Anda di halaman 1dari 18

A B C D E F G H I J K

1
2
3
4
5
6
7
8
9
PNEUMONIA
10
11
12
13
14
Cindy Lestari (1321120003)
Dina Astri Amalia (1321120019)
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3
4 DEFINISI
5
6
7
Pneumonia adalah peradangan parenkim paru
8
yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti
9 bakteri, virus, jamur, dan parasit. Pneumonia
10 juga disebabkan oleh bahan kimia dan paparan
11 fisik seperti suhu atau radiasi.
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 ETIOLOGI
4
Penyebab pneumonia adalah:
5
• Bakteri
6 Pneumonia bakteri didapatkan pada usia lanjut. Organisme gram positif seperti: Streptococcus pneumonia, S. aerous,
dan streptococcus pyogenesis. Bakteri gram negatif seperti Haemophilus influenza, klebsiella pneumonia dan P.
7 Aeruginosa
• Virus
8
Disebabkan virus influenza yang menyebar melalui droplet. Penyebab utama pneumonia virus ini yaitu Cytomegalovirus
9 • Jamur
Disebabkan oleh jamur hitoplasma yang menyebar melalui udara yang mengandung spora dan ditemukan pada kotoran
10 burung, tanah serta kompos
11 • Protozoa
Menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii pneumonia (PCP). Pneumonia infeksi melalui droplet dan disebabkan
12 oleh streptococcus pneumonia melalui selang infus yaitu stapilococcus aureus dan pemakaian ventilator oleh P.
Aeruginosa dan enterobacter. Bisa terjadi karena kekebalan tubuh dan juga mempunyai riwayat penyakit kronis
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 ETIOLOGI
4
5 Selain itu, penyebab terjadinya pneumonia yaitu dari non mikroorganisme:
• Bahan kimia
6 • Paparan fisik seperti suhu dan radiasi
7 • Merokok
• Debu, bau-bauan, dan polusi lingkungan
8
9
10
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 KLASIFIKASI
4
5 Berdasarkan anatomi
6
a. Pneumonia lobaris yaitu terjadi pada seluruh atau sebagian besar dari lobus
paru. Disebut pneumonia bilateral atau ganda apabila kedua paru terkena
7
b. Pneumonia lobularis terjadi pada ujung bronkiolus yang tersumbat oleh
8 eksudat mukopurulen dan membentuk bercak konsilidasi dalam lobus yang
9 berada didekatnya
10 c. Pneumonia interstitial, proses inflamasi yang terjadi didalam dinding
alveolar dan interlobular
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 KLASIFIKASI
4
5 Berdasarkan inang dan lingkungan
6
a. Pneumonia komunitas
Terjadi pada pasien perokok dan mempunyai penyakit penyerta kardiopulmonal
7
b. Pneumonia aspirasi
8 Disebabkan oleh bahan kimia yaitu aspirasi bahan toksik, dan akibat aspirasi cairan
9 dari cairan makanan atau lambung
10 c. Pneumonia pada gangguan imun
Terjadi akibat proses penyakit dan terapi. Disebabkan oleh kuman pathogen atau
11
mikroorganisme seperti bakteri, protozoa, parasit, virus, jamur dan cacing
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 PATOFISIOLOGI
4
5 Kuman masuk kedalam jaringan paru-paru melalui saluran nafas bagian atas menuju ke bronkiolus dan
alveolus. Setelah bakteri masuk dapat menimbulkan reaksi peradangan dan menghasilkan cairan edema yang kaya
6 protein.
Kuman pneumococcus dapat meluas dari alveoli ke seluruh segmen atau lobus. Eritrosit dan leukosit mengalami
7
peningkatan, sehingga alveoli penuh dengan cairan edema yang berisi eritrosit, fibrin dan leukosit sehingga kapiler
8 alveoli menjadi melebar, paru menjadi tidak berisi udara. Pada tingkat lebih lanjut, aliran darah menurun sehingga
alveoli penuh dengan leukosit dan eritrosit menjadi sedikit.
9 Setelah itu paru tampak berwarna ke abu-abu kekuningan. Perlahan sel darah merah yang akan masuk ke alveoli
10 menjadi mati dan terdapat eksudat pada alveolus. Sehingga membran dari alveolus akan mengalami kerusakan yang
dapat mengakibatkan gangguan proses difusi osmosis oksigen dan berdampak pada penurunan jumlah oksigen yang
11 dibawa oleh darah.
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 PATOFISIOLOGI
4
5 Secara klinis penderita mengalami pucat sampai sianosis. Terdapatnya cairan purulent pada
alveolus menyebabkan peningkatan tekanan pada paru, dan dapat menurunan kemampuan
6
mengambil oksigen dari luar serta mengakibatkan berkurangnya kapasitas paru. Sehingga penderita
7 akan menggunakan otot bantu pernafasan yang dapat menimbulkan reaksi dada.
8 Secara hematogen maupun lewat penyebaran sel, mikroorganisme yang ada di paru akan
menyebar ke bronkus sehingga terjadi fase peradangan lumen bronkus. Hal ini mengakibatkan
9
terjadinya peningkatan produksi mukosa dan peningkatan gerakan silia sehingga timbul reflek
10 batuk.
 
