Anda di halaman 1dari 18

Rencana Anggaran Biaya

Pelaksanaan

Muhammad Yazid, ST.M.Eng


Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan

RAB Biaya Proyek RAPL


Anggaran Biaya Tidak
VOLUME Perusahaan Langsung

HARGA Biaya
RAPL
SATUAN Langsung
PROSES RAB KONTRAK

01 EE
02 OE
03 Daftar RAB
Tawaran
04 Kontraktor
Proses Negosiasi
0 Owner
5
0 RAB Kontrak
6
PEMBAGIAN BIAYA PROYEK DI
PERUSAHAAN
Anggaran
Stand-by Staff

Operasional Operasional
Keuntungan Kantor (20-25)% dari nilai proyek
Perusahaan
Hunting
Project

Biaya RAPL
Langsung (80-75)% dari nilai proyek

Biaya Tidak
Langsung
RAPL = Rencana Anggaran Pelaksanaan
Lapangan

Biaya Tidak Langsung Biaya Langsung

1. Biaya Administrasi dan honor 1. Biaya material


pelaksana proyek 2. Biaya upah
2. Biaya alat proyek, operasional 3. Biaya alat
pendukung pelaksanaan 4. Biaya subkontraktor
3. Biaya lingkungan
Tahap Penyusunan RAPL

 Penentuan WBS,
 Kode Pembayaran,
 Perhitungan Biaya Tidak Langsung:
 Biaya administrasi dan honor
pelaksana proyek
 Biaya operasional pendukung
pelaksanaan
 Biaya lingkungan
Tahap Penyusunan RAPL

 Perhitungan Biaya Langsung:


 Biaya material
 Biaya alat
 Biaya upah
 Biaya Subcon
Kode WBS

 WBS adalah Work Breakdown Structure, yaitu penyusunan


uraian pekerjaan secara rinci. Merinci pekerjaan penting,
agar setiap tahapan pekerjaan menjadi lebih detail,
sehingga penentuan waktu mulai dan selesainya pekerjaan
dapat terukur dengan baik.
 Penyusunan WBS haruslah sesuai dengan metode
pelaksanaan yang akan diterapkan. Dan pembahasannya
secara bersama-sama dengan site manager dan site
engineer.
 Penyusunan kode WBS bisa diterapkan secara berurut atau
penambaan kode khusus sesuai kode accounting.
Kode Pembayaran

Seperti dijelaskan diatas bahwa pembiayaan terbagi menjadi 2 bagian yaitu Biaya Tidak Langsung
dan Biaya langsung. Sehingga kontraktor perlu membuat kode biaya yang dikeluarkan

KODE URAIAN
Biaya Tidak Langsung
BTL – Hx Biaya honor pelaksana proyek
BTL – Ox Biaya adminsitrasi dan biaya operasional pendukung pelaksanaan
BTL – Lx Biaya lingkungan
Biaya Langsung
BTL – Mx Biaya material
BTL – Ax Biaya alat
BTL – Ux Biaya upah
BTL – Sx Biaya Subcon
Kode Pembayaran

BTL BIAYA TIDAK BTL BIAYA TIDAK BTL BIAYA TIDAK


H1- LANGSUNG (HONOR 02- LANGSUNG L3- LANGSUNG
(OPERASIONAL) (LINGKUNGAN)
1-1001 Project Manager 2-2001 Listrik dan Telpon 3-1001 Biaya perawatan Jalan
1-1002 Appro 2-2002 Biaya ATK & 3-1002 Biaya Keamanan
Administrasi
1-1003 Site Manager 2-2003 Biaya Sewa Kantor 3-1003 Sumbangan
1-1004 Site Engineer 2-2004 Biaya Transportasi 3-1004 dst
1-1005 Supervisor 1 2-2005 Biaya Konsumsi 3-1005
1-1006 Supervisor 2 2-2006 Biaya Penyusutan 3-1006
1-1007 dst 2-2007 Biaya Pemasaran 3-1007
1-1008 2-2008 Biaya Lain-lain 3-1008
1-1009 2-2009 dst 3-1009
Kode Pembayaran

BL U4- BIAYA LANGSUNG MANDOR BL U4-


1 2
4-1001 Upah Besi 4-2001 Subkon Baja
4-1002 Upah Cor Kolom 4-2002 Subkon Plafon
4-1003 Upah Cor Blk Lantai 4-2003 Subkon Bekisting
4-1004 Upah Bekisting kolom 4-2004 Subkon Listrik
4-1005 Upah Bekisting Blk Lantai 4-2005 Subkon Relling
4-1006 Upah Bekisting Tangga 4-2006 Subkon xx
4-1007 Upah Bongkar Bekisting
4-1007 Upah Bekisting Bata (lose form
4-1007 Upah Pas Dinding
4-1008 Upah Plester Dalam
4-1009 Upah Plester Luar
4-1010 Upah Keramik
4-1011 Upah Atap
4-1012 Upah Cat
4-1013 Upah Plafon
4-1014 Upah Pembersihan
Kode Pembayaran

BL M5- BIAYA LANGSUNG MATERIAL BAHAN DASAR BL M5- BIAYA LANGSUNG MATERIAL BAHAN DASAR
1 1
5-1001 Semen PC 5-1301 Pasir Timbun
5-1002 Semen Putih 5-1302 Pasir batu (Sirtu)
5-1003 Semen XX 5-1303 Pasir Pasang
5-1001 Semen Timbun 5-1304 Pasir XX
5-1002 Tanah Gunung 5-1305 Abu Batu
5-1003 Tanah Humus 5-1306 Kerikil Bulat
5-1004 Tanah XX 5-1307 Batu Pecah 1-2
5-1001 Bata Jumbo 5-1308 Batu Pecah 2-3
5-1002 Bata Mesin 5-1309 Dst
5-1003 Bata Double 5-1301 Pasir Timbun
5-1004 Bata XX 5-1302 Pasir Batu (Sirtu)
5-1005 Celcon 5-1303 Pasir Pasang
5-1006 Hebel 5-1304 Pasir XX
5-1007 Beton Ringan
5-1015 Dst
Kode Pembayaran

