Masalah-masalah Ekonomi
Makro
Pengangguran
Pertumbuhan
Inflasi
Kemiskinan
Mikro
• Barang dan jasa apa yang harus diproduksi dan
berapa banyaknya?
• Dengan metode apa barang dan jasa dihasilkan
• Bagaimana cara pembagian barang yang
dihasilkan di antara anggota masyarakat
• Apakah sumberdaya dimanfaatkan sepenuhnya
atau apakah sebagian menganggur
• Apakah daya beli uang dan tabungan konstan
atau berkurang karena inflasi
• Apakah kemampuan perekonomian untuk
menghasilkan barang bertambah atau tetap
Pengangguran dan Inflasi
Pemerintah telah membuat banyak kebijakan
yang ditujukan untuk mencapai pertumbuhan
ekonomi, kesempatan kerja dan kestabilan
harga.
Pada kenyataannya, jarang pada saat yang sama
terjadi kesempatan kerja penuh dan harga yang
stabil.
Bagaimana timbulnya pengangguran dan inflasi yang
terlalu tinggi dan bagaimana cara mengatasinya?
Apakah tingkat pengangguran dan inflasi seharusnya
nol persen?
Berapakah tingkat inflasi yang dapat diterima?
Dapatkah suatu negara mengendalikan inflasi?
125
100
75
50
25
0 Butir Durian
0 1 2 3 4 5
Dari gambar di atas juga dapat ditelaah lebih
lanjut lagi.
Apabila titik-titik yang menggambarkan kepuasan
orang tersebut dihubungkan, terlihat sebuah
kurve dari kiri atas ke kanan bawah.
Kurve ini diartikan: kalau harga durian Rp.12.500
maka orang tsb hanya bersedia membeli 1
buah.
Kalau harganya Rp.10.000, dia hanya membeli 2
buah, dan seterusnya. Kurve semacam ini
disebut Kurva Permintaan.
Kurve Permintaan adalah berbagai jumlah
barang yang akan dibeli seseorang pada
berbagai kemungkinan tingkat harga dalam
jangka waktu tertentu.
Permintaan
Dalam kehidupan sehari-hari seseorang akan membeli
barang dengan jumlah yang lebih sedikit kalau harga
barang itu naik. Demikian pula kalau harga barang
turun, orang akan membeli dengan jumlah yang lebih
banyak.
Bentuk umum kurve permintaan adalah dari kiri atas ke
kanan bawah, seringkali tidak lurus melainkan
lengkung.
Asumsinya adalah bahwa yang berubah-ubah itu
hanyalah harga barang yang bersangkutan, sedang
yang lain-lain: pendapatan, selera, harga barang lain
tidak berubah.
Keadaan lain-lain tidak berubah ini dalam
ekonomika disebut “Ceteris paribus”.
V 40 90
W 60 77,5
X 80 67,5
Y 100 62,5
Cara kedua untuk memperlihatkan hubungan
antara jumlah yang diminta dan harga adalah
dengan membuat sebuah grafik. Harga pada
sumbu vertical, dan jumlah permintaan pada
sumbu datar.
P
Q
Pergeseran Kurva Permintaan
Skedul permintaan dan kurva permintaan dibuat
berdasarkan asumsi ceteris paribus.
Bagaimana jika faktor yang lain berubah?
Misal jika pendapatan bertambah, mereka akan membeli
jumlah tambahan dari komoditi tersebut walaupun
harganya tidak berubah.
Atau walaupun harga komoditi naik, jumlah yang diminta
tetap.
Jika lebih banyak yang dibeli pada setiap harga, kurva
permintaan bergeser ke kanan.
Jika lebih sedikit yang dibeli pada setiap harga, kurva
permintaan bergeser ke kiri
D
P D
D
D
D
D
Q
Penawaran
Penawaran barang dipengaruhi oleh:
* Harga barang yang bersangkutan
* Harga barang lain
* Biaya faktor produksi
* Sasaran perusahaan
* Tingkat teknologi.
