Anda di halaman 1dari 88

KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

(Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional- RPJMN 2015 – 2019/Perpres No 2/2015)

DEPUTI MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/


KEPALA BAPPENAS
BIDANG SDM DAN KEBUDAYAAN

Disampaikan oleh: DR. Hadiat, MA


Direktur Agama, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga

Rakerkesnas Regional Timur Makassar, 10


Maret 2015
Dasar Hukum

• Undang-Undang No.25 Tahun 2004 tentang


Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
• Undang-Undang No.17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
2005-2025
• Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-
2019

2
SISTEMATIKA PAPARAN

1. Strategi Pembangunan Nasional


2. RPJMN 2015-2019: Kesehatan dan Gizi
3. Kerangka Pelaksanaan
4. Perkuatan Monev
5. Membangun Sinergi
6. Penganggaran
3
1. STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL

4
KERANGKA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 2015-
2019

Nawacita

Visi Misi
RPJMN Renstra K/L APBN
Presiden

RKP Renja

Renstra
RPJMD SKPD APBD

PEMERINTAH DAN MASYARAKAT


5
RPJMN 2015 - 2019

Terdiri dari:
Buku I memuat kebijakan umum pembangunan,
kerangka ekonomi makro, dan agenda
pembangunan nasional dan kegiatan prioritas
nasional selama lima tahun ke depan.

memuat arah sasaran, arah kebijakan dan strategi


Buku II pembangunan yang dijabarkan menjadi kegiatan
prioritas untuk masing- masing bidang
pembangunan

Buku III memuat arah pembangunan kewilayahan

6
VISI MISI PEMBANGUNAN

VISI PEMBANGUNAN NASIONAL untuk tahun 2015-2019 adalah:


Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong-royong

Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN yaitu:


1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian
ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia
sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara
hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

7
SEMBILAN AGENDA PEMBANGUNAN

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman
kepada seluruh warga negara.

2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa


dalam kerangka negara kesatuan.

4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum
yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa
Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi


domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

8
Buku I:
STRATEGI PEMBANGUNAN
NORMA PEMBANGUNAN

1) Membangun untuk manusia dan masyarakat;


2) Upaya peningkatan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan
ketimpangan yang makin melebar;
3) Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan menengah-
bawah, tanpa menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan
pelaku-pelaku besar untuk terus menjadi agen pertumbuhan.
4) Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan
keseimbangan ekosistem

3 DIMENSI PEMBANGUNAN

DIMENSI PEMBANGUNAN DIMENSI PEMBANGUNAN DIMENSI PEMERATAAN


MANUSIA SEKTOR UNGGULAN & KEWILAYAHAN

Kedaulatan Pangan Antarkelompok


Pendidikan Pendapatan
Kedaulatan Energi &
Kesehatan Ketenagalistrikan Antarwilayah: (1)
Kemaritiman dan Desa, (2)
Perumahan
Kelautan Pinggiran,
Mental / Karakter Pariwisata dan (3) Luar Jawa, (4)
Industri Kawasan Timur

KONDISI PERLU
Kepastian dan Keamanan dan
Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB
Penegakan Hukum Ketertiban

QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA


9
STRATEGI PEMBANGUNAN Membangun untuk manusia
dan masyarakat
NORMA PEMBANGUNAN
1) Membangun untuk manusia dan masyarakat; Agar ketimpangan tidak
2) Upaya peningkatan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan
ketimpangan yang makin melebar; melebar
3) Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitasTriadkyaakt lmapiesarnumsaenkenilgnahg-kungan
Derajat kesbeaw haaht,atannpbesar
pelaku-pelaku &a muntuk
setnaterus
g h amenjadi
t u lsangi,menghambat, mengecilkan dan mengurangi
agen pertumbuhan. berkelanjutan
gizi, r4e)spoAnktsvi iivat esnpeemssbadngaunnan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan
keleluasaan
agar
dan
perlinduknegseaimnbfainngaanneskioaslistem
3 DIMENSI PEMBANGUNAN Menurunkan kesenjangan
antarkelompok &
DIMENSI PEMBANGUNAN DukDuMI nEgNaSnI PSEeMkBtAoNrGUUNnAgNgualnDMIENSaInPEtaMrEwRAilTaAyAaNh
MANUSIA
(Pemerataan)
SEKTOR UNGGULAN & KEWILAYAHAN
Kedaulatan Pangan Antarkelompok
Pendidikan Pendapatan
Kedaulatan Energi &
Kesehatan Ketenagalistrikan Antarwilayah: (1)
Kemaritiman dan Desa, (2)
Perumahan
Kelautan Pinggiran,
Mental / Karakter Pariwisata dan (3) Luar Jawa, (4)
Industri Kawasan Timur

KONDISI PERLU
Kepastian dan Keamanan dan
Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB
Penegakan Hukum
MKeteernbit ianngkatka
n
QUICK WINS DAaNkPuRnOtaGbRliAti MasLANJUTAN 10
PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT

Membangun manusia secara utuh, sebagai insan dan sebagai sumber daya baik
dari kualitas individu maupun masyarakat.
• Individu: pendidikan, kesehatan, kependudukan dan KB, karakter
• Masyarakat: kebhinekaan, restorasi sosial, jaminan sosial,

11
TUJUAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN dan GIZI MASYARAKAT

Mendukung Program Indonesia Sehat

• meningkatkan derajat kesehatan


Dimensi pembangunan
dan status gizi masyarakat
manusia
melalui upaya kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat

• meningkatkan pemeratan Dimensi pemerataan


pelayanan kesehatan, dengan antar wilayah
fokus DTPK
Dimensi pemerataan
• meningkatkan perlindungan antarkelompok sosial
finansial, melalui PBI ekonomi

12
NAWA CITA DALAM RPJMN 2015-2019

Arah Kebijakan dan Strategi Buku I dan II RPJMN 2015-2019


Nawa Cita Halaman
Arah Kebijakan Strategi

SJSN Kesehatan (Supply


Side dan Demand Side)
 Pembangunan 10 Meningkatkan Promosi d Peningkatan pemberdayaan Buku I
50.000 rumah Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan Hal. 80
sehat Masyarakat kesehatan masyarakat, Komunikasi,
Informasi dan Edukasi (KIE) serta Buku II
upaya kesehatan berbasis Hal. 101
masyarakat (UKBM) termasuk
pengembangan rumah sehat.
 Pengembangan 5 Meningkatkan Akses Pelayanan a Pengembangan fasilitas pelayanan Buku I
6000 puskesmas Kesehatan Dasar yang kesehatan dasar sesuai standar Hal. 77
dengan fasilitas Berkualitas mencakup puskesmas (rawat
rawat inap inap/perawatan) dan jaringannya Buku II
termasuk meningkatkan jangkauan Hal.
 Puskesmas di pelayanan terutama di daerah 98
perbatasan dan terpencil, perbatasan dan
terluar yang kepulauan;
memenuhi standar

13
NAWA CITA DALAM RPJMN 2015-
2019
Arah Kebijakan dan Strategi Buku I dan II RPJMN 2015-2019
Nawa Cita Halaman
Arah Kebijakan Strategi

 Mendukung pengesahan Kerangka regulasi Buku II


UU Tentang Kesehatan, (iii) penyusunan regulasi Hal. 133
UU Tentang terkait pengembangan sumber
Keperawatan, UU daya manusia kesehatan,
Tentang Kebidanan termasuk jenis, sertifikasi,
kompetensi dan kualifikasi
tenaga kesehatan, serta
pemenuhan tenaga kesehatan
di DTPK;
 Mengintensifkan 3 Meningkatkan Pengendalian a Peningkatan surveilans epidemiologi Buku I
kerjasama internasional Penyakit dan Penyehatan faktor resiko dan penyakit; Hal. 76-77
dalam mengatasi masalah Lingkungan b Peningkatan upaya preventif dan
global yang mengancam Buku II
promotif termasuk pencegahan kasus
umat manusia seperti
baru penyakit dalam pengendalian Hal. 97-98
penyakit menular,
perubahan iklim penyakit menular terutama TB, HIV dan
malaria dan tidak menular;

d Pencegahan dan penanggulangan


 Melindungi segenap
kejadian luar biasa/ wabah;
generasi muda dari
bahaya penyalahgunaan
napza, minuman keras, f Penatalaksanaan kasus dan pemutusan
penyebaran penyakit HIV/ rantai penularan
AIDS, dan penyakit g Pemberdayaan dan peningkatan peran
menular seksual di swasta dan masyarakat dalam
kalangan pemuda pengendalian penyakit dan penyehatan
lingkungan. 14
2. RPJMN 2015-2019: KESEHATAN

15
KONDISI UMUM
1. Kesehatan ibu dan anak membaik namun belum signifikan dan
kesenjangan masih cukup lebar
• Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih cukup tinggi.
• Disparitas Masih Lebar : Persalinan di fasilitas kesehatan tertinggi berada di DIY (99%) dan
terendah berada di Maluku (25,2%); Cakupan Imunisasi dasar lengkap tertinggi berada di DIY
(83,1%) dan terendah berada di Papua (29,2%).

2. Status Gizi di Indonesia


• Permasalahan kekurangan gizi, terutama pendek (stunting)
• Wasting / kurus dialami oleh 12,1% balita
• Ibu Hamil di Indonesia mengalami Anemia (37,1%)

3. Pengendalian Penyakit
• Beban ganda penyakit: penyakit menular masih muncul sedangkan penyakit tidak menular
semakin meningkat
• Prevalensi HIV dan AIDS di Indonesia cukup tinggi tahun 2013 adalah 0,43 persen
• Faktor Risiko PTM (Penduduk >10 th kurang konsumsi buah dan sayur : 93,5%)

4. Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Pada pelayanan kesehatan rujukan, banyak rumah


sakit yang belum memenuhi standar ketenagaan.

16
KESEHATAN IBU DAN
Angka Kematian Ibu (AKI)
ANAK 500
AKI Tahun 1994-2012 dan Target RPJMN 2019

Per 100.000 Kelahiran Hidup


400 390
dan Angka Kematian Bayi 334 307
359
306

Kematian Ibu
300
(AKB) masih cukup tinggi 228
200
walaupun dalam beberapa
100
dekade terakhir AKI dan AKB
0
telah mengalami 1994 1997 2002-2003 2007 2012 2019
penurunan. SDKI Target RPJMN 2019

Status kesehatan ibu dan anak membaik namun belum


signifikan, kesenjangan masih cukup lebar

Pada pelayanan kesehatan Persalinan di Cakupan


Fasilitas Imunisasi Dasar
rujukan, banyak rumah sakit yang Kesehatan (%) Lengkap (%)
belum memenuhi standar DISPARITAS
ketenagaan.
Persentase RSU Pemerintah Menurut Ketersediaan Dokter
MASIH LEBAR Tertinggi
DIY DIY
Spesialis pada RSU Tipe C dan Tipe D, 2011
100 89 91
88
90 81 Nasional
80
70
56 56
60 51 48
50 Terendah
Kelas C
40
30 Kelas D MALUKU PAPUA
20
10
Sumber:
Sumber: Riskesdas, 2013
0 Risfaskes, 2011
Sp. Penyakit Sp. Bedah Sp. Anak Sp. Obstetrik
Dalam Ginekologi
17
STATUS GIZI DI
INDONESIA
STUNTING
(PENDEK) :
Terjadi pada
hampir seluruh
wilayah

40+ 30-39 20-29 <20

Permasalahan kekurangan gizi, terutama pendek (stunting),


terjadi secara luas tetapi dengan disparitas yang tinggi

BAYI DENGAN BERAT BADAN


WASTING LAHIR RENDAH (BBLR) ANEMIA PADA
(KURUS) IBU HAMIL
Disparitas Prevalensi
Tertinggi Sulteng : 16,9%
Sebanyak 12,1% Terendah Sumut : 7,2%
Sebanyak 37,1%
Balita tergolong Kurus Ibu hamil di Indonesia
Nasional 10,2%
mengalami anemia
Riskesdas 2013
18
Indonesia menghadapi BEBAN GANDA PENYAKIT, yaitu kondisi
penyakit menular masih muncul sedangkan penyakit tidak
menular semakin meningkat

1990 2000 2010


Jumlah Kasus HIV-AIDS
(kumulatif) 2013

Prevalensi HIV dan AIDS di Indonesia hingga tahun


2013 adalah 0,43 persen dengan sebaran seperti grafis
diatas

Penduduk Kurang
Perilaku PTM
Faktor Resiko

• Prevalensi 297 per 100.000 penduduk


Aktivitas Fisik (26,1 %
TB • Jumlah penderita 893.000 kasus (2013)
penduduk)
• Angka kesakitan 45,85 per 100.000 penduduk
Merokok pada penduduk • Jumlah penderita sebanyak 112.511 penduduk (2013)
DBD
- usia < 18 tahun (7,2 %)
- usia > 15 tahun (36,3%) • Angka kesakitan 1,14 per 1.000 penduduk
Malaria • Jumlah kasus sebanyak 412.000 kasus (2013)
Penduduk >10 th Kurang
Konsumsi Buah dan Sayur • Jumlah kasus sebanyak 12.714 kasus (2013)
(93,5%) Filariasis
19
Sasaran RPJMN 2015-2019

No Indikator Status Awal Target 2019

1 Meningkatnya Status Kesehatan Ibu dan Anak


1. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran 346 306
(SP 2010)

2. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 32 24


(2012/2013)

2 Meningkatnya Status Gizi Masyarakat


1. Prevalensi anemia pada ibu hamil (persen) 37,1 (2013) 28

2. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (persen) 10,2 (2013) 8

3. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif 38,0 (2013) 50
4. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita (persen) 19,6 (2013) 17

5. Prevalensi wasting (kurus) anak balita (persen) 12 (2012) 9,5


6. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) anak baduta (persen) 32,9 (2013) 28

20
Sasaran RPJMN 2015-2019
(2)

No Indikator Status Awal Target 2019

3 Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular serta


Meningkatnya Penyehatan Lingkungan
1. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk 297 (2013) 245

2. Prevalensi HIV pada populasi dewasa (persen) 0,43 (2013) <0,5

3. Jumlah Kab/Kota mencapai eliminasi malaria 212 (2013) 300


4. Jumlah provinsi mencapai eliminasi kusta 20 (2013) 34
5. Jumlah Kab/Kota mencapai eliminasi Filariasis 0 35
6. Persentase Kabupaten/Kota yang memenuhi syarat kualitas 15,3 40
kesehatan lingkungan
7. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) 25,8 (2013) 23,4
8. Prevalensi berat badan lebih dan obesitas pada penduduk usia 18+ 15,4 15,4
tahun (persen) (2013)

9. Prevalensi merokok pada usia ≤ 18 tahun 7,2 5,4


(2013)
10. Persentase penurunan kasus penyakit yang dapat dicegah dengan - 40
imunisasi (PD3I) tertentu dari tahun 2013
21
Sasaran RPJMN 2015-2019
(3)
No Indikator Status Awal Target 2019
4 Meningkatnya PEMERATAAN Akses dan Mutu Pelayanan
Kesehatan berkualitas
1. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 puskesmas 0 5.600
yang terakreditasi
2. Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang terakreditasi 10 481
(2013)
3. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar 71,2 95
lengkap pada bayi
5 Meningkatnya Perlindungan Finansial
1. Jumlah penduduk yang menjadi peserta penerima bantuan iuran (PBI) 86,4 107,2
melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat
(KIS) (dalam juta)
2. Unmet need pelayanan kesehatan 7 1
6 Meningkatnya Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia
Kesehatan
1. Jumlah puskemas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan 1.015 5.600
2. Persentase RSU Kab/Kota kelas C yang memiliki 7 dokter spesialis 29 60
3. Meningkatnya jumlah tenaga kesehatan yang 25.000 56.910
ditingkatkan kompetensinya (kumulatif)

22
Sasaran RPJMN 2015-2019
(4)
No Indikator Status Awal Target 2019
7 Memastikan Ketersediaan Obat dan Mutu Obat
dan
Makanan
1. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas 75,5 (2014) 90
2. Persentase obat yang memenuhi syarat 92 (2014) 94
3. Presentase makanan yang memenuhi syarat 87,6 (2013) 90,1

8. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan


masyarakat, serta meningkatnya pembiayaan kegiatan promotif dan preventif;

9. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat

10. Meningkatnya perlindungan finansial termasuk menurunnya pengeluaran


katastropik akibat pelayanan kesehatan; dan

11. Meningkatnya responsifitas sistem kesehatan (health system


responsiveness).

12. Meningkatnya daya saing Obat dan Makanan nasional

23
Target yang terkait dengan
ketimpangan sosial-ekonomi
Selain bertujuan meningkatkan cakupan secara nasional (national
leverage), target pembangunan kesehatan juga di arahkan untuk
mengatasi kesenjangan (equity)

Target cakupan Rasio akses kelompok


pada 40% penduduk berpendapatan
Indikator berpendapatan terbawah dan tertinggi (Rasio
terbawah kuintil 1: kuintil 5)

Kepemilikan akte kelahiran (%) 77,4 0,77

Cakupan persalinan di fasilitas 70 0,62


kesehatan (%)
Cakupan imunisasi dasar lengkap 63 0,74
pada anak usia 12-23 bulan (%)
CPR all methos pada perempuan usia 65 0,92
15-49 tahun (%)

24
Arah Kebijakan RPJMN 2015-2019
• Meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat pada
seluruh siklus kehidupan baik pada tingkat
individu, keluarga maupun masyarakat untuk mendukung
PROGRAM INDONESIA SEHAT.

• FOKUS KEBIJAKAN: Penguatan upaya kesehatan dasar


(primary health care) yang berkualitas terutama melalui
• penguatan upaya promotif dan preventif,
• pengembangan sistem jaminan kesehatan nasional,
• penguatan sistem pengawasan obat dan makanan, serta
• penurunan kematian ibu dan kematian bayi.

