Ruang Lingkup PIH: a. Hukum Tata Negara (Staatsrecht = constitution law) b. Hukum Administrasi Negara (administrasi recht = administrative law) c. Hukum Perdata (Privaatrecht = burgerlijkrecht = civiel recht = civil law) d. Hukum Dagang (handelsrecht = commercial law) e. Hukum Pidana (strafrecht = criminal law) f. Hukum Acara (procesrecth : hukum acara pidana (strafpocesrecht), hukum acara perdata (burgerlijkprocesrecht) Klasifikasi Hukum 1. Berdasarkan sifat hukum 2. Berdasarkan fungsi hukum 3. Berdasarkan isi hukum 4. Berdasarkan bentuk hukum Ad.1. Berdasarkan Sifat Hukum Sifat hukum adalah sifat memaksa artinya dalam keadaan apapun keterikatan hukum tidak dapat disimpangi. Ditinjau dari sifatnya ada 2 Kaedah hukum : 1. Kaedah hukum yang imperatif: apabila kaedah hukum itu bersifat a priori harus ditaati, bersifat memaksadan mengikat. 2. Kaedah hukum yang fakultatif: apabila kaedah hukum itu tidak a priori mengikat atau tidak mengikat atau bersifat melengkapi, subsider atau dispositif. Ad.2 Berdasarkan Fungsi Hukum 1. Hukum yang menjamin kepastian hukum (bahwa dalam suatu peraturna hukum dalam bentuk perundang2an dapat diketaui subjek dan objek hukum yang diatur). 2. Hukum yang menjamin keadilan sosial (terinternalisasinya nilai-nilai keadilan yang ada pada masyarakat untuk menjadikan sebagai nilai tolak ukur terhadap sebuah penerapan hukumyang memiliki sifat dan memaksa yang berdasarkan UUD 1945). 3. Hukum yang berfungsi pengayoman. (melindungi dan menjagabatin masyarakat dari rasakekhawatiran dan ketaukan yang akan mengancam eksistensinya). Ad. 3. Berdasarkan Isi Hukum 1. Hukum Publik (public law) yaitu aturan yang mengatur kepentingan umum, artinya himpunan peraturan yang fungsinya melindung “kepentingan publik” atau kepentingan orang banyak, masyarakat, pemerintah dan kepentingan pembangunan. 2. Hukum Privat (private law) atau hukum sipil (civil law) yaitu aturan hukum yang mengatur kepentingan perseorangan atau aturan hukum yang mengatur antara orang yang dengan orang yang lain. Ad.4 Berdasarkan bentuk Hukum: 1. Hukum Tertulis (statute law = written law) yaitu hukum yang dicantumkan dalam berbagai peraturan perundang-an. 2. Hukum Tidak Tertulis (unstatutery law = unweitten law) yaitu hukum yang masih hidup dalam keyakinan masyarakat, tetapi tidak tertulis namun berlakunya ditaati.