Anda di halaman 1dari 31

TUGAS LATSAR CPNS KABUPATEN SUMBAWA

AGENDA SIKAP PERILAKU BELA NEGARA


ANGKATAN 54 KELOMPOK 01
TAHUN 2021

DI SUSUN OLEH :

• Pirmasari Kartini Sinaga S.KM


• Ellis Nurmeilisa, S.K.M
• Ilham Radiaturrahman, S.Tr.Kes
• Muhammad Shafly Rabbani, SKL
• Devi Anita Sari, S. Tr.FT
Bendera Indonesia Budi Oetomo Pancasila
Bahasa
Indonesia Perhimpunan Kongres Pemuda I
UUD 1945
Indonesia & II
Lambang
Negara BPUPKI PPKI Bhineka
Tunggal Ika
Lagu
Kebangsaan
NKRI
1. Sejarah
3. Identitas 2. Konsensus
Negara Dasar Melakukan Tugas
Wawasan Kebangsaan Secara Profesional
Cinta Tanah Air
dan Nilai-nilai Bela Memiliki
Sadar Berbangsa
dan Bernegara Negara Memiliki
Komitmen dan
Setia Pada 4. Nilai Dasar 5. Implementasi Pengabdian
Pancasia Sebagai Bela Negara ASN yang Tulus
Ideologi Negara dalam
Rela Berkorban Membela
untuk Bangsa dan Negara
Negara
Kemampuan Melakukan Pelayanan
Awal Bela Negara Publik dengan Baik
Sejarah Bangsa Indonesia
Sejarah Bangsa Indonesia
1. Budi Utomo
Berdiri tanggal : 20 Mei 1908 (Kebangkitan Nasional )
Tujuan : Untuk mencapai kemerdekaan Indonesia
Pelopor diantaranya : Pelajar ex Stovia ( Dr.Sutomo ,
Dr.Wahidin Sudirohudoso, Dr. Tjipto Mangunkusumo)
Budi Utomo diikuti berdirinya organisasi lain seperti
SDI ( Serikat Dagang Islam), SI (Seriakt Islam) dan
Indische Partij
Kongres pertama Budi Utomo : 3-5 Oktober 1908
2. Perhimpunan Indonesia ( PI )

o Berdiri tahun 1925 oleh Soekiman Wirjosandjojo


o Tujuan : kemerdekaan Indonesia yang berusaha dicapai lewat
strategi solidaritas, swadaya, dan nonkooperasi, tidak hanya
perlu memperhatikan aspek “kesatuan nasional” tetapi juga
“kesetiakawanan internasional”.
o Tahun 1926-1930 diketuain oleh Hatta
o Menggalakkan secara terencana propaganda tentang
Perhimpunan Indonesia ke luar negeri Belanda
3. Kongres Pemuda I

 Diselenggarakan pada 30 April – 2 Mei 1926 di Jakarta


 Kongres P
 Dihadiri oleh wakil organisasi pemuda seperti Jong Java, Jong
Sumatra, Jong Betawi, dan organisasi pemuda lainnya.
 Menghasilkan kesepakatan Bersama mengenai kegiatan pemuda pada
segi social, ekonomi dan budaya

4. Kongres Pemuda II

 Diselenggarakan 27-28 Oktober 1928 (Terbentuknya Sumpah Pemuda)


