Anda di halaman 1dari 14

KATABOLISME

ANABOLISME
Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan
senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks

Anabolisme memerlukan energi

ANABOLISME

ENERGI
CAHAYA
UNTUK
FOTOSINTESI
S

ENERGI KIMIA UNTUK


KEMOSINTESIS
FOTOSINTESIS
Yang digunakan dalam proses fetosintesis
adalah spektrum cahaya tampak, dari ungu
sampai merah, infra merah dan ultra ungu tidak
digunakan dalam fotosintesis.

Fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan energi


cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum
cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan
ultra ungu (tidak kelihatan).
KEMOSINTETIS
     Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahaya sebagai
sumber energi. Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil dapat
mengadakan asimilasi C dengan menggunakan energi yang berasal dan reaksi-reaksi
kimia, misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain.
Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu
Katabolisme adalah reaksi pemecahan atau pembongkaran senyawa
kimia kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa
sederhana yang mengandung energi lebih rendah.

ujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan energi


yang terkandung didalam senyawa sumber. Bila pembongkaran
suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut
proses respira, bila dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerob)
disebut fermentasi.
KATABOLISM
E

RESPIRASI

FERMENTASI
KATABOLISME KARBOHIDRAT dimulai saat terjadi
pencernaan makanan disaluran pencernaan

Pada saat demikian molekul molekul karhohidrat


kompleks (polisakarida) akan di urai menjadi
moolekul molekul karbohidrat sederhana
(monosakarida) proses tersebut terjadi secara
KATABOLISME enzimatis
KARBOHIDRAT
Pada peristiwa perombakan (katabolisme) karbohidrat
akan dihasilkan energi dalam bentuk ATP

ATP yang dihasilkan dari reaksi katabolisme akan


digunakan untuk reaksi anabolisme contohnya sintesis
protei
Katabolisme karbohidrat yang akan diuraikan dalam bab ini : meliputi respirasi dan fermentasi
RESPIRASI

Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses
kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan
kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan.
GLIKOLISIS
Glikolisis : peristiwa
perubahan : Glukosa - Glulosa -
6 - fosfat - Fruktosa 1,6 difosfat -
3 fosfogliseral dehid
(PGAL) atau Triosa fosfat -
Asam piravat.
Jadi hasil dari glikolisis :
1. 2 molekul asam piravat
2. 2 molekul NADH yang Daur Krebs
berfungsi sebagai sumber
elektron berenergi tinggi
: Daur Krebs (daur trikarboksilat)
3. 2 molekul ATP untuk setiap
molekul glukosa atau daur asam sitrat merupakan
pembongkaran asam piravat secara aerob
menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia.

Transpor elektron respirasi : Dari daur Krebs


akan keluar elektron dan ion H+ yang dibawa sebagai
 NADH2 (NADH + H+ + 1 elektron) dan FADH2,
sehingga di dalam mitokondria (dengan adanya siklus
Krebs yang dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem
pengangkutan elektron) akan terbentuk air, sebagai hasil
sampingan respirasi selain CO2.
DAPAT DIRINGKAS SEBAGAI BERIKUT

Proses akseptor ATP


Glikolisis : Glukosa → 2 2 NADH 2 ATP
asam piruvat
Siklus krebs : 2 asetil 8 NADH 2 ATP
piruvat → 2 asetil KoA + 2
CO2
Rantai transnpor elektron 30 ATP 2 FADH2
respirator : 10 NADH +
502 → 10 NAD+ + 10 H20

Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh melalui stomata pada
tumbuhan dan melalui paru-paru pada peristiwa pernafasan hewan tingkat tinggi.
Fermentasi Alkohol
Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan
energi terlaksana karena asam piruvat diubah menjadi
asam asetat + CO2 selanjutaya asam asetat diubah
menjadi alkohol. Dalam fermentasi alkohol, satu
molekul glukosa hanya dapat menghasilkan 2 molekul
ATP, bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul
glukosa mampu menghasilkan 38 molekul ATP.
Reaksinya :
1. Gula (C6H12O6) → asam piruvat (glikolisis)
2. Dekarbeksilasi asam piruvat + asampiruvat →
asetaldehid + CO2 → piruvat dekarboksilase
(CH3CHO)
3. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah
menjadi alkohol (etanol).
2 CH3CHO + 2 NADH2 → 2 C2H5OH + 2 NAD.
alkohol dehidrogenase-enzim.
Ringkasan reaksi : C6H12O6 → 2 C2H5OH + 2
CO2 + 2 NADH2 + Energi
STRUKTUR ENZIM = BAGIAN ENZIM
KOMPONEN UTAMA ENZIM ADALAH PROTEIN
( DISEBUT APOENZIM) APOENZIM DISEBUT
JUGA APOPROTEIN
KOMPONEN BUKAN PROTEIN DISEBUT
GUGUS PROSTETIK YANG TERDIRI DARI
KOENZIM DAN KO-FAKTOR. GUGUS
PROSTETIK JIKA BERUPA ZAT ORGANIK
DISEBUT KOENZIM. SEDANGKAN JIKA BAHAN
BERUPA ANORGANIK DISEBUT KOFAKTOR.
SEDANGKAN GABUNGAN DARI APOENZIM
DAN KOENZIM DISEBUT
 HOLOENZIM. KOENZIM ATAU KOFAKTOR
YANG TERIKAT SANGAT KUAT BAHKAN
TERIKAT DEN GAN IKATAN KOVALEN
DENGAN ENZIM.
SISI AKTIF ENZIM (ACTIVE SITE) YAITU
BAGIAN DARI ENZIM TEMPAT
MENEMPELNYA/BERIKATAN SUBTRAT.
Cara Kerja Enzim

Terdapat dua teori yang menerangkan cara kerja enzim. Teori lock and key (kunci dan anak
kunci) yang didefinisikan oleh Emil Fischer, serta Teori induced fit (induksi pas) yang
didefinisikan oleh Daniel Kashland.

1. Teori Lock and Key


Menurut teori ini, cara kerja enzim mirip dengan mekanisme kunci dan anak kunci. Enzim
diibaratkan sebagai kunci gembok yang memiliki sisi aktif. Substrat diibaratkan sebagai
anak kuncinya.

2. Teori Induced Fit


Berdasarkan Teori Induced Fit, suatu enzim melakukan dalam penyesuaian bentuk untuk
berikatan dengan substrat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan suatu kecocokan dengan
substrat dan membuat suatu ikatan enzim substrat lebih reaktif.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Cara Kerja Enzim

1. Suhu 
Semua enzim akan membutuhkan suhu yang cocok agar bisa bekerja dengan biak. Laju reaksi biokimia meningkat seiring dengan
kenaikan suhu.

2. Nilai pH
Efisiensi suatu enzim sangat dipengaruhi oleh suatu nilai pH atau derajat keasaman sekitarnya.
Nilai pH yang menguntungkan bagi enzim tertentu.

3. Konsentrasi Substrat
Konsentrasi substrat yang lebih tinggi yang berarti lebih banyak jumlah molekul substrat yang terlibat dengan sebuah aktivitas enzim.
 
4. Konsentrasi Enzim
Semakin besar konsentrasi enzim maka sebuah kecepatan reaksi akan semakin cepat pula. Konsentrasi enzim ini berbanding lurus
dengan suatu kecepatan reaksi,

5. Aktivator & Inhibitor


Aktivator ialah molekul yang membantu suatu enzim agar mudahberkaitan dengan substrat.
Inhibitor ialah suatu substansi yang mempunyai kecenderungan untuk menghambat suatu aktivitas enzim. Inhibitor dibagi menjadi 2 :
 Inhibitor kompetitif mempunyai sebuah struktur yang sama dengan sebuah molekul substrat, inhibitor ini melekat pada suatu sisi
aktif enzim yang sehingga menghalangi dalam pembentukan ikatan kompleks enzim-substrat.
 Inhibitor non-kompetitif bisa melekat pada sisi enzim yang bukan merupakan sebuah sisi aktif, dan membentuk kompleks enzim-
inhibitor. Inhibitor ini mengubah dalam bentuk/struktur enzim, yang sehingga sisi aktif enzim ini menjadi tidak berfungsi dan
substrat tidak bisa berkaitan dengan enzim tersebut.
 
Enzim sangat dibutuhkan dalam tubuh manusia karena enzim merupakan  yang berfungsi dalam organ tubuh seperti pencernaan, dan
organ tubuh lainnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai