Anda di halaman 1dari 15

PENYAKIT ASMA PADA ANAK

NINA AISYAH 1852001


HOTMALISI 1852007
JONATHAN ROMEO S 1852009
Definisi
• Asma adalah suatu keadaan dimana saluran nafas mengalami

penyempitan karna hiperaktivitas terhadap suatu rangsangan tertentu

yang enyebabkan peradangan penyempitan ini bersifat sementara.

(Nuratif, 2012)
 
Etiologi

Adanya kontraksi otot di sekitar bronkhus

1 sehingga terjadi penyempitan jalan nafas.


2 Adanya pembengkakan membrane
bronkhus.

3 Terisinya bronkus oleh mokus yang


kental. 4 Imunologi terjadi setelah pemaparan
terhadap faktor lingkungan
Tanda dan gejala
01 Batuk secara terus-menerus

02 Batuk kronis

03 Kurang energi pada saat bermain

04 Napas cepat dan putus-putus

05 Mengeluh dada sesak atau sakit


Terapi dan obat-obatan

Terapi Non Terapi


a. Meningkatkan Farmakologi 1. Simpatomimetik
Farmakologi pemahaman (mengenai
Terapi non farmakologi penyakit asma secara Terapi farmakologi 2. Xantin
adalah bentuk umum dan pola penyakit adalah pengobatan 3. Antikolinergik
pengobatan dengan cara asma sendiri). asma dengan
pendekatan, edukasi dan b. Meningkatkan memberikan obat- 4. Kromolin Sodium
pemahaman tentang keterampilan obatan tertentu untuk
(kemampuan dalam
dan Nedokromil
penyakit asma. Edukasi meringankan,
kepada pasien/keluarga penanganan asma mencegah,mengurangi 5. Kortikosteroid
bertujuan untuk: sendiri/ama mandiri) atau mengobati rasa
c,. Meningkatkan sakit yang ditimbulkan
kepuasan
oleh penyakit asma.
d. Meningkatkan rasa
Terapi farmakologi untuk
percaya diri
mengobati penyakit
e. Meningkatkan
kepatuhan (compliance) asma diantaranya
dan penanganan mandiri adalah:
 
pemeriksaan ( Darah ,X-Ray,USG,dll)

1. Pemeriksaan darah 2. Analisis gas darah arteri (AGDA), 3. Pemeriksaan Radiologi


ditemukan hitung jenis eosinofil lebih pada asthma berat dapat ditemukan Foto X-ray toraks, umumnya
dari 4%, namun kurang dari 4% tidak hipoksemia atau hiperkarbia. AGDA tampak normal namun dapat
menyingkirkan diagnosis asthma. sebaiknya dilakukan pada pasien yang ditemukan gambaran hiperinflasi atau
saturasi oksigen nya tidak mencapai 90% penebalan dinding bronkial walau
walau sudah dilakukan tatalaksana awal. tidak spesifik untuk asthma

5. Skin Test
4. Tes Fungsi Paru

Pemeriksaan paling sederhana adalah pengukuran arus Tes kulit atau skin test pada asthma bertujuan sebagai
puncak ekspirasi (APE) atau peak expiratory flow (PEF) pemeriksaan tambahan pada pasien atopi.Berbagai macam
dengan menggunakan alat peak flow meter. alergen dicobakan pada kulit pasien dan berguna untuk
manajemen untuk menghindari paparan alergen spesifik
dan sebagai dasar imunoterapi alergen.
ASUHAN KEPERAWATAN ASMA PADA
ANAK
Diagnosa
keperawatan

 1.  bersihkan jalan napas yang tidak efektif yang


berhubungan denagan peningkatan produksi sekret

2. kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan


gangguan suplai O2

3. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan anoreksia,yang dibuktikan oleh
penurunan berat badan dan ketidakmampuan untuk makan
Intervensi Keperawatan
1. bersihkan jalan napas yang tidak efektif yang berhubungan denagan
peningkatan produksi sekret.
Tujuan: Anak menunjukkan pertukaran gas yang normal,bersihan jalan nafas yang efektif
dan pola nafas dalam batas normal. 
Kriteria hasil : PO2dan CO2 dalam batas nilai normal, tidak sesak nafas, batuk produktif,
cianosis tidak ada, tidak ada tachypnea, ronki dan wheezing tidak ada
 
Intervensi Rational
1. Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya 1. Beberapa derajatspasme Bronkus terjadi dengan
abnormalitas, bunyi napas seperti mengi obstruksi jalan napas dan dapat/tidak dimanifestasikan
dengan adanya napas yang abnormal

2. Kaji/pantau frekuensi pernapasan, catat 2. Takipnea biasanya ada pada beberapa derajat dan
rasio inspirasi/ekspirasi dapat ditemukan pada penerimaan atau selama
  stress/adanya proses infeksi akut
3. Catat adanya derajat dyspnea, distress 3. Disfungsi pernafasan adalah variable yang tergantung
pernapasan, penggunaan otot bantu pernapasan pada tahap proses akut yang menimbulkan perawatan di
rumah sakit

4. Tempatkan anak pada posisi yang nyaman, 4. Peninggian kepala tempat tidur memudahkan fungsi
meninggikan kepala tempat tidur pernapasan dengan menggunakan gravitasi

5. Pertahankan polusi lingkungan. Contoh: debu, 5. Pencetus tipe alergi pernapasan dapat menimbulkan
asap dll. episode akut
 

6. Berikan obat bronkodilator sesuai indikasi 6. merelaksasikan otot halus dan menurunkan
spasme jalan napas mengi dan produksi mkosa
Implementasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
Tahap evaluasi dalam proses keperawatan
Pelaksanaan keperawatan merupakan
menyangkut pengumpulan data subyektif dan
kegiatan yang dilakukan sesuai dengan
obyektif yang akan menunjukkan apakah
rencana yang telah ditetapkan. Selama
tujuan pelayanan keperawatan sudah dicapai
pelaksanaan kegiatan dapat bersifat mandiri
atau belum. Bila perlu langkah evaluasi ini
dan kolaboratif. Selama melaksanakan
merupakan langkah awal Dari identifikasi
kegiatan perlu diawasi dan dimonitor
dan analisa masalah selanjutnya
kemajuan kesehatan klien (Santosa.
(Santosa.NI,1989).
NI,1989).
Discharge Palnning

a. Kenali alergen yang akan d. Keluarga perlu memahami


muncul yang dapat tentang pengobatatn, nama
menimbulkan asma obat, dosis, efek samping, dan
b. Pelajari cara penanganan waktu pemberian
pertama pada asma dan e. pelajari cara kontrol
cara menggunakan kecemasan takut dan stress
obat-obat asma (inhalasi). f. Lakukan istirahata yang cukup
c. Hindari faktor pemicu; dan latihan nafas dalam.
kebersihan lantai rumah,
debu, karpet, bulu
binatang dsb
Pendidikan Kesehatan

Edukasi pada pasien asma sebaiknya tidak


dilakukan hanya sekali saja,melainkan proses yang
berkelanjutan dan berulang.poin-poin yang harus
ditekankan dalam edukasi pada pasien asma antara
lain :
1. Penyakit asma yang bersifat kronis dan cepat
kambuh
2. Cara penggunaan obat inhalasi
3. Kebutuhan pengguna obat-obat jangka panjang
4. Perbedaan antara obat controllers dan relievers
5. Melanjutkan penggunaan obat-obat walau tidak
tidak ada gejala
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai