Anda di halaman 1dari 5

PEDOMAN DAN HAK KEWAJIBAN PASIEN

UPTD PUSKESMAS ESSANG


TAHUN 2023
 Hak Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 :
1. Setiap orang berhak atas Kesehatan
2. Setiap orang mempunyai hak yang sama delam memperoleh akses atas sumber daya
di bidang Kesehatan
3. Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan Kesehatan
aman,bermutu dan terjangkau.
4. Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menetukan sendiri
pelayanan Kesehatan yang di perlukan bagi dirinya.
5. Setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehatbagi pencapaian derajat
Kesehatan
6. Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang Kesehatan
yang seimbang dan bertanggung jawab.
7. Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data Kesehatan dirinya
termasuk Tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari
tenaga Kesehatan.

 Kewajiab Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 :


1. Setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan,memperthankan dan meningkatkan
derajat kesehtan Masyarakat yang setinggi-tingginya.Kewaijab sebagaimana yang di
maksud pada ayat (1),pelaksanaanya meliputi upaya Kesehatan
perseorangan,upaya Kesehatan Masyarakat,dan pembagungan berwawasan
Kesehatan.
2. Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upaya memperoleh
lingkungan yang sehat,baik fisik,biologis,maupun social.
3. Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk
mewujudkan,memperthankan dan memajukan sesehatan yang setinggi-tingginya.
4. Setipa orang berkewajiban menjaga dan meningakatkan derajat Kesehatan bagi
orang lain yang menjadi tanggung jawabnya.
5. Setiap orang berkewajiban turut serta dalam program jaminan Kesehatan social.
6. Program jaminam Kesehatan social sebagaimana di maksud pada ayat (1) di atur
sesuai dengan ketentuan peraturan perunfang-undangan.

Undang-undang dasar1945 yang telah di amendemen,secara jelas dalam pasal 23


mentebutkan,bahwa setiap warga negara berhak mendapat pelayanan Kesehatan yang
layak.dan terkait hak-hak pasien sendiri sudah di atur di antaranya dalam undang-
undang perlindungan konsumen ,undang-undang no.29 tahun 2004 tentang praktik
kedokteran,Undang-Undang no.36 tahun 2009 tentang Kesehatan dan Undang-undang
no.44 tahun 2009 tentang Rumah sakit.
Selain itu hak-hak pasien juga diangkat dalam Surat Edaran Direktorat Jenderal
Pelayanan Medis Depkes RI No YM.02.04.3.5.2504 tentang Pedoman Hak dan Kewajiban
Pasien,Dokter dan RS;serta deklarasi Muktamar IDI mengenai hak dan kewajiban pasien
dan dokter.sementara untuk kewajiban pasien di atur dalam Undang-undang Praktik
Kodokteran dan Undang-undang Perlindungan Konsumen.
Hak pasien memang harus di atur dalam rangka melindungi kepentingan pasien
yang seringkali tidak berdaya.Demikian juga hak tentang medis diperlukan untuk
melindungi kemandirian profesi.Sementara kewajiban teanga medis diatur untuk
mempertahankan keluhuran profesi dan melindungi Masyarakat.

 Hak dan Kewajiban Pasien Menurtu Undang-Undang


Menurut “Declaration of Lisbon (1981) : The Rights of the Patien” disebutkan beberapa
hak pasien,diantaranya hak memeiliki doketr,hak dirawat dokter yang “bebas” hak
menerima taua menolak pengobatan setelah menerima informasi,ha katas
kerahasiaan,hak mati secara bermartabat,ha katas dukungan moral atau spiritual.Dalam
Undan-Undang no 23 tahun 1992 tentang Kesehatan,pasal 53 menyebutkan beberapa
hak pasien,yakni ha katas informasi,ha katas second opini,ha katas kerahasiaan,ha katas
persetujuan Tindakan medis,hak atas masalah spiritual,dan ha katas ganti rugi.
Menurut Undang-Undang no 36 tahun 2009 tentang kesehtan,pada pasan 4-8
disebutkan setipa orang berhak atas Kesehatan,akses atas sumber daya,pelayanan
Kesehatan yang aman,bermutu dan terjangkau;menentukan sendiri pelayanan Kesehatan
yang diperlukan,lingkungan yang sehat,info dan eduksi Kesehatan yang seimbang dan
bertanggung jawab.dan informasi tentang data Kesehatan dirinya.

Hak-hak pasien dalam Undang-undang No.36 tahun 2009 itu diantaranya meliputi :
1. Hak menerima atau menolak Sebagian atau seluruh pertolongan (kecuali tak
sadar,penyakit menular berat,gangguan jiwa berat)
2. Hak atas rahasia pribadi (kecuali perintah undang-undang,pengadilan,ijin
ybs,kepentingan yang tersebut,kepentingan Masyarakat).
3. Hak tuntut ganti rugi akibat salah atau kelalian (kecuali tindakanpeeyelamatan
nyawa atau cegah cacat)

Pada Undang-undang No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran khususnya pada


pasal 52 juga diatur hak-hak pasien yang meliputi :
 Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang Tindakan medis sebagaimna
dimaksud dalam pasal 45 ayat 3
 Meminta pendapat dokter atau doketr gigi lain
 Mendapat pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis
 menolak Tindakan medis
 mendapatkan isis rekam medis

Terkait rekam medis,Perturan Mentri Kesehtan No.269 pasal 12 menyebutkan :


 Berkas rekam medis milik sarana pelayanan kesehatan
 Isi rekam medis merupakan milik pasien
 isi rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam bentuk ringkasan rekam
medis
 Ringkasan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat
diberikan,dicatat,atau dicopy oleh pasien atau orang yang diberikan kuasa atau atas
persetujua tertulis pasien atau keluarga pasien yang berhak untuk itu.

Hak-hak pasien diantaranya:

1. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi;


2. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional;
3. Memperoleh pelayanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi;
4. Memilih Dokter dan Dokter Gigi sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang
berlaku di Puskesmas ;
5. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada Dokter dan Dokter
Gigi lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar
Rumah Sakit;
6. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya;
7. Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternative tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin
terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan sertya perkiraan biaya
pengobatan;
8. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
Tenaga Kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya;
9. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;
10. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal
tersebut tidak mengganggu pasien lainnya;
11. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam mendapat
pelayanan di Puskesmas;
12. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Puskesmas terhadap dirinya;
13. Mendapatkan perlindungan atas rahasia kedokteran termasuk kerahasiaan rekam
medik;
14. Mendapatkan akses terhadap isi rekam medis;
15. Memberikan persetujuan atau menolak untuk menjadi bagian dalam suatu
penelitian kesehatan;
16. Menyampaikan keluhan atau pengaduan atas pelayanan yang diterima;
17. Mengeluhkan pelayanan Puskesmas yang tidak sesuai standar pelayanan melalui
media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
18. Menggugat dan/atau menuntut Puskesmas apabila Puskesmas diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
ataupun pidana.
19. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
Puskesmas,
20. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
Kewajiban pasien diantaranya:

1. Pasien mematuhi peraturan yang berlaku di puskesmas;


2. Pasien menggunakan fasilitas puskesmas secara bertanggungjawab;
3. Pasien menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak tenaga kesehatan
serta petugas lainnya yang bekerja di puskesmas ;
4. Pasien memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai kemampuan dan
pengetahuannya tentang masalah kesehatannya;
5. Pasien memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan
kesehatan yang dimilikinya;
6. Pasien mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan di
puskesmas dan disetujui oleh pasien yang bersangkutan setelah mendapatkan
penjelasan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
7. Pasien menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak
rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga Kesehatan dan/atau tidak
mematuhi petunjuk yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam rangka
penyembuhan penyakit atau masalah kesehatannya; dan
8. Pasien memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

KEPALA UPTD PUSKESMAS ESSANG

FANNIE IRENE ALEXANDER

Anda mungkin juga menyukai