Anda di halaman 1dari 39

PENGENALAN PESAWAT

DAN PROCESSING FILM


KELOMPOK 1

1. Nur Rizki Citra P 1910505001 9. Cindy Fatika Ummylha 1910505010.


2. Nur Amalia 1910505003 10. Siti Dwi Mulyani 1910505011
3. Mega Utami 1910505004 11. Zyaqi Beston A 1910505012
4. Elvira Damayanti 1910505005 12. Riskiyadi Khairul A 1910505013
5. Ali Purnomo Aji 1910505006 13. Nafa Nurmaliana 1910505014
6. Balqis Arsy H 1910505007 14. Nabila Narsinta D 1910505015
7. Arliyanti Arifin 1910505008 15. Klariza Budi A 1910505016
8. Al Fajar Dimas RS 1910505009

2
DIGITAL RADIOGRAFI

Digital Radiografi merupakan sebuah bentuk
pencitraan sinar-X, dimana sensor-sensor sinar-X
digital digunakan untuk menggunakan fulm fotografi
konvensional. Dan processing kimiawi digantikan
dengan sistem komputer yang terhubung dengan
monitor atau laser printer.
4
Prinsip Kerja Digital Radiography (DR) pada intinya
menangkap sinar-X tanpa menggunakan film. Sebagai ganti
film sinar-X digunakan sebuah penangkap gambar digital
untuk merekam gambar sinar-X dan mengubahnya menjadi
file digital yang dapat dicetak untk dibaca dan disimpan
sebagai bagian rekam medis pasien.

5
Komponen Sebuah sistem DR terdiri dari 4 komponen utama,
yaitu:
DR 1. X-ray Source
Sumber yang digunakan untuk menghasilkan X-ray
pada DR sama dengan sumber X-ray pada
Convebtional Radiography. Oleh karena itu, uuntuk
mengubah radiografi konvensional menjadi DR tidak
perlu mengganti pesawat X-ray.

6
Komponen
DR
2. Image Receptor
Detektor yang berfungsi sebagai Image Receptor
yang menggantikan kaset dan film. Ada dua
tipe alat penangkap gambar digital, yaitu Flat
Panel Detectors (FPDs) dan High Density
Line Scan Solid State Detectors.

7
Komponen
DR
3. Analog to Digital Converter
Komponen ini berfungsi untuk merubah data
analog yang dikeluarkan detektor menjadi data
digital yang dapat diinterprestasikan oleh
komputer.

8
Komponen
DR
4. Komputer
Komponen ini berfungsi untuk mengolah data,
manipulasi image, menyimpan data-data (image),
dan menghubungkannya dengan ouput device atau
work station.

9
COMPUTED RADIOGRAPHY
Computed Radiography merupakan
proses merubah system analog pada
konvensional radiografi menjadi digital
radiografi (Bambang Supriyono 2003:
1).

11
PRINSIP KERJA COMPUTED RADIOGRAPHY

Pada sistem CR data analog dikonversi ke dlam


data digital pada saat tahap pembangkitan energi
yang terperangkap di dalam Imaging Plate dengan
menggunakan laser, selanjutnya data digital berupa
sinyal-sinyal ditangkap oleh Photo Mulplier Tube
(PMT) kemudian cahaya tersebut digandakan dan
diperkuat intensitasnya setelah itu diubah menjadi
sinyal elektrik yang akan dikonversi kedalam data
digital oleh Analog Digital Converter (ADC).
12
KOMPONEN COMPUTED RADIOGRAPHY

CR mempunyai komponen yang terdiri dari :


1. Imaging Plate (IP)
Yang merupakan plat film yang mempunyai kemampuan
menyimpan energi sinar-X, dan energi tersebut dapat
dibebaskan atau dikeluarkan melalui proses scanning
dengan menggunakan laser. Imaging Plate biasa
ditempatkan dalam Cassette Imaging Plate. Ukuran IP yang
paling banyak digunakan adalah 18x24, 24x30, 35x35, dan
35x43.

13
KOMPONEN COMPUTED RADIOGRAPHY

2. Cassette
Pada CR bagian depan (front side) terbuat dari
carbon fiber dan bagian belakan terbuat dari
aluminium.

14
KOMPONEN COMPUTED RADIOGRAPHY

3. Image Reader
Berfungsi sebagai pembaca, pengolah gambar
yang diperoleh dari Imaging Plate yang
dijalankan dengan menggunakan laser scanner.
Dilengkapi dengan preview monitor untuk
melihat apakah pemotretan yang dilakukan
tidak terpotong atau objeknya bergerak.