Skedul Penawaran;
Kurva Penawaran, merupakan penyajian skedul
penawaran secara grafis. Setiap titik pada
kurva penawaran merupakan suatu kombinasi
harga dan jumlah tertentu.
U 20 5
V 40 46,0
W 60 77,5
X 80 100,0
Y 100 115,0
Z 120 122,5
S
P
S
S
S
Q
O
Pergeseran Kurva Penawaran
D
S
Q
O
Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Q
Elastisitas harga
Pada gambar kasus 1, kurva permintaan lebih
datar dari pada kurva permintaan kasus 2.
Jadi untuk setiap perubahan harga, perubahan
jumlah yang diminta lebih besar pada kasus 1
dari pada kasus 2.
Pengurangan harga yang sama besar, akan
mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap
perubahan permintaan barang yang harganya
murah dan yang harganya mahal.
Elastisitas permintaan, ukuran kepekaan perubahan
jumlah yang diminta karena perubahan harga
didefinisikan sebagai berikut:
Angka elastisitas dapat bervariasi dari nol sampai tak
terhingga.
Apabila angka elastisitas sama dengan nol, berarti tak
ada perubahan jumlah yang diminta bila terjadi
perubahan harga.
Semakin besar elastisitas, semakin besar persentase
perubahan jumlah untuk suatu perubahan harga.
Bila persentase perubahan jumlah lebih besar dari
persentase perubahan harga, nilai E 1, permintaan
dikatakan elastis..
Bila persentase perubahan kuantitas lebih kecil dari
persentase perubahan harga, nilai E 1 permintaan
dikatakan inelastis.
Tiga Kurva Permintaan
D1 Elastisitas nol
D2 Elastisitas Tak Terhingga
D3 Elastisitas Satu
P D1
D2
D3
Q
O
Elastisitas silang (Cross elasticity)
% Q permintaan brg X
% harga barang Y
% Q penawaran brg X
% harga barang X
0 0 - 15
1 15 15,0 19
2 34 17 14
3 48 16 12
4 60 15 2
5 62 12,4
$3 10 $ 30 3 -
3 11 33 3 $3
3 12 36 3 3
3 13 39 3 3
Karena perusahaan dapat menjual setiap jumlah
dengan harga ini, garis horisontal yang sama
juga merupakan kurva permintaan perusahaan.
E
• P = MR = AR
Output
O q qE q1
Perusahaan memilih output dimana p = MC yang
lebih besar dari AVC.
Ketika p = MC seperti pada q, laba perusahaan
akan berkurang jika perusahaan meningkatkan
atau menurunkan outputnya. Pada setiap titik
sebelah kiri qE, misalnya q, harga lebih tinggi
dari biaya marjinal, dan adalah menguntungkan
kalau menaikkan output.
Pada setiap titik di sebelah kanan qE, harga lebih
rendah dari biaya marjinal dan adalah
menguntungkan mengurangi output.
Output equilibrium adalah qE.
Kurva Penawaran Jangka Pendek
Kurva penawaran menunjukkan kuantitas yang
akan ditawarkan oleh perusahaan pada setiap
harga.
Untuk harga yang lebih rendah dari AVC,
perusahaan akan menawarkan 0 unit.
Untuk harga di atas AVC, perusahaan akan
menyamakan harga dengan biaya marjinal.
Jadi, dalam persaingan sempurna, kurva
penawaran perusahaan mempunyai bentuk
yang sama dengan kurva biaya marjinal di atas
AVC
Dalam persaingan sempurna kurva penawaran
industri adalah pejumlahan dari berbagai kurva
biaya marjinal semua perusahaan dalam
indusri.
Pada harga pasar ekuilibrium setiap perusahaan
memproduksi dan menjual suatu kuantitas
dimana biaya marjinal sama dengan harga
pasar. Karena jumlah yang diminta sama
dengan jumlah yang ditawarkan, tidak ada
alasan bagi harga pasar untuk berubah dalam
jangka pendek.
Bagaimana perusahaan kompetitif memutuskan jumlah
yang akan ditawarkan?
Jumlah output yang akan ditawarkan tergantung pada
biaya produksi.
Bahwa output yang memaksimumkan laba dicapai
ketika biaya marjinal sama dengan harga.
Pada titik laba maksimum, unit terakhir yang diproduksi
memberikan pendapatan yang tepat sama dengan
biaya unit tersebut.
BERBAGAI KONSEP BIAYA
JUMLAH FC VC TC MC AC AFC AVC
Q (Rp) (Rp) (RP) (Rp) (RP) (RP) (RP)
FC+VC TC/Q FC/Q VC/Q
0 55 0 55 33 TAK TAK -
30 TENTU TENTU
1 55 30 85 27 85 55 30
25
2 55 55 110 22 55 27,5 27,5
20
3 55 75 130 21 43,5 18,33 25
30
4 55 105 160 40 40 13,75 26,25
50
5 55 155 210 60 42 11 -
-
6 55 225 280 80 46,6 9,17 37,66
90
7 55 - 370 100 52,8 7,84 45
110
8 55 - 480 120 60 6,88 53,13
130
Pada umumnya sebuah perusahaan akan menutup
usahanya dalam jangka pendek ketika ia tidak dapat
menutup biaya variabelnya lagi.
Ingat bahwa meskipun sebuah perusahaan tidak
berproduksi sama sekali, ia masih tetap harus
membayar biaya tetap seperti bunga obligasi, sewa,
dan gaji direktur.
Surplus ekonomi
Total surplus produsen dan konsumen disebut surplus
ekonomi, yang menunjukkan kepuasan total yang
dihasilkan oleh suatu perekonomian terhadap biaya
produksi.
Surplus ekonomi merupakan kelebihan kepuasan atas
biaya produksi.
Suatu perekonomian berjalan dengan baik bila
menghasilkan surplus ekonomi yang besar, bila
tingkat kepuasannya tinggi, dan biayanya
rendah.
Bekerjanya Penawaran dan Permintaan
Kaidah umum;
Kaidah I: peningkatan permintaan terhadap suatu
komoditi (kurva penawaran dianggap tetap) akan
meningkatkan harga komoditi.
• Kaidah ii: peningkatan penawaran suatu komoditi
(kurva permintaan dianggap tetap) akan menurunkan
harga dan meningkatkan jumlah yang dibeli dan dijual.
Kasus 1: Biaya yang Konstan; Untuk menghasilkan
produk yang berlipat, menggunakan tenaga kerja,
tanah, dan input lain dalam proporsi yang sama.
Dalam kasus ini, kurva penawaran jangka panjang SS
akan berbentuk garis horizontal, dengan tingkat biaya
per unit yang konstan.
Peningkatan permintaan DD akan menggeser titik
perpotongan ke kanan, meningkatkan Q tetapi dengan
P yang sama.
Kasus 2: Biaya yang meningkat (Increasing Cost)
dan Hasil Lebih yang Makin Berkurang
(Diminishing Return);
Kasus 3: Penawaran yang tidak Elastis Sempurna
atau Tetap dan Sewa Ekonomi;
Sumberdaya tanah jumlahnya tetap, meningkatnya
harga penawaran tanah tidak bisa menciptakan lebih
banyak/luas tanah
Dalam kasus ini, Kurva penawaran adalah
vertical. Harga yang tinggi tidak meningkatkan
output.
Harga faktor produksi saperti tanah disebut
“Sewa Ekonomi Murni” (Pure Economic Rent).
Peningkatan permintaan hanya akan
meningkatkan harga.
Peningkatan permintaan hanya akan
meningkatkan harga.
D D
MR MR
output
q q
output
SASARAN UTAMA KEBIJAKAN
EKONOMI
1. Tingkat pengerjaan yang tinggi (employment)
2. Stabilitas harga
3. Distribusi pendapatan yang adil (equitable)
4. Pertumbuhan (growth)
5. Mencapai keseimbangan neraca pembayaran
internasional.