 Dipimpin oleh Soegondo Djojopoespito dari PPPI ( Perhimpunan
Pelajar-Pelajar Indonesia
 Tujuan : Melahirkan cita-cita semua perkumpulan pemuda-pemuda
Indonesia, Membicarakan masalah pergerakan pemuda Indonesia,
Memperkuat kesadaran kebangsaan Indonesia dan memperteguh
persatuan Indonesia
5. BPUPKI ( Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan)
• Berdiri pada tanggal 1 Maret 1945
• Dikenal sebagai Dokuritsu Junbi Chosakai (Bahasa Jepang)
• Tugas : menyelidiki persiapan pembentukan negara Indonesia
merdeka
• Anggota BPUPKI 60 orang ditambah 7 orang Jepang tanpa hak
suara
• Anggota BPUPKI dilantik tanggal 28 Mei 1945
• Ketua BPUPKI : dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat
• Melakukan 2 x persidangan :
Sidang I (29 Mei – 1 Juni 1945) membahas azas dab dasar negara
 Sidang II ( 10 – 17 Juli 1945) membahas rancangan undang-
undang beserta pembukaaan nya
• Tiga (3) tokoh yang membahas dasar negara :
 Mr. Moh Yamin (29 Mei 1945): peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri
ketuhanan, peri kerakyatan dan kesejahteraaan Sosial
 Prof. Dr. Mr.Soepomo,S.H (31 Mei 1945) : Persatuan, Kekeluargaan,
Keseimbangan lahir batin, Musyawarah dan Keadilan Sosial
 Ir. Soekarno ( 1 Juni 1945) : Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme( Peri
Kemanusiaan), Mufakat dan demokrasi, Kesejahteraan Sosial, Ketuhanan Yang
Maha Esa

• Sebelum BPUPKI melakukan Sidang II dibentuk Panitia kecil ( Panitia Sembilan)


pada tanggal 22 Juni yang diketuai oleh : Ir.Soekarno
• Latar belakang Panitia Sembilan : untuk menggali informasi dari masyarakat
• Anggota Panitia Sembilan : Ir.Soekarno, Drs.Moh.Hatta, Mr.Muhammad Yamin,
Mr.Achmad Soebadjo, KH. Wachid Hasyim, Abdul Kahar Muzakir, Abikoesno
Tjokrosoejoso, H.Agus Salim, Mr.A.A.Maramis
• Panitia Sembilan menghasilkan Piagam Jakarta ( Jakarta Charter) yang
berisikan :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmaat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

• Sidang BPUPKI II (10-16 Juli) membentuk Panitia perancang UUD yang diketuai
oleh Ir.Soekarno yang beranggotakan 19 orang.
• Pada tanggal 11 Juli 1945 Panitia Perancang UUD membentuk lagi panitia kecil
beranggotakan 7 orang yaitu : Prof.Dr.Mr.Soepomo, Mr. Wongsonegoro
,Mr.Achmad Soebardjo, Mr.A.A.Maramis, Mr.R.P.Singgih, H.Agus Salim dan
Dr.Soekiman
• Soekarno melaporkan hasil kerja panitia kecil : Pernyataan Indonesia
Merdeka, pembukaan UUD, Batang Tubuh UUD
• BPUPKI dibubarkan tanggal 7 Agustus 1945

6. PPKI
 Latar belakang berdiri : Tanggal 6 Agustus 1945 Amerika menjatuhkan
bom nuklir di Hirosima, dan disusul tanggal 9 Agustus Kembali
menjatuhkan bom di Nagasaki.kemudian jepang menyerah kepada
Amerika dan hal itu dimanfaatkan oleh Bangsa Indonesia untuk
mempersiapkan kemerdekaan sehingga terbentuk PPKI
 Dibentuk tanggal : 7 Agustus 1945
 Tugas PPKI : mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan bagi
pendirian negara dan pemerintahan RI
 Tanggal 9 Agustus sebagai pimpinan PPKI yang barum Soekarno Hatta
dan Radjiman Wedyodiningrat diundang ke Dalat untuk bertemu
Marsekal Terauchi
 Sidang PPKI I (Tanggal 18 Agustus 1945) di Gedung Kesenian Jakarta.
 Keputusan Sidang PPKI hari pertama :
 Mengesahkan dan menetapkan UUD Republik Indonesia yang telah
dipersiapkan oleh BPUPKI yang kemudian dikenal dengan UUD 1945
 Memilih Ir.Soekarno sebagai Presiden dan Drs.Muhammad Hatta sebagai wakil
presiden . Pemilihan Presiden dan wakil Presiden dilakukan secara aklamasi
atas usul dari Otto Iskandardinata
 Membentuk seluruh komite Nasional untuk membantu presiden selama
majelis
 Keputusan Sidang PPKI hari kedua:
 Menetapkan membentuk 12 departemen dan menunjuk pejabat departemen
 Menetapkan wilayah RI meliputi delapan propinsi sekaligus menunjuk
gubernurnya
 Keputusan Sidang PPKI hari ketiga:
Presiden membentuk 3 badan baru yaitu : Komite Nasional Indonesia (KNI),
Partai Nasional Indonesia (PNI), Badan Keamanan Rakyat (BKR)
Dan denagan terbentuknya 3 badan ini maka PPKI dibubarkan
KONSENSUS DASAR
Pancasila