15
KOMPONEN COMPUTED RADIOGRAPHY

4. Image Console
Berfungsi untuk mengolah gambar, berupa
komputer dengan software khusus untuk medical
imaging. Gambar dapat diolah tampilannya
sehingga memudahkan memperoleh gambar
yanglebih baik. Image console juga dilengkapi
dengan menu yang lebih dari 200 macam pilihan
gambar yang sesuai dengan bagian anatomi yang
akan difoto pada anatomi tertentu.
16
KOMPONEN COMPUTED RADIOGRAPHY

5. Imager (Printer)
Apabila foto dikehendaki untuk dicetak maka
gambar dapat dikirim kebagian imager untuk
dicetak sesuai yang diinginkan karen imager itu
sendiri mempunyai fungsi sebagi pencetak
gambaran.

17
PRINSIP PEMBENTUKAN GAMBARAN RADIOGRAFI

1. Computed Radiography
Menggunakan Imaging Plate (IP)
terbuat dari phosphor sebagai
media pengumpul gambar
pengganti X-ray film, diletakkan
dalam Imaging Plate Cassette (IP
cassette).

18
PRINSIP PEMBENTUKAN GAMBARAN RADIOGRAFI

... Dengan laser scananner


hasil eksposi pada image
2. Imaging Plate yang plate dibaca dan diubah
telah dieksposi menjadi signal digital
selanjutnya dimasukkan yang selanjutnya
kedalam reader unit,... ditampilakn pada monitor
komputer.
(Gbr. Reader Unit).

19
PRINSIP PEMBENTUKAN GAMBARAN RADIOGRAFI

... Sehingga gambar bisa


3. Gambar ditampilkan diperbaiki pada
dengan monitor komputer tampilannya
yang didukung oleh yangbertujuan untuk
Software khusus untuk memudahkan
medical imaging,... menegakkan diagnosa
suatu penyakit.

20
PRINSIP PEMBENTUKAN GAMBARAN RADIOGRAFI

4. Gambar dapat ... Juga memungkinkan


disimpan dalam bentuk untuk disimpan dalam
hasil cetak seperti halnya hard disk, compact disk,
X-ray film. floppy disk atau media
penyimpanan digital
lainnya.

21
FAKTOR- FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KUALITAS
GAMBAR
1. Imaging Plate Artefak Gambar disamping dari metacarpal
menunjukan retakan yang ditunjuk oleh
a. Merupakan artefak yang
anak panah warna putih yang tampak di
disebabkan oleh retakan atau
tepi IP, tidak menggangu klinis dari
goresan pada imaging plate. radiograf karena berada diluar daerah
Ketika imaging plate anatomis dan semakin lama retak pada
melewati plate reader, IP tepi akan menuju daerah pusat IP yang
menekuk sehingga hal ini ditunjukan oleh panah hitam hal ini
dapat menyebabkan akan menggangu klinis gambar karena
rentannya IP terhadap menutupi gambaran anatomis yang
sebanarnya dari radiograf. Sehingga
retakan.
dapat mengganggu hasil diagnosa.
.. 23
b. Artefak Kerana Benda
Asing Atau Kotoran.
Pada radiograf diamping terdapat
Apabila benda asing di- artefak berupa rambut yang
ekspose pada IP maka dapat menempel pada IP, hal yang sama
memblokir emisi cahaya juga sering terjadi karena serpihan
ketika di scan oleh laser dari imaging plate yang retak dan
plate reader akan dapat menimbulkan artefak berupa
menyebabkan artefak putih titik titik putih pada hasil radiograf
atau bila dilihat dan terjadi di dalam kaset atau
menggunakan warna abu- menempel pada IP.
abu skala normal presentasi.

24
c. Artefak Karena
Backscatter.
Yang dapat menyebabkan Garis hitam pada radiogaf upper-
artefak karena sensitivitas abdomen disebabkan oleh pancaran
tinggi dari penyimpanan backscatter yang melewati
fosfor. Hamburan dari objek belakang kaset, karena adanya
yang berada di belakang retakan pada timbal yang berada di
kaset saat mengekspos IP bawah kaset sehingga yang tidak
dapat menciptakan gambar mampu menyerap radiasi dan
dari obyek yang berada di dibalikkan ke atas imaging plate.
belakang kaset sehinga
menghasilkan artefak

25
2. Plate Reader Artefak
a. Artefak Karena
Pengaturan Penghapusan.
Radiograf bilateral knee di atas terjadi
Imaging plate akan secara overlaping diakibatkan keasalah pada
otomatis terhapus setelah pengaturan penghapusan sebelumnya
dibaca oleh laser pada plate pada femur keterangan dari sisa
reader, jika IP tidak digunakan gambaran yang sebelumnya yaitu
terlihat gambaran marker pada pojok
untuk jangka waktu tertentu
kanan atas dari radiograf, tampak
maka harus secara manual
gambaran soft tissue berupa garis yang
dihapus, atau menghapus ditunjukan oleh anak panah hitam, dan
eksposur yang salah. tampak garis batas kolimasi sepanjang
batas bawah dari radiograf yang
ditunjukan oleh panah putih.
26
b. Artefak Karena
Kotoran
Pada radiograf thorax di ,, light guide mengumpulkan emisi
samping terdapat artefak cahaya dari IP ketika di scaning
berupa garis melintang oleh laser helium neon. Kotoran
yang berwarna putih yang menempel pada light guide
disebabkan oleh kotoran dapat menutupi penyerapan emisi
cahaya dari IP sehingga
yang menempel pada light
menimbulkan artefak.
guide di imaging plate
reader,

27
3. Imaging Processing
Artefak Imaging processing artefak (kiri)
a. Pemilihan Kernel Size terjadi ketika penggunaan kernel
Kernel size adalah ukuran inti size yang terlalu tinggi, di
atau sebagai ukuran standar gunakan untuk peningkatan
dari pengolahan suatu gambar. Beberapa artefak seperti
radiograf. Beberapa artefak black halo tampak disekitar
ditemukan pada pengolahan prosthesis, dan memberi kesan
gambar yang dihapuskan dan bahwa prosthesis itu terlihat
dikontrol dengan standar
longgar (kanan) gambar yang
pemprosesan parameter dan
sama dengan (kiri) di proses
tergantung kepada tingkat
frekuensi spesial pengolahan dengan kernel size yang lebih
diterapkan pada daerah rendah.
anatomis tertentu
28
b. Kesalahan Penggunaan Edge Imaging processing artefak ,
Enhancement. (kiri) edge enhancement
ditingkatkan dari level standar
Penggunaan Edge enhancement pada radiogaf thorax pediatric di
yaitu penguatan pada tepi dimana samping. Hal ini ditandai oleh
dua struktur yang sangat berbeda peningkatan tanda pada paru –
bertemu. paru yang ditunjukkan dengan
infiltrat interstisial. (kanan)
Gambar yang sama diproses
dengan normal edge
enhancement.

29
b. Kesalahan Pemilihan
Histogramic ,,dimana perbedaan antara
Pada prosthesis genu ini terjadi prostesis dan tulang tidak
penambahan terlalu banyak baik ditunjukkan dengan
ekstrem piksel value pada kata lain ketajaman pada
histogram gambar. Hal ini
radiograf ini kurang,
menghasilkan gambar,
sehingga dapat menggangu
diagnosa.

30
Dalam radiograf genu disamping
4. Artefak Karena
disebabkan oleh penggunaan grid
Kesalahan Penggunaan Grid
dengan tingkat garis grid kurang
Karena IP peka terhadap
dari 33 lines/cm. Untuk
hamburan radiasi, sebuah grid
menghindari terjadinya artefak
harus digunakan dalam
pencitraan CR dengan tindakan ini harus menggunakan grid
pemeriksaan pada obyek yang dengan tingkat garis grid tidak
tebal. kurang dari 60 lines/cm yang
Pemilihan frekuensi grid adalah dalam orientasinya garis grid
pertimbangan penting. akan di-scan sejajar oleh plate
reader scan lines.
31
PRODUKSI SINAR-X
TABUNG SINAR-X

Produksi sinar-x dilakukan pada tabung sinar-x

33
LANGKAH PRODUKSI SINAR-
X
1. Akibat adanya beda tegangan yang tinggi antara kutub positif (anoda) dan
kutub negative (katoda) maka akan timbul awan elektron pada katoda
2. Ketika arus listrik filamen pada katoda maka terbangkitkanlah elektron
katoda yang akan menuju pada anoda (target)
3. Akibatnya terjadinya perpindahan elektron dari katoda ke anoda maka akan
terjadi tumbukan elektron katoda ke anoda disertai pancaran energi berupa
sinar-X

34
PROSES PEMBENTUKAN SINAR-
X
1. SINAR-X KARAKTERISTIK

Ketika elektron katoda menumbuk elektron anoda, akan


menyebabkan elektron anoda terlepas dari kulit atom sehingga
terdapat kekosongan elektron pada level energi tersebut.

35
LANJUTAN..
Langkah-langkah :
1. Elektron datang berinteraksi dengan elektron di kulit
K dan terjadi gaya tolak-menolak.
2. Elektron pada kulit meninggalkan kulit K (jika energi
elektron datang lebih besar dari energi ikat kulit K)
. 3. Elektron dari kulit L (atau kulit lain) menempati
kekosongan pada kulit K.
4. Sinar-x karakteristik dipancarkan dengan besar energi
sama dengan beda energi antara dua kulit.

.
36
PROSES PEMBENTUKAN SINAR-
X
2. BREMSSTRAHLUNG

Bremsstrahlung adalah kata Jerman untuk pengereman


atau radiasi perlambatan (Fosbinder dan Orth, 2012)

37
LANJUTAN..
Langkah-langkah :
1. Ketika elektron datang mendekati nukleus, terdapat
medan gaya elektromagnetik nuklir yang kuat sehingga
tidak bisa ditembus elektron.
2. Medan gaya tersebut mengakibatkan elektron
melambat atau mengerem dan kemudian mengubah
arah.
3. Saat elektron melambat, ia akan kehilangan energi
yang dipancarkan sebagai foton sinar-x.

38
SELESAI
…..

39

Anda mungkin juga menyukai