2
SISTEMATIKA PAPARAN
4
KERANGKA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 2015-
2019
Nawacita
Visi Misi
RPJMN Renstra K/L APBN
Presiden
RKP Renja
Renstra
RPJMD SKPD APBD
Terdiri dari:
Buku I memuat kebijakan umum pembangunan,
kerangka ekonomi makro, dan agenda
pembangunan nasional dan kegiatan prioritas
nasional selama lima tahun ke depan.
6
VISI MISI PEMBANGUNAN
7
SEMBILAN AGENDA PEMBANGUNAN
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman
kepada seluruh warga negara.
2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum
yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa
Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
8
Buku I:
STRATEGI PEMBANGUNAN
NORMA PEMBANGUNAN
3 DIMENSI PEMBANGUNAN
KONDISI PERLU
Kepastian dan Keamanan dan
Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB
Penegakan Hukum Ketertiban
KONDISI PERLU
Kepastian dan Keamanan dan
Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB
Penegakan Hukum
MKeteernbit ianngkatka
n
QUICK WINS DAaNkPuRnOtaGbRliAti MasLANJUTAN 10
PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT
Membangun manusia secara utuh, sebagai insan dan sebagai sumber daya baik
dari kualitas individu maupun masyarakat.
• Individu: pendidikan, kesehatan, kependudukan dan KB, karakter
• Masyarakat: kebhinekaan, restorasi sosial, jaminan sosial,
11
TUJUAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN dan GIZI MASYARAKAT
12
NAWA CITA DALAM RPJMN 2015-2019
13
NAWA CITA DALAM RPJMN 2015-
2019
Arah Kebijakan dan Strategi Buku I dan II RPJMN 2015-2019
Nawa Cita Halaman
Arah Kebijakan Strategi
15
KONDISI UMUM
1. Kesehatan ibu dan anak membaik namun belum signifikan dan
kesenjangan masih cukup lebar
• Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih cukup tinggi.
• Disparitas Masih Lebar : Persalinan di fasilitas kesehatan tertinggi berada di DIY (99%) dan
terendah berada di Maluku (25,2%); Cakupan Imunisasi dasar lengkap tertinggi berada di DIY
(83,1%) dan terendah berada di Papua (29,2%).
3. Pengendalian Penyakit
• Beban ganda penyakit: penyakit menular masih muncul sedangkan penyakit tidak menular
semakin meningkat
• Prevalensi HIV dan AIDS di Indonesia cukup tinggi tahun 2013 adalah 0,43 persen
• Faktor Risiko PTM (Penduduk >10 th kurang konsumsi buah dan sayur : 93,5%)
16
KESEHATAN IBU DAN
Angka Kematian Ibu (AKI)
ANAK 500
AKI Tahun 1994-2012 dan Target RPJMN 2019
Kematian Ibu
300
(AKB) masih cukup tinggi 228
200
walaupun dalam beberapa
100
dekade terakhir AKI dan AKB
0
telah mengalami 1994 1997 2002-2003 2007 2012 2019
penurunan. SDKI Target RPJMN 2019
Penduduk Kurang
Perilaku PTM
Faktor Resiko
2. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (persen) 10,2 (2013) 8
3. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif 38,0 (2013) 50
4. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita (persen) 19,6 (2013) 17
20
Sasaran RPJMN 2015-2019
(2)
22
Sasaran RPJMN 2015-2019
(4)
No Indikator Status Awal Target 2019
7 Memastikan Ketersediaan Obat dan Mutu Obat
dan
Makanan
1. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas 75,5 (2014) 90
2. Persentase obat yang memenuhi syarat 92 (2014) 94
3. Presentase makanan yang memenuhi syarat 87,6 (2013) 90,1
23
Target yang terkait dengan
ketimpangan sosial-ekonomi
Selain bertujuan meningkatkan cakupan secara nasional (national
leverage), target pembangunan kesehatan juga di arahkan untuk
mengatasi kesenjangan (equity)
24
Arah Kebijakan RPJMN 2015-2019
• Meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat pada
seluruh siklus kehidupan baik pada tingkat
individu, keluarga maupun masyarakat untuk mendukung
PROGRAM INDONESIA SEHAT.
25
Rincian Arah Kebijakan RPJMN 2015-2019
1. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut Usia yang
Berkualitas
2. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat
3. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
4. Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas
5. Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas
6. Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas Farmasi dan Alat
Kesehatan
7. Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan
8. Meningkatkan Ketersediaan, Persebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia
Kesehatan
9. Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
10. Menguatkan Manajemen, Penelitian Pengembangan dan Sistem Informasi
11. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional Bidang Kesehatan
12. Mengembangkan dan Meningkatkan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan
26
STRATEGI (1)
1. Kesehatan Ibu dan Anak
a. Peningkatan akses dan mutu continuum of care,
b. Peningkatan kunjungan ibu hamil
c. Pertolongan persalinan di Fasyankes,
d. Penurunan kasus kematian ibu dirumah sakit
e. UKS, Posyandu, dll
2. Perbaikan Gizi
a. Spesifik : PMT, fortifikasi, suplmentasi, fokus 1.000 HPK, remaja, calon
pengantin dan ibu hamil terutama untuk keluarga miskin dan DTPK:
b. Sensitif: Pangan, air minum, sanitasi, PKH, PNPM generasi, dll.
3. Pengendalian Penyakit, Penyehatan Lingkungan
a. Pencegahan kasus baru penyakit menular (TB, HIV, dan malaria )
b. PTM: darah tinggi, diabetes, obesitas) termasuk perubahan perilaku
(khususnya konsumsi buah dan sayur, aktivitas fisik, merokok)
c. STBM
27
STRATEGI (2)
4. Yankes Dasar
a. Pengembangan puskesmas rawat inap/perawatan dan jaringannya,
meningkatkan jangkauan pelayanan terutama di DTPK;
b. Kerjasama puskesmas dengan unit transfusi darah khususnya dalam rangka
penurunan kematian ibu;
c. Pelayanan kesehatan bergerak, pelayanan primer, dan pelayanan
keperawatan kesehatan masyarakat
5. Yankes Rujukan
a. Pengembangan rumah sakit rujukan nasional, rumah sakit rujukan
regional, rumah, sakit di setiap kabupaten/kota, rujukan gugus kepulauan
termasuk rumah sakit pratama di daerah tertinggal, terpencil, dan
perbatasan;
b. Pengembangan sistem informasi dan rujukan di fasilitas kesehatan dasar
dan rujukan online;
28
STRATEGI (3)
6. Farmasi dan Alkes
a. Ketersediaan dan keterjangkauan obat, terutama obat esensial
generik
b. Management supply chain obat, vaksin, dan alat kesehatan
c. Kemandirian di bidang Bahan Baku Obat (BBO) termasuk Bahan Baku
Obat Tradisional (BBOT) dan alkes dengan pengembangan riset;
29
STRATEGI (4)
8. SDM Kesehatan
a. Penempatan tenaga kesehatan termasuk tenaga pegawai tidak tetap
kesehatan/PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja),
b. Penugasan khusus Nakes (affirmative policy) berbasis Tim
c. Peningkatan kompetensi, pendidikan dan pelatihan, dan
sertifikasi seluruh jenis tenaga kesehatan;
d. Insentif fiskal dan non fiskal
9. Promkes dan pemberdayaan masyarakat
a. Penguatan gerakan masyarakat dalam promosi kesehatan dan
pemberdayaan;
b. Pendidikan kesehatan, KIE
c. Upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) termasuk
pengembangan rumah sehat;
30
STRATEGI (5)
10. Manajemen, Litbang, dan Sistim Informasi Kesehatan
a. Transparansi tata kelola pemerintahan;
b. Litbang untuk mendukung evidence based policy: data
kematian, kesakitan serta pengembangan pengukuran
responsiveness sistem kesehatan;
c. Sistem pengumpulan data untuk pemantauan indikator;
31
3. KERANGKA PELAKSANAAN
KERANGKA KERANGKA KERANGKA
REGULASI PENDANAAN KELEMBAGAAN
MENINGKATKAN EFEKTIVITAS
PELAKSANAAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
32
4. PERKUATAN PEMANTAUAN DAN
EVALUASI
33
Arahan Presiden
Rakor Terbatas, 24 Februari 2015
• Perlu dibangun SISTEM PENGAWALAN DAN PENGENDALIAN
pelaksanaan program-program prioritas pembangunan,
Bappenas, Kantor Kepresidenan, Sekretariat Negara,
Sekretariat Kabinet dan BPKP
34
Arahan Menteri PPN/Ka Bappenas
35
PERKUATAN MONEV
Dalam Rangka Pengawalan dan Pengendalian Prioritas Pembangunan
37
Sinergi Lintas Bidang
INTERAKSI GIZI-KIA DALAM MENGUKUR STATUS KESEHATAN
IBU AKI
KEMKES/ SPESIFIK
KEMATIAN
DINKES 30% ANAK AKB
GIZI PM
Prevalensi/
Kasus
K/L & SKPD SENSITIF
KESAKITAN
Terkait 70% Prevalensi/
PTM Kasus
PREVENTIF-PROMOTIF KURATIF-REHABILITATIF
KEGIATAN KEGIATAN
INDIKATOR INDIKATOR
TARGET TARGET
KERANGKA KERANGKA
PELAKSANAAN PELAKSANAAN
(Dana, Regulasi, (Dana, Regulasi,
Lembaga) Lembaga)
RENCANA STRATEGIS- RENCANA AKSI
TERSTRUKTUR & TERUKUR
38
Kerjasama Lintas Sektor
dalam Percepatan Perbaikan Gizi
Regional dan
Otonomi Daerah
Menurunkan prevalensi stunting (pendek dan sangat
6
pendek) pada anak baduta menjadi 28%
Catatan:
Setiap K/L melakukan program/kegiatan sesuai bidang/tanggung jawab untuk mendukung Percepatan
Perbaikan Gizi
Program Lintas Bidang RPJMN 2015 – 2019 : 12 Program / 11 Kementerian/Lembaga
39
PROGRAM LINTAS: GIZI
11 Kementerian/Lembaga – 12 Program
Kementerian Kesehatan Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
BPOM Program Pengawasan Obat dan Makanan
Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan
BKKBN
Pembangunan Keluarga
Kemen PP dan PA Program Perlindungan Anak
Program Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal Dan
Kemendikbud
Informal
Kementerian Agama Program Bimbingan Masyarakat Islam
Program Peningkatan Diversifikasi Dan Ketahanan
Kementerian Pertanian Pangan Masyarakat
Program Peningkatan Daya Saing Usaha dan Produk
Kementerian Kelautan Kelautan dan Perikanan dan Program Pengelolaan Sumber
dan Perikanan Daya Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
PEMERINTAH/
PEMDA
MITRA
inisiator, fasilita
tor dan PEMBANGUNAN
PARLEMEN
motivator memperkuat
kolaborasi
ORGANISASI DUNIA
PROFESI & USAHA
AKADEMISI PERCEPATAN
pengembangan
Think Tank PERBAIKAN GIZI produk
MEDIA MASSA
UN NETWORK
menyebarluaskan
memperluas dan informasi terkait
mengembangkan pangan dan gizi
ORGANISASI
kegiatan secara terus
KEMASYARAKATAN menerus
analisa kebijakan
serta pelaksana
pada tingkat
masyarakat
41
PROGRAM LINTAS 1: PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Program Kegiatan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Pertanian
PROGRAM PENINGKATAN DIVERSIFIKASI DAN 1. Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan
KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT 2. Pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan dan peningkatan
keamanan pangan segar
PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA LAUT, 1. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha
PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
42
PROGRAM LINTAS 1: PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Program Kegiatan
Kementerian Komunikasi dan Informasi
BBKBN
PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELUARGA 1. Pembinaan Keluarga Balita dan Anak
BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA 2. Pengelolaan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga Provinsi
Kementerian Agama
PROGRAM BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM 1. Pengeloalaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah
43
PROGRAM LINTAS 2: PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
Program Kegiatan
Kementerian Kesehatan
PROGRAM BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU 1. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Bayi, Anak dan Remaja
DAN ANAK 2. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi
3. Pembinaan Upaya Kesehatan kerja dan Olahraga
4. Pembinaan Pengembangan dan Pengawasan Program Pelayanan Kesehatan
Tradisional, Komplementer dan Alternatif
5. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
BKKBN
44
PROGRAM LINTAS 3: PENINGKATAN PROMOSI KESEHATAN & PENGENDALIAN PENYAKIT
Program Kegiatan
Kementerian Kesehatan
PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DAN 1. Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
PENYEHATAN LINGKUNGAN 2. Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
3. Pengendalian Penyakit Menular Langsung
4. Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Penyehatan Lingkungan
Badan POM
PROGRAM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN 1. Inspeksi dan Sertifikasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Suplemem
Kesehatan
2. Inspeksi dan Sertifikasi Pangan
3. Pengembangan Obat Asli Indonesia
4. Pengawasan Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif
5. Penilaian Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik
6. Penyusunan Standar Obat Tradisional, Kosmetik dan Suplemen Kesehatan
7. Penyusunan Standar Pangan
8. Investigasi Awal dan Penyidikan Terhadap Pelanggaran Bidang Obat dan
Makanan
9. Riset Keamanan, Khasiat, dan Mutu Obat dan Makanan
45
SINERGI WILAYAH
1 PUSAT-DAERAH
Provinsi –
Kab/Kota Menurunnya
Disparitas
Raker Musrenbang
46
MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN DENGAN
MEMPERKUAT DAERAH-DAERAH DAN DESA
Kebijakan afirmatif (pemihakan ekonomi) untuk kegiatan pada area yang kurang
selama ini diprioritaskan (perdesaan, perbatasan, daerah otonom baru, daerah
tertinggal, dan terpencil)
47
PETA PERSEBARAN DAN
PERKEMBANGAN DAERAH TERTINGGAL
(SEBAGAI BASIS ANALISIS SPASIAL SINERGI WILAYAH)
122-75
199-50+ 34
48
6. PENGANGGARAN
49
ISU PENGANGGARAN
Sinkroni
sasi
Fund
Chaneling
(Dekon, TP,
ANGGARAN
DAK)
Allocative
Efficiency
Perlindungan
Finansial
Technical
Unit Efficiency
Cost
50
ALOKASI INDIKATIF ANGGARAN KEMKES
RPJMN 2015-2019
ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL
No. PROGRAM/KEGIATAN ALOKASI
2015-2019
2015 2016 2017 2018 2019 (Rp Miliar)
1 PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN 1,051.3 2,080.0 2,415.0 2,735.0 3,080.0 11,361.3
PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA
KEMENTERIAN KESEHATAN
2 PROGRAM PENGUATAN PELAKSANAAN 20,476.9 27,132.0 31,944.4 32,777.5 35,775.5 148,106.2
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
3 PENINGKATAN PENGAWASAN DAN 69.2 220.0 280.0 335.0 390.0 1,294.2
AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN
KESEHATAN
4 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN 552.4 1,450.0 1,850.0 2,200.0 2,650.0 8,702.4
5 PROGRAM BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN 2,621.4 5,400.0 6,300.0 7,200.0 8,100.0 29,621.4
ANAK
6 PROGRAM PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN 9,994.2 18,750.0 21,650.0 24,350.0 26,350.0 101,094.2
7 PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DAN 1,714.6 3,300.0 3,650.0 3,950.0 4,250.0 16,864.6
PENYEHATAN LINGKUNGAN
8 PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT 1,739.6 3,100.0 3,790.0 4,180.0 4,550.0 17,359.6
KESEHATAN
9 PROGRAM PENGEMBANGAN DAN 1,612.2 6,808.0 7,713.0 8,546.0 9,651.0 34,330.2
PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA
KESEHATAN (PPSDMK)
JUMLAH 39,831.6 68,240.0 79,592.4 86,273.5 94,796.5 368,734.0
51
Mari Kita Mantapkan Langkah Perbaiki Status Kesehatan
Indonesia
Terima Kasih
52
Lampiran
53
DATA PROVINSI
Proyeksi Umur Harapan Hidup
Data Dasar Proyeksi
No Provinsi 2010-2015 2015-2020
(2012) (2017)
Variasi cakupan imunisasi dasar lengkap (%) pada bayi antar propinsi tahun 2013
Stunting
6 Sulawesi Barat 48,0
7 Maluku 40,6
8 Maluku Utara 41,1
9 Papua 40,1
10 Papua Barat 44,7
INDONESIA 37,2
Sumber: Riskesdas, 2013
58
DATA PROVINSI
Prevalensi Kekurangan Gizi Pada
Balita Menurut Provinsi
RPJMN 2015-2019 No Provinsi Data Dasar
(2013)
Targe
Indikator Baseline 1 Sulawesi Utara 16,5
t
2019 2 Sulawesi Tengah 24,1
Prevalensi Kekurangan 19,6 17 3 Sulawesi Selatan 25,6
Gizi pada Balita (Riskesdas,
2013) 4 Sulawesi Tenggara 23,9
5 Gorontalo 26,1
6 Sulawesi Barat 29,1
7 Maluku 28,3
Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 puskesmas 350 700 1.400 2.800 5.600
yang tersertifikasi akreditasi
Jumlah puskesmas non rawat inap dan puskesmas rawat 700 1.400 2.800 5.600 6.000
inap yang memberikan pelayanan sesuai standar
3 DIMENSI PEMBANGUNAN
KONDISI PERLU
Kepastian dan Keamanan dan
Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB
Penegakan Hukum Ketertiban
63
Agenda 5 Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia
Sub Agenda
1. Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana
64
SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
2014
No Indikator 2019
(Baseline)
1 Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat
1. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran 346 306
(SDKI 2012)
2. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 32 (2012/2013) 24
3. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita (persen) 19,6 (2013) 17
4. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) anak baduta (persen) 32,9 (2013) 28
2 Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
1. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk 297 (2013) 245
2. Prevalensi HIV (persen) 0,46 (2013) <0,5
3. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) 25,8 (2013) 23,4
4. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen) 15,4(2013) 15,4
5. Persentase merokok penduduk usia 15-19 tahun 7,2 (2013) 5,4
3 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan
1. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 puskesmas terakreditasi 0 5.600
2. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar - 95
lengkap pada bayi
3. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki lima jenis tenaga kesehatan 1.015 5.600
4 Meningkatnya Perlindungan Finansial, Ketersediaan, Penyebaran dan Mutu Obat serta Sumber Daya Kesehatan
1. Persentase kepesertaan SJSN kesehatan (persen) 51,8 Min. 95
(Oktober 2014)
2. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki lima jenis tenaga kesehatan 1.015 (2013) 5.600
3. Persentase RSU Kabupaten/Kota kelas C yang memiliki tujuh dokter 25 (2013) 60
spesialis
4. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas 75,5 (2014) 90
65
5. Persentase obat yang memenuhi syarat 92 (2014) 94
Arah Kebijakan
1. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan
Lanjut Usia yang Berkualitas
2. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat
3. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
4. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang
Kesehatan
5. Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas
6. Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas
7. Meningkatkan Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya
Manusia Kesehatan
8. Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas
Farmasi dan Alat Kesehatan
9. Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan
10. Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
66
QUICK WINS
3. Sistem/Inpres kerja sama Puskesmas dengan Disahkannya Inpres tentang kerja sama fasilitas
Unit Transfusi Darah untuk Pencegahan pelayanan kesehatan dengan unit transfusi
Kematian Ibu Melahirkan darah untuk Pencegahan Kematian Ibu
4. Pendataan Kebutuhan Kapal Rumah Sakit di Terdatanya Kebutuhan Kapal Rumah Sakit di
Kabupaten-kabupaten Kepulauan Kabupaten-kabupaten Kepulauan
67
PROGRAM LANJUTAN
PROGRAM LANJUTAN SASARAN
1. Peningkatan Peserta PBI Meningkatnya Kepesertaan PBI JKN dari 120 juta menjadi 140 juta.
(Adjustment dalam RPJMN menjadi: Kepesertaan PBI JKN dari 86,4 juta
(2014) menjadi 110,9 juta (2019))
2. Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) Menurunnya angka kematian ibu melahirkan menjadi 102 per 100.000
kelahiran hidup dan menurunkan gizi buruk dari 19% menjadi 15%
(Adjustment dalam RPJMN menjadi: 306 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2019 dan Menurunkan Gizi Buruk pada balita dari 19% menjadi 17% pada tahun
2019)
2.1 Penyediaan Bantuan Operasional Kesehatan Tersedianya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk 10.315
(BOK) Puskesmas
2.2 Peningkatan fasyankes dasar yang berkualitas Tersedianya fasyankes dasar berkualitas yang dapat dijangkau oleh
masyarakat:
Peningkatan jumlah Puskesmas Rawat Inap sebanyak 400 Puskesmas,
Pembangunan Puskesmas baru sebanyak 148 Puskesmas, Rehabilitasi 4.410
Puskesmas rusak sedang dan rusak berat, Pemenuhan peralatan kesehatan di
8.067 Puskesmas, Peningkatan jumlah 500 Puskesmas keliling perairan,
Peningkatan jumlah 1.127 Puskesmas keliling roda 4, Peningkatan pelayanan
kesehatan bergerak di 150 Kab/Kota
2.3 Peningkatan fasyankes rujukan yang berkualitas Tersedianya fasyankes rujukan berkualitas yang dapat dijangkau oleh
masyarakat:
Tersedianya 14 RS pusat rujukan nasional, 184 RS rujukan regional, 655 RS daerah
yang memenuhi standar, 68 RS Pratama di DTPK, dan 60 RS Rujukan Nasional
dengan RS Rujukan Regional yang menerapkan integrasi data rekam medis
2.4. Peningkatan ketersediaan obat dan vaksin di Tercapainya 90% tingkat ketersediaan obat dan vaksin di puskesmas
Puskesmas
2.5. Pemenuhan pengangkatan dan penempatan Pemenuhan dan pendayagunaan tenaga kesehatan termasuk PTT terutama di
tenaga kesehatan yang berkualitas DTPK
2.6. Peningkatan internship tenaga kesehatan Meningkatnya jumlah tenaga kesehatan yang melaksanakan internship
68
PENJABARAN NAWA CITA KE DALAM PROGRAM K/L
Agenda 5. Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia
Sub Agenda 5.3 Pembangunan Kesehatan: Pelaksanaan Program Indonesia Sehat
A. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut Usia yang Berkualitas
PROGRAM BINA GIZI Pembinaan Pelayanan Meningkatnya akses dan kualitas 1. Persentase kunjungan neonatal
DAN KESEHATAN IBU Kesehatan Bayi, Anak dan pelayanan kesehatan bayi, anak dan pertama (KN1)
DAN ANAK Remaja remaja 2. Persentase Puskesmas yang
melaksanakan penjaringan kesehatan
peserta didik
PROGRAM Peningkatan Pelayanan Meningkatnya pelayanan kefarmasian dan Persentase puskesmas yang melaksanakan
KEFARMASIAN DAN Kefarmasian penggunaan obat rasional di fasilitas pelayanan kefarmasian sesuai standar
ALAT KESEHATAN kesehatan
Peningkatan Ketersediaan Tersedianya obat, vaksin dan perbekalan Persentase ketersediaan obat dan vaksin di
Obat Publik dan Perbekalan kesehatan yang bermutu, merata dan puskesmas
Kesehatan terjangkau di pelayanan kesehatan dasar
pemerintah (puskesmas)
PROGRAM PENGEM- Perencanaan dan Meningkatnya perencanaan dan Jumlah tenaga kesehatan yang
BANGAN DAN Pendayagunaan SDM pendayagunaan SDM kesehatan didayagunakan di fasilitas pelayanan
PEMBERDAYAAN Kesehatan kesehatan
SUMBER DAYA MANUSIA
KESEHATAN (PPSDMK)
69
Program Kegiatan Sasaran Indikator
PROGRAM BINA Pembinaan Gizi Masyarakat Meningkatnya pelayanan gizi 1. Persentase ibu hamil KEK yang
GIZI DAN masyarakat mendapatkan Pemberian Makanan
KESEHATAN IBU Tambahan (PMT)
DAN ANAK 2. Persentase bayi usia kurang dari 6
bulan yang mendapat ASI eksklusif
3. Persentase ibu hamil yang
mendapatkan Tablet Tambah Darah
(TTD) 90 tablet selama masa
kehamilan
4. Persentase balita kurus yang
mendapat makanan tambahan
PROGRAM Promosi Kesehatan dan Meningkatnya pelaksanaan 1. Persentase Kab/kota yang memiliki
DUKUNGAN Pemberdayaan Masyarakat promosi kesehatan dan kebijakan perilaku hidup bersih dan
MANAJEMEN DAN pemberdayaan masyarakat sehat (PHBS)
PELAKSANAAN
TUGAS TEKNIS
LAINNYA
KEMENTERIAN
KESEHATAN
70
Program Kegiatan Sasaran Indikator
PROGRAM Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Menurunkan angka kesakitan 1. Persentase anak usia 0-11 bulan yang
PENGENDALIAN Karantina dan Kesehatan Matra akibat penyakit yang dapat mendapat imunisasi dasar lengkap
PENYAKIT DAN dicegah dengan imunisasi, 2. Persentase Kab/Kota yang mempunyai
PENYEHATAN peningkatan surveilans, kebijakan kesiapsiagaan dalam
LINGKUNGAN karantina kesehatan, dan penanggulangan kedaruratan kesehatan
kesehatan matra masyarakat yang berpotensi wabah
Pengendalian Penyakit Bersumber Meningkatnya pencegahan dan 1. Persentase kab/kota yang melakukan
Binatang penanggulangan penyakit pengendalian vektor terpadu
bersumber binatang 2. Jumlah kabupaten/kota dengan API
3. Jumlah kab/kota endemis yang
melakukan pemberian obat massal
pencegahan (POMP) Filariasis
Pengendalian Penyakit Menular Menurunnya angka kesakitan 1. Persentase cakupan penemuan kasus
Langsung dan kematian akibat penyakit baru kusta tanpa cacat
menular langsung 2. Persentase kabupaten/kota dengan
angka keberhasilan pengobatan TB
paru BTA positif (Success Rate)
minimal 85 persen
3. Persentase kasus HIV yang diobati
Pengendalian Penyakit Tidak Menular Menurunnya angka kesakitan dan 1. Persentase Puskesmas yang
angka kematian serta melaksanakan pengendalian PTM
meningkatnya pencegahan dan terpadu
penanggulangan penyakit tidak 2. Persentase kab/kota yang melaksanakan
menular kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
minimal 50 persen sekolah
PROGRAM Pengembangan Pembiayaan Dihasilkannya bahan kebijakan 1. Jumlah penduduk yang menjadi peserta
PENGUATAN Kesehatan dan JKN/KIS teknis pengembangan penerima bantuan iuran (PBI) melalui
PELAKSANAAN pembiayaan kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu
JAMINAN JKN/KIS Indonesia Sehat (KIS) (dalam juta)
KESEHATAN
NASIONAL
71
Program Kegiatan Sasaran Indikator
PROGRAM PEMBINAAN Pembinaan Upaya Meningkatnya akses pelayanan 1. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1
UPAYA KESEHATAN Kesehatan Dasar kesehatan dasar yang berkualitas puskesmas yang tersertifikasi akreditasi
bagi masyarakat 2. Jumlah Puskesmas non rawat inap dan
Puskesmas rawat inap yang memberikan
pelayanan sesuai standar
3. Jumlah Kab/Kota yang melakukan pelayanan
kesehatan bergerak (PKB) di daerah terpencil dan
sangat terpencil
Meningkatnya Kerjasama 4. Jumlah Puskesmas yang telah bekerjasama
Puskesmas dengan UTD untuk melalui Dinas Kesehatan dengan UTD dan RS
mencegah kematian ibu
melahirkan
Pembinaan Upaya Tersedianya fasilitas pelayanan 1. Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1
Kesehatan Rujukan kesehatan rujukan berkualitas RSUD yang tersertifikasi akreditasi nasional
yang dapat dijangkau oleh 2. Persentase kabupaten/kota dengan kesiapan
masyarakat akses layanan rujukan
3. Jumlah RS Rujukan Regional yang memenuhi
sarana parasarana dan alat (SPA) sesuai standar
4. Jumlah RS Rujukan Nasional yang
ditingkatkan sarana prasarananya
5. Jumlah RS Rujukan Nasional dengan RS Rujukan
Regional yang menerapkan integrasi data rekam
medis
6. Jumlah RS daerah yang memenuhi standar dan
dengan kriteria khusus
7. Jumlah RS pratama yang dibangun
PROGRAM PENGEMBANGAN Pelaksanaan Terselenggaranya pelaksanaan 1. Jumlah tenaga kesehatan yang melaksanakan
DAN PEMBERDAYAAN SUMBER Internship Tenaga internship tenaga kesehatan internship
DAYA MANUSIA KESEHATAN Kesehatan
(PPSDMK)
72
PENJABARAN NAWA CITA KE DALAM PROGRAM K/L
Agenda 5. Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia
Sub Agenda 5.3 Pembangunan Kesehatan: Pelaksanaan Program Indonesia Sehat
PROGRAM Pengawasan Produk dan Menurunnya bahan berbahaya yang 1. Persentase sarana distribusi yang
PENGAWASAN OBAT Bahan Berbahaya disalahgunakan dan migran berbahaya menyalurkan bahan berbahaya
DAN MAKANAN dalam pangan sesuai ketentuan
Surveilans dan Meningkatnya intervensi hasil 1. Jumlah hasil kajian profil risiko
Penyuluhan Keamanan pengawasan keamanan pangan dan keamanan pangan
Pangan penguatan rapid alert system 2. Jumlah kabupaten/kota yang sudah
keamanan pangan menerapkan Peraturan Kepala BPOM
tentang IRTP
3. Jumlah desa pangan aman yang
menerima intervensi pengawasan
keamanan pangan
73
Program Kegiatan Sasaran Indikator
D. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang Kesehatan
PROGRAM Pengawasan Obat dan Meningkatnya kinerja pengawasan 1. Jumlah sampel yang diuji
PENGAWASAN OBAT Makanan di 33 Balai Obat dan Makanan di seluruh menggunakan parameter kritis
DAN MAKANAN Besar/Balai POM Indonesia 2. Jumlah sampel yang diuji
menggunakan parameter kritis
Pengawasan Produksi Meningkatnya mutu sarana produksi Meningkatnya mutu sarana produksi obat
Obat obat sesuai Cara Pembuatan Obat yang sesuai Cara Pembuatan Obat yang Baik
Baik (CPOB) terkini (CPOB) terkini
Penilaian Obat Tersedianya obat yang memenuhi Persentase keputusan penilaian obat
standar yang diselesaikan
74
Matriks Pembangunan Bidang (Buku II)
• Matriks berisi Program Lintas yang memerlukan dukungan dan
koordinasi lintas program baik di satu K/L maupun dg K/L lain
• Berisi: Program Lintas Program Pembangunan, Sasaran, Indikator dan Target
• Matriks Bidang dan program: (Koordinator pelaksanaan Menko PMK)
• Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat : 12 Program di 11 K/L
• Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak: BGKIA, Farmasi & Alkes,
PPSDMK, Kependuukan, KB dan Pembangunan Keluarga
• Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pengendalian Penyakit:
Dukungan Manajemen, P2PL, Kepemudaan dan Olahraga, POM
• Peningkatan Perlindungan Sosial Penduduk melalui Kartu
Indonesia Sehat: Penguatan Pelaksanaan JKN, BUK, PPSDMK, BPOM
75
LAMPIRAN
76
NAWA CITA DALAM RPJMN 2015-2019
77
NAWA CITA DALAM RPJMN 2015-
2019
Arah Kebijakan dan Strategi Buku I dan II RPJMN 2015-2019
Nawa Cita Halaman
Arah Kebijakan Strategi
Perlindungan 1 Akselerasi Pemenuhan a Peningkatan akses dan mutu continuum of care Buku I
sosial bidang Akses Pelayanan pelayanan ibu dan anak yang meliputi kunjungan ibu Hal. 75
kesehatan Kesehatan Ibu, Anak, hamil, dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
inklusif jaminan Remaja, dan Lanjut Usia terlatih di fasilitas kesehatan serta penurunan kasus Buku II
persalinan), yang Berkualitas kematian ibu di rumah sakit;
Hal.
96
Jaminan
Persalinan bagi 4 Memantapkan d Penyempurnaan sistem pembayaran untuk Buku I
seluruh Pelaksanaan Sistem penguatan pelayanan kesehatan dasar, kesehatan ibu dan Hal. 77
kelahiran Jaminan Sosial Nasional anak, insentif tenaga kesehatan di DTPK dan peningkatan
(SJSN) Bidang Kesehatan upaya promotif dan preventif Buku II
perorangan; Hal. 102
Anggaran 12 Mengembangkan dan a peningkatan pembiayaan kesehatan publik; Buku II
kesehatan meningkatkan efektifitas b peningkatan proporsi pembiayaan kesehatan Hal. 102
minimal 5% dari pembiayaan masyarakat,
APBN untuk kesehatan termasuk pembiayaan upaya promotif dan preventif
penurunan AKI, c peningkatan pelayanan kesehatan perorangan untuk
AKB, pembiayaan kesehatan masyarakat tidak
pengendalian HIV mampu/miskin;
dan AIDS, penyakit dan
menular dan d peningkatan pembiayaan dalam rangka mendukung
kronis pencapaian universal health coverage (UHC),
terutama
untuk peningkatan kepesertaan masyarakat tidak
mampu
dan peningkatan kesiapan supply side SJSN
Kesehatan. 80
NAWA CITA DALAM RPJMN 2015-
2019
Arah Kebijakan dan Strategi Buku I dan II RPJMN 2015-2019
Nawa Cita Halaman
Arah Kebijakan Strategi
MATRIKS
BIDANG PEMBANGUNAN
82
MATRIK BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA
Prioritas Bidang Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama
Indikator 1. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta (di
bawah 2 tahun);
2. Angka kematian ibu (AKI) per 100.000 kelahiran;
3. Angka kematian bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup;
4. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk;
5. Prevalensi HIV pada populasi dewasa (persen);
6. Persentase penduduk yang menjadi peserta jaminan kesehatan nasional
(JKN)
Target (2019) 1. Menurunkan prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak
baduta (di bawah 2 tahun) menjadi 28%;
2. Menurunkan AKI menjadi 306 per 100.000 kelahiran;
3. Menurunkan AKB menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup;
4. Menurunkan prevalensi Tuberkulosis (TB) menjadi 245 per 100.000
penduduk;
5. Menjaga prevalensi HIV pada populasi dewasa <0,5%;
6. Meningkatkan kepesertaan JKN menjadi minimal 95 persen
Program Kegiatan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Pertanian
PROGRAM PENINGKATAN DIVERSIFIKASI DAN 1. Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan
KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT 2. Pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan dan peningkatan
keamanan pangan segar
PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA LAUT, 1. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha
PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
84
PROGRAM LINTAS 1: PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Program Kegiatan
Kementerian Komunikasi dan Informasi
BBKBN
PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELUARGA 1. Pembinaan Keluarga Balita dan Anak
BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA 2. Pengelolaan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga Provinsi
Kementerian Agama
PROGRAM BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM 1. Pengeloalaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah
85
PROGRAM LINTAS 2: PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
Program Kegiatan
Kementerian Kesehatan
PROGRAM BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU 1. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Bayi, Anak dan Remaja
DAN ANAK 2. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi
3. Pembinaan Upaya Kesehatan kerja dan Olahraga
4. Pembinaan Pengembangan dan Pengawasan Program Pelayanan Kesehatan
Tradisional, Komplementer dan Alternatif
5. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
BKKBN
PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELUARGA 1. Peningkatan Kualitas Kesehatan Reproduksi
BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA 2. Peningkatan pembinaan kesertaan ber-KB jalur pemerintah
3. Pembinaan Ketahanan Remaja
86
PROGRAM LINTAS 3: PENINGKATAN PROMOSI KESEHATAN DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT
Program Kegiatan
Kementerian Kesehatan
PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DAN 1. Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
PENYEHATAN LINGKUNGAN 2. Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
3. Pengendalian Penyakit Menular Langsung
4. Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Penyehatan Lingkungan
Badan POM
PROGRAM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN 1. Inspeksi dan Sertifikasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Suplemem
Kesehatan
2. Inspeksi dan Sertifikasi Pangan
3. Pengembangan Obat Asli Indonesia
4. Pengawasan Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif
5. Penilaian Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik
6. Penyusunan Standar Obat Tradisional, Kosmetik dan Suplemen Kesehatan
7. Penyusunan Standar Pangan
8. Investigasi Awal dan Penyidikan Terhadap Pelanggaran Bidang Obat dan
Makanan
9. Riset Keamanan, Khasiat, dan Mutu Obat dan Makanan
87
PROGRAM LINTAS PENINGKATAN PERLINDUNGAN FINANSIAL
4: PENDUDUK MELALUI KARTU INDONESIA SEHAT
Program
Kegiatan
PROGRAM PENGUATAN PELAKSANAAN JAMINAN Pengembangan Pembiayaan Kesehatan
KESEHATAN NASIONAL
Kementerian Kesehatan dan JKN/KIS
PROGRAM PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN 1. Pembinaan Upaya Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
2. Pembinaan Pelayanan Keperawatan dan Ketehnisian Medis
3. Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar
4. Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan
5. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Jiwa
PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN 1. Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan bagi SDM
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (PPSDMK) Kesehatan
2. Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
3. Pendidikan Tinggi dan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan
4. Pengelolaan Mutu Pendidikan Tinggi
5. Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi
6. Pelaksanaan Internship Tenaga Kesehatan
BADAN POM
PROGRAM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN 1. Pengawasan Obat dan Makanan di 33 Balai Besar/Balai POM
2. Pengawasan Distribusi Obat
3. Pengawasan Produksi Obat
4. Penilaian Obat
5. Penyusunan Standar Obat
6. Pemeriksaan secara Laboratorium, Pengujian dan Penilaian Keamanan,
Manfaat dan Mutu Obat dan Makanan serta Pembinaan Laboratorium
POM
88