ulama, perkembangan Islam
di Nusantara begitu pesat sampai saat ini. Lalu
bagaimanakah alur perjalanan dakwah di Nusantara?
B. Jalur Penyebaran Islam di Nusantara
Sejak zaman pra sejarah, penduduk Nusantara dikenal
sebagai pelayar-pelayar tangguh yang sanggup mengarungi
samudera lepas. Menurut catatan sejarah, pada awal masehi
sudah ada jalur pelayaran dan perdagangan antara kepulauan
Indonesia dengan berbagai daerah di Asia Tenggara. Wilayah
Nusantara yang menjadi lintasan penting perdagangan
adalah wilayah Nusantara bagian barat, yakni Malaka dan
sekitarnya. Daerah Tersebut kemudian menjadi perlintasan
para pedagang Cina dan India. Sementara itu pelabuhan-
pelabuhan penting di Sumatera dan Jawa antara abad ke-1
dan ke-7 M sering disinggahi pedagang dari Lamuri (Aceh),
Barus, Palembang, Sunda Kelapa, dan Gresik.
Para ahli sejarah mencatat bahwa Islam masuk ke Indonesia
melalui jalur pedagangan. Sebelum Islam datang, Nusantara
berada dalam pengaruh agama Hindu-Buddha. Pengarauh-
pengaruh tsb berdampak pada pola hidup masyarakat di
Indonesia. Namun, dalam perkembangannya pengaruh Islam
jauh lebih kuat daripada agama Hindu-Buddha.
Masuknya agama Islam di Nusantara melalui jalur
perdagangan berlangsung dengan cara damai-damai. Ajaran
Islam mudah diterima dan mendapat perhatian dari
penduduk Nusantara. Berbagai sumber sejarah menyatakan
bahwa agama Islam sudah masuk ke Indonesia pada abad ke-
7 M. Namun keberadaan para pemeluk ajaran Islam menjadi
jelas pada abad ke-13 yang ditandai dengan berdirimya
kerajaan Pasai di Aceh sebagai kerajaan yang pertama.
C. Bukti-Bukti Proses Interaksi
Masyarakat Dengan Tradisi Islam Di
Indonesia
Proses masuknya Islam di Indonesia berjala secara
bertahap dan melalui banyak jalan. Menurut para ahli
sejarah, teori-teori tentang kedatangan Islam ke
Indonesia di bagi menjadi 4 sebagai berikut.
a) Teori Mekah/Arab
Menurut teori Mekah, proses masuknya Islam ke
Indonesia adalah langsung dari Mekah . Terjadi
pada abad pertama hijriyah atau abad ke-7 Masehi.
b) Teori Gujarat
Teori Gujarat mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke
Indonesia berasal dari Gujarat pada abad ke-7 H atau Abad ke-13 M.
c) Teori Persia
Teori Persia mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke
Indonesia berasal dari daerah Persia atau Parsi(Sekarang Iran).
Sebagai buktinya, ada kesamaan budaya dan tradisi yang
berkembang antara masyarakat Parsi dan Indonesia. Tradisi tersebut
antara lain adalah tradisi merayakan 10 Muharram atau Asyuro.
d) Teori Cina
Menurut Teori Cina, proses kedatangan Islam ke Indonesia
(Khususnya di tanah Jawa) berasal dari para pedagang Cina. Mereka
telah berhubungan dagang dengan penduduk Indonesia jauh
sebelum Islam dikenal di Indonesia, yakni masa Hindu-Buddha.
Ajaran Islam sendiri telah sampai di Cina pada abad ke-7 M.
Pada masa Dinasti Tang (618-960) di daerah Quanzhou, Kanto,
Zhang-zhao, dan pesisir Cina Selatan, Telah terdapat sejumlah
pemukiman Islam. Sebagai pembuktian teori Cina ini, bahwa raja
Islam pertama di Jawa, yakni Raden Patah dari Bintoro Demak,
Merupakan keturunan Cina. Ibunya disebutkan berasal dari
Campa, Cina bagian selatan (Sekarang termasuk Vietnam). Bukti
lainnya adalah adamya masjid-masjid tua yang bernilai arsitektur
Cina dan Tiongkok di berbagai tempat di pulau Jawa. Pelabuhan
penting seperti Gresik, misalnya, menurut catatan-catatan Cina,
diduduki pertama kali oleh para pelaut dan pedagang Cina.
Semua teori di atas masing-masing memiliki kelemahan dan
kelebihan tersendiri. Tidak ada kemutlakan dan kepastian yang
jelas dalam masing-masing teori tersebut. Semua teori di atas
semakin memperkaya khazanah keilmuan tentang sejarah Islam di
Nusantara, dan saling mendukung anatara teori yang satu dengan
yang lainnya.
Agama Islam berkembang di Indonesia disebarkan oleh
berbagai golongan, yakni para pedagang, mubaligh, sufi,
dan para wali. Para wali meyebarkan Islam di Nusantara,
khususnya di tanah jawa. Diantara sekian banyak wali,
yang terkenal adalah wali songo (Wali Sembilan).
Para Da’i dan Mubaligh menyebarkan Islam di Nusantara
dengan ke-5 cara berikut ini :
a) Perdagangan => Singgah di suatu tempat
b) Perkawinan => Menikah dengan Putri” Raja
c) Pendidikan => Mendirikan madrasah dan Pondok
Pesantren
d) Hubungan Sosial => Silaturahmi, atau bekerja sama
e) Kesenian => Seni Bangunan, pahat, ukir, musik dan
sastra
#Masjid Menara Kudus
Masjid ini berlokasi di
Desa Kauman,
Kecamatan kota,
Kabupaten Kudus, Jawa
Tengah
Masjid Menara Kudus ini
akulturasi dari budaya
Islam dengan Budaya
Hindu-Buddhis
#Masjid Muhammad Cheng Ho
Masjid ini berlokasi di
Jalan Gading, Ketabang,
Genteng, Surabaya
Masjid Muhammad
Cheng Ho ini akulturasi
dari Budaya Islam
dengan Budaya
Tiongkok/Cina
#Masjid Gedhe Kauman
Masjid ini letaknya di
Kota Yogyakarta,
Yogyakarta, Indonesia
Masjid Gedhe Kauman
ini hasil akulturasi dari
Budaya Islam dengan
Budaya Jawa
#Masjid Raya Sumatera Barat
Masjid ini terletak di
Kota Padang, Sumatera
Barat, Indonesia
Masjid Raya Sumbar ini
hasil akulturasi dari
Budaya Islam dengan
Budaya Padang
#Masjid Agung Demak
Masjid ini terletak di
Kel.Bintoro, Demak,
Jawa Tengah, Indonesia
Masjid Agung Demak ini
hasil akulturasi dari
Budaya Islam dengan
Budaya Jawa
#Masjid Agung Banten
Masjid Ini terletak di
Banten, Indonesia
Masjid Agung Banten ini
merupakan hasil dari
akulturasi Budaya Islam
dengan Budaya
Tiongkok
#Masjid Al-Hikmah Bali
Masjid ini letaknya di
Kota Denpasar, Bali
Masjid Al-Hikmah ini
merupakan hasil
akulturasi dari Budaya
Islam dengan Budaya
Bali
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai