Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 1

“TERAPI ALTERNATIF COMPLEMENTER COVID 19”

PUTRI REZKY
SITI KHADIJA NASARU
NILAM APRILIA
HIDJRA HEMUTO
NUR AMELIA SINO
PENGERTIAN TERAPI KOMPLEMENTER PERAWAT:

Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam


pengobatan modern. Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam
pengobatan modern (Andrews et al., 1999). Terminologi ini dikenal sebagai terapi
modalitas atau aktivitas yang menambahkan pendekatan ortodoks dalam pelayanan
kesehatan (Crips & Taylor, 2001). Terapi komplementer juga ada yang menyebutnya
dengan pengobatan holistik. Pendapat ini didasari oleh bentuk terapi yang
mempengaruhi individu secara menyeluruh yaitu sebuah keharmonisan individu untuk
mengintegrasikan pikiran, badan, dan jiwa dalam kesatuan fungsi (Smith et al., 2004).

Sumber : “artikel widyatauti judul : terapi komplementer dalam keperawatan “


Alasan pasien menggunakan TERAPI
KOMPLEMENTER PERAWAT:
Klien yang menggunakan terapi komplemeter memiliki beberapa alasan. Salah satu
alasannya adalah filosofi holistik pada terapi komplementer, yaitu adanya harmoni dalam diri
dan promosi kesehatan dalam terapi komplementer. Alasan lainnya karena klien ingin terlibat
untuk pengambilan keputusan dalam pengobatan dan peningkatan kualitas hidup dibandingkan
sebelumnya. Sejumlah 82% klien melaporkan adanya reaksi efek samping dari pengobatan
konvensional yang diterima menyebabkan memilih terapi komplementer (Snyder & Lindquis,
2002). Terapi komplementer yang ada menjadi salah satu pilihan pengobatan masyarakat. Di
berbagai tempat pelayanan kesehatan tidak sedikit klien bertanya tentang terapi komplementer
atau alternatif pada petugas kesehatan seperti dokter ataupun perawat. Masyarakat mengajak
dialog perawat untuk penggunaan terapi alternatif (Smith et al., 2004). Hal ini terjadi karena
klien ingin mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan pilihannya, sehingga apabila keinginan
terpenuhi akan berdampak ada kepuasan klien.

Sumber : “artikel widyatauti judul : terapi komplementer dalam keperawatan “


PERAN PERAWAT:
Peran perawat yang dapat dilakukan dari pengetahuan tentang terapi komplementer diantaranya
sebagai konselor, pendidik kesehatan, peneliti, pemberi pelayanan langsung, koordinator dan sebagai
advokat. Sebagai konselor perawat dapat menjadi tempat bertanya, konsultasi, dan diskusi apabila klien
membutuhkan informasi ataupun sebelum mengambil keputusan. Sebagai pendidik kesehatan, perawat
dapat menjadi pendidik bagi perawat di sekolah tinggi keperawatan seperti yang berkembang di Australia
dengan lebih dahulu mengembangkan kurikulum pendidikan (Crips & Taylor, 2001). Peran perawat sebagai
peneliti di antaranya dengan melakukan berbagai penelitian yang dikembangkan dari hasilhasil evidence-
based practice.
Perawat dapat berperan sebagai pemberi pelayanan langsung misalnya dalam praktik pelayanan
kesehatan yang melakukan integrasi terapi komplementer (Snyder & Lindquis, 2002). Perawat lebih banyak
berinteraksi dengan klien sehingga peran koordinator dalam terapi komplementer juga sangat penting.
Perawat dapat mendiskusikan terapi komplementer dengan dokter yang merawat dan unit manajer terkait.
Sedangkan sebagai advokat perawat berperan untuk memenuhi permintaan kebutuhan perawatan
komplementer yang mungkin diberikan termasuk perawatan alternatif (Smith et al.,2004).

Sumber : “artikel widyatauti judul : terapi komplementer dalam keperawatan “


MACAM-MACAM TERAPI KOMPLEMENTER :
TERAPI INFASIF

S
ENI
J

O
H TERAPI NON-INFASIF
NT
. CO
adalah akupuntur dan cupping (bekam basah)
yang menggunakan jarum dalam S
pengobatannya. ENI
J

H
O
NT
Non-invasif seperti terapi energi (reiki, CO
chikung, tai chi, prana, terapi suara), terapi
biologis (herbal,terapi aroma, terapi nutrisi,
food combining, terapi jus, terapi urin,
hidroterapi colon dan terapi sentuhan
modalitas; akupresur, pijat bayi, refleksi, reiki,
SUMBER : http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/3573/4/Chapter%202.pd
rolfing, dan terapi lainnya. .
ARTIKEL PUTRI REZKI.