25
Rincian Arah Kebijakan RPJMN 2015-2019

1. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut Usia yang
Berkualitas
2. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat
3. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
4. Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas
5. Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas
6. Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas Farmasi dan Alat
Kesehatan
7. Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan
8. Meningkatkan Ketersediaan, Persebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia
Kesehatan
9. Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
10. Menguatkan Manajemen, Penelitian Pengembangan dan Sistem Informasi
11. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional Bidang Kesehatan
12. Mengembangkan dan Meningkatkan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan

26
STRATEGI (1)
1. Kesehatan Ibu dan Anak
a. Peningkatan akses dan mutu continuum of care,
b. Peningkatan kunjungan ibu hamil
c. Pertolongan persalinan di Fasyankes,
d. Penurunan kasus kematian ibu dirumah sakit
e. UKS, Posyandu, dll

2. Perbaikan Gizi
a. Spesifik : PMT, fortifikasi, suplmentasi, fokus 1.000 HPK, remaja, calon
pengantin dan ibu hamil terutama untuk keluarga miskin dan DTPK:
b. Sensitif: Pangan, air minum, sanitasi, PKH, PNPM generasi, dll.
3. Pengendalian Penyakit, Penyehatan Lingkungan
a. Pencegahan kasus baru penyakit menular (TB, HIV, dan malaria )
b. PTM: darah tinggi, diabetes, obesitas) termasuk perubahan perilaku
(khususnya konsumsi buah dan sayur, aktivitas fisik, merokok)
c. STBM

27
STRATEGI (2)
4. Yankes Dasar
a. Pengembangan puskesmas rawat inap/perawatan dan jaringannya,
meningkatkan jangkauan pelayanan terutama di DTPK;
b. Kerjasama puskesmas dengan unit transfusi darah khususnya dalam rangka
penurunan kematian ibu;
c. Pelayanan kesehatan bergerak, pelayanan primer, dan pelayanan
keperawatan kesehatan masyarakat

5. Yankes Rujukan
a. Pengembangan rumah sakit rujukan nasional, rumah sakit rujukan
regional, rumah, sakit di setiap kabupaten/kota, rujukan gugus kepulauan
termasuk rumah sakit pratama di daerah tertinggal, terpencil, dan
perbatasan;
b. Pengembangan sistem informasi dan rujukan di fasilitas kesehatan dasar
dan rujukan online;

28
STRATEGI (3)
6. Farmasi dan Alkes
a. Ketersediaan dan keterjangkauan obat, terutama obat esensial
generik
b. Management supply chain obat, vaksin, dan alat kesehatan
c. Kemandirian di bidang Bahan Baku Obat (BBO) termasuk Bahan Baku
Obat Tradisional (BBOT) dan alkes dengan pengembangan riset;

7. Pengawasan Obat dan Makanan


a. Penguatan sistem pengawasan obat dan makanan berbasis risiko;
b. Peningkatan sumber daya manusia pengawas obat dan makanan;
c. Kemandirian pengawasan obat dan makanan berbasis.

29
STRATEGI (4)
8. SDM Kesehatan
a. Penempatan tenaga kesehatan termasuk tenaga pegawai tidak tetap
kesehatan/PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja),
b. Penugasan khusus Nakes (affirmative policy) berbasis Tim
c. Peningkatan kompetensi, pendidikan dan pelatihan, dan
sertifikasi seluruh jenis tenaga kesehatan;
d. Insentif fiskal dan non fiskal
9. Promkes dan pemberdayaan masyarakat
a. Penguatan gerakan masyarakat dalam promosi kesehatan dan
pemberdayaan;
b. Pendidikan kesehatan, KIE
c. Upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) termasuk
pengembangan rumah sehat;

30
STRATEGI (5)
10. Manajemen, Litbang, dan Sistim Informasi Kesehatan
a. Transparansi tata kelola pemerintahan;
b. Litbang untuk mendukung evidence based policy: data
kematian, kesakitan serta pengembangan pengukuran
responsiveness sistem kesehatan;
c. Sistem pengumpulan data untuk pemantauan indikator;

11. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang


Kesehatan
a. Peningkatan cakupan kepesertaan JKN secara bertahap;
b. Peningkatan jumlah fasyankes yang menjadi penyedia
layanan
sesuai standar (kerjasama pemerintah dengan swasta);
c. Peningkatan pengelolaan jaminan kesehatan, serta
d. Pengembangan sistem monev terpadu;

31
3. KERANGKA PELAKSANAAN
KERANGKA KERANGKA KERANGKA
REGULASI PENDANAAN KELEMBAGAAN

• Efisiensi Alokasi: Proporsi • Aksesibilitas


• Harmonisasi pembiayaan program dan kualitas
• Implementasi • Efisiensi Teknis: program
Program • Optimalisasi Anggaran
• Dukungan
• Tenaga dan
Program dan Kegiatan
terhadap Kualitas
• Sinkronisasi
Kebijakan • System/SOP
APBN+APBD
Afirmatif • Mobilisasi pembiayaan • Managemen
pusat, daerah dan t
masyarakat + dunia • R&D
usaha (Litbang)

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS
PELAKSANAAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
32
4. PERKUATAN PEMANTAUAN DAN
EVALUASI

33
Arahan Presiden
Rakor Terbatas, 24 Februari 2015
• Perlu dibangun SISTEM PENGAWALAN DAN PENGENDALIAN
pelaksanaan program-program prioritas pembangunan,
 Bappenas, Kantor Kepresidenan, Sekretariat Negara,
Sekretariat Kabinet dan BPKP

• Perlu dipetakan kegiatan-kegiatan prioritas


berdasarkan wilayah (Spasial)
 AKAN DIINTEGRASIKAN DALAM RKP 2016

34
Arahan Menteri PPN/Ka Bappenas

Arahan Menteri PPN (Tindak Lanjut Rakor


Terbatas, 24 Feb 2015)
• Perkuatan Sistem Monev berbasis Sistem Informasi Spasial

• Menyusun tampilan visual RPJMN 2015-2019 dalam peta (spasial)

• Penyusunan Buku Peta berisi kegiatan prioritas


berdasarkan wilayah (Integrasi Prioritas Bidang dan WIlayah))

• Pengembangan sistem database untuk setiap isu


pembangunan.

35
PERKUATAN MONEV
Dalam Rangka Pengawalan dan Pengendalian Prioritas Pembangunan

-Tim Kerja Terpadu


MEKANISME KERJA -Pedoman Monev
-Focus Group Discussion
-E-monev
-Kunjungan lapangan

SUMBERDAYA PERKUATA PERENCANAAN DAN


PENDUKUNG N SISTEM PENGANGGARAN
MONEV
-Job Description - Alocatif Efisiensi dan
-Knowledge Sharing Technical Efisiensi
-Data Base dan - Efektifitas
Informasi (spasial) - Keterkaitan Indikator
INSTRUMEN MONEV (input-output-outcome)
-Logical Framework Approach (LFA)
-Matrik Kinerja
-Kuesioner
-Metode Pengumpulan Data
36
5. MEMBANGUN SINERGI

37
Sinergi Lintas Bidang
INTERAKSI GIZI-KIA DALAM MENGUKUR STATUS KESEHATAN

FAKTOR DETERMINAN DAMPAK UKURAN

IBU AKI
KEMKES/ SPESIFIK
KEMATIAN
DINKES 30% ANAK AKB

GIZI PM
Prevalensi/
Kasus
K/L & SKPD SENSITIF
KESAKITAN
Terkait 70% Prevalensi/
PTM Kasus

PREVENTIF-PROMOTIF KURATIF-REHABILITATIF
KEGIATAN KEGIATAN
INDIKATOR INDIKATOR
TARGET TARGET
KERANGKA KERANGKA
PELAKSANAAN PELAKSANAAN
(Dana, Regulasi, (Dana, Regulasi,
Lembaga) Lembaga)
RENCANA STRATEGIS- RENCANA AKSI
TERSTRUKTUR & TERUKUR
38
Kerjasama Lintas Sektor
dalam Percepatan Perbaikan Gizi

1 Menurunkan prevalensi anemia pada ibu hamil


menjadi 28%
Pendanaan/Pem
biayaan
2 Menurunkan Persentase Bayi dengan Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR) menjadi 8%
3 Meningkatkan Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan
SDA LH yang mendapat ASI eksklusif menjadi 50%
(Pangan,
Sarana Percepatan
Pertanian,
Prasarana Perbaikan Menurunkan prevalensi kekurangan gizi
Perikanan, 4
Gizi Kelautan) (underweight) pada anak balita menjadi 17%

Menurunkan prevalensi wasting (kurus) anak balita


5 menjadi 9,5%

Regional dan
Otonomi Daerah
Menurunkan prevalensi stunting (pendek dan sangat
6
pendek) pada anak baduta menjadi 28%

Catatan:
 Setiap K/L melakukan program/kegiatan sesuai bidang/tanggung jawab untuk mendukung Percepatan
Perbaikan Gizi
 Program Lintas Bidang RPJMN 2015 – 2019 : 12 Program / 11 Kementerian/Lembaga
39
PROGRAM LINTAS: GIZI
11 Kementerian/Lembaga – 12 Program
Kementerian Kesehatan Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
BPOM Program Pengawasan Obat dan Makanan
Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan
BKKBN
Pembangunan Keluarga
Kemen PP dan PA Program Perlindungan Anak
Program Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal Dan
Kemendikbud
Informal
Kementerian Agama Program Bimbingan Masyarakat Islam
Program Peningkatan Diversifikasi Dan Ketahanan
Kementerian Pertanian Pangan Masyarakat
Program Peningkatan Daya Saing Usaha dan Produk
Kementerian Kelautan Kelautan dan Perikanan dan Program Pengelolaan Sumber
dan Perikanan Daya Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

Kementerian PU Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur


Permukiman
Kementerian Komunikasi Program Pengembangan Informasi Dan Komunikasi
dan Informasi Publik
Kementerian Desa dan Program Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan40
RDT Desa 40
PERAN STAKEHOLDERS

PEMERINTAH/
PEMDA
MITRA
inisiator, fasilita
tor dan PEMBANGUNAN
PARLEMEN
motivator memperkuat
kolaborasi

ORGANISASI DUNIA
PROFESI & USAHA
AKADEMISI PERCEPATAN
pengembangan
Think Tank PERBAIKAN GIZI produk

MEDIA MASSA
UN NETWORK
menyebarluaskan
memperluas dan informasi terkait
mengembangkan pangan dan gizi
ORGANISASI
kegiatan secara terus
KEMASYARAKATAN menerus
analisa kebijakan
serta pelaksana
pada tingkat
masyarakat

41
PROGRAM LINTAS 1: PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Program Kegiatan
Kementerian Kesehatan

PROGRAM BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU Pembinaan Gizi Masyarakat


DAN ANAK
Badan POM
PROGRAM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN 1. Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya
2. Penilaian Pangan Olahan
3. Surveilans dan Penyuluhan Keamanan Pangan

Kementerian Pertanian
PROGRAM PENINGKATAN DIVERSIFIKASI DAN 1. Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan
KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT 2. Pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan dan peningkatan
keamanan pangan segar

Kementerian PU dan Perumahan Rakyat


PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN 1. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan, Sumber Pembiayaan
INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN dan Pola Investasi, serta Pengelolaan Pengembangan Infrastruktur
Sanitasi dan Persampahan
2. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan Pengembangan Sumber Pembiayaan dan
Pola Investasi dan Penyelenggaraan Serta Pengembangan Serta
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

Kementerian Perikanan dan Kelautan


PROGRAM PENINGKATAN DAYA SAING USAHA 1. Peningkatan Daya Saing Usaha dan Produk Kelautan dan Perikanan
DAN PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN

PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA LAUT, 1. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha
PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

42
PROGRAM LINTAS 1: PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Program Kegiatan
Kementerian Komunikasi dan Informasi

PROGRAM PENGEMBANGAN INFORMASI DAN 1. Pengelolaan dan Penyediaan Informasi


KOMUNIKASI PUBLIK 2. Pembinaan dan Pengembangan Kemitraan Lembaga Komunikasi

BBKBN
PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELUARGA 1. Pembinaan Keluarga Balita dan Anak
BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA 2. Pengelolaan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga Provinsi

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


PROGRAM PERLINDUNGAN ANAK 1. Pemenuhan Hak Kesehatan anak
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NON 1. Penyediaan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini
FORMAL DAN INFORMAL 2. Penyediaan Layanan Pendidikan Masyarakat

Kementerian Agama
PROGRAM BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM 1. Pengeloalaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi


PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN 1. Fasilitasi Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat
PEMERINTAHAN DESA

43
PROGRAM LINTAS 2: PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

Program Kegiatan
Kementerian Kesehatan

PROGRAM BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU 1. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Bayi, Anak dan Remaja
DAN ANAK 2. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi
3. Pembinaan Upaya Kesehatan kerja dan Olahraga
4. Pembinaan Pengembangan dan Pengawasan Program Pelayanan Kesehatan
Tradisional, Komplementer dan Alternatif
5. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN 1. Peningkatan Pelayanan Kefarmasian


2. Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
3. Peningkatan Pembinaan Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan
4. Peningkatan Pembinaan Produksi dan Distribusi Kefarmasian

PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN 1. Pendidikan dan Pelatihan Aparatur


SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (PPSDMK) 2. Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan

BKKBN

PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELUARGA 1. Peningkatan Kualitas Kesehatan Reproduksi


BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA 2. Peningkatan pembinaan kesertaan ber-KB jalur pemerintah
3. Pembinaan Ketahanan Remaja

44
PROGRAM LINTAS 3: PENINGKATAN PROMOSI KESEHATAN & PENGENDALIAN PENYAKIT

Program Kegiatan
Kementerian Kesehatan

PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN 1. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat


PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA
KEMENTERIAN KESEHATAN

PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DAN 1. Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
PENYEHATAN LINGKUNGAN 2. Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
3. Pengendalian Penyakit Menular Langsung
4. Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Penyehatan Lingkungan

Kementerian Pemuda dan Olahraga


PROGRAM KEPEMUDAAN DAN KEOLAHRAGAAN 1. Pengembangan olahraga layanan khusus
2. Pengembangan Olahraga Pendidikan
3. Pengembangan olahraga rekreasi dan Pelayanan Informasi Keolahragaan

Badan POM
PROGRAM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN 1. Inspeksi dan Sertifikasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Suplemem
Kesehatan
2. Inspeksi dan Sertifikasi Pangan
3. Pengembangan Obat Asli Indonesia
4. Pengawasan Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif
5. Penilaian Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik
6. Penyusunan Standar Obat Tradisional, Kosmetik dan Suplemen Kesehatan
7. Penyusunan Standar Pangan
8. Investigasi Awal dan Penyidikan Terhadap Pelanggaran Bidang Obat dan
Makanan
9. Riset Keamanan, Khasiat, dan Mutu Obat dan Makanan

45
SINERGI WILAYAH
1 PUSAT-DAERAH

RPJMN RAN RAD

Provinsi –
Kab/Kota Menurunnya
Disparitas
Raker Musrenbang

2 LINTAS WILAYAH (Prov-Kab/Kota)

Implementasi Program Contoh : (1)


Kawasan Berbasis Wilayah Eliminasi Malaria,
(2) STBM

46
MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN DENGAN
MEMPERKUAT DAERAH-DAERAH DAN DESA

Kebijakan afirmatif (pemihakan ekonomi) untuk kegiatan pada area yang kurang
selama ini diprioritaskan (perdesaan, perbatasan, daerah otonom baru, daerah
tertinggal, dan terpencil)

47
PETA PERSEBARAN DAN
PERKEMBANGAN DAERAH TERTINGGAL
(SEBAGAI BASIS ANALISIS SPASIAL SINERGI WILAYAH)

keluar Keluar target


keluar
50 kab *70 kab 75 kab

2004 DOB 34 2009 DOB 9 2014 2019

199 kab 183 kab 122 kab 47kab

122-75
199-50+ 34

48
6. PENGANGGARAN

49
ISU PENGANGGARAN
Sinkroni
sasi

BESARAN PUSAT- Mobilisasi


(APBN 5%, DAERAH
Pendanaan
APBD 10%) - PHLN
- (PPP dan
CSR

Fund
Chaneling
(Dekon, TP,
ANGGARAN
DAK)
Allocative
Efficiency

Perlindungan
Finansial

Technical
Unit Efficiency
Cost

50
ALOKASI INDIKATIF ANGGARAN KEMKES
RPJMN 2015-2019
ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL
No. PROGRAM/KEGIATAN ALOKASI
2015-2019
2015 2016 2017 2018 2019 (Rp Miliar)

1 PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN 1,051.3 2,080.0 2,415.0 2,735.0 3,080.0 11,361.3
PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA
KEMENTERIAN KESEHATAN
2 PROGRAM PENGUATAN PELAKSANAAN 20,476.9 27,132.0 31,944.4 32,777.5 35,775.5 148,106.2
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
3 PENINGKATAN PENGAWASAN DAN 69.2 220.0 280.0 335.0 390.0 1,294.2
AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN
KESEHATAN
4 PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN 552.4 1,450.0 1,850.0 2,200.0 2,650.0 8,702.4
5 PROGRAM BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN 2,621.4 5,400.0 6,300.0 7,200.0 8,100.0 29,621.4
ANAK
6 PROGRAM PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN 9,994.2 18,750.0 21,650.0 24,350.0 26,350.0 101,094.2
7 PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DAN 1,714.6 3,300.0 3,650.0 3,950.0 4,250.0 16,864.6
PENYEHATAN LINGKUNGAN
8 PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT 1,739.6 3,100.0 3,790.0 4,180.0 4,550.0 17,359.6
KESEHATAN
9 PROGRAM PENGEMBANGAN DAN 1,612.2 6,808.0 7,713.0 8,546.0 9,651.0 34,330.2
PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA
KESEHATAN (PPSDMK)
JUMLAH 39,831.6 68,240.0 79,592.4 86,273.5 94,796.5 368,734.0

51
Mari Kita Mantapkan Langkah Perbaiki Status Kesehatan
Indonesia

Maksimalkan Kemampuan dan Potensi Jadikan Indonesia Lebih


Sehat

Demi Perbaikan Kualitas SDM dan Daya Saing Bangsa


Menuju Masyarakat Indonesia Lebih Sejahtera

Terima Kasih

52
Lampiran

53
DATA PROVINSI
Proyeksi Umur Harapan Hidup
Data Dasar Proyeksi
No Provinsi 2010-2015 2015-2020
(2012) (2017)

1 Sulawesi Utara 70,6 71,2


2 Sulawesi Tengah 66,6 67,9
3 Sulawesi Selatan 69,2 70,0
4 Sulawesi Tenggara 70,0 70,8
5 Gorontalo 66,5 67,4
6 Sulawesi Barat 62,8 64,1
7 Maluku 64,5 65,3
8 Maluku Utara 66,9 67,7
9 Papua 64,3 65,0
10 Papua Barat 64,7 65,4
Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 (BPS, 2013)
54
DATA PROVINSI
Persentase Persalinan Proyeksi Angka Kematian Bayi per provinsi (per
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan per 1.000 kelahiran hidup)
Provinsi di Wilayah Barat
No Provinsi Data Dasar 2015-2020
2010- (2017)
Data Dasar 2015
NO PROVINSI
(2013) (2012)
1 Sulawesi Utara 24 22
1 Sulawesi Utara 63,3
2 Sulawesi Tengah 39 34
2 Sulawesi Tengah 40,9
3 Sulawesi Selatan 57,6 3 Sulawesi Selatan 29 26
4 Sulawesi Tenggara 32,8 4 Sulawesi Tenggara 27 24
5 Gorontalo 68,7 5 Gorontalo 39 36
6 Sulawesi Barat 31,4 6 Sulawesi Barat 55 49
7 Maluku 25,2
7 Maluku 47 44
8 Maluku Utara 32,8
8 Maluku Utara 38 35
9 Papua 44,6
10 Papua Barat 44,1 9 Papua 49 45
INDONESIA 70,4 10 Papua Barat 48 44

Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035 (BPS, 2013)


Sumber: Riskesdas, 2013
55
DATA PROVINSI
Persentase Imunisasi Dasar
RPJMN 2015-2019
Lengkap bayi umur 12-23 bulan
Targe No Data Dasar
Indikator Baseline
t Provinsi (2013)
2019
1 Sulawesi Utara 60,9
Persentase penurunan kasus - 40
penyakit yang dapat dicegah 2 Sulawesi Tengah 47,1
dengan imunisasi (PD3I)
tertentu dari tahun 2013 3 Sulawesi Selatan 49,5
Persentase kabupaten/kota 71,2 95 4 Sulawesi Tenggara 47,3
yang mencapai 80 persen
imunisasi dasar lengkap pada 5 Gorontalo 80,6
bayi 6 Sulawesi Barat 52,4
7 Maluku 29,7
8 Maluku Utara 42,6