Nama Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta, yakni panca yang berarti lima dan
Sila yang berarti dasar. Sehingga pancasila adalah lima dasar negara Indonesia.

Pancasila merupakan dasar ideologi bangsa Indonesia yang isinya tercantum


dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

Pancasila memiliki kedudukan sangat penting, yakni pada saat Bung Karno
mengemukakan konsep Pancasila dalam pidatonya di sidang BPUPKI (Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada masa jelang
kemerdekaan.
UUD 1945

UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis yang mengikat pemerintah, lembaga-
lembaga negara, lembaga masyarakat, dan juga mengikat setiap warga negara
Indonesia dimanapun mereka berada dan juga mengikat setiap penduduk yang
berada di wilayah Negara Republik Indonesia.
Bhinneka Tunggal Ika
Secara harfiah Kata Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa Kuno.
Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti berbeda-beda tetap satu jua. 

Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan bangsa Indonesia dan tertulis di


dalam lambang Garuda Pancasila.

Secara etimologi kata-kata Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Jawa


Kuno yang jika dipisah menjadi Bhinneka memiliki makna ragam atau
beraneka, Tunggal adalah satu, dan Ika adalah itu.

Sehingga arti Bhinneka Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetap satu jua.
Maknanya, dengan jiwa dan semangat bangsa Indonesia mengakui realitas
bangsa yang majemuk (suku, bahasa, agama, ras, golongan dll) namun tetap
menjunjung tinggi persatuan.
 NKRI
 NKRI merupakan singkatan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. NKRI
adalah negara kesatuan dengan bentuk pemerintahan republik, dengan nama
negara Indonesia.

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945, merupakan awal


berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. NKRI terdiri dari wilayah
kepulauan yang tersebar dengan beraneka ragam adat, budaya, suku, dan
keyakinan.

Nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bangsa Indonesia juga


secara jelas dapat dipahami dari dasar negara Pancasila dan konstitusi negara,
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
IDENTITAS NGARA
BENDERA
• Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
selanjutnya disebut Bendera Negara adalah Sang Merah
Putih, Bendera Negara Sang Merah Putih berbentuk
empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua-
pertiga) dari panjang serta bagian atas berwarna merah
dan bagian bawah berwarna putih yang kedua
bagiannya berukuran sama, (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24
tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan).
• Bendera Indonesia memiliki
makna filosofis. Merah berarti keberanian,
sedangkan putih berarti kesucian
BAHASA
• Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara
dalam Pasal 36 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia Tahun 1945 bersumber dari bahasa yang
diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928
sebagai bahasa persatuan yang dikembangkan sesuai dengan
dinamika peradaban Bangsa, (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun
2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan).

• Dasar bahasa Indonesia baku adalah bahasa Melayu Riau. Dalam


perkembangannya, bahasa ini mengalami perubahan akibat
penggunaannya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi
kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20.
LAMBANG NEGARA
• Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia
berbentuk Garuda Pancasila yang kepalanya menoleh
lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang
digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas pita yang
dicengkeram oleh Garuda.
• Lambang Negara Garuda memiliki sayap yang masing-
masing berbulu 17, ekor berbulu 8, pangkal ekor
berbulu 19, dan leher berbulu 45, melambangkan hari
kemerdekaan Indonesia
Lagu kebangsaan
• Lagu Kebangsaan Indonesia adalah Indonesia Raya,
ciptaan Wage Rudolf Supratman
• Lagu Indonesia Raya pertama kali diperkenalkan
oleh Wage Rudolf Soepratman, pada tanggal 28
Oktober 1928 pada saat Kongres Pemuda II
di Batavia
NILAI DASAR BELA NEGARA
Cinta tanah air
Cinta tanah air merupakan perasaan yang harus dimiliki dan menjadi
bagian setiap individu untuk negara dan bangsanya.

Sikap cinta tanah air yang dimiliki oleh setiap individu dapat tercermin
dari perilaku untuk membela dan melindungi tanah airnya, rela
berkorban demi kepentingan bangsa, mencintai adat, budaya, serta
lingkungan.
Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang harus sesuai
dengan kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan
hidup bangsanya.

Kita dapat mewujudkannya dengan cara mencegah perkelahian antar


perorangan atau antar kelompok dan menjadi anak bangsa yang berprestasi
baik di tingkat nasional maupun internasional.
Setia Pada Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Ideologi kita warisan dan hasil perjuangan para pahlawan sungguh luar biasa,
pancasila bukan hanya sekedar teoritis dan normatif saja tapi juga diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Kita tahu bahwa Pancasila adalah alat pemersatu keberagaman yang ada di
Indonesia yang memiliki beragam budaya, agama, etnis, dan lain-lain. Nilai-nilai
pancasila inilah yang dapat mematahkan setiap ancaman, tantangan, dan
hambatan.
Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara

Dalam wujud bela negara tentu saja kita harus rela berkorban untuk bangsa
dan negara. Keikutsertaan warga negara dalam rela berkoban bukan hanya
dalam lingkup nasional tetapi juga dalam lingkup terdekat. Persoalan rela
berkorban bukan hanya TNI dan Polri tetapi tanggung jawab kita semua sebagai
warga negara. Rasa nasionalisme yang kuat biasanya menimbulkan seseorang
akan punya rasa rela berkoban yang kuat juga. Semangat nasionalisme dan
patriotisme sangat penting untuk kita terutama pada kalangan muda, rasa
nasionalisme itu mempunyai hasrat untuk kesatuan, kemerdekaan, keaslian,
dan kehormatan bangsa.
Kemampuan Awal Bela Negara

Kemampuan bela negara itu sendiri dapat diwujudkan dengan tetap menjaga
kedisiplinan, ulet, bekerja keras dalam menjalani profesi masing-masing, terus
membina kemampuan jasmani dan rohani, memiliki keterampilan bela negara
dalam bentuk keterampilan.
Secara Fisik (jasmani) memiliki kondisi kesehatan dan keterampilan jasmani yang
dapat mendukung kemampuan awal bela negara yang bersifat psikis.
IMPLEMENTASI ASN
MELAKUKAN TUGAS SECARA PROFESIONAL

• Melaksanakan tugas berdsarkan peraturan


perudang-undangan yang berlaku
• Selalu berupaya untuk memberikan
konstribusi pada kemajuan bangsa dan Negara
melalui ide-ide kreatif dan inovatif guna
mewujudkan kemandirian bangsa sesuai
dengan kapasitas dan kapabilitas masing-
masing
MEMILIKI KOMITMEN YANG TULUS DALAM MEMBELA NEGARA

• Selalu nenjaga nama baik bangsa dan Negara dalam


setiap tindakan dan tidak merendahkan atau selalu
membandingkan Bangsa Indonesia dari sisi negatif
dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia.
• ASN ikut menjaga seluruh ruang wilayah Indonesia
baik ruang darat, laut maupun udara dari berbagai
ancaman, seperti : ancaman kerusakan lingkungan,
ancaman pencurian sumber daya alam, ancaman
penyalahgunaan tata ruang, ancaman pelanggaran
batas negara dan lain-lain.
MELAKUKAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN BAIK

• Memberikan layanan kepada publik secara jujur,


tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna,
berhasil guna, dan santun.
• Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan
pikirannya untuk kemajuan bangsa dan Negara
sesuai tugas dan fungsi masing-masing
• Selalu ikhlas membantu masyarakat dalam
menghadapi situasi dan kondisi yang penuh
dengan kesulitan

Anda mungkin juga menyukai