Anda di halaman 1dari 10

Nama : Ruth Meldawati Purba

Nim : 2152015
Mata Kuliah Etika Keperawatan
Fakultas Keperawatan D3

Resume Dari Materi Hak-Hak Pasien

A. Hak dan Kewajiban Pasien sebagai Konsumen

Pasien atau pesakit adalah seseorang yang menerima perawatan medis, kata pasien dari
bahasa Indonesia analog dengan kata patient dari bahasa Inggris, patient diturunkan dari
bahasa Latin yaitu patiens yang memiliki kesamaan arti dengan kata kerja pati yang artinya
"menderita", orang sakit (yang dirawat dokter), penderita (sakit).
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran menyebutkan bahwa pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi
masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara
langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi. Berdasarkan penjelasan dari
unsur-unsur konsumen dan dengan dikaitkan dengan pasien, maka menurut penulis pasien
juga dapat dikategorikan sebagai konsuemen, yaitu konsumen jasa pelayanan kesehatan
(medis), karena unsur-unsur pengertian konsumen telah terpenuhi dalam pengertian pasien,
dan ketentuan di atas menjelaskan bahwa apabila dikaitkan dengan jasa pelayanan medis,
dapat diartikan sebagai layanan atau prestasi kesehatan yang dilakukan oleh dokter dan
disediakan bagi masyarakat untuk dimanfaatkan pasien sebagai konsumen.
Pasien atau pesakit adalah seseorang yang menerima perawatan medis, kata pasien dari
bahasa Indonesia analog dengan kata patient dari bahasa Inggris, patient diturunkan dari
bahasa Latin yaitu patiens yang memiliki kesamaan arti dengan kata kerja pati yang artinya
"menderita", orang sakit (yang dirawat dokter), penderita (sakit).
Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan pribadinya
sesuai dengan keadilan,moralitas dan legalitas. Setiap manusia mempunyai hak untuk
berbuat,menyatakan pendapat,memberikan sesuatu kepada orang lain dan menerima sesuatu
dari orang lain atau lembaga tertentu. Hak menurut C.Fagin (1975), tuntutan terhadap
sesuatu, dimana seseorang mempunyai hak terhadapnya seperti kekuasaan berupa tuntutan
berdasarkan keadilan,moralitas atau legalitas.

Hak WN dalam pelayanan kesehatan :


 hak atas pelayanan kesehatan (the right to health care) di antaranya terdapat hak atas
informasi (the right to information ).
 hak untuk menentukan diri sendiri (the right to self determination).

Menurut sifatnya, HAM dibagi menjadi:


1. Personal right(hak asasi pribadi)
2. Property rights (hak asasi untuk memiliki sesuatu)
3. Right of legal equality (Hak kesetaraan)
4. Political rights (hak asasi politik)
5. Social and cultural rights (hak-hak asasi sosial dan kebudayaan)
6. Procedural rights
Pasal –Pasal Dalam UUD 1945 Memuat HAM
• Pasal 26 (hak sebagai warga negara)
• Pasal 27 (persamaan dalam hukum, pekerjaan dan penghidupan yang layak)
• Pasal 28 (berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran secara lisan dan tulisan)
• Pasal 29 (kebebasan beragama)
• Pasal 30 (hak membela negara)
• Pasal 31 (mendapatkan pengajaran)
• Pasal 32 (perlindungan kultural)
• Pasal 33 (ekonomi)
• Pasal 34 (kesejahteraan bagi fakir miskin dan anak terlantar)

Hak – Hak Pasien


Patient bill of right oleh The American Hospital Association 1973
1. pasien mempunyai hak utk mempertimbangkan dan menghargai asuhan kesehatan
/keperawatan yg akan diterimanya
2. pasien berhak memperoleh informasi lengkap dari dokter yg memerikasa (diagnosis,
pengobatan,dan prognosis
3. pasien berhak menerima informasi penting dan memberikan persetujuan tentang suatu
prosedur pengobatan, serta kemungkinan resiko yg timbul, kecuali dlm situasi darurat
4. pasien berhak menolak pengobatan bila diijinkan hukum dan diinformasikan
konsekuensi tindakan
5. pasien berhak privasinya terjaga
6. pasien berhak atas kerahasiaan semua btk komunikasi dan catatan asuhan
kesehatannya
7. pasien berhak dirujuk dan ke tempat yankes yg lbh lengkap dan mengetahui alasan
dirujuk
8. pasien berhak memperoleh informasi tentang petugas dan instansi tempat perawatan
9. pasien berhak memberi pendapat atau menolak dalam program eksperimen
10. pasien berhak mendapat penjelasan tentang pendelegasian dari dokter ke dokter lain
11. pasien berhak mengetahui dan penjelasan ttg biaya yg diperlukan untuk asuhan
kesehatan
12. pasien berhak mengetahui peratuaran dan ketentuan rmh sakit yg hrs dipatuhi selama
dirawat

Hak – Hak Pasien


1. Hak memberikan persetujuan (consent)
2. Hak untuk memilih mati (bila negara mengaturnya)
3. Hak perlindungan
4. Hak pasien dalam penelitian

National League For Nursing (1997)


1. Hak memperoleh asuhan kesehtan sesuai standar profesional
2. hak untuk diperlakukan secara sopan santun, serta keramahan dari perawat yg
bertugas secara adil
3. hak memperoleh informasi ttg diagnosis, prognosis, pengobatan termsk resiko (pasien
dan keluarga)
4. hak legal utk berpartisipasi ttg pembuatan keputusan ttg askep yg diterima
5. hak menolak observasi dari tim kesehatan yg tdk berhubungan langsung
6. hak mendptkan privasi selama wawancara, pemeksaan kesehatan dan pengobatan
7. hak mendptkan privasi utk berkomunikasi dan menerima kunjungan
8. hak menolak pengobatan atau paartisipasi dlm penelitian
9. hak terhdp koordinasi dan asuahan kesehatan berkelanjutan
10. hak menerima pendidikan yg tepat dari petugas kesehatn
11. hak kerahasiaan terhdp dokumen pasien baik secara lisan maupun tulisan

Hak-Hak Pasien Menurut SE Yandik No: YM.02.04.3.5.2504 tentang Pedoman Hak


dan Kewajiban Pasien,
1. Hak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah
sakit.
2. Hak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur.
3. Hak untuk mendapatkan pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan standar profesi
kedokteran/kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi.
4. Hak memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan.
5. Hak untuk memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumahsakit.
6. Hak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinik dan pendapat
etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.
7. Hak atas “privacy” dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya kecuali apabila ditentukan berbeda menrutu peraturan yang berlaku.
8. Hak untuk mendapat informasi atau penjelasan secara lengkap tentang tindakan medik
yang akan dilakukan terhadap dirinya.
9. Hak untuk memberikan persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter
sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.
10. Hak untuk menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri
pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh
informasi yang jelas tentang penyakitnya.
11. Hak didampingi keluarga dan atau penasehatnya dalam beribadah dan atau masalah
lainnya (dalam keadaan kritis atau menjelang kematian).
12. Hak beribadat menurut agama dan kepercayaannya selama tidak mengganggu
ketertiban & ketenangan umum atau pasien lainnya.
13. Hak atas keamanan dan keselamatan selama dalam perawatan di rumah sakit
14. Hak untuk mengajukan usul, saran, perbaikan atas pelayanan rumah sakitatas dirinya.
15. Hak transparansi biaya pengobatan atau tindakan medik yang akan dilakukan terhadap
dirinya (memeriksa dan mendapatkan penjelasan pembayaran).
16. Hak akses `inzage` kepada rekam medis atau hak atas kandungan isi rekam medis
miliknya

Menurut Janus Sidabalok 3 macam berdasarkan sumber pemenuhannya:


1. Hak manusia karena Kodratnya , saat lahir,hak hidup dan bernafas (mutlak)
2. Hak yang lahir dari hukum, hak yg diberi oleh negara kpd warganya
3. Hak yang lahir dari hubungan kontraktual, hak yang didasarkan pada perjanjian dua
individu/pihak

Menurut Jhon F. Kennedy , 4 hak dasar konsumen:


1. The right to safe product
2. The right to be informed about product
3. The right to definite choiches in the selecting product
4. The right to be heard regarding consumer product

Resolusi PBB No.39/248 tahun 1985 Guidelines for Consumer Protection),


merumuskan berbagai kepentingan konsumen yang perlu dilindungi:
1. Perlindungan konsumen dari bahaya2 terhadap kesehatan dan keamanannya
2. Promosi dan perlindungan kepentingan ekonomi sosial konsumen
3. Tersedianya informasi yang memadai bagi konsumen
4. Pendidikan konsumen
5. Tersedianya ganti rugi yang efektif
6. Kebebasan untuk membentuk organisasi konsumen

Hak –hak konsumen Pasal 4 UU No.8 th 1999 Tentang Perlindungan Konsumen :


1. Hak atas kenyamanan ,keamanan,dan keselamatan dlm mengkonsumsi barang /jasa
2. Hak untuk memilih serta mendapatkan barang/ jasa sesuai nilai tukar,kondisi,serta
jaminan yg dijanjikan
3. Hak atas informasi yg benar,jelas dan jujur
4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya
5. Hak untuk mendapatkan advokasi,perlindungan,dan upaya penyelesaian sengketa
secara patut

Hak Pasien Sebagai Konsumen Menurut UUPK


1. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselematan dalam mengkonsumsi barang
dan/atau jasa;
2. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa
tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;
3. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang
dan/atau jasa;
4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang
digunakan;
5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian dan sengketa
perlindungan konsumen secara patut;
6. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta serta tidak
diskriminatif;
8. Hak untuk mendapatkan konpensasi, ganti rugi/penggantian, apabila barang dan/atau
jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;
9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.

Hak pasien dalam penelitian


1. Membuat keputusan sendiri untuk berpartisipasi
2. Mendapat informasi yang lengkap
3. Menghentikan partisipasi tanpa sangsi
4. Bebas dari bahaya atau resiko cidera
5. Terhindar dari pelayanan orang yang tidak kompeten

Hak Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)


1. Mendapatkan nomor identitas tunggal peserta.
2. Memperoleh manfaat pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang bekerjasama
dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan).
3. Memilih fasilitas kesehatan tingkat pertama yang bekerjasama dengan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) sesuai yang diinginkan.
4. Mendapatkan informasi dan menyampaikan keluhan terkait pelayanan kesehatan
dalam jaminan kesehatan nasional (JKN)
Peranan Hak Pasien
1. Sebagai pengekspresian kekuasaan dalam konflik antara seseorang dengan kelompok
2. Digunakan untuk memberikan pembenaran pada suatu tindakan
3. Digunakan untuk menyelesaikan perselisihan

2.Pengertian Kewajiban
Kewajiban adalah seperangkat tanggung jawab seseorang untuk melakukan sesuatu yg
memang harus dilakukan , agar dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan haknya.
kewajiban sesuatu yg harus dilakukan, tidak boleh tidak dilaksanakan,tidak bisa ditinggalkan,
sesuatu keharusan (KBBI

Kewajiban Pasien
1. Pasien atau keluarganya wajib menaati segala peraturan dan tatatertib yang ada di
institusi kesehatan dan keperawatan
2. Pasien diwajibkan mematuhi segala kebijakan yang ada, baik dari dokter atau perawat
3. Pasien atau keluarganya berkewajiban memberikan informasi lengkap dan jujur
tentang penyakit yang dideritanya
4. Pasien dan keluarga berkewajiban untuk menyelesaikan biaya pengobatan
5. Pasien atau keluarga berkewajiban untuk memenuhi segala sesuatu yang diperlukan
sesuai dengan perjanjian.

Kewajiban Pasien
Menurut Permenkes no.69 Tahun 2014
1. mematuhi peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;
2. menggunakan fasilitas rumah sakit secara bertanggungjawab;
3. menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga Kesehatan serta
petugas lainnya yang bekerja di rumah sakit ;
4. memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai kemampuan dan
pengetahuannya tentang masalah kesehatannya;.
Kewajiban pasien sebagai konsumen menurut UUPK
1. Membaca atau mengikuti petunjukinformasi dan prosedur pemakaian atau
pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan;
2. Beritikat baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa;
3. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;
4. Mengikuti upaya penyelesaian hukun sengketa perlindungan konsumen secara patut.
Kewajiban Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
1. Mendaftarkan diri dan membayar iuran, kecuali Penerima Bantuan Iuran (PBI)
jaminan kesehatan ppendaftaran dan pembeyaran iurannya dilakukan oleh
pemerintah.
2. Mentaati prosedur dan ketentuan yang telah ditetapkan.
3. Melaporkan perubahan data kepesertaan kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan (BPJS Kesehatan) dengan menunjukkan identitas kepesertaan pada saat
pindah domisili, pindah kerja, menikah, perceraian, kematian, kelahiran dan lain-lain

Hak dan Kewajiban Pasien Menurut Undang-Undang

Dalam UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal 53 menyebutkan beberapa hak


pasien, yakni hak atas Informasi, hak atas second opinion, hak atas kerahasiaan, hak atas
persetujuan tindakan medis, hak atas masalah spiritual, dan hak atas ganti rugi.

Menurut UU No.36 tahun 2009 tentang kesehatan, pada pasal 4-8 disebutkan setiap orang
berhak atas kesehatan, akses atas sumber daya, pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan
terjangkau; menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan, lingkungan yang sehat,
info dan edukasi kesehatan yg seimbang dan bertanggungjawab, dan informasi tentang data
kesehatan dirinya.

Hak-hak pasien dalam UU No. 36 tahun 2009 itu diantaranya meliputi:

1. Hak menerima atau menolak sebagian atau seluruh pertolongan (kecuali tak sadar,
penyakit menular berat, gangguan jiwa berat).
2. Hak atas rahasia pribadi (kecuali perintah UU, pengadilan, ijin ybs, kepentngan
ybs,kepentinganmasyarakat).
3. Hak tuntut ganti rugi akibat salah atau kelalaian (kecuali tindakan penyelamatan nyawa
atau cegahcacat).Pada UU No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran khususnya
pada pasal 52 juga diatur hak-hak pasien, yang meliputi:
 Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana
dimaksud dalam pasal45 ayat 3.
 Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain.
 Mendapat pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis.
 Menolak tindakan medis.- Mendapatkan isi rekam medis.Terkait rekam medis,
Peraturan Menteri kesehatan No.269 pasal 12 menyebutkan:
 Berkas rekam medis milik sarana pelayanan kesehatan.
 Isi rekam medis merupakan milik pasien.
 Isi rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam bentuk ringkasan
rekam medis.
 Ringkasan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diberikan,
dicatat, atau dicopy oleh pasien atau orang yang diberi kuasa atau atas
persetujuan tertulis pasien atau keluarga pasien yang berhak untuk itu.
Hak Pasien dalam UU No 44 / 2009 tentang Rumah Sakit (Pasal 32 UU 44/2009)
menyebutkan bahwa setiap pasien mempunyai hak sebagai berikut:

- Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit.
- Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.
- Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi.
- Memperoleh pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional.
- Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik
dan materi;
- Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.
- Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang
berlaku di rumahsakit.
- Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain (second opinion)
yangmemiliki Surat Ijin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar rumah sakit.
- Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya.
- Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga
kesehatanterhadap penyakit yang dideritanya.
- Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan
medis,alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis
terhadap tindakan yangdilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
- Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.
- Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak
mengganggupasien lainnya.
- Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit.
Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya.
- Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan
yang dianutnya.
- Menggugat dan atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit itu diduga memberikan
pelayanan yangtidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana.
- Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui
media cetakdan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sementara itu kewajiban pasien diatur diataranya dalam UU No 29 tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran, terutama pasal 53 UU, yang meliputi:

- Memberi informasi yg lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya.


- Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter dan dokter gigi.
- Mematuhi ketentuan yang berlaku di saryankes
- Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
 
Terkait kewajiban pasien seperti disebut di atas, sebenarnya ada “pesan” implisit
terkait hal itu, diantaranya:
- Masing-masing pihak, dalam hal ini pasien dan tenaga medis, harus selalu memberi
informasi yangtepat dan lengkap, baik sebelum maupun sesudah tindakan(preventif/
diagnostik/terapeutik/rehabilitatif).
- Keputusan di tangan pasien, dokter mengadvokasi prosesnya (kecuali keadaan darurat yang
tak bisaditunda).
- Layanan medis harus sesuai kebutuhan medisnya.

Hak dan Kewajiban Tenaga Medis Di dalam UU No 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran, pada pasal 50 disebutkan adanya hak-hakdokter, yakni:
- Memperoleh perlindungan hukum sepanjang sesuai standar profesi dan SOP.
- Memberikan layanan medis menurut standar profesi (SP) dan standar operasional prosedur
(SOP).
- Memperoleh info yg jujur & lengkap dari pasien atau keluarga pasien.
- Menerima imbalan jasa.

Pada pasal 52 UU yang sama diatur pula mengenai kewajiban dokter, yang meliputi:
- Memberi pelayanan medis sesuai SP & SOP, serta kebutuhan medis pasien.
- Merujuk pasien bila tak mampu.
- Menjamin kerahasiaan pasien.
- Pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila yakin ada orang lain yg
bertugas danmampu.
- Menambah / ikuti perkembangan iptek kedokteran.

Selain dokter, rumah sakit juga memiliki kewajiban dalam melayani pasiennya. Kewajiban
itu dituangkandalam UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Kewajiban rumah sakit itu
sudah tentu mengikat jugapada para tenaga medis. Dalam pasal 29 UU No.44 menyatakan
kewajiban rumah sakit, diantaranya:

- Informasi yang benar tentang pelayanan rumah sakit kepada masyarakat.


- Memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, tidak diskriminasi, dan efektif dengan
mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
- Memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan
pelayanannya.
- Berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana, sesuai dengan
kemampuanpelayanannya.
- Menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin.
- Melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan pasien
tidakmampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, ambulan gratis, pelayanan
korban bencanadan kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi misi kemanusiaan.
- Membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit
sebagaiacuan dalam melayani pasien.
- Menyelenggarakan rekam medis.
- Menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara lain sarana ibadah, parkir,
ruang tunggu,sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anak-anak, lanjut usia.
- Melaksanakan sistem rujukan.
- Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika serta
peraturanperundang-undangan.
- Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan kewajiban pasien.
- Menghormati dan melindungi hak-hak pasien.
- Melaksanakan etika rumah sakit.
- Memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana.
- Melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara regional
maupun nasional.
- Membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau kedokteran gigi
dan tenagakesehatan lainnya.
- Menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit (hospital by laws).
- Melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas Rumah Sakit
dalam melaksanakantugas.
- Memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasan tanpa rokok.

Mengetahui Kewajiban Pasien Menurut UU No.36 tahun 2009 mengenai kesehatan.Pada


pasal 4-8 disebutkan setiap orang berhak atas kesehatan, akses atas sumber daya,pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau, menentukan sendiri pelayanankesehatan yang
diperlukan, lingkungan yang sehat, info dan edukasi kesehatan yangseimbang dan
bertanggungjawab, dan informasi tentang data kesehatan dirinya selamamendapatkan
pelayanan kesehatan di semua tempat yang memberikan pelayanan atas jasakesehatan yang
telah diterima oleh para pasien.
Beberapa kewajiban pasien yang harus dipenuhi bila telah mendapatkan pelayanan
dan juga fasilitas kesehatan yang telah didapatkan oleh setiap pasien. Karena sebagai orangya
ng mendapatkan jasa kesehatan kita juga perlu mengetahui akan hak kewajiban pasien juga.
Sehingga semuanya mendapatkan apa yang menjadi haknya dan tentunya
harus bisamemenuhi kewajiban yang harus juga dipenuhi.

Beberapa hal yang menjadi kewajiban para pasien dalam UU No 29 tahun 2004
tentangPraktik Kedokteran, terutama pasal 53 UU adalah sebagai berikut :
1. Memberi informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannyakepada
dokter yang sedang merawatnya.
2. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter.
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di ditempat pelayanan kesehatan baikrumah sakit
atau pun puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan lainnya.
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima. Berkewajibanmemenuhi hal-
hal yang telah disepakati / perjanjian yang telah dibuatnya.

Hak dan Kewajiban pasien dalam pelayanan Kesehatan Hak pasien dalam memperoleh
pelayanan kesehatan termasuk perawatan tercantum pada UU Kesehatan no 23 tahun 1992
yaitu : Pasal 14 mengungkapkan bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan
kesehatan optimal.Pasal 53 menyebutkan bahwa setiap pasien berhak atas informasi, rahasia
kedokteran, dan hak opinikedua.Pasal 55 menyebutkan bahwa setiap pasien berhak
mendapatkan ganti rugi karena kesalahan dankelalaian petugas kesehatan.Secara rinci, hak
dan kewajiban pasien adalah sebagai berikut:

A. Hak Pasien
1. Mendapatkan pelayanan kesehatan optimal sebaik – baiknya sesuai dengan standar
profesi kedokteran.
2. Hak atas informasi yang jelas dan benar tentang penyakit dan tindakan medis yang
akan dilakukandokter/suster.
3. Hak memilih dokter dan rumah sakit yang akan merawat sang pasien.
4. Hak atas rahasia kedokteran / data penyakit, status, diagnosis dll.
5. Hak untuk memberi persetujuan / menolak atas tindakan medis yang akan dilakukan
pada pasien.
6. Hak untuk menghentikan pengobatan.
7. Hak untuk mencari pendapat kedua / pendapat dari dokter lain / Rumah Sakit lain.
8. Hak atas isi rekaman medis / data medis.
9. Hak untuk didampingi anggota keluarga dalam keadaan kritis.
10. Hak untuk memeriksa dan menerima penjelasan tentang biaya yang dikenakan /
dokumenpembayaran / bon /bill.
11. Hak untuk mendapatkan ganti rugi kalau terjadi kelalaian dan tindakan yang tidak
mengikutistandar operasi profesi kesehatan.

B. Kewajiban Pasien
1. Memberi keterangan yang jujur tentang penyakit dan perjalanan penyakit kepada
petugas kesehatan.
2. Mematuhi nasihat dokter dan perawat.
3. Harus ikut menjaga kesehatan dirinya.
4. Memenuhi imbalan jasa pelayanan.Sedangkan menurut Surat edaran DirJen Yan
Medik No:YM.02.04.3.5.2504 Tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter
dan Rumah Sakit, th.1997;UU.Republik Indonesia No. 29 Tahun 2004 Tentang
Praktek Kedokteran dan Pernyataan/SK PB. IDI.

Anda mungkin juga menyukai