DI SUSUN OLEH :
4. Kongres Pemuda II
• Sidang BPUPKI II (10-16 Juli) membentuk Panitia perancang UUD yang diketuai
oleh Ir.Soekarno yang beranggotakan 19 orang.
• Pada tanggal 11 Juli 1945 Panitia Perancang UUD membentuk lagi panitia kecil
beranggotakan 7 orang yaitu : Prof.Dr.Mr.Soepomo, Mr. Wongsonegoro
,Mr.Achmad Soebardjo, Mr.A.A.Maramis, Mr.R.P.Singgih, H.Agus Salim dan
Dr.Soekiman
• Soekarno melaporkan hasil kerja panitia kecil : Pernyataan Indonesia
Merdeka, pembukaan UUD, Batang Tubuh UUD
• BPUPKI dibubarkan tanggal 7 Agustus 1945
6. PPKI
Latar belakang berdiri : Tanggal 6 Agustus 1945 Amerika menjatuhkan
bom nuklir di Hirosima, dan disusul tanggal 9 Agustus Kembali
menjatuhkan bom di Nagasaki.kemudian jepang menyerah kepada
Amerika dan hal itu dimanfaatkan oleh Bangsa Indonesia untuk
mempersiapkan kemerdekaan sehingga terbentuk PPKI
Dibentuk tanggal : 7 Agustus 1945
Tugas PPKI : mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan bagi
pendirian negara dan pemerintahan RI
Tanggal 9 Agustus sebagai pimpinan PPKI yang barum Soekarno Hatta
dan Radjiman Wedyodiningrat diundang ke Dalat untuk bertemu
Marsekal Terauchi
Sidang PPKI I (Tanggal 18 Agustus 1945) di Gedung Kesenian Jakarta.
Keputusan Sidang PPKI hari pertama :
Mengesahkan dan menetapkan UUD Republik Indonesia yang telah
dipersiapkan oleh BPUPKI yang kemudian dikenal dengan UUD 1945
Memilih Ir.Soekarno sebagai Presiden dan Drs.Muhammad Hatta sebagai wakil
presiden . Pemilihan Presiden dan wakil Presiden dilakukan secara aklamasi
atas usul dari Otto Iskandardinata
Membentuk seluruh komite Nasional untuk membantu presiden selama
majelis
Keputusan Sidang PPKI hari kedua:
Menetapkan membentuk 12 departemen dan menunjuk pejabat departemen
Menetapkan wilayah RI meliputi delapan propinsi sekaligus menunjuk
gubernurnya
Keputusan Sidang PPKI hari ketiga:
Presiden membentuk 3 badan baru yaitu : Komite Nasional Indonesia (KNI),
Partai Nasional Indonesia (PNI), Badan Keamanan Rakyat (BKR)
Dan denagan terbentuknya 3 badan ini maka PPKI dibubarkan
KONSENSUS DASAR
Pancasila
Nama Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta, yakni panca yang berarti lima dan
Sila yang berarti dasar. Sehingga pancasila adalah lima dasar negara Indonesia.
Pancasila memiliki kedudukan sangat penting, yakni pada saat Bung Karno
mengemukakan konsep Pancasila dalam pidatonya di sidang BPUPKI (Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada masa jelang
kemerdekaan.
UUD 1945
UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis yang mengikat pemerintah, lembaga-
lembaga negara, lembaga masyarakat, dan juga mengikat setiap warga negara
Indonesia dimanapun mereka berada dan juga mengikat setiap penduduk yang
berada di wilayah Negara Republik Indonesia.
Bhinneka Tunggal Ika
Secara harfiah Kata Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno.
Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda tetap satu jua.
Sehingga arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetap satu jua.
Maknanya, dengan jiwa dan semangat bangsa Indonesia mengakui realitas
bangsa yang majemuk (suku, bahasa, agama, ras, golongan dll) namun tetap
menjunjung tinggi persatuan.
NKRI
NKRI merupakan singkatan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. NKRI
adalah negara kesatuan dengan bentuk pemerintahan republik, dengan nama
negara Indonesia.
Sikap cinta tanah air yang dimiliki oleh setiap individu dapat tercermin
dari perilaku untuk membela dan melindungi tanah airnya, rela
berkorban demi kepentingan bangsa, mencintai adat, budaya, serta
lingkungan.
Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang harus sesuai
dengan kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan
hidup bangsanya.
Ideologi kita warisan dan hasil perjuangan para pahlawan sungguh luar biasa,
pancasila bukan hanya sekedar teoritis dan normatif saja tapi juga diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Kita tahu bahwa Pancasila adalah alat pemersatu keberagaman yang ada di
Indonesia yang memiliki beragam budaya, agama, etnis, dan lain-lain. Nilai-nilai
pancasila inilah yang dapat mematahkan setiap ancaman, tantangan, dan
hambatan.
Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara
Dalam wujud bela negara tentu saja kita harus rela berkorban untuk bangsa
dan negara. Keikutsertaan warga negara dalam rela berkoban bukan hanya
dalam lingkup nasional tetapi juga dalam lingkup terdekat. Persoalan rela
berkorban bukan hanya TNI dan Polri tetapi tanggung jawab kita semua sebagai
warga negara. Rasa nasionalisme yang kuat biasanya menimbulkan seseorang
akan punya rasa rela berkoban yang kuat juga. Semangat nasionalisme dan
patriotisme sangat penting untuk kita terutama pada kalangan muda, rasa
nasionalisme itu mempunyai hasrat untuk kesatuan, kemerdekaan, keaslian,
dan kehormatan bangsa.
Kemampuan Awal Bela Negara
Kemampuan bela negara itu sendiri dapat diwujudkan dengan tetap menjaga
kedisiplinan, ulet, bekerja keras dalam menjalani profesi masing-masing, terus
membina kemampuan jasmani dan rohani, memiliki keterampilan bela negara
dalam bentuk keterampilan.
Secara Fisik (jasmani) memiliki kondisi kesehatan dan keterampilan jasmani yang
dapat mendukung kemampuan awal bela negara yang bersifat psikis.
IMPLEMENTASI ASN
MELAKUKAN TUGAS SECARA PROFESIONAL