Anda di halaman 1dari 27

BAB

BAB14
14
PENGUJIAN
PENGUJIANHIPOTESIS
HIPOTESISSAMPEL
SAMPELKECIL
KECIL

1
Pengujian Hipotesis Sampel Kecil Bab 14

OUTLINE

Bagian
Bagian 33 Statistik
StatistikInduktif
Induktif
Metode dan Distribusi Sampling Sampel Kecil dan Ciri-Ciri Distribusi t-
Metode dan Distribusi Sampling Sampel Kecil dan Ciri-Ciri Distribusi t-
student
student

Teori Pendugaan Statistik


Teori Pendugaan Statistik
Pengujian Rata-Rata Hitung Populasi
Pengujian Rata-Rata Hitung Populasi
Pengujian Hipotesis Sampel Besar
Pengujian Hipotesis Sampel Besar

Pengujian Hipotesis Sampel Kecil Pengujian Selisih Rata-Rata Hitung Populasi


Pengujian Hipotesis Sampel Kecil Pengujian Selisih Rata-Rata Hitung Populasi

Analisis Regresi dan Korelasi Linier


Analisis Regresi dan Korelasi Linier Pengujian Data Berpasangan
Pengujian Data Berpasangan
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda

Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam Analisis Analisis Varians


Fungsi, Variabel, Regresi
dan Masalah dalam Analisis Analisis Varians
Regresi
2
Pengujian Hipotesis Sampel Kecil Bab 14

DEFINISI

Pengertian Sampel Kecil


Sampel kecil yang jumlah sampel kurang dari 30, maka nilai standar
deviasi (s) berfluktuasi relatif besar, sehingga nilai uji Z
tidak bersifat normal. Oleh karena itu, untuk sebaran distribusi sampel
kecil dikembangkan suatu distribusi khusus yang dikenal sebagai
distribusi t atau t-Student. Nilai-nilai distribusi t dinyatakan sebagai
berikut:

Di mana:
t : Nilai distribusi t
 : Nilai rata-rata populasi
: Nilai rata-rata sampel
s : Standar deviasi sampel
n : Jumlah sampel
3
Pengujian Hipotesis Sampel Kecil Bab 14

CIRI-CIRI DISTRIBUSI t-STUDENT

a. Distribusi t-student seperti distribusi Z merupakan sebuah distribusi


kontinu, di mana nilainya dapat menempati semua titik pengamatan.

b. Distribusi t-student seperti distribusi Z berbentuk genta atau lonceng dan


simetris dengan nilai rata-rata sama dengan 0.

c. Distribusi t-student bukan merupakan satu kurva seperti kurva Z, tetapi


keluarga dari distribusi t. Setiap distribusi t mempunyai rata-rata hitung
sama dengan nol, tetapi dengan standar deviasi yang berbeda-beda, sesuai
dengan besarnya sampel (n). Ada distribusi t untuk sampel berukuran 2,
yang berbeda dengan distribusi untuk sampel sebanyak 15, 25 dan
sebagainya. Apabila sampel semakin besar maka distribusi t akan
mendekati normal.

4
Pengujian Hipotesis Sampel Kecil Bab 14
SEMAKIN BANYAK SAMPEL MENDEKATI
NORMAL

Distribusi Z

Distribusi t, v= n - 1= 25

Distribusi t, v= n- 1= 15

Distribusi t, v= n - 1= 2

0
0

5
Pengujian Hipotesis Sampel Kecil Bab 14

PERBEDAAN ANTARA SKALA Z DAN SKALA T

6
Dampak Perbedaan Nilai Kritis
Distribusi-t Dibandingkan Distribusi-Z

 Interval keyakinan distribusi t akan lebih


besar dibanding interval keyakinan
distribusi Z
 Daerah H0 diterima pd distribusi t lebih
lebar dibanding distribusi Z
 Nilai t hitung harus lebih besar untuk
menolak H0 dibanding nilai Z hitung pada
distribusi Z
7
Pengujian Hipotesis Sampel Kecil Bab 14

OUTLINE

Bagian
Bagian 33Statistik
StatistikInduktif
Induktif
Metode dan Distribusi Sampling Sampel Kecil dan Ciri-Ciri Distribusi t-Student
Metode dan Distribusi Sampling Sampel Kecil dan Ciri-Ciri Distribusi t-Student

Teori Pendugaan Statistik


Teori Pendugaan Statistik
Pengujian Rata-Rata Hitung Populasi
Pengujian Rata-Rata Hitung Populasi
Pengujian Hipotesis Sampel Besar
Pengujian Hipotesis Sampel Besar

Pengujian Hipotesis Sampel Kecil Pengujian Selisih Rata-Rata Hitung Populasi


Pengujian Hipotesis Sampel Kecil Pengujian Selisih Rata-Rata Hitung Populasi

Analisis Regresi dan Korelasi Linier


Analisis Regresi dan Korelasi Linier Pengujian Data Berpasangan
Pengujian Data Berpasangan
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda

Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam Analisis Analisis Varians


Fungsi, Variabel, Regresi
dan Masalah dalam Analisis Analisis Varians
Regresi
8
Pengujian Hipotesis Sampel Kecil Bab 14

TAHAP MENGUJI RATA-RATA HITUNG POPULASI

Tahap menguji rata-rata hitung populasi dalam sampel


kecil:
(a) Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif (H0 dan
H1),
(b) Menentukan taraf nyata apakah 1%, 5%, atau pada taraf
lainnya serta mengetahui titik kritis berdasarkan pada tabel t-student,
(c) Menentukan uji statistik dengan menggunakan rumus uji-t,
(d) Menentukan daerah keputusan, yaitu daerah tidak menolak
H0 dan daerah menolak H0, dan
(e) Mengambil keputusan untuk menolak dan menerima dengan
membandingkan nilai kritis taraf nyata dengan nilai uji-t.
9
Contoh 1:
SOAL
 Diketahui pd 11 Nov 2013 harga saham perusahaan berbasis
pertanian di BEI rata-rata Rp.2.559 per lembar. Pd 30 Des diambil 5
sampel dan diketahui harga rata-rata saham 5 perusahaan tersebut
Rp. 1.222 per lembar dg standar deviasi 879. Pada taraf 1%, apakah
harga saham perusahaan berbasis pertanian mengalami penurunan
atau perbedaan selisih yang terjadi karena faktor kebetulan saja?
JAWAB:
 H0: μ ≥ 1.222
 H1: μ < 1.222
 Nilai kritis t pd taraf nyata 1% adalah -3,747, t hitung < t tabel  H0
diterima, harga rata-rata saham perusahaan berbasis pertanian tidak
mengalami penurunan nyata
10
Contoh 2:
 Pada liburan Juni 2014, Perusahaan KAI mempersiapkan kereta api
eksekutif jurusan Jakarta ke Surabaya, Malang, Solo, Yogyakarta, dan
Semarang sebanyak 10 buah dg total rute 20. Harga rata-rata tiket
eksekutif Rp. 418.250. Untuk mendorong pelajar dan konsumen
menggunakan kereta api, manajemen KAI memberikan diskon
terhadap harga tiket eksekutif selama liburan. Setelah kebijakan
diberlakukan, diambil sampel acak terhadap 10 tiket ternyata harga
rata-rata mencapai Rp. 361.675 dan standar deviasi Rp. 62.444.
Apakah penurunan tarif tersebut berbeda nyata dengan tarif
sebelumnya dengan taraf 5% sehingga cukup berarti bagi konsumen
terutama pelajar untuk menikmati perjalanan dengan KA eksekutif?

11
Jawab:
 Hipotesis:
H0: μ = 418.250
H1: μ ≠ 418.250
 Taraf nyata 5% dan v = 10 - 1 = 9, t (0,025; 9) = 2,262
 t hitung:

 t hitung > t tabel  H0 ditolak

12
Pengujian Hipotesis Sampel Kecil Bab 14

OUTLINE

Bagian
Bagian 33 Statistik
StatistikInduktif
Induktif
Metode dan Distribusi Sampling Sampel Kecil dan Ciri-Ciri Distribusi t-Student
Metode dan Distribusi Sampling Sampel Kecil dan Ciri-Ciri Distribusi t-Student

Teori Pendugaan Statistik


Teori Pendugaan Statistik
Pengujian Rata-Rata Hitung Populasi
Pengujian Rata-Rata Hitung Populasi
Pengujian Hipotesis Sampel Besar
Pengujian Hipotesis Sampel Besar

Pengujian Selisih Rata-Rata Hitung Populasi


Pengujian Hipotesis Sampel Kecil Pengujian Selisih Rata-Rata Hitung Populasi
Pengujian Hipotesis Sampel Kecil

Analisis Regresi dan Korelasi Linier


Analisis Regresi dan Korelasi Linier Pengujian Data Berpasangan
Pengujian Data Berpasangan
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda

Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam Analisis Analisis Varians


Fungsi, Variabel, Regresi
dan Masalah dalam Analisis Analisis Varians
Regresi
13
Pengujian Hipotesis Sampel Kecil Bab 14

MENGUJI SELISIH RATA-RATA HITUNG POPULASI

Rumus dari varians gabungan adalah sebagai berikut:

dan uji t menjadi

Di mana:
t : Nilai distribusi t
: Nilai rata-rata sampel pertama
: Nilai rata-rata sampel kedua
S2p : Penduga varians gabungan populasi
n1 : Jumlah sampel populasi pertama
n2 : Jumlah sampel populasi kedua
s 12 : Varians sampel pertama
s 22 : Varians sampel kedua

14
Nilai pembagi pada varians gabungan yaitu (n 1 + n2) – 2 juga merupakan derajat bebas gabungan antara dua sampel.
Contoh 3:
 Menurut Forum Ekonomi Dunia (WEF), kesenjangan kesetaraan
gender di dunia mengecil pada tahun 2013, dengan 86 dari 136
negara yang disurvei dan mencerminkan 93% penduduk dunia
memperlihatkan peningkatan dalam kesetaraan gender. Menurut
laporan tersebut kesenjangan kesetaraan gender di Indonesia masih
tinggi. Untuk membuktikan hal ini, dianalisis 7 artis termahal yang
terdiri dari 3 artis pria dan 4 artis wanita. Rata-rata bayaran sekali
tampil artis pria sebesar Rp. 38,3 juta dengan standar deviasi Rp. 16,1
juta, sedangkan rata-rata bayaran artis wanita sekali tampil Rp.31,4
juta dengan standar deviasi Rp.12,6 juta. Dengan taraf nyata 5%, uji
apakah tidak terjadi bias gender dalam pendapatan antara artis pria
dan wanita.

15
Jawab:
 Hipotesis:
H0: μ1 = μ2 atau μ1 - μ2 = 0
H1: μ1 ≠ μ2 atau μ1 - μ2 ≠ 0
 Taraf nyata 5% dan v = (3+4) - 2 = 5, t (0,025; 5) = 2,571
 Varians gabungan dan t hitung:

 t hitung < t tabel  H0 diterima, berarti tidak terbukti ada bias gender

16
Pengujian Hipotesis Sampel Kecil Bab 14

OUTLINE

Bagian
Bagian 33 Statistik
StatistikInduktif
Induktif
Metode dan Distribusi Sampling Sampel Kecil dan Ciri-Ciri Distribusi t-Student
Metode dan Distribusi Sampling Sampel Kecil dan Ciri-Ciri Distribusi t-Student

Teori Pendugaan Statistik


Teori Pendugaan Statistik
Pengujian Rata-Rata Hitung Populasi
Pengujian Rata-Rata Hitung Populasi
Pengujian Hipotesis Sampel Besar
Pengujian Hipotesis Sampel Besar

Pengujian Hipotesis Sampel Kecil Pengujian Selisih Rata-Rata Hitung Populasi


Pengujian Hipotesis Sampel Kecil Pengujian Selisih Rata-Rata Hitung Populasi

Analisis Regresi dan Korelasi Linier


Analisis Regresi dan Korelasi Linier Pengujian Data Berpasangan
Pengujian Data Berpasangan
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda

Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam Analisis Analisis Varians


Fungsi, Variabel, Regresi
dan Masalah dalam Analisis Analisis Varians
Regresi
17
Pengujian Hipotesis Sampel Kecil Bab 14

MENGUJI HIPOTESIS PENGAMATAN BERPASANGAN

Uji statistik untuk pengujian hipotesis data berpasangan dinyatakan sebagai


berikut:

dan standar deviasi (sd) dirumuskan sebagai berikut:

Di mana:
t : Nilai distribusi t
: Nilai rata-rata perbedaan antara pengamatan berpasangan
Sd : Standar deviasi dari perbedaan antara pengamatan berpasangan
n : Jumlah pengamatan berpasangan
d : Perbedaan antara data berpasangan

18
Data Kerusakan yang Dilakukan Karyawan
Bagian Pemotongan Perusahaan Konveksi PT.
PSK Jaya yang Mengikuti Pelatihan
Kerusakan Kerusakan
NAMA Sebelum Setelah
Dengan taraf
Pelatihan Pelatihan nyata 5%, ujilah
Siswoyo 9 5 pertanyaan
Sadjimun 5 5 apakah harapan
Hasto 7 6 manajer bahwa
Taryono 6 4 pelatihan
Hia Nias 8 6 meningkatkan
Supriyadi 7 4 keterampilan
Santoso 4 2 sehingga
Suromo 4 1 kerusakan
Herry 3 3 semakin kecil
Subeno 7 6 dapat terwujud?
19
Menghitung Perbedaan:
Kerusakan Kerusakan
Sebelum Setelah d d2
Pelatihan Pelatihan
9 5 -4 16
5 5 0 0
7 6 -1 1
6 4 -2 4
8 6 -2 4
7 4 -3 9
4 2 -2 4
4 1 -3 9
3 3 0 0
7 6 -1 1
∑d = -18 ∑d2 = 48 20
Pengujian Hipotesis Sampel Kecil Bab 14

OUTLINE

Bagian
Bagian 33 Statistik
StatistikInduktif
Induktif
Metode dan Distribusi Sampling Sampel Kecil dan Ciri-Ciri Distribusi t-Student
Metode dan Distribusi Sampling Sampel Kecil dan Ciri-Ciri Distribusi t-Student

Teori Pendugaan Statistik


Teori Pendugaan Statistik
Pengujian Rata-Rata Hitung Populasi
Pengujian Rata-Rata Hitung Populasi
Pengujian Hipotesis Sampel Besar
Pengujian Hipotesis Sampel Besar

Pengujian Hipotesis Sampel Kecil Pengujian Selisih Rata-Rata Hitung Populasi


Pengujian Hipotesis Sampel Kecil Pengujian Selisih Rata-Rata Hitung Populasi

Analisis Regresi dan Korelasi Linier


Analisis Regresi dan Korelasi Linier Pengujian Data Berpasangan
Pengujian Data Berpasangan
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda

Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam Analisis Analisis Varians


Fungsi, Variabel, Regresi
dan Masalah dalam Analisis Analisis Varians
Regresi
21
ANALISIS VARIANS
 Analisis Varians (analysis of varians =
ANOVA) digunakan untuk mempelajari
perbandingan secara simultan antara
beberapa rata-rata populasi.
 Menggunakan distribusi F (= Fisher)
 Pada dasarnya distribusi F digunakan untuk
menguji apakah dua atau lebih sampel
berasal dari populasi dengan varians yang
sama.
22
Pengujian Hipotesis Sampel Kecil Bab 14

CIRI DISTRIBUSI F

1. Distribusi F lebih mirip dengan distribusi t, yaitu mempunyai “keluarga”


distribusi F.
df(29,28)

df(20,7)

df(5,5)

Pada gambar di atas terlihat bahwa distribusi dengan derajat bebas


pembilang 5 (k-1) dan penyebut 5 (N-k) yang ditulis df (5,5)
mempunyai distribusi F yang berbeda dengan distribusi F dengan
df(20,7) dan df (29, 28).
23
Pengujian Hipotesis Sampel Kecil Bab 14

CIRI DISTRIBUSI F

2. Distribusi F tidak pernah mempunyai nilai negatif sebagaimana


pada distribusi Z. Distribusi Z mempunyai nilai positif di sisi
kanan dan negatif sisi kiri nilai tengahnya. Distribusi F
seluruhnya adalah positif atau menjulur ke positif (positively
skewed) dan merupakan distribusi kontinu yang menempati
seluruh titik di kurva distribusinya.

3. Nilai distribusi F mempunyai rentang dari tidak terhingga sampai


0. Apabila nilai F meningkat, maka distribusi F mendekati sumbu
X, namun tidak pernah menyentuh sumbu X tersebut.

4. Distribusi F juga memerlukan syarat yaitu: (a) populasi yang


diteliti mempunyai distribusi yang normal, (b) populasi
mempunyai standar deviasi yang sama, dan (c) sampel yang
ditarik dari populasi bersifat bebas serta diambil secara acak.
24
Langkah Pengujian
1. Menentukan hipotesis
H0: μ1 = μ2 = μ3 = μn
H1: μ1 ≠ μ2 ≠ μ3 ≠ μn
2. Menentukan taraf nyata 1%, 5% atau 10%
3. Menentukan Uji Statistik

4. Menentukan daerah keputusan


5. Menetapkan keputusan

25
Kota Bintaro Kota BSD Kota Bintaro
X X2 X X2 X X2
39 49 50
43 46 55
45 44 51
35 45 53
48 36 31
210 220 240

26
TERIMA KASIH

27

Anda mungkin juga menyukai