11
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 FAKTOR RESIKO
4
5 1 2 3
6
Bayi dan anak-anak di bawah Sistem imun lemah, seperti pada Kebiasaan merokok, karena
7 usia 2 tahun, karena sistem imun pengidap HIV/AIDS, transplantasi merusak sistem imun alami tubuh
belum sempurna organ, kemoterapi kanker, atau
8 pengguna steroid jangka panjang
9
10
11
4 5
12 Mengidap penyakit kronis seperti
Dewasa berusia lanjut di atas 65
13 asma, penyakit paru obstruktif
tahun
kronis, dan penyakit jantung
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 MANIFESTASI KLINIS
4
5 Gambaran klinis beragam, tergantung pada organisme penyebab dan
penyakit pasien.
6
• Menggigil mendadak dan dengan cepat berlanjut menjadi demam (38.5
7 °C sampai 40,5 °C)
8 • Nyeri dada pleuritic yang semakin berat Ketika bernafas dan batuk
• Pasien yang sakit parah mengalami takipnea berat (25-45 kali
9
pernafasan/menit) dan dyspnea, prtopnea Ketika disangga
10 • Nadi cepat dan memantul, dapat meningkat 10 kali/menit per satu
derajat peningkatan suhu tubuh (Celsius)
11
• Bradikardi relativ untuk tingginya demam menunjukkan infeksi
12 virus, infeksi mikroplasma, atau infeksi organisme Legionella
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 MANIFESTASI KLINIS
4
5 • Tanda lain: infeksi saluran nafas atas, sakit kepala, demam
derajat rendah, nyeri pleuritik, myalgia, ruam faringitis, setelah
6
beberapa hari, sputum mucoid atau mukopurulen dikeluarkan
7 • Pneumonia berat: pipi memerah, bibi dan bantalan kuku menunjukkan
8 sianosis sentral
• Sputum purulent, berwarna seperti katar, bercampur darah, kental
9
atau hijau, bergantung pada agen penyebab
10 • Nafsu makan buruk, dan pasien mengalami diaphoresis dan mudah
Lelah
11
• Tanda dan gejala pneumonia dapat juga bergantung pada kondisi
12 utama pasien (missal, yang menjalani terapi imunosupresan, yang
13 menurunkan resistensi terhadap infeksi)
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 Komplikasi pneumonia
4
meliputi:
• hipoksemia
5
• gagal respiratorik
6 • effusi pleura
7 • empyema
• abses paru
8
9
KOMPLIKASI • dan bacteremia, disertai
penyebaran infeksi ke bagian
10
tubuh lain yang menyebabkan
11 meningitis, endocarditis,
12 dan pericarditis
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 PEMERIKSAAN PENUNJANG
4
5
6 01 Sinar X 02 GDA
7
8
9
10
11 03 JDL leukositos 04 LED meningkat
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3
Pencegahan pneumonia yaitu:
4
• menghindari dan mengurangi
5
faktor resiko
6 • meningkatkan pendidikan
7 Kesehatan
8 PENCEGAHAN • perbaikan gizi
• pelatihan petugas kesehatan
9
dalam diagnosis
10 • dan penatalaksanaan pneumonia
11 yang benar dan efektif
12
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3 PENATALAKSANAAN
4
Penatalaksanaan medis secara umum untuk pneumonia adalah:
5
6
Pemberian antibiotic Pemberian antipiretik,
7 seperti: penicillin,
cephalosporin pneumonia
1 2 analgetik,
8 bronkodilator
9
10
11 Pemberian cairan
12
Pemberian oksigen 3 4 parental sesuai indikasi
13
14
Sedangkan untuk penyebab pneumonia bervariasi sehingga
penanganannya pun akan disesuaikan dengan penyebab tersebut
15
 
16
A B C D E F G H I J K

1
2
Pada pasien pneumonia diberikan Diet Tinggi
3
Energi Tinggi Protein (TETP).
4 Tujuan Diet TETP
5 1. Memberikan Energi & Protein tinggi
6
2. Lemak cukup
3. Memberikan Karbohidrat kurang bila ada
7 Diet sesak napas
8
9
Penyakit 4. Mengatur menu makan agar interaksi obat dan
zat gizi dapat
10 Pneumonia dikendalikan
5. Memenuhi kebutuhan asupan zat gizi dan
11
menjaga agar
12
berat badan tidak turun.
13
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3
Syarat Diet TETP
4
1. Kebutuhan energi tinggi, yaitu 40 – 45 kkal/kg BB
5 2. Kebutuhan protein 2,0 – 2,5 g/kg BB.
6 3. Kebutuhan lemak cukup 10 – 25% dari kebutuhan energi.
7 4. Karbohidrat rendah, sisa energi dari perhitungan
8 lemak dan protein
5. Vitamin & mineral cukup, utamakan vit anti oksidan
9
(vit A,B12, C, E).
10
6. Cairan sesuai kebutuhan pasien.
11 7. Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang
12 tajam.
13 8. Bentuk makanan menyesuaikan keadaan pasien
14
15
16
A B C D E F G H I J K

1
2
3
4
5
6
7
8
TERIMAKASIH!
9
10
11
12
13 CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik
14
15
16

Anda mungkin juga menyukai