Anda di halaman 1dari 10

MASALAH PRODUKSI, PENGANGGURAN DAN INFLASI

Masalah perekonomian  Inflasi


 pengangguran
 Stagflasi (stg + inf)
 NP defisit
 Klasik & Klasik Baru  serahkan pada pasar bebas
 Keynes & Keynesian  perlu kebijakan pemerintah

Aspek pemikiran dalam merumuskan kebijakan ekonomi :


(I) ( II ) ( III )

Sasaran (tujuan) Alat-alat Pelaksanaan Efek yang diharapkan


Kebijakan Ekonomi Kebijakan Ekonomi

(a) Jangka Pendek (a) Jangka Pendek 1. Kesempatan kerja penuh


1. Mengatasi masalah 1. Kebijakan Fiskal
pengangguran 2. Kebijakan Moneter 2. Kestabilan harga
2. Inflasi 3. Kebijakan lain
3. Mengukuhkan NP 4. Kebijakan untuk LN 3. Kekukuhan AP

(b) Jangka Panjang (b) Jangka Panjang 4. Kemakmuran masyarakat 


1. Mempercepat pertum- 1. Kebijakan Fiskal
buhan ekonomi. 2. Kebijakan Moneter
2. Meratakan distribusi 3. Kebijakan lainnya
pendapatan 4. Kebijakan untuk LN
3. Mengatasi masalah
kemiskinan

1
KEBIJAKAN FISKAL

? Stagflasi + NP defisit ?
? Alat-alat pelaksanaan  pembelanjaan Agregat  C, I, G, X & M. (+) MS  jangka pendek ini harus
dipengaruhi G terlalu berlebih  Inflasi   kebijakan menahan pengeluaran  Inflasi 

? Pengangguran ? L = PL – ( IR + MP + PP + PS )
 Klasik  Penyebabnya tegarnya tingkat upah
 Keynes  Penyebabnya rendahnya pengeluaran agregat

Pada tahun 1929  dari AS pengangguran 3,2%


Pada tahun 1933  ¼ dari TK nya menganggur (25%)
Pada tahun 1941  masih 10%
Selain itu GDP  = 30%

2
NS
W W
NS A
W0 E0
W0 E0

W1 ND0
E1 ND0

ND1
ND1

0 N1 N0 0 N1 N0
Jumlah TK N

Klasik Keynes
Keseimbangan upah = OW0 Keseimbangan upah = OW0
TK = ON0 TK0 = ON0
Jika Y   ND   ND1 Jika Y   ND   ND1
Upah flexible = keseimbangan Upah tegar maka terjadi pengangguran
terjadi upah OW1 sebesar N1N0
TK ON1
Seandainya upah tidak flexible baru
terjadi pengangguran

3
INFLASI ?
Klasik
Penawaran uang, tingkat harga dan PN

P AS
Jika Y  mencapai Yf  keseimbangan AD = AS = E0
harga OP0 | Y = OYf
P1 E1
Kenaikan MS = M1 maka keseimbangan
P0 Pendapatan (Y) = OYf
E0
AD1 (M1.V) Price = OP1  terjadi kenaikan harga
(inflasi)
AD0 (M0.V)
0 Yf Y riil

Keynes
P AS

Eko = pengangguran serius (sehingga ekonomi belum /


Yf
P1
E0 E1 Jika AD = sebelum Yf maka tidak terjadi Inflasi.
P0 Tetapi jika Yf = AD   P 

AD0 AD1

0 Y0 Y1 Yf Y riil
4
a) Keynesian
P Kurva LM landai ; IS landai  AD curam dan IS
AS
landai  MS  = ∆ Y cukup besar tetapi harga
E1  tidak terlalu tinggi
P1

P0 b) Gol Moneteris
E0

AD1 P

AD0 E1
MS  = Y  tidak terlalu tinggi
0 Y0 Y1 Y P1
= P  yang tinggi

P0 E0
c) Gol Klasik baru
LRAS SRAS2

P
SRAS1 0 Y0 Y1
P2 E2 Y

P1 MS  Y (AD) (Jangka pendek)