INFEKSI COVID-19 DAN SISTEM IMUN: PERAN


PENGOBATAN HERBAL BERBASIS PRODUK ALAM
BERKHASIAT
ABSTRAK : .
.
Covid-19 muncul pertama kali di China pada akhir 2019, kemudian berkembang pesat menyebar
ke hampir semua negara di dunia. Kasus pertama dikaitkan dengan pasar basah, dan kemudian,
virus telah menyebar dengan cepat di China melalui penularan dari manusia ke manusia, dan
dampak universal dari virus COVID-19 sekarang menyebar ke seluruh dunia. Penyakit yang
berasal dari COVID19 ini merupakan salah satu jenis virus pneumonia yang disebabkan oleh
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Saat ini, tidak ada obat
antivirus yang teruji secara klinis untuk mengatasi infeksi SARS- CoV-2. Identifikasi mekanisme
kerja virus dan interaksinya dengan sistem kekebalan akan membantu mencegah dan mengobati
penyakitnya. Dengan kata lain, memahami penyakit dan pengaruhnya terhadap sistem kekebalan
akan membantu meningkatkan pengelolaan penyakit. Sistem kekebalan memiliki fungsi
perlindungan mendasar terhadap sebagian besar penyakit menular seperti SARS-CoV-2. Studi ini
merupakan hasil penelusuran referensi/publikasi hasil penelitian ilmiah tentang peran berbagai
bahan alam berkhasiat dan regulasi penggunaanya. Kajian ini memberi sumbangsih gagasan
tentang bagaimana agar upaya menghadapi serangan infeksi covid-19 bisa lebih efektif dengan
penggunaan terapi herbal dan alternatif untuk mengoptimalkan peran sistem imun sehingga
membantu mencegah dan menunjang proses penyembuhan. Diperlukan kajian yang mendalam
hingga dapat diambil kesimpulan yang kuat tentang keefektifan terapi herbal dapat menjadi
alternatif dalam menunjang pengelolaan dan pengobatan covid-19.
ARTIKEL SITI KHADIJAH NASARU . JAHE PENINGKAT SISTEM IMUN TUBUH DI ERA
PANDEMI COVID- 19 DI KELURAHAN KADIA
KOTA KENDARI

Covid-19 adalah penyakit baru yang telah menjadi pandemik, penyakit ini harus diwaspadai karena
penularan yang relatif cepat, memiliki tingkat mortalitas yang tidak dapat diabaikan. Hingga saat ini kasus
penderita virus covid-19 terus mengalami peningkatan, kasus di Sulawesi Tengara mencapai 3.568 kasus
terkonfirmasi positif, kasus sembuh mencapai 2.348 orang dan kasus meninggal 66 orang. Kasus ini di
duga akan terus mengalami peningkatan jika kesadaran masyarakat dalam pematuhan protokol kesehatan
tidak dilaksanakan. Di samping itu perlu upaya peningkatan sistem imun tubuh mengingat virus dapat
masuk ke dalam tubuh manusia pada saat imun mengalami penurunan. Sistem imun tubuh penting untuk
di jaga dalam era covid-19 seperti saat ini, salah satu sumber daya alam yang cukup melimpah di Sulawesi
Tenggara dengan harga yang murah dan memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi adalah
rimpang jahe.Rimpang jahe ini banyak di jumpai di pasar tradisional dan petani di samping itu di dalam
rimpang jahe banyak sekali kandungan senyawa aktif yang menyehatkan bagi tubuh, di tengah
keterbatasan suplai produksi vitamin C dan sulit terjangkaunya bagi masyarakat menengah ke bawah
rimpang jahe ini sangat membantu masyarakat dalam meningkatkan sistem imun. Kegiatan pengabdian
masyarakat ini yang dilaksanakan di kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, kota Kendari. Tujuan kegiatan ini