Imunisasi 9 Papua 29,2


35,6
10 Papua Barat
INDONESIA 59,2

Sumber: Riskesdas, 2013


56
Ketimpangan antar wilayah masih cukup besar misalnya
cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi
• Target 2019: Meningkatkan Persentasi kab/kota yang mencapai 80% imunisasi dasar
lengkap pada bayi dari 71,2 % menjadi 95%
• Target tsb untuk menjawab ketimpangan imunisasi dasar antar daerah yang sangat tinggi
yaitu terendah adalah Papua (29,2) dan tertinggi di DI Yogya (83,2%)

Variasi cakupan imunisasi dasar lengkap (%) pada bayi antar propinsi tahun 2013

Sumber: Riskesdas, 2013


57
DATA PROVINSI
RPJMN 2015-2019 Prevalensi Stunting (Pendek dan Sangat
Pendek) Pada Balita Menurut Provinsi
Targe
Indikator Baseline No Provinsi Data Dasar
t
(2013)
2019
Prevalensi stunting 32,9 28 1 Sulawesi Utara 34,8
(pendek dan sangat 2 Sulawesi Tengah 41,0
pendek) pada anak baduta
(di bawah 2 tahun) 3 Sulawesi Selatan 40,9
(persen)
4 Sulawesi Tenggara 42,6
5 Gorontalo 38,9

Stunting
6 Sulawesi Barat 48,0
7 Maluku 40,6
8 Maluku Utara 41,1
9 Papua 40,1
10 Papua Barat 44,7
INDONESIA 37,2
Sumber: Riskesdas, 2013
58
DATA PROVINSI
Prevalensi Kekurangan Gizi Pada
Balita Menurut Provinsi
RPJMN 2015-2019 No Provinsi Data Dasar
(2013)
Targe
Indikator Baseline 1 Sulawesi Utara 16,5
t
2019 2 Sulawesi Tengah 24,1
Prevalensi Kekurangan 19,6 17 3 Sulawesi Selatan 25,6
Gizi pada Balita (Riskesdas,
2013) 4 Sulawesi Tenggara 23,9
5 Gorontalo 26,1
6 Sulawesi Barat 29,1
7 Maluku 28,3

Kekurangan Gizi 8 Maluku Utara


9 Papua
24,9
21,8
(Underweight) 10 Papua Barat 30,9
INDONESIA 19,6

Sumber: Riskesdas, 2013 59


PENINGKATAN FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Target RPJMN 2015 - 2019
Target
Indikator
2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 puskesmas 350 700 1.400 2.800 5.600
yang tersertifikasi akreditasi
Jumlah puskesmas non rawat inap dan puskesmas rawat 700 1.400 2.800 5.600 6.000
inap yang memberikan pelayanan sesuai standar

Kebutuhan Puskesmas Baru per Provinsi Tahun 2015 - 2019


DATA DASAR KEBUTUHAN PUSKESMAS BARU
NO. PROVINSI (2013)* 2015 2016 2017 2018 2019

1 Sulawesi Utara 183 57 7 7 7 7


2 Sulawesi Tengah 183 63 7 7 7 7
3 Sulawesi Selatan 440 - 12 12 13 13
4 Sulawesi Tenggara 264 31 8 8 8 9
5 Gorontalo 91 20 3 3 3 3
6 Sulawesi Barat 92 7 3 3 3 3
7 Maluku 190 - - - - -

8 Maluku Utara 125 36 4 5 5 5

9 Papua 391 107 7 7 7 7


10 Papua Barat 143 281 18 19 19 20
INDONESIA 9.957 998 190 213 245 257
Sumber: Roadmap Supply Side JKN bersumber dari Profil Kesehatan 2013 60
PENJABARAN NAWA CITA
PROGRAM INDONESIA SEHAT
Buku I:
STRATEGI PEMBANGUNAN
NORMA PEMBANGUNAN

1) Membangun untuk manusia dan masyarakat;


2) Upaya peningkatan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan
ketimpangan yang makin melebar;
3) Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan menengah-
bawah, tanpa menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan
pelaku-pelaku besar untuk terus menjadi agen pertumbuhan.
4) Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan
keseimbangan ekosistem

3 DIMENSI PEMBANGUNAN

DIMENSI PEMBANGUNAN DIMENSI PEMBANGUNAN DIMENSI PEMERATAAN


MANUSIA SEKTOR UNGGULAN & KEWILAYAHAN

Kedaulatan Pangan Antarkelompok


Pendidikan Pendapatan
Kedaulatan Energi &
Kesehatan Ketenagalistrikan Antarwilayah: (1)
Kemaritiman dan Desa, (2)
Perumahan
Kelautan Pinggiran,
Mental / Karakter Pariwisata dan (3) Luar Jawa, (4)
Industri Kawasan Timur

KONDISI PERLU
Kepastian dan Keamanan dan
Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB
Penegakan Hukum Ketertiban

QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA


62
BUKU I:
AGENDA PEMBANGUNAN NASIONAL (NAWA CITA)

1. Menghadirkan Kembali Negara untuk Melindungi Segenap Bangsa dan


Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga Negara
2. Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif, Demokratis dan
Terpercaya
3. Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan Memperkuat Daerah-Daerah dan Desa
dalam Kerangka Negara Kesatuan
4. Memperkuat Kehadiran Negara dalam Melakukan Reformasi Sistem dan
Penegakan Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat dan Terpercaya
5. Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia
6. Meningkatkan Produktivitas Rakyat dan Daya Saing di Pasar Internasional
7. Mewujudkan Kemandirian Ekonomi dengan Menggerakan Sektor-Sektor Strategis
Ekonomi Domestik
8. Melakukan Revolusi Karakter Bangsa
9. Memperteguh Kebhinekaan dan Memperkuat Restorasi Sosial Indonesia

63
Agenda 5 Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia

Sub Agenda
1. Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana

2. Pembangunan Pendidikan: Pelaksanaan Program Indonesia Pintar

3. Pembangunan Kesehatan: Pelaksanaan Program Indonesia Sehat

4. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Marjinal: Pelaksanaan Program


Indonesia Kerja

5. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Penghidupan Yang


Berkelanjutan

64
SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

2014
No Indikator 2019
(Baseline)
1 Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat
1. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran 346 306
(SDKI 2012)
2. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 32 (2012/2013) 24
3. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita (persen) 19,6 (2013) 17
4. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) anak baduta (persen) 32,9 (2013) 28
2 Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
1. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk 297 (2013) 245
2. Prevalensi HIV (persen) 0,46 (2013) <0,5
3. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) 25,8 (2013) 23,4
4. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen) 15,4(2013) 15,4
5. Persentase merokok penduduk usia 15-19 tahun 7,2 (2013) 5,4
3 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan
1. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 puskesmas terakreditasi 0 5.600
2. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar - 95
lengkap pada bayi
3. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki lima jenis tenaga kesehatan 1.015 5.600
4 Meningkatnya Perlindungan Finansial, Ketersediaan, Penyebaran dan Mutu Obat serta Sumber Daya Kesehatan
1. Persentase kepesertaan SJSN kesehatan (persen) 51,8 Min. 95
(Oktober 2014)
2. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki lima jenis tenaga kesehatan 1.015 (2013) 5.600
3. Persentase RSU Kabupaten/Kota kelas C yang memiliki tujuh dokter 25 (2013) 60
spesialis
4. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas 75,5 (2014) 90
65
5. Persentase obat yang memenuhi syarat 92 (2014) 94
Arah Kebijakan
1. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan
Lanjut Usia yang Berkualitas
2. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat
3. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
4. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang
Kesehatan
5. Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas
6. Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas
7. Meningkatkan Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya
Manusia Kesehatan
8. Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas
Farmasi dan Alat Kesehatan
9. Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan
10. Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

66
QUICK WINS

QUICK WINS SASARAN

1. Pembuatan RPP/Perpres yang diperlukan untuk Disahkannya PP tentang Subsidi


menindaklanjuti isi UU 44/2009 tentang Pemerintah/Pemerintah Daerah pada RS
Pengelolaan Dana Kesehatan oleh RSUD dan
Pemda
2. Peluncuran KIS di 7 lokasi (Mentawai, Lebak, Kab Tersalurkannya 4.426.010 kartu KIS di 7 lokasi
Tangerang, Kab. Toli-Toli, Kab Berau, Kab
Pasuruan, Kab Mamuju)

3. Sistem/Inpres kerja sama Puskesmas dengan Disahkannya Inpres tentang kerja sama fasilitas
Unit Transfusi Darah untuk Pencegahan pelayanan kesehatan dengan unit transfusi
Kematian Ibu Melahirkan darah untuk Pencegahan Kematian Ibu

4. Pendataan Kebutuhan Kapal Rumah Sakit di Terdatanya Kebutuhan Kapal Rumah Sakit di
Kabupaten-kabupaten Kepulauan Kabupaten-kabupaten Kepulauan

5. Pengikatan kerjasama Puskesmas dengan unit Meningkatnya jumlah Puskesmas yang


transfusi darah untuk kebutuhan ibu melahirkan bekerjasama dengan UTD untuk penyediaan
darah bagi ibu melahirkan