BL M5- BIAYA BL M5- BIAYA BL M5- BIAYA BL M5- BIAYA LANGSUNG MATERIAL
2 LANGSUNG 2 LANGSUNG 2 LANGSUNG 2 INDUSTRI
MATERIAL BESI MATERIAL BAJA MATERIAL BAJA
5-2001 Besi 8 5-2201 WF 150.75.5.7 5-2301 HB 100.100.6.8 5-2801 Cat Kayu
5-2002 Besi 10 5-2202 WF 5-2302 HB 5-2802 Cat Tembok
200.100.5.5.8 125.125.6,5.9
5-2003 Besi 12 5-2203 WF 5-2303 HB 150.150.7.10 5-2803 Penutup Atap
300.150.6.5.9
5-2004 Besi 13 5-2204 WF 5-2304 HB 5-2804 Lantai
350.175.7..11 175.175.7,5.11
5-2005 Besi 16 5-2205 WF 5-2305 HB 200.200.8.12 5-2805 Asesories Sanitair
350.175.7.11
5-2006 Besi 19 5-2206 WF 5-2306 HB 250.250.9.14 5-2806 Asesories kunci dan
400.200.9.14 penggantung
5-2007 Besi 22 5-2207 WF 5-2307 HB 5-2807 Listrik
500.200.10.16 300.300.10.15
5-2008 Besi 25 5-2208 WF 5-2308 HB 5-2808 Sewa Peralatan dan
600.200.11.17 350.350.12.19 Perlengkapan
5-2009 Besi 32 5-2309 HB 5-2809 Material Lain-lain
400.400.13.21
PERHITUNGAN BIAYA TIDAK LANGSUNG

 Untuk menghitung biaya tidak langsung,


biasanya dilakukan secara lumpsum atau
dilakukan secara perperiode, biasanya
perbulan.
 Rincianbiaya tidak langsung, terlebih dahulu
mengikuti yang ada dalam kontrak. Dan
kemudian jika diperlukan disesuaikan dengan
kebutuhan proyek.
PERHITUNGAN BIAYA LANGSUNG

 Untuk menghitung biaya langsung, maka yang dihitung


adalah biaya upah, bahan dan Subkon.
 Pelaksanaan proyek saat ini tidak lagi dikerjakan dalam
bentuk harian atau tenaga kerja satuan, tetapi pekerjaan
dilakukan dengan pola borongan dan subkontrakan.
 Biaya subkontrakan dan mandor menjadi dasar untuk
menghitung biaya upah pelaksanaan RAPL. Jumlah pekerja
dari mandor dan subkon disesuaikan dengan kebutuhan
produksi setiap periode nya.
 Untuk mengetahui total harga upah dan kebutuhan bahan
yang didatangkan, perlu dilakukan perhitungan volume
versi RAPL.
PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN

 Volume kebutuhan lapangan tidak selalu sama


dengan apa yang dibuat dalam RAB kontrak,
karena volume RAB adalah volume jadi,
sedangkan kebutuhan saat pelaksanaan (RAPL)
bisa saja ada volume proses dan volume waste.
 Hitungan volume RAPL berdasarkan apa yang
dibutuhkan saat pelaksanaan, misalnya kebutuhan
beton tidaklah sama dengan hitungan volume
jadi, harus diperhitungkan volume yang akan
terbuang/tidak terpakai saat pelaksanaan.
Perhitungan kebutuhan material

Menghitung ulang material dengan beberapa


cara;
1. Menggunakan analisa materialnya (misalnya
pekerjaan dinding bata)
2. Membedah gambar dan menghitungnya
secara detail (misalnya besi beton)
3. Mengestimasi pemakaian (misalnya beton)
Schedule RAB/Progress dan Schedule RAP
No ITEM RAB Jadwal proyek dan laporan jadwal proyek menjadi RAPL
. progress
1 Uraian Uraian pekerjaan di Uraian pekerjaan diberi nama WBS dan ditambahkan dengan
pekerjaan breakdown sesuai dengan kedatangan material
tahapan pekerjaan
2 Volume RAB Volume sesuai BoQ atau Volume bisa lebih besar, karena sesuai dengan apa yang akan
gambar jadi digunakan dilapangan dan dirinci sesuai dengan komponen
material, misalnya besi sesuai dengan diameter kebutuhan,
pasangan bat dirinci menjadi semen, pasir dan bata, dan
pekerjaan lainnya dirinci sesuai dengan kebutuhan materialnya.
3 Biaya upah, Dimasukkan sesuai dengan Uraian pekerjaan sama dengan jadwal yang dibuat hanya dibuat
subkon jumlah volume RAB dengan harga yang berbeda yaitu harga RAPL
4 Prodecessors Dibuat sesuai dengan logika Sama dengan jadwal proyek
pelaksanaan dan metode
pelaksanaan
5 Cashflow Sesuai dengan anggaran BoQ Sesuai dengan pengeluaran untuk pelaksanaan
6 pelaporan Sesuai dengan format Pelaporan mulai material (kedatangan, penggunaan dan estimasi
pelaporan proyek penggunaan) dan pengeluaran upah, biaya umum, sesuai dgn WBS

Anda mungkin juga menyukai