Anda di halaman 1dari 9

IDENTITAS NASIONAL DAN FAKTOR PENDUKUNG KELAHIRAN

IDENTITAS & KEMAJEMUKAN DAN INTEGRASI NASIONAL


http://www.free-powerpoint-templates-design.com
DOSEN PEMBIMBING
SANDI PRATAMA. S.Pd. I. M. Pd. I.
 
KELOMPOK V
MIRANDA GUNAWAN 105281100120
No Urut 8
01
Pengertian dari identitas nasional

02 Faktor-faktor pembentukan identitas nasional

03
Kemajemukan Dan Integrasi Nasional
Civic
Education
A . Pengertian Identitas Nasional

Menurut Kaelan (2007), identitas nasional pada hakikatnya adalah


manisfestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek
kehidupan satu bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri
yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam
kehidupannya. Nilai-nilai budaya yang berada dalam sebagian besar
masyarakat dalam suatu negara dan tercermin di dalam identitas nasional,
bukanlah barang jadi yang sudah selesai dalam kebekuan normatif dan
dogmatis, melainkan sesuatu yang terbuka yang cenderung terus menerus
berkembang karena hasrat menuju kemajuan yang dimiliki oleh
masyarakat pendukungnya. Implikasinya adalah bahwa identitas nasional
merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna baru agar tetap
relevan dan fungsional dalam kondisi aktual yang berkembang dalam
masyarakat. Artinya, bahwa identitas nasional merupakan konsep yang
terus menerus direkonstruksi atau dekonstruksi tergantung dari jalannya
sejarah.
F Aktor faktor
Identitas Nasional

Kelahiran identitas nasional suatu bangsa


memiliki sifat, ciri khas serta
keunkan sendiri-sendiri, yang sangat ditentukan
oleh faktor-faktor yang
mendukung kelahiran identitas nasional terebut.
Adapun faktor-faktor
yang mendukung kelahiran identitas nasional
.
bangsa Indonesia meliputi:
CIVIC EDUCATION
1. Faktor objektif, yang meliputi faktor geografis ekologis dan demografis Kondisi geografi – ekologis yang
membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan terletak di persimpangan jalan
komunikasi antarwilayah dunia Asia Tenggara, ikut
mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, social dan kultural bangsa Indonesia
22. Faktor subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan
yang dimiliki bangsa Indonesia (Suryo, 2002). Faktor historis yang dimiliki Indonesia ikut mempengarui
proses pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia beserta identitasnya, Melalui interaksi berbagai
faktor yang ada di dalamnya
3. 3. Faktor penarik , Faktor ini mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi, tumbuhnya
birokrasi, dan pemantaan sistrm pendidikan nasional. Bagi bangsa Indonesia unsur bahasa telah merupakan
bahasa persatuan dan kesatuan nasional, sehingga bahasa Indonesia telah merupakan Bahasa Resmi negara
dan bangsa Indonesia .
4. 4. Faktor reaktif. ,Faktor ini meliputi penindasan, dominasi, dan pencarian identitas alternatif melalui
memori kolektif rakyat. Bangsa Indonesia yang hampir tiga setengah abad dikuasai oleh bangsa lain sangat
dominan Dalam mewujdkan faktor keempat melalui memori kolektif rakyat

Indonesia
C. Kemajemukan Dan Integrasi Nasional
Kemajemukan dan Integrasi Nasional Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa
yang besar, baik dilihat dari luas wilayah maupun dilihat dari jumlah penduduk.
Dilihat dari segi luas wilayah, Indonesia membentang dari 6008’ LU hingga
11015’ LS, dan dari 94045’ BT hingga 141005’ BT yang di dalamnya terdiri dari
sekitar 17. 508 pulau (Latif, dalam Pimpinan MPR dan Tim Kerja Sosialisasi MPR
Periode 2009 – 2014: 1). Dilihat dari jumlah penduduk, Indonesia termasuk
urutan ke-4 negara berpenduduk terbanyak di dunia setelah China, India dan
Amerika serikat. Menurut data terakhir yang dikutip dari Departemen
Perdagangan AS (6/3/2014) Indonesia masih berada di posisi ke-4 berpenduduk
terbanyak di dunia dan berada di atas Brazil dengan jumlah penduduk
253.609.643 jiwa (http://finance.detik.com/) Sebagai negara besar yang
bercirikan nusantara, Negara Kesatuan
Republik Indonesia dihuni oleh 1.128 suku bangsa dan lebih 700 bahasa daerah
(Pimpinan MPR dan Tim Kerja Sosialisasi MPR Periode 2009 – 2014: 185).
Menurut Nasikun (1989:30), struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh dua ciri
utama:
(1) secara horizontal ditandai adanya kesatuan sosial
berdasarkan perbedaan suku, agama, adatistiadat serta
kedaerahan;
(2) secara vertikal, diandai adanya perbedaan antara
lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam. Struktur
masyarakat seperti ini secara konseptual dikenal sebagai
masyarakat majemuk. Sebagai masyarakat majemuk,
Indonesia menghadapi persoalan mendasar dalam
membangun integrasi nasional, yaitu sulitnya mencari
keseimbangan antara pengakuan adanya keberagaman
dan pembangunan rasa kesatuan dari keberagaman itu.
Sejarah mencatat bahwa kemajemukan bangsa Indonesia
telah ada sejak sejak lama dan menjadi entitas yang
membanggakan (Sudharto, 2011).
Thank You
CIVIC EDUCATION – MIRANDA GUNAWAN 105281100120 BKPI A

Anda mungkin juga menyukai