67
PROGRAM LANJUTAN
PROGRAM LANJUTAN SASARAN
1. Peningkatan Peserta PBI Meningkatnya Kepesertaan PBI JKN dari 120 juta menjadi 140 juta.
(Adjustment dalam RPJMN menjadi: Kepesertaan PBI JKN dari 86,4 juta
(2014) menjadi 110,9 juta (2019))
2. Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) Menurunnya angka kematian ibu melahirkan menjadi 102 per 100.000
kelahiran hidup dan menurunkan gizi buruk dari 19% menjadi 15%
(Adjustment dalam RPJMN menjadi: 306 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2019 dan Menurunkan Gizi Buruk pada balita dari 19% menjadi 17% pada tahun
2019)
2.1 Penyediaan Bantuan Operasional Kesehatan Tersedianya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk 10.315
(BOK) Puskesmas

2.2 Peningkatan fasyankes dasar yang berkualitas Tersedianya fasyankes dasar berkualitas yang dapat dijangkau oleh
masyarakat:
Peningkatan jumlah Puskesmas Rawat Inap sebanyak 400 Puskesmas,
Pembangunan Puskesmas baru sebanyak 148 Puskesmas, Rehabilitasi 4.410
Puskesmas rusak sedang dan rusak berat, Pemenuhan peralatan kesehatan di
8.067 Puskesmas, Peningkatan jumlah 500 Puskesmas keliling perairan,
Peningkatan jumlah 1.127 Puskesmas keliling roda 4, Peningkatan pelayanan
kesehatan bergerak di 150 Kab/Kota

2.3 Peningkatan fasyankes rujukan yang berkualitas Tersedianya fasyankes rujukan berkualitas yang dapat dijangkau oleh
masyarakat:
Tersedianya 14 RS pusat rujukan nasional, 184 RS rujukan regional, 655 RS daerah
yang memenuhi standar, 68 RS Pratama di DTPK, dan 60 RS Rujukan Nasional
dengan RS Rujukan Regional yang menerapkan integrasi data rekam medis

2.4. Peningkatan ketersediaan obat dan vaksin di Tercapainya 90% tingkat ketersediaan obat dan vaksin di puskesmas
Puskesmas
2.5. Pemenuhan pengangkatan dan penempatan Pemenuhan dan pendayagunaan tenaga kesehatan termasuk PTT terutama di
tenaga kesehatan yang berkualitas DTPK
2.6. Peningkatan internship tenaga kesehatan Meningkatnya jumlah tenaga kesehatan yang melaksanakan internship
68
PENJABARAN NAWA CITA KE DALAM PROGRAM K/L
Agenda 5. Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia
Sub Agenda 5.3 Pembangunan Kesehatan: Pelaksanaan Program Indonesia Sehat

Kementerian/Lembaga: KEMENTERIAN KESEHATAN

Program Kegiatan Sasaran Indikator

A. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut Usia yang Berkualitas
PROGRAM BINA GIZI Pembinaan Pelayanan Meningkatnya akses dan kualitas 1. Persentase kunjungan neonatal
DAN KESEHATAN IBU Kesehatan Bayi, Anak dan pelayanan kesehatan bayi, anak dan pertama (KN1)
DAN ANAK Remaja remaja 2. Persentase Puskesmas yang
melaksanakan penjaringan kesehatan
peserta didik

Pembinaan Pelayanan Meningkatnya akses dan kualitas 1. Persentase persalinan di fasilitas


Kesehatan Ibu dan pelayanan kesehatan ibu dan pelayanan kesehatan (PF)
Reproduksi reproduksi 2. Persentase ibu hamil yang mendapatkan
pelayanan antenatal ke empat (K4)

Bantuan Operasional Tersedianya Bantuan Operasional Jumlah Puskesmas yang mendapatkan


Kesehatan (BOK) Kesehatan (BOK) Untuk Puskesmas BOK

PROGRAM Peningkatan Pelayanan Meningkatnya pelayanan kefarmasian dan Persentase puskesmas yang melaksanakan
KEFARMASIAN DAN Kefarmasian penggunaan obat rasional di fasilitas pelayanan kefarmasian sesuai standar
ALAT KESEHATAN kesehatan

Peningkatan Ketersediaan Tersedianya obat, vaksin dan perbekalan Persentase ketersediaan obat dan vaksin di
Obat Publik dan Perbekalan kesehatan yang bermutu, merata dan puskesmas
Kesehatan terjangkau di pelayanan kesehatan dasar
pemerintah (puskesmas)

PROGRAM PENGEM- Perencanaan dan Meningkatnya perencanaan dan Jumlah tenaga kesehatan yang
BANGAN DAN Pendayagunaan SDM pendayagunaan SDM kesehatan didayagunakan di fasilitas pelayanan
PEMBERDAYAAN Kesehatan kesehatan
SUMBER DAYA MANUSIA
KESEHATAN (PPSDMK)
69
Program Kegiatan Sasaran Indikator

B. Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat

PROGRAM BINA Pembinaan Gizi Masyarakat Meningkatnya pelayanan gizi 1. Persentase ibu hamil KEK yang
GIZI DAN masyarakat mendapatkan Pemberian Makanan
KESEHATAN IBU Tambahan (PMT)
DAN ANAK 2. Persentase bayi usia kurang dari 6
bulan yang mendapat ASI eksklusif
3. Persentase ibu hamil yang
mendapatkan Tablet Tambah Darah
(TTD) 90 tablet selama masa
kehamilan
4. Persentase balita kurus yang
mendapat makanan tambahan

PROGRAM Penyehatan Lingkungan Meningkatnya penyehatan dan 1. Jumlah desa/kelurahan yang


PENGENDALIAN pengawasan kualitas lingkungan melaksanakan STBM
PENYAKIT DAN 2. Persentase sarana air minum yang
PENYEHATAN dilakukan pengawasan
LINGKUNGAN 3. Persentase Tempat Tempat Umum
yang memenuhi syarat kesehatan

C. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

PROGRAM Promosi Kesehatan dan Meningkatnya pelaksanaan 1. Persentase Kab/kota yang memiliki
DUKUNGAN Pemberdayaan Masyarakat promosi kesehatan dan kebijakan perilaku hidup bersih dan
MANAJEMEN DAN pemberdayaan masyarakat sehat (PHBS)
PELAKSANAAN
TUGAS TEKNIS
LAINNYA
KEMENTERIAN
KESEHATAN

70
Program Kegiatan Sasaran Indikator

PROGRAM Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Menurunkan angka kesakitan 1. Persentase anak usia 0-11 bulan yang
PENGENDALIAN Karantina dan Kesehatan Matra akibat penyakit yang dapat mendapat imunisasi dasar lengkap
PENYAKIT DAN dicegah dengan imunisasi, 2. Persentase Kab/Kota yang mempunyai
PENYEHATAN peningkatan surveilans, kebijakan kesiapsiagaan dalam
LINGKUNGAN karantina kesehatan, dan penanggulangan kedaruratan kesehatan
kesehatan matra masyarakat yang berpotensi wabah

Pengendalian Penyakit Bersumber Meningkatnya pencegahan dan 1. Persentase kab/kota yang melakukan
Binatang penanggulangan penyakit pengendalian vektor terpadu
bersumber binatang 2. Jumlah kabupaten/kota dengan API
3. Jumlah kab/kota endemis yang
melakukan pemberian obat massal
pencegahan (POMP) Filariasis

Pengendalian Penyakit Menular Menurunnya angka kesakitan 1. Persentase cakupan penemuan kasus
Langsung dan kematian akibat penyakit baru kusta tanpa cacat
menular langsung 2. Persentase kabupaten/kota dengan
angka keberhasilan pengobatan TB
paru BTA positif (Success Rate)
minimal 85 persen
3. Persentase kasus HIV yang diobati

Pengendalian Penyakit Tidak Menular Menurunnya angka kesakitan dan 1. Persentase Puskesmas yang
angka kematian serta melaksanakan pengendalian PTM
meningkatnya pencegahan dan terpadu
penanggulangan penyakit tidak 2. Persentase kab/kota yang melaksanakan
menular kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
minimal 50 persen sekolah

D. Pemantapan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang Kesehatan

PROGRAM Pengembangan Pembiayaan Dihasilkannya bahan kebijakan 1. Jumlah penduduk yang menjadi peserta
PENGUATAN Kesehatan dan JKN/KIS teknis pengembangan penerima bantuan iuran (PBI) melalui
PELAKSANAAN pembiayaan kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu
JAMINAN JKN/KIS Indonesia Sehat (KIS) (dalam juta)
KESEHATAN
NASIONAL
71
Program Kegiatan Sasaran Indikator
PROGRAM PEMBINAAN Pembinaan Upaya Meningkatnya akses pelayanan 1. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1
UPAYA KESEHATAN Kesehatan Dasar kesehatan dasar yang berkualitas puskesmas yang tersertifikasi akreditasi
bagi masyarakat 2. Jumlah Puskesmas non rawat inap dan
Puskesmas rawat inap yang memberikan
pelayanan sesuai standar
3. Jumlah Kab/Kota yang melakukan pelayanan
kesehatan bergerak (PKB) di daerah terpencil dan
sangat terpencil
Meningkatnya Kerjasama 4. Jumlah Puskesmas yang telah bekerjasama
Puskesmas dengan UTD untuk melalui Dinas Kesehatan dengan UTD dan RS
mencegah kematian ibu
melahirkan

Pembinaan Upaya Tersedianya fasilitas pelayanan 1. Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1
Kesehatan Rujukan kesehatan rujukan berkualitas RSUD yang tersertifikasi akreditasi nasional
yang dapat dijangkau oleh 2. Persentase kabupaten/kota dengan kesiapan
masyarakat akses layanan rujukan
3. Jumlah RS Rujukan Regional yang memenuhi
sarana parasarana dan alat (SPA) sesuai standar
4. Jumlah RS Rujukan Nasional yang
ditingkatkan sarana prasarananya
5. Jumlah RS Rujukan Nasional dengan RS Rujukan
Regional yang menerapkan integrasi data rekam
medis
6. Jumlah RS daerah yang memenuhi standar dan
dengan kriteria khusus
7. Jumlah RS pratama yang dibangun

PROGRAM PENGEMBANGAN Pelaksanaan Terselenggaranya pelaksanaan 1. Jumlah tenaga kesehatan yang melaksanakan
DAN PEMBERDAYAAN SUMBER Internship Tenaga internship tenaga kesehatan internship
DAYA MANUSIA KESEHATAN Kesehatan
(PPSDMK)

72
PENJABARAN NAWA CITA KE DALAM PROGRAM K/L
Agenda 5. Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia
Sub Agenda 5.3 Pembangunan Kesehatan: Pelaksanaan Program Indonesia Sehat

Kementerian/Lembaga: BADAN POM

Program Kegiatan Sasaran Indikator


B. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat

PROGRAM Pengawasan Produk dan Menurunnya bahan berbahaya yang 1. Persentase sarana distribusi yang
PENGAWASAN OBAT Bahan Berbahaya disalahgunakan dan migran berbahaya menyalurkan bahan berbahaya
DAN MAKANAN dalam pangan sesuai ketentuan

Penilaian Pangan Olahan Meningkatnya jumlah produk 1. Persentase keputusan penilaian


pangan olahan yang memiliki izin pangan olahan yang diselesaikan
edar (memenuhi persyaratan
kemananan, mutu dan gizi )

Surveilans dan Meningkatnya intervensi hasil 1. Jumlah hasil kajian profil risiko
Penyuluhan Keamanan pengawasan keamanan pangan dan keamanan pangan
Pangan penguatan rapid alert system 2. Jumlah kabupaten/kota yang sudah
keamanan pangan menerapkan Peraturan Kepala BPOM
tentang IRTP
3. Jumlah desa pangan aman yang
menerima intervensi pengawasan
keamanan pangan

73
Program Kegiatan Sasaran Indikator
D. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang Kesehatan
PROGRAM Pengawasan Obat dan Meningkatnya kinerja pengawasan 1. Jumlah sampel yang diuji
PENGAWASAN OBAT Makanan di 33 Balai Obat dan Makanan di seluruh menggunakan parameter kritis
DAN MAKANAN Besar/Balai POM Indonesia 2. Jumlah sampel yang diuji
menggunakan parameter kritis

Pengawasan Distribusi Meningkatnya mutu sarana Persentase peningkatan Pedagang Besar


Obat distribusi dan keamanan obat Farmasi (PBF) yang memenuhi Cara
beredar Distribusi Obat yang Baik (CDOB)

Pengawasan Produksi Meningkatnya mutu sarana produksi Meningkatnya mutu sarana produksi obat
Obat obat sesuai Cara Pembuatan Obat yang sesuai Cara Pembuatan Obat yang Baik
Baik (CPOB) terkini (CPOB) terkini

Penilaian Obat Tersedianya obat yang memenuhi Persentase keputusan penilaian obat
standar yang diselesaikan

Pemeriksaan secara Meningkatnya kemampuan uji Persentase sampel uji yang


Laboratorium, Pengujian laboratorium POM sesuai standar ditindaklanjuti tepat waktu
dan Penilaian Keamanan,
Manfaat dan Mutu Obat
dan Makanan serta
Pembinaan Laboratorium
POM

74
Matriks Pembangunan Bidang (Buku II)
• Matriks berisi Program Lintas yang memerlukan dukungan dan
koordinasi lintas program baik di satu K/L maupun dg K/L lain
• Berisi: Program Lintas Program Pembangunan, Sasaran, Indikator dan Target
• Matriks Bidang dan program: (Koordinator pelaksanaan Menko PMK)
• Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat : 12 Program di 11 K/L
• Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak: BGKIA, Farmasi & Alkes,
PPSDMK, Kependuukan, KB dan Pembangunan Keluarga
• Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pengendalian Penyakit:
Dukungan Manajemen, P2PL, Kepemudaan dan Olahraga, POM
• Peningkatan Perlindungan Sosial Penduduk melalui Kartu
Indonesia Sehat: Penguatan Pelaksanaan JKN, BUK, PPSDMK, BPOM

75
LAMPIRAN

SANDINGAN NAWA CITA


DENGAN RPJMN 2015-2019

76
NAWA CITA DALAM RPJMN 2015-2019

Arah Kebijakan dan Strategi Buku I dan II RPJMN 2015-2019


Nawa Cita Halaman
Arah Kebijakan Strategi

SJSN Kesehatan (Supply


Side dan Demand Side)
 Pembangunan 10 Meningkatkan Promosi d Peningkatan pemberdayaan Buku I
50.000 rumah Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan Hal. 80
sehat Masyarakat kesehatan masyarakat, Komunikasi,
Informasi dan Edukasi (KIE) serta Buku II
upaya kesehatan berbasis masyarakat Hal. 101
(UKBM) termasuk pengembangan
rumah sehat.

 Pengembangan 5 Meningkatkan Akses Pelayanan a Pengembangan fasilitas pelayanan Buku I


6000 puskesmas Kesehatan Dasar yang kesehatan dasar sesuai standar Hal. 77
dengan fasilitas Berkualitas mencakup puskesmas (rawat
rawat inap inap/perawatan) dan jaringannya Buku II
termasuk meningkatkan jangkauan Hal. 98
 Puskesmas di pelayanan terutama di daerah
perbatasan dan terpencil, perbatasan dan kepulauan;
terluar yang
memenuhi standar

77
NAWA CITA DALAM RPJMN 2015-
2019
Arah Kebijakan dan Strategi Buku I dan II RPJMN 2015-2019
Nawa Cita Halaman
Arah Kebijakan Strategi

 Penambahan 4 Memantapkan Pelaksanaan a Peningkatan cakupan kepesertaan melalui Buku I


iuran BPJS Sistem Jaminan Sosial Kartu Indonesia Sehat; Hal. 77
kesehatan Nasional (SJSN) Bidang
yang berasal Kesehatan Buku II
dari APBN Hal. 102
dan APBD c Peningkatan pengelolaan jaminan kesehatan
dalam bentuk penyempurnaan dan
 Peningkatan koordinasi paket manfaat, insentif penyedia
layanan layanan, pengendalian mutu dan biaya
masyarakat pelayanan, peningkatan akuntabilitas sistem
dengan pembiayaan, pengembangan health
menginisiasi technology assesment, serta pengembangan
kartu sistem monitoring dan evaluasi terpadu;
"Indonesia
Sehat" (PBI) d Penyempurnaan sistem pembayaran untuk
penguatan pelayanan kesehatan dasar,
kesehatan ibu dan anak, insentif tenaga
kesehatan di DTPK dan peningkatan upaya
promotif dan preventif perorangan;

g Pengembangan pembiayaan pelayanan


kesehatan kerja-sama pemerintah swasta.
78
NAWA CITA DALAM RPJMN 2015-
2019
Arah Kebijakan dan Strategi Buku I dan II RPJMN 2015-2019
Nawa Cita Halaman
Arah Kebijakan Strategi

Reformasi Arah Kebijakan Umum Buku I


Pembangunan Reformasi terutama difokuskan pada Hal. 75
Kesehatan penguatan upaya kesehatan dasar

(primary health care) yang Buku II


 Penurunan berkualitas terutama melalui Hal. 96
Angka peningkatan jaminan kesehatan,
Kematian Ibu peningkatan akses dan mutu
dan Bayi pelayanan kesehatan dasar dan

rujukan yang didukung dengan


penguatan sistem kesehatan dan
peningkatan pembiayaan kesehatan.
 Memperjuang 5 Meningkatkan Akses Pelayanan a Pengembangan fasilitas pelayanan Buku I
kan kebijakan Kesehatan Dasar yang Berkualitas kesehatan dasar sesuai standar Hal. 77
khusus untuk mencakup puskesmas (rawat
memenuhi inap/perawatan) dan jaringannya Buku II
layanan termasuk meningkatkan jangkauan Hal. 98
kesehatan pelayanan terutama di daerah terpencil,
khususnya bagi perbatasan dan kepulauan;
penduduk di
daerah miskin
dan daerah
6 Meningkatkan Akses Pelayanan a Pengembangan fasilitas pelayanan Buku I
terpencil
Kesehatan Rujukan yang Berkua-litas kesehatan rujukan terutama rumah Hal. 78
sakit rujukan nasional, rumah sakit
rujukan regional, rumah sakit di Buku II

setiap kabupaten/kota, termasuk Hal. 98


rumah sakit pratama di daerah 79
tertinggal, terpencil dan perbatasan;
NAWA CITA DALAM RPJMN 2015-
2019
Arah Kebijakan dan Strategi Buku I dan II RPJMN 2015-2019
Nawa Cita Halaman
Arah Kebijakan Strategi

 Perlindungan 1 Akselerasi Pemenuhan a Peningkatan akses dan mutu continuum of care Buku I
sosial bidang Akses Pelayanan pelayanan ibu dan anak yang meliputi kunjungan ibu Hal. 75
kesehatan Kesehatan Ibu, Anak, hamil, dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
inklusif jaminan Remaja, dan Lanjut Usia terlatih di fasilitas kesehatan serta penurunan kasus Buku II
persalinan), yang Berkualitas kematian ibu di rumah sakit;
Hal.
96

 Jaminan
Persalinan bagi 4 Memantapkan d Penyempurnaan sistem pembayaran untuk Buku I
seluruh Pelaksanaan Sistem penguatan pelayanan kesehatan dasar, kesehatan ibu dan Hal. 77
kelahiran Jaminan Sosial Nasional anak, insentif tenaga kesehatan di DTPK dan peningkatan
(SJSN) Bidang Kesehatan upaya promotif dan preventif Buku II
perorangan; Hal. 102
 Anggaran 12 Mengembangkan dan a peningkatan pembiayaan kesehatan publik; Buku II
kesehatan meningkatkan efektifitas b peningkatan proporsi pembiayaan kesehatan Hal. 102
minimal 5% dari pembiayaan masyarakat,
APBN untuk kesehatan termasuk pembiayaan upaya promotif dan preventif
penurunan AKI, c peningkatan pelayanan kesehatan perorangan untuk
AKB, pembiayaan kesehatan masyarakat tidak
pengendalian HIV mampu/miskin;
dan AIDS, penyakit dan
menular dan d peningkatan pembiayaan dalam rangka mendukung
kronis pencapaian universal health coverage (UHC),
terutama
untuk peningkatan kepesertaan masyarakat tidak
mampu
dan peningkatan kesiapan supply side SJSN
Kesehatan. 80
NAWA CITA DALAM RPJMN 2015-
2019
Arah Kebijakan dan Strategi Buku I dan II RPJMN 2015-2019
Nawa Cita Halaman
Arah Kebijakan Strategi

 Mendukung pengesahan Kerangka regulasi Buku II


UU Tentang Kesehatan, (iii) penyusunan regulasi terkait Hal. 133
UU Tentang pengembangan sumber daya
Keperawatan, UU manusia kesehatan, termasuk
Tentang Kebidanan jenis, sertifikasi,
kompetensi dan kualifikasi
tenaga kesehatan, serta
pemenuhan tenaga kesehatan di
DTPK;

 Mengintensifkan 3 Meningkatkan Pengendalian a Peningkatan surveilans epidemiologi Buku I


kerjasama internasional Penyakit dan Penyehatan faktor resiko dan penyakit; Hal. 76-77
dalam mengatasi masalah Lingkungan b Peningkatan upaya preventif dan
global yang mengancam promotif termasuk pencegahan kasus Buku II
umat manusia seperti baru penyakit dalam pengendalian Hal. 97-98
penyakit menular, penyakit menular terutama TB, HIV dan
perubahan iklim malaria dan tidak menular;

d Pencegahan dan penanggulangan


 Melindungi segenap kejadian luar biasa/ wabah;
generasi muda dari
bahaya penyalahgunaan
napza, minuman keras, f Penatalaksanaan kasus dan pemutusan
penyebaran penyakit HIV/ rantai penularan
AIDS, dan penyakit g Pemberdayaan dan peningkatan peran
menular seksual di swasta dan masyarakat dalam
kalangan pemuda pengendalian penyakit dan penyehatan 81
lingkungan.
LAMPIRAN

MATRIKS
BIDANG PEMBANGUNAN

82
MATRIK BIDANG PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA DAN KEHIDUPAN BERAGAMA
Prioritas Bidang Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama

Sasaran Bidang 1. Meningkatnya Status Gizi Masyarakat


2. Meningkatnya Status Kesehatan Ibu dan Anak
3. Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular serta
Meningkatnya Penyehatan Lingkungan
4. Meningkatnya Perlindungan Finansial

Indikator 1. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta (di
bawah 2 tahun);
2. Angka kematian ibu (AKI) per 100.000 kelahiran;
3. Angka kematian bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup;
4. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk;
5. Prevalensi HIV pada populasi dewasa (persen);
6. Persentase penduduk yang menjadi peserta jaminan kesehatan nasional
(JKN)

Target (2019) 1. Menurunkan prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak
baduta (di bawah 2 tahun) menjadi 28%;
2. Menurunkan AKI menjadi 306 per 100.000 kelahiran;
3. Menurunkan AKB menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup;
4. Menurunkan prevalensi Tuberkulosis (TB) menjadi 245 per 100.000
penduduk;
5. Menjaga prevalensi HIV pada populasi dewasa <0,5%;
6. Meningkatkan kepesertaan JKN menjadi minimal 95 persen

Penanggung Jawab Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan


Program Lintas
83
PROGRAM LINTAS 1: PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Program Kegiatan
Kementerian Kesehatan

PROGRAM BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU Pembinaan Gizi Masyarakat


DAN ANAK
Badan POM
PROGRAM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN 1. Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya
2. Penilaian Pangan Olahan
3. Surveilans dan Penyuluhan Keamanan Pangan

Kementerian Pertanian
PROGRAM PENINGKATAN DIVERSIFIKASI DAN 1. Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan
KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT 2. Pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan dan peningkatan
keamanan pangan segar

Kementerian PU dan Perumahan Rakyat


PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN 1. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, Pengembangan, Sumber Pembiayaan
INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN dan Pola Investasi, serta Pengelolaan Pengembangan Infrastruktur
Sanitasi dan Persampahan
2. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan Pengembangan Sumber Pembiayaan dan
Pola Investasi dan Penyelenggaraan Serta Pengembangan Serta
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

Kementerian Perikanan dan Kelautan


PROGRAM PENINGKATAN DAYA SAING USAHA 1. Peningkatan Daya Saing Usaha dan Produk Kelautan dan Perikanan
DAN PRODUK KELAUTAN DAN PERIKANAN

PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA LAUT, 1. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha
PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

84
PROGRAM LINTAS 1: PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Program Kegiatan
Kementerian Komunikasi dan Informasi

PROGRAM PENGEMBANGAN INFORMASI DAN 1. Pengelolaan dan Penyediaan Informasi


KOMUNIKASI PUBLIK 2. Pembinaan dan Pengembangan Kemitraan Lembaga Komunikasi

BBKBN
PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELUARGA 1. Pembinaan Keluarga Balita dan Anak
BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA 2. Pengelolaan program Kependudukan, Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga Provinsi

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


PROGRAM PERLINDUNGAN ANAK 1. Pemenuhan Hak Kesehatan anak
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NON 1. Penyediaan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini
FORMAL DAN INFORMAL 2. Penyediaan Layanan Pendidikan Masyarakat

Kementerian Agama
PROGRAM BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM 1. Pengeloalaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi


PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN 1. Fasilitasi Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat
PEMERINTAHAN DESA

85
PROGRAM LINTAS 2: PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

Program Kegiatan
Kementerian Kesehatan

PROGRAM BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU 1. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Bayi, Anak dan Remaja
DAN ANAK 2. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi
3. Pembinaan Upaya Kesehatan kerja dan Olahraga
4. Pembinaan Pengembangan dan Pengawasan Program Pelayanan Kesehatan
Tradisional, Komplementer dan Alternatif
5. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN 1. Peningkatan Pelayanan Kefarmasian


2. Peningkatan Ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
3. Peningkatan Pembinaan Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan
4. Peningkatan Pembinaan Produksi dan Distribusi Kefarmasian

PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN 1. Pendidikan dan Pelatihan Aparatur


SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (PPSDMK) 2. Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan

BKKBN
PROGRAM KEPENDUDUKAN, KELUARGA 1. Peningkatan Kualitas Kesehatan Reproduksi
BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA 2. Peningkatan pembinaan kesertaan ber-KB jalur pemerintah
3. Pembinaan Ketahanan Remaja

86
PROGRAM LINTAS 3: PENINGKATAN PROMOSI KESEHATAN DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT
Program Kegiatan
Kementerian Kesehatan

PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN 1. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat


PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA
KEMENTERIAN KESEHATAN

PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT DAN 1. Pembinaan Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
PENYEHATAN LINGKUNGAN 2. Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang
3. Pengendalian Penyakit Menular Langsung
4. Pengendalian Penyakit Tidak Menular
5. Penyehatan Lingkungan

Kementerian Pemuda dan Olahraga


PROGRAM KEPEMUDAAN DAN KEOLAHRAGAAN 1. Pengembangan olahraga layanan khusus
2. Pengembangan Olahraga Pendidikan
3. Pengembangan olahraga rekreasi dan Pelayanan Informasi Keolahragaan

Badan POM
PROGRAM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN 1. Inspeksi dan Sertifikasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Suplemem
Kesehatan
2. Inspeksi dan Sertifikasi Pangan
3. Pengembangan Obat Asli Indonesia
4. Pengawasan Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif
5. Penilaian Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik
6. Penyusunan Standar Obat Tradisional, Kosmetik dan Suplemen Kesehatan
7. Penyusunan Standar Pangan
8. Investigasi Awal dan Penyidikan Terhadap Pelanggaran Bidang Obat dan
Makanan
9. Riset Keamanan, Khasiat, dan Mutu Obat dan Makanan

87
PROGRAM LINTAS PENINGKATAN PERLINDUNGAN FINANSIAL
4: PENDUDUK MELALUI KARTU INDONESIA SEHAT

Program

Kegiatan
PROGRAM PENGUATAN PELAKSANAAN JAMINAN Pengembangan Pembiayaan Kesehatan
KESEHATAN NASIONAL
Kementerian Kesehatan dan JKN/KIS

PROGRAM PEMBINAAN UPAYA KESEHATAN 1. Pembinaan Upaya Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
2. Pembinaan Pelayanan Keperawatan dan Ketehnisian Medis
3. Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar
4. Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan
5. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Jiwa
PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN 1. Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan bagi SDM
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (PPSDMK) Kesehatan
2. Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
3. Pendidikan Tinggi dan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan
4. Pengelolaan Mutu Pendidikan Tinggi
5. Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi
6. Pelaksanaan Internship Tenaga Kesehatan
BADAN POM
PROGRAM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN 1. Pengawasan Obat dan Makanan di 33 Balai Besar/Balai POM
2. Pengawasan Distribusi Obat
3. Pengawasan Produksi Obat
4. Penilaian Obat
5. Penyusunan Standar Obat
6. Pemeriksaan secara Laboratorium, Pengujian dan Penilaian Keamanan,
Manfaat dan Mutu Obat dan Makanan serta Pembinaan Laboratorium
POM
88

Anda mungkin juga menyukai