ABSTRAK : adalah untuk memberikan edukasi dan mengajak masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan
dan menjaga sistem imun tubuh dengan mengkonsumsi jahe dan beberapa produk olahan jahe, serta
melakukan penanaman jahe di pekarangan rumah sebagai sarana penyediaan jahe untuk
keluarga.Pengabadian ini penting dilakukan mengingat sejak Juni hingga Oktober terjadi peningkatan
jumlah kasus positif Covid-19 khususnya di daerah ini. Melalui kegiatan ini diharapkan ibu rumah tangga di
kelurahan Kadia Kecamatan Kadia sebagai kelompok mitra dapat memahami pentingnya menjaga sistem
imun tubuh khususnya di era pandemik covid-19 dengan mengkonsumsi olahan rimpang jahe yang
terjangkau dan mudah. Selain itu, diharapkan kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan pekarangan
rumah bukan sebagai aspek keindahan tetapi aspek kesehatan dengan menanam tanaman obat di
pekarangan rumah. Kata Kunci :Jahe, Sistem imun, Pandemik, Covid-19, Kota Kendari
ARTIKEL NILAM APRILIA.

POTENSI HERBAL DALAM


PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
PASIEN COVID-19

ABSTRAK :

Penyebaran penyakit Coronavirus disease 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-
CoV-2) sangat cepat sehingga dengan waktu yang singkat penyakit ini menyebar ke seluruh dunia. Penyebaran penyakit ini telah memberikan
dampak luas secara sosial dan ekonomi. Masih banyak kontroversi mengenai penyakit ini. Oleh karena itu melalui tinjauan literatur terhadap
studi-studi yang terkait Covid-19 sejak awal tahun 2020 saya mencoba menulis dengan tujuan pembaca bisa memahami dan mengetahui cara
pencegahannya. Herbal yang bisa menambah imunitas dan mengendalikan inflamasi yaitu kunyit, pegagan, kayu manis, temu mangga, bawang
putih dan sereh. Kunyit mengandung zat aktif yang khas yaitu curcuminode dan ukanon yang berfungsi merangsang daya tahan tubuh. Pegagan
merupakan tanaman tradisional yang mempunyai manfaat sebagai imunomodulator pada penyakit yang membutuhkan pertahanan system imun
seluler maupun humoral. Kandungan senyawa glikosida triterpenoid dan asiaticoside yang dapat mempercepat perbaikan sel-sel kulit dan
meningkatkan daya tahan tubuh. Kayu manis kaya akan antioksidan, bahkan menjadi salah satu rempah dengan kandungan antioksidan tertinggi.
Bawang putih mengandung allcin, sebuah komponen kuat yang dapat menghancurkan bakteri dan infeksi. Sereh mengandung beberapa jenis
antioksidan, yang bisa membantu memberantas radikal bebas di dalam tubuh yang bisa menyebabkan penyakit
ARTIKEL : HIJRAH HEMUTO

PENGGUNAAN HERBAL UNTUK PENCEGAH COVID-19 DI MASYARAKAT


KOTA PALEMBANG

ABSTRAK :
Novel Coronavirus (COVID-19) merupakan penyakit yang menular dari
manusia ke manusia dengan cepat menjadi pandemi yang bertanggung jawab
atas krisis kesehatan global saat ini. Meski sejauh ini beberapa kandidat
vaksin telah maju ke uji klinis, namun masih terbatas data yang dirilis
mengenai kemanjuran dan keamanan vaksin pada manusia, belum lagi
efektivitas jangka panjang dari vaksin tersebut masih menjadi pertanyaan.
Obat obatan herbal secara historis digunakan untuk infeksi saluran
pernapasan akut dan umumnya menunjukkan efek yang dapat diterima.
Stabilitas yang menguntungkan untuk formulasi oral dan kemudahan
pembuatan, membuatnya menjadi pilihan yang ideal untuk profilaksis.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penggunaan herbal untuk
pencegah Covid-19 di masyarakat Kota Palembang. Jenis penelitian ini
adalah kualitatif dengan besar sampel sebanyak 20 sampel yang telah
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling. Hasil dari penelitian ini diketahui rata rata jenis tanaman
herbal yang digunakan masyarakat yaitu jahe, kunyit, kencur, dan jeruk nipis.
Cara penggunaan herbal yang digunakan masyarakat yaitu infusa atau
rebusan. Lama penggunaan herbal rata rata masyarakat menggunakan herbal
sejak usia anak anak hingga usia dewasa, dimana jauh sebelum adanya
pandemik Covid-19 hingga sekarang.
ARTIKEL NUR AMELIA SINO :

