Nim : 2152015
Mata Kuliah Etika Keperawatan
Fakultas Keperawatan D3
Pasien atau pesakit adalah seseorang yang menerima perawatan medis, kata pasien dari
bahasa Indonesia analog dengan kata patient dari bahasa Inggris, patient diturunkan dari
bahasa Latin yaitu patiens yang memiliki kesamaan arti dengan kata kerja pati yang artinya
"menderita", orang sakit (yang dirawat dokter), penderita (sakit).
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran menyebutkan bahwa pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi
masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara
langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi. Berdasarkan penjelasan dari
unsur-unsur konsumen dan dengan dikaitkan dengan pasien, maka menurut penulis pasien
juga dapat dikategorikan sebagai konsuemen, yaitu konsumen jasa pelayanan kesehatan
(medis), karena unsur-unsur pengertian konsumen telah terpenuhi dalam pengertian pasien,
dan ketentuan di atas menjelaskan bahwa apabila dikaitkan dengan jasa pelayanan medis,
dapat diartikan sebagai layanan atau prestasi kesehatan yang dilakukan oleh dokter dan
disediakan bagi masyarakat untuk dimanfaatkan pasien sebagai konsumen.
Pasien atau pesakit adalah seseorang yang menerima perawatan medis, kata pasien dari
bahasa Indonesia analog dengan kata patient dari bahasa Inggris, patient diturunkan dari
bahasa Latin yaitu patiens yang memiliki kesamaan arti dengan kata kerja pati yang artinya
"menderita", orang sakit (yang dirawat dokter), penderita (sakit).
Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan pribadinya
sesuai dengan keadilan,moralitas dan legalitas. Setiap manusia mempunyai hak untuk
berbuat,menyatakan pendapat,memberikan sesuatu kepada orang lain dan menerima sesuatu
dari orang lain atau lembaga tertentu. Hak menurut C.Fagin (1975), tuntutan terhadap
sesuatu, dimana seseorang mempunyai hak terhadapnya seperti kekuasaan berupa tuntutan
berdasarkan keadilan,moralitas atau legalitas.
2.Pengertian Kewajiban
Kewajiban adalah seperangkat tanggung jawab seseorang untuk melakukan sesuatu yg
memang harus dilakukan , agar dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan haknya.
kewajiban sesuatu yg harus dilakukan, tidak boleh tidak dilaksanakan,tidak bisa ditinggalkan,
sesuatu keharusan (KBBI
Kewajiban Pasien
1. Pasien atau keluarganya wajib menaati segala peraturan dan tatatertib yang ada di
institusi kesehatan dan keperawatan
2. Pasien diwajibkan mematuhi segala kebijakan yang ada, baik dari dokter atau perawat
3. Pasien atau keluarganya berkewajiban memberikan informasi lengkap dan jujur
tentang penyakit yang dideritanya
4. Pasien dan keluarga berkewajiban untuk menyelesaikan biaya pengobatan
5. Pasien atau keluarga berkewajiban untuk memenuhi segala sesuatu yang diperlukan
sesuai dengan perjanjian.
Kewajiban Pasien
Menurut Permenkes no.69 Tahun 2014
1. mematuhi peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;
2. menggunakan fasilitas rumah sakit secara bertanggungjawab;
3. menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga Kesehatan serta
petugas lainnya yang bekerja di rumah sakit ;
4. memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai kemampuan dan
pengetahuannya tentang masalah kesehatannya;.
Kewajiban pasien sebagai konsumen menurut UUPK
1. Membaca atau mengikuti petunjukinformasi dan prosedur pemakaian atau
pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan;
2. Beritikat baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa;
3. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;
4. Mengikuti upaya penyelesaian hukun sengketa perlindungan konsumen secara patut.
Kewajiban Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
1. Mendaftarkan diri dan membayar iuran, kecuali Penerima Bantuan Iuran (PBI)
jaminan kesehatan ppendaftaran dan pembeyaran iurannya dilakukan oleh
pemerintah.
2. Mentaati prosedur dan ketentuan yang telah ditetapkan.
3. Melaporkan perubahan data kepesertaan kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan (BPJS Kesehatan) dengan menunjukkan identitas kepesertaan pada saat
pindah domisili, pindah kerja, menikah, perceraian, kematian, kelahiran dan lain-lain
Menurut UU No.36 tahun 2009 tentang kesehatan, pada pasal 4-8 disebutkan setiap orang
berhak atas kesehatan, akses atas sumber daya, pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan
terjangkau; menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan, lingkungan yang sehat,
info dan edukasi kesehatan yg seimbang dan bertanggungjawab, dan informasi tentang data
kesehatan dirinya.
1. Hak menerima atau menolak sebagian atau seluruh pertolongan (kecuali tak sadar,
penyakit menular berat, gangguan jiwa berat).
2. Hak atas rahasia pribadi (kecuali perintah UU, pengadilan, ijin ybs, kepentngan
ybs,kepentinganmasyarakat).
3. Hak tuntut ganti rugi akibat salah atau kelalaian (kecuali tindakan penyelamatan nyawa
atau cegahcacat).Pada UU No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran khususnya
pada pasal 52 juga diatur hak-hak pasien, yang meliputi:
Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana
dimaksud dalam pasal45 ayat 3.
Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain.
Mendapat pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis.
Menolak tindakan medis.- Mendapatkan isi rekam medis.Terkait rekam medis,
Peraturan Menteri kesehatan No.269 pasal 12 menyebutkan:
Berkas rekam medis milik sarana pelayanan kesehatan.
Isi rekam medis merupakan milik pasien.
Isi rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam bentuk ringkasan
rekam medis.
Ringkasan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diberikan,
dicatat, atau dicopy oleh pasien atau orang yang diberi kuasa atau atas
persetujuan tertulis pasien atau keluarga pasien yang berhak untuk itu.
Hak Pasien dalam UU No 44 / 2009 tentang Rumah Sakit (Pasal 32 UU 44/2009)
menyebutkan bahwa setiap pasien mempunyai hak sebagai berikut:
- Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
- Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
- Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi.
- Memperoleh pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional.
- Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik
dan materi;
- Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
- Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang
berlaku di rumahsakit.
- Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain (second opinion)
yangmemiliki Surat Ijin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar rumah sakit.
- Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya.
- Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatanterhadap penyakit yang dideritanya.
- Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan
medis,alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis
terhadap tindakan yangdilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
- Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
- Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak
mengganggupasien lainnya.
- Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit.
Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya.
- Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan
yang dianutnya.
- Menggugat dan atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit itu diduga memberikan
pelayanan yangtidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana.
- Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui
media cetakdan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sementara itu kewajiban pasien diatur diataranya dalam UU No 29 tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran, terutama pasal 53 UU, yang meliputi:
Hak dan Kewajiban Tenaga Medis Di dalam UU No 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran, pada pasal 50 disebutkan adanya hak-hakdokter, yakni:
- Memperoleh perlindungan hukum sepanjang sesuai standar profesi dan SOP.
- Memberikan layanan medis menurut standar profesi (SP) dan standar operasional prosedur
(SOP).
- Memperoleh info yg jujur & lengkap dari pasien atau keluarga pasien.
- Menerima imbalan jasa.
Pada pasal 52 UU yang sama diatur pula mengenai kewajiban dokter, yang meliputi:
- Memberi pelayanan medis sesuai SP & SOP, serta kebutuhan medis pasien.
- Merujuk pasien bila tak mampu.
- Menjamin kerahasiaan pasien.
- Pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila yakin ada orang lain yg
bertugas danmampu.
- Menambah / ikuti perkembangan iptek kedokteran.
Selain dokter, rumah sakit juga memiliki kewajiban dalam melayani pasiennya. Kewajiban
itu dituangkandalam UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Kewajiban rumah sakit itu
sudah tentu mengikat jugapada para tenaga medis. Dalam pasal 29 UU No.44 menyatakan
kewajiban rumah sakit, diantaranya:
Beberapa hal yang menjadi kewajiban para pasien dalam UU No 29 tahun 2004
tentangPraktik Kedokteran, terutama pasal 53 UU adalah sebagai berikut :
1. Memberi informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannyakepada
dokter yang sedang merawatnya.
2. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter.
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di ditempat pelayanan kesehatan baikrumah sakit
atau pun puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan lainnya.
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima. Berkewajibanmemenuhi hal-
hal yang telah disepakati / perjanjian yang telah dibuatnya.
Hak dan Kewajiban pasien dalam pelayanan Kesehatan Hak pasien dalam memperoleh
pelayanan kesehatan termasuk perawatan tercantum pada UU Kesehatan no 23 tahun 1992
yaitu : Pasal 14 mengungkapkan bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan
kesehatan optimal.Pasal 53 menyebutkan bahwa setiap pasien berhak atas informasi, rahasia
kedokteran, dan hak opinikedua.Pasal 55 menyebutkan bahwa setiap pasien berhak
mendapatkan ganti rugi karena kesalahan dankelalaian petugas kesehatan.Secara rinci, hak
dan kewajiban pasien adalah sebagai berikut:
A. Hak Pasien
1. Mendapatkan pelayanan kesehatan optimal sebaik – baiknya sesuai dengan standar
profesi kedokteran.
2. Hak atas informasi yang jelas dan benar tentang penyakit dan tindakan medis yang
akan dilakukandokter/suster.
3. Hak memilih dokter dan rumah sakit yang akan merawat sang pasien.
4. Hak atas rahasia kedokteran / data penyakit, status, diagnosis dll.
5. Hak untuk memberi persetujuan / menolak atas tindakan medis yang akan dilakukan
pada pasien.
6. Hak untuk menghentikan pengobatan.
7. Hak untuk mencari pendapat kedua / pendapat dari dokter lain / Rumah Sakit lain.
8. Hak atas isi rekaman medis / data medis.
9. Hak untuk didampingi anggota keluarga dalam keadaan kritis.
10. Hak untuk memeriksa dan menerima penjelasan tentang biaya yang dikenakan /
dokumenpembayaran / bon /bill.
11. Hak untuk mendapatkan ganti rugi kalau terjadi kelalaian dan tindakan yang tidak
mengikutistandar operasi profesi kesehatan.
B. Kewajiban Pasien
1. Memberi keterangan yang jujur tentang penyakit dan perjalanan penyakit kepada
petugas kesehatan.
2. Mematuhi nasihat dokter dan perawat.
3. Harus ikut menjaga kesehatan dirinya.
4. Memenuhi imbalan jasa pelayanan.Sedangkan menurut Surat edaran DirJen Yan
Medik No:YM.02.04.3.5.2504 Tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter
dan Rumah Sakit, th.1997;UU.Republik Indonesia No. 29 Tahun 2004 Tentang
Praktek Kedokteran dan Pernyataan/SK PB. IDI.