Anda di halaman 1dari 5

c.

Oxyuris vermicularis / Enterobius vermicularis


1) Sejarah
Oxyuris vermicularis / Enterobius vermicularis (cacing kremi, pinworm,
seatworm) telah diketahui sejak dahulu dan telah banyak dilakukan penelitian
mengenai biologi, epidemiologi dan gejala klinisnya.
2) Hospes dan Nama Penyakit
Manusia adalah satu-satunya hospes dan penyakitnya disebut enterobiasis
atau oksiuriasis.
3) Distribusi Geografik
Parasit ini kosmopolit tetapi lebih banyak ditemukan di daerah panas. Hal
itu mungkin disebabkan pada umumnya orang di daerah dingin jarang mandi
dan mengganti baju dalam. Penyebaran cacing ini juga ditunjang oleh eratnya
hubungan antara manusia satu dengan yang lainnya serta lingkungan yang
sesuai.
4) Morfologi dan Daur Hidup
Cacing betina berukuran 8-13 mm x 0,4 mm. Pada ujung anterior ada
pelebaran kutikulum seperti sayap yang disebut alae. Bulbus esofagus jelas
sekali, ekornya panjang dan runcing. Uterus cacing yang gravid melebar dan
penuh telur. Cacing jantan berukuran 2-5 mm, juga mempunyai sayap dan
ekornya melingkar sehingga betuknya seperti tanda tanda tanya (?); spikulum
pada ekor jarang ditemukan. Habitat cacing dewasa biasanya di rongga sekum,
usus besar dan di usus halus yang berdekatan dengan rongga sekum.
Makanannya adalah isi usus.
Cacing betina yang gravid mengandung 11.000 – 15.000 butir telur,
bermigrasi ke daerah prenatal untuk bertelur dengan cara kontraksi uterus dan
vaginanya. Telur jarang dikeluarkan di usus, sehingga jarang ditemukan di tinja.
Telur berbentuk lonjong dan lebih datar pada satu sisi (asimetrik). Dinding telur
bening dan agak lebih tebal dari dinding telur tambang. Telur mejadi matang
dalam waktu 6 jam setelah dikeluarkan. Telur resisten terhadap desinfektan dan
udara dingin. Dalam keadaan lembab telur dapat hidup sampai 13 hari.
Kopulasi cacing jantan dan betina mungkin tejadi di sekum. Cacing jantan
mati setelah kopulasi dan cacing betina mati setelah bertelur.
Karakteristik cacing & telur cacing Enterobius vermicularis
a. Enterobius vermicularis (jantan)
1. Bentuk tubuh seperti tanda
tanya
2. Panjang 2-5 mm
3. Kepala memiliki cephalic
alae
4. Esofagus berbetuk bulbus
bulat besar
5. ujung posterior melengkung
dengan sebuah spicula
b. Enterobius vermicularis (betina)
1. Bentuk tubuh seperti
tanda tanya
2. Panjang 1 cm
3. Ekor melengkung
4. Uterus berisi telur telur
5. Kepala memiliki cephalic
alae
6. Ujung posterior lurus
c. Telur stadium dibuahi
1. Ukuran 55x25 mikron
2. Bentuk asimetris karena
pada salah satu sisinya
datar sedangkan sisi lain
cembung
3. Dinding rangkap dan
transparan
4. Isi telur larva infektif
5. Telur ini paling banyak
ditemukan di daerah
parinatal (anus) pada
manusia.

Infeksi cacing kremi terjadi bila menelan telur matang atau bila larva dari
telur menetas di daerah perinal bermigrasi kembali ke usus besar. Bila telur
matang yang tertelan, telur menetas di duodenum danlarva rabditiform brtubah
menjadi dewasa di yeyunum dan bagian atas ileum.
Waktu yang diperlukan untuk daur hidupnya, mulai dari tertelannya telur
matang sampai menjadi cacing dewasa gravid yang bermigrasi ke daerah
penianal. Berlangsung 2 minggu sampai 2 bulan. Mungkin daurnya hanya
berlangsung 1 bulan karena telur cacing dapat ditemukan kembali pada anus
paling cepat 5 mingggu sesudah pengobatan.
Infeksi cacing kremi dapat sembuh sendiri (self limited). Bila tidak ada
reinfeksi, tanpa pengobatanpun infeksi dapat berakhir.
Cacing dewasa hidup di dalam rongga cecum, colon ascenden, dan appendix.
Pada malam hari cacing betina mengembara ke daerah anus (perianal) untuk
meletakkan telur-telurnya, setelah 4 – 6 jam telur menjadi infektif. Telur yang
terdapat di perianal dengan perantaraan tangan / debu tertelan dan menetas
menjadi larva di usus halus, larva masuk ke cecum dan ileum bagian bawah dan
menjadi dewasa (auto infection). Selain secara peroral, Oxyuris vermicularis juga
bisa masuk kembali ke tubuh manusia melalui anus, dimana telur yang terdapat di
perianal menetas dan larvanya masuk kembali ke usus melalui anus (retro infection).

5) Patologi dan Gejala Klinis


Enterobiasis relatif tidak berbahaya, jarang meimbulkan lesi yang berarti.
Gejala klinis yang menonjol disebabkan iritasi disekirat anus, perineum dan
vagina oleh cacing betina gravid yang bermigrasi ke daerah anus dan vagina
sehingga meyebabkan pruritus lokal. Karena cacing bermigrasi ke daerah anus
menyebabkan pruritus ani. Maka penderita menggaruk daerah sekitar anus
sehingga timbul luka garukan sekitar anus. Keadaan ini sering terjadi pada waktu
malam hari hingga penderita terganggu tidurnya dan mejadi lemah. Kadang-
kadang cacing dewasa muda dapat bergerak ke usus halus bagian proksimal
sampai ke lambung, esofagus dan hidung sehingga meyebabkan gangguan
didaerah tersebut. Cacing betina gravid megembara dan dapat bersarang di
vagina dan tubal fallopii sehingga menyebabkan radang di saluran telur. Cacing
sering ditemukan di appendik tetapi jarang meyebabkan apendisitis.
Beberapa gejala infeksi Oxyuris vermicularis / Enterobius vermicularis yaitu
kurang nafsu makan, berat badan menurun, aktivitas meninggi, enuresis, cepat
marah, gigi menggeretak, insomnia dan masturbasi, tetapi kadang – kadang
sukar untuk membuktikan hubungan sebab dengan cacing kremi.
6) Diagnosis
Infeksi cacing dapat diduga pada anak yang menunjkkan rasa gatal
disekitar anus pada waktu malam hari. Diagnosis dibuat dengan menemukan
telur dan cacing dewasa. Telur cacing dapat diambil dengan mudah dengan alat
anal swab yang ditempelkan di sekitar anus pada waktu pagi hari sebelum anak
buang air besar dan mencuci pantat.
Anal swab adalah suatu alat dari batang gelas atau spatel lidah yang pada
ujungnya dilekatkan scotch adhesive tape. Bila adhesive tape ditempelkan
disaerah sekitar anus, telur cacing akan menempel pada perekatnya. Kemudian
adhesi tape diratakan pada kaca benda dan di bubuhi sedikit toluol untuk
pemeriksaan mikroskopis. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan tiga hari berturut-
turut.
7) Pengobatan dan Prognosis
Seluruh anggota keluarga sebaiknya diberi pengobatan bila ditemukan
salah seorang anggota keluarga mengandung cacing kremi. Obat piperazin
sangat efektif bila diberikan waktu pagi kemudian minum segelas air sehingga
obat sampai ke sekum dan kolon. Pirantel pamoat juga efektif. Efek samping
mual dan muntah. Mebendazol efektif terhadap semua stadium perkembangan
cacing kremi, sedangkan pirantel dan piperazin yang diberikan dalam dosis
tunggal tidak efektif terhadap telur. Pengobatan secara periodik memberikan
prognisis yang baik.
8) Epidemiologi
Penyebaran cacing kremi lebih luas daripada cacing lainnya. Penularan
dapat terjadi pada keluarga atau kelompok yang hidup dalam satu lingkungan
yang sama (asrama, rumah piastu, dsb). Telur cacing dapat diisolasi dari debu
dalam ruangan sekolah atau kafetaria sekolah mejadi sumber infeksi bagi anak-
anak sekolah. Diberbagai rumah tangga dengan anggota keluarga yang
mengandung kremi telur cacing dapat ditemukan 92% di lantai, meja, kursi,
bufet, tempat duduk kakus, bak mandi, alas kasur, pakaian dan tilam. Hasil
penelitian menunjukkan angka prevalensi pada berbagai golongan manusia 3-
8%. Penelitian di daerah Jakarta Timur melaporkan bahwa kelompok usia
terbanyak yang menderita enterobiasis adalah kelompok usia 5-9 tahun yaiutu
pada 46 anak dari 85 anak yang diperiksa.
Penularan dapat dipengaruhi oleh.
 Penularan dari tangan kemulut sesudah menggaruk daerah perianal (auto
infeksi) atau tangan dapat meyebarkan telur kepada orang lain maupun
kepada diri sendiri karena memegang benda-benda maupun pakaian yang
terkontaminasi.
 Debu merupakan sumber infeksi karena mudah diterbangkan oleh angin
sehingga telur melalui debu dapat tetelan.
 Retrofeksi melalui anus, larva dari telur yang menetas di sekitar anus kembali
masuk ke usus.
Anjing dan kucing tidak megandung cacing kremi tetapi dapat menjadi
sumber infeksi oleh karena telur dapat menempel pada bulunya.
Frekuensi di Indonesia tinggi, terutama pada anak dan lebih banyak pada
golongan ekonomi lemah. Frekuensi pada orang kulit putih lebih tinggi daripada
orang negro.
Kebersihan perorangan penting untuk pencegahan. Kuku hendaknya selalu
dipotong pendek, tangan dicuci bersih sebelum makan. Anak yang megandung
cacing kremi sebaiknya memakai celana panjang jika hendak tidur supaya alas
kasur tidak terkontaminasi dan tangan tida dapat menggaruk daerah perianal.
Makanan hendaknya dihindarkan dari debu dan tangan yang megandung
telur. Pakaian dan alas kasur hendaknya dicuci bersih diganti setiap hari.

Anda mungkin juga menyukai