E1
P0 = P = P1 (Jangka pendek)
E0
P = P2 (Jangka panjang)
AD1
Tetapi Y tetap kembali menuju Yf0.
AD0 Jadi MS hanya akan  P
0 Y1 Yf Y
5
Efektivitas Kebijakan Fiskal & Moneter
Berhubungan dengan persoalan-persoalan sebagai berikut :
a. Bentuk-bentuk kebijakan fiskal
b. Efek yang diharapkan dari kebijakan fiskal
c. Masalah-masalah administratif
d. Masalah-masalah utang negara

ad) a. Bentuk-bentuk Kebijakan Fiskal


Penstabil otomatik Eskpansi
Kebijakan Fiskal Diskresioner Konstraksi

Penstabil otomatik  yang secara otomatik menimbulkan kestabilan ekonomi


Diskresioner  langkah-langkah dalam kebijakan pengeluaran pemerintah dan perpajakan
yang secara khusus membuat perubahan keatas sistem yang ada yang
bertujuan mengatasi masalah-masalah ekonomi.

Penstabil otomatik  sistem perpajakan progresif / proporsional


 kebijakan harga minimum (petani)
 sistem asuransi pengangguran

Pajak tetap  Tx = 100  ∆ Y  = G   ∆Y = KG. ∆G


Pajak
Pajak proporsional  Tx = t0 + hY = ∆ Y = kG. ∆G

6
Contoh :
1 1
Y  (20) Y  (20)
1. ∆ G = 20 T 1- b 2. ∆ G = 20 T 1 - b (1 - t)
MPC = 0,75 1 MPC = 0,75
Y  (20)  80 1
1 - 0,75 MPT = 0,20 Y   20
1 - 0,75 (1 - 0,2)
Y  2,5 (20)  50

ad) b. Efek yang diharapkan dari kebijakan Fiskal


? Inflasi
? Pengangguran
? Stagflasi + NP defisit

ad) c. Masalah-masalah administrasi  pelaksanaan


 Masalah yang timbul
 Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan

ad) d. Masalah Utang pemerintah  DN ?


 LN ?

7
tx (menurunkan pajak)  1)  sejumlah pajak tertentu.
2) Menurunkan persentasi pajak pendapatan

ad. 1)  sejumlah pajak tertentu


AS S
P
S1

AS

r1 E1
P0
r0 I1

AD
I

0 Yf Y 0 I=S SI = I1 Y
Dilihat dari permintaan dan supply
dana
 tx  tidak mempengaruhi tx  YD
AD & AS ( Y tetap)
 Budget pemerintah defisit
Membiayai defisit pinjam dana dari
masyarakat  masy
Masy  YD  C
 S
S  r 8
ad. 2) Menurunkan persentase pajak pendapatan

AS0 AS1 tx tertentu  YD  insentif TK


P
 supply TK
 AS
Dengan AD yang tetap keseimbangan baru (E1)
E0 Harga  = OP1
P0
Y = OY1
P1 E1

AD AD

0 Y0 Y1 Y

KEBIJAKAN MONETER

Langkah yang dilakukan Bank Sentral


 Mempengaruhi suku bunga
 Mempengaruhi MS

Klasik suku bunga riil tidak dapat dipengaruhi oleh kebijakan moneter  sebab r riil dipengaruhi oleh 
Investasi riil
 tabungan riil
MS atau r   akan menaikan Y sektor riil.
Menurut klasik  jika MS  / r  akan sama pengaruhnya jika pemerintah melakukan kebijakan fiskal
dengan meminjam dana dari Bank Sentral (=tidak akan Y riil tetapi hanya  harga)

9
Kebijakan perdagangan  Tarif
 Non Tarif
- Subsidi
- Quota
- Pelarangan import

10

Anda mungkin juga menyukai