Pengangguran (Unemployment);
Pengangguran mengakibatkan hilangnya
kesempatan warga negara untuk berpartisipasi
dalam pembangunan, dan menurunkan derajat
dan nilai kehidupan manusia.
Stabilitas harga;
Konsumen tidak menghendaki terjadinya
kenaikan harga barang dan jasa yang tinggi.
Pada sisi lain, produsen tidak suka apabila terjadi
penurunan harga.
Kenaikan harga yang tidak terlalu tinggi
diperlukan untuk merangsang investasi.
Inflasi akan sangat merugikan bagi masyarakat
yang berpendapatan tetap, atau yang
kenaikannya lebih lambat dari pada kenaikan
tingkat harga
Arus Barang
Arus Uang
Arus Uang
Arus Barang
Rumah
Luar
Tangga Perusahaan Pemerintah
Negeri
Arus
Faktor Produksi
Arus Uang
Sektor Rumah tangga (household sector);
Konsumen; menghabiskan/mengkonsumsi hasil
produksi yang diproduksi oleh sektor
perusahaan.
Sektor Rumah tangga mempunyai faktor
produksi, dan faktor produksi ini disumbangkan
ke perusahaan untuk dimanfaatkan dan diolah.
Faktor produksi ini juga mengalir ke sektor
Pemerintah dan sektor Luar negeri.
Sektor ini menerima sewa atas faktor produksi
tanah, upah atas faktor produksi tenaga kerja,
bunga atas faktor produksi modal, dan laba
atas faktor produksi kewiraswastaan.
Konsumsi dan Investasi
Konsumsi adalah pengeluaran untuk barang dan jasa.
Konsumsi merupakan komponen terbesar GNP.
Yd = Y - Tx
C= a+bY
BEP
0
Y
• Setiap titik pada fungsi konsumsi merupakan
jumlah konsumsi yang diinginkan atau yang
direncanakan pada tingkat pendapatyan
disposable tertentu.
FUNGSI TABUNGAN.
Menghubungkan jumlah tabungan dengan jumlah
pendapatan.
Kecenderungan mengkonsumsi marginal (MPC)
MPC : tambahan jumlah pengeluaran konsumsi bila
diperoleh tambahan pendapatan.
S=- a+(1-b)Y
0 BEP Y
Setiap titik pada fungsi tabungan
menunjukkan jumlah tabungan yang
diinginkan atau direncanakan pada tingkat
pendapatan tersebut.
Y=C S=0
aspek konsumsi berkaitan dengan output agregat
dan kesempatan kerja.
Untuk itu kita perlu memahami berapa tambahan
untuk konsumsi (mpc) dan berapa tambahan untuk
tabungan (mps) sebagai akibat dari tambahan
pendapatan.
Contoh:
Bila diketahui sebuah fungsi konsumsi
masyarakat
C = 100 + 0,75 Y, maka kita akan dapat
menghitung besarnya tingkat konsumsi dan
pendapatan nasional keseimbangan sebagai
berikut:
Y = 400.
Dalam keadaan ekuilibrium, perusahaan tidak
akan memiliki persediaan yang menumpuk di
gudang jadi jumlah produksi, tingkat
penggunaan tenaga kerja, pendapatan, dan
pengeluaran akan bertahan pada tingkat yang
sama.
Y1 = 440.
Dalam kasus ini, dengan adanya Investasi
sebesar 10 satuan, pendapatan nasional
meningkat dari 400 satuan menjadi 440
satuan.
Dengan adanya tambahan permintaan agregat
(aggregate demand = AD) sebesar d I = 10
satuan, menyebabkan adanya tambahan
pendapatan (d Y) sebesar 40 satuan.
d Y / d I = 40/10 = 4;
angka ini disebut
“angka pengganda” (multiplier).
Dengan adanya investasi atau pertambahan
konsumsi, ternyata pendapatan nasional
meningkat lebih besar dari pada peningkatan
permintaan agregat, yaitu sebesar perubahan
permintaan dikalikan dengan angka
pengganda.
Bekerjanya angka pengganda adalah sbb:
Jumlah = 80 satuan.
Mekanisme Penyesuaian