PEMANFAATAN ALTERNATIF
TANAMAN HERBAL PADA
MASYARAKAT UNTUK MENJAGA
DAN MENINGKATKAN DAYA
TAHAN TUBUH PADA MASA
COVID-19

ABSTRAK :
Covid-19 merupakan penyakit yang sedang mewabah di Indonesia dan dunia. Adanya pandemic ini menyebabkan kegiatan disemua sector terganggu.
Sehingga upaya mencegah penyebaran virus ini mutlak di lakukan. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman penerapan protocol kesehatan dan
pemanfaatan tanaman herbal sebagaimana meningkatkan imun tubuh. Maka dari itu digunakannya kurkumin yang merupakan senyawa metabolic bahan alam
yang dapat diisolasi dari tanaman kunyit atau turmeric (curcuma longa L). telah dilaporkan berbagai potensi terapeotik kukumin dan kukuminoid ( kurkumin
dan turunannya) diantaranya sebagai anibiotik, antivirus, antibioksidan, antikanker, dan untuk penanganan penyakit Alzhaimer, kurkumin dan turunannya yang
dikenal sebagai kurkuminoid juga terdapat pada temulawak, jahe dan tanaman sejenisnya.

Tanaman kunyit, temulawak, jahe selain kurkuminoid juga mengandung puluhan senyawa kimia lainnya. Tanaman tersebut sudah biasa di gunakan
oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, dan aman dalam penggunaannya, selain sebagai bumbu masak, tanaman tersebut juga menjadi bahan baku
jamu, dan obat herbal terstandarkan. Secara empiris kandungan (multi) senyawa kimia dari tanaman tersebut juga dinyatakan bermanfaat imunomodulator
untuk menjaga daya tahan tubuh. Efek farmakologi gabungan senyawa kimia (multi compound) dalam tanaman terebut tentu bisa berbeda dengan efek
farmakologi kurkumin secara tunggal (single compound).

Dalam kaitannya dengan COVID-19, penggunaan tanaman tersebut baik secara tunggal maupaun gabungannya bisa membantu dalam
meningkatkannya daya tahan tubuh sebagai imunomodulator. Oleh karena itu pemanfaatan kunyit, temulawak atau jahe sebagai jamu, obat herbal
terstandarkan, atau suplemen sebagai minuman adalah aman.
KESIMPULAN :
dari beberapa jurnal atau topik mengenai terapi alternatif
komplementer COVID-19 Penelitian ini telah menemukan topik yang
dominan dalam cakupan pengobatan herbal tradisional sebagai penangkal
Covid-19 di Indonesia seperti di beberapa kota atau daerah kendari, dan
palembang . Topik dominan yang muncul antara lain adalah pengobatan
atau pencegahan COVID-19,seperti rimpang jahe,kunyit,kayu manis, temu
mangga, bawang putih, sereh,kencur,jeruk nipis dan temulawa. Karena itu,
satu hal yang bisa dicari adalah kegiatan preventif, yaitu dengan
meningkatkan daya tahan tubuh. Kekebalan tubuh yang baik dapat
diperoleh dari penggunaan produk herbal. Pengobatan herbal dapat
digunakan untuk pengobatan terhadap infeksi karena itu adalah satu-
satunya alternatif yang tersisa untuk saat ini. Beberapa hasil terbukti
efektif yang diamati dengan pemberian obat herbal hasil menunjukkan
efek yang signifikan dari terapi kombinasi obat herbal dengan Western.
obat pada tingkat efektif dan penurunan gejala Ini
mengungkapkan potensi peran obat herbal dalam mengobati Covid-19.
Dibutuhkan lebih banyak RCT berkualitas tinggi untuk lebih menguatkan
efektivitas dan efek samping obat herbal dalam pengobatan Covid-19 Saat
ini literatur memberikan bukti nyata pengobatan herbal sebagai potensi
efektif antivirus melawan SARS-CoV-2 dan sebagai agen pencegahan
melawan Covid-19. Dengan demikian, terapi herbal tradisional bisa
menjadi terapi pencegahan komplementer untuk covid-19
.
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai