TEKNIK RADIOGRAFI
THORAX
ANGGOTA KELOMPOK :
1. Nur Rizki Citra P 1910505001
2. Nur Amalia 1910505003
3. Mega Utami 1910505004
4. Elvira Damayanti 1910505005
5. Ali Purnomo Aji 1910505006
6. Balqis Arsy Hafsari 1910505007
7. Arliyanti Arifin 1910505008
8. Al Fajar Dimas Riky S 1910505009
9. Cindy Fatika Ummylha 1910505010
10. Siti Dwi Mulyani 1910505011
11. Zyaqi Beston Abriasto 1910505012
12. Riskiyadi Khairul A 1910505013
13. Nafa Nurmaliana 1910505014
14. Nabila Narsinta D 1910505015
15. Klariza Budi A 1910505016
Teknik Radiografi Thorax
Thorax Normal
Tulang-tulang Thorax
Jaringan Lunak
Indikasi Pemeriksaan
Persiapan Pasien
Persiapan Alat
Foto thorax simetris, dapat dilihat dari garis median dan yang dipakai
sebagai parameter adalah ujung medial clavicula
Foto thorax ketajamannya cukup, yang dipakai sebagai parameter adalah
vertebrae thoracalis 4-5
Semua bagian thorax masuk dalam film dan ukuran film harus sesuai
dengan besarnya thorax
SYARAT FOTO THORAX YANG BAIK
1. Biasanya tidak dapat dilihat jelas pada foto PA, karena adanya superposisi
dengan vertebrae thorakalis, tetapi pinggir manubrium sternum dapat
terlihat dengan baik.
2. Untuk menyelidiki sternum, lebih baik dibuat foto lateral atau oblik
TULANG-TULANG THORAX
Costae/ Tulang Rusuk :
1. Iga-iga yang terletak di anterior adalah lebih tinggi disebelah lateral daripada
disebelah medial, sehingga iga-iga kiri & kanan yang nomernya sama membentuk
“V shape “.
2. Iga-iga yang terletak di posterior adalah lebih tinggi disebelah medial daripada
disebelah lateral, sehingga iga-iga kiri & kanan yang nomernya sama membentuk
“A shape “.
3. Bagian –bagian iga yang terletak anterior dan berhubungan dengan sternum pada
orang muda masih merupakan kartilago, sehingga tidak terlihat pada foto
Roentgen.
4. Sela-sela interkostal
TULANG-TULANG THORAX
OS Scapula :
1. Pada foto yang dibuat untuk menyelidiki paru, sebagian besar vertebrae
thorakalis tidak dapat dilihat, dikarenakan tertutup bayangan
mediastinum yang sangat dens.
2. Pada skoliosis , vertebrae keluar dari bayangan mediastinum.
JARINGAN-JARINGAN LUNAK
Payudara dan M.Pectoralis :
1. Keduanya menyebabkan bayangan suram, yang luas & letaknya
bergantung pada besarnya
2. Pada usia lanjut, payudara terletak rendah s/d dibawah diafragma,
sedangkan pada anak gadis letaknya lebih tinggi
3. Papilla mammae mengakibatkan bayangan yang lebih tinggi lagi
densitasnya
4. Pada laki-laki berbadan tegap, M.Pektoralis mayor mengakibatkan
bayangan suram dibagian tengah
INDIKASI PEMERIKSAAN
Trauma, fraktur
Penyakit paru
Patologi mediastinum
. Tumor
Infeksi traktus respiratorius, seperti : TBC Paru, bronkitis, pneumonia,
dan lain sebagainya
Metastase neoplasma
PERSIAPAN PASIEN
1. Anamnesa: indikasi pemeriksaan, nama, tanggal lahir, dan
alamat
2. Pasien melepaskan seluruh benda yang sekiranya dapat
menganggu radiograf atau barang-barang yang terbuat dari
logam, seperi kalung dan lain sebagainya.
3. Pasien mengganti pakaian dengan baju pasien.
PERSIAPAN ALAT
1. Pesawat X-ray
2. Film dan kaset ukuran 35 x 43 cm atau 35 x 35 cm
3. Grid/bucky
4. Marker
5. Alat fiksasi
6. Apron
PROYEKSI PEMERIKSAAN
1. PA
2. AP
3. LATERAL
4. LLD
5. AP LORDOTIC
6. OBLIK (RAO/LAO, RPO/LPO)
PROYEKSI PA
• Untuk menunjukkan efusi pleura, pneumothorax, atelectasis dan tanda-tanda infeksi
• Ukuran kaset : 35 x 43 cm atau 35x35 cm membujur
Posisi pasien :
Erect, kedua tangan endorotasi max, siku didorong ke depan pastikan bahu pasien
ditekankan ke depan dengan benar, dada menempel kaset, dagu tengadah di angkat
setinggi IR
Tangan diposisikan di pinggul bawah
Posisi Objek
MSP berada di pertengahanLetakkan objek pada pertengahan kaset dan menempel
kaset
Pastikan tdk ada rotasi
Batas atas kaset 1,5 – 2 inchi (4 – 5 cm) di atas bahu / shoulder joint
PROYEKSI PA
CR : horizontal tegak lurus kaset
CP : pada MSP setinggi VT-7 (di antara kedua angulus scapula)
FFD : 150 - 180 cm
Kolimasi : penyinaran seluas lapangan paru, batas atas dan bawah tidak terpotong
Eksposi : inspirasi penuh tahan nafas
kV : 60 – 80
mAS : 12 – 16
KRITERIA RADIOGRAF
CP : pada VT-7
Kolimasi : penyinaran seluas lapangan paru, batas atas dan bawah tidak terpotong
kV : 60 – 80
mAS : 12 – 16
KRITERIA RADIOGRAF
Kriteria untuk radiograf dada yang diambil dari posisi supine atau
semierect harus sama untuk proyeksi PA yang digambarkan sebelumnya
dengan 3 pengecualian, yaitu :
Jantung akan terlihat lebih besar sebagai akibat dari magnifikasi yang
ditingkatkan dari SID yang lebih pendek dan memperbesar OID
jantung.
Memungkinkan efusi pleura pada tipe ini akan sering menutupi otot
paru-paru yang ditandai ketika dibandingkan dengan PA erect penuh.
Biasanya di sini tidak terjadi inspirasi penuh, dengan hanya delapan
atau Sembilan tulang rusuk posterior yang tergambar di atas diafragma.
Lalu paru-paru akan tampak lebih padat karena paru-paru tidak terisi
penuh udara.
RADIOGRAF
PROYEKSI LATERAL
• Untuk melihat kelainan pada paru-paru seperti efusi pleura, TB paru, melihat patologi pada
sternum
• Ukuran kaset : 35 x 43 cm atau 35 x 35 cm
Posisi Pasien : erect, dengan salah satu sisi tubuh menempel pada kaset atau posisi true lateral,
kedua tangan ditarik ke atas, usahakan tidak terjadi rotasi pada daerah thorax dan pelvis.
Posisi objek : MCP tegak lurus kaset dan menempel kaset (5 cm anterior mid axillary line berada
pada pertengahan kaset) dan batas atas kaset 4 – 5 cm di atas bahu
Catatan :
Pada proyeksi lateral, bagian kiri tubuh pasien menempel kaset, karena pada orang yang
normal, jantung yang cenderung ke sebelah kiri sehingga gambaran jantung yang dihasilkan
lebih jelas.
Kedua tangan dilipat di atas kepala.
PROYEKSI LATERAL
CR : horizontal tegak lurus kaset
CP : midthorax pada VT-7 (8 – 10 cm di bawah jugular notch)
FFD: 150- 180 cm
Kolimasi : penyinaran seluas lapangan paru, batas atas dan bawah tidak terpotong
Eksposi : inspirasi penuh tahan nafas
kV : 60 – 80
mAS : 12 – 16
KRITERIA RADIOGRAF
1. Bayangan trachea & cabang broncus utama yang tampak sebagai bayangan
radiolusen dengan batas tegas.
3. Paru kanan & kiri overlapping, corakan paru yang merupakan bayangan garis
keatas, bawah, depan & belakang.
• Pada proyeksi ini meliputi proyeksi RAO, LAO, RPO dan LPO.
Proyeksi ini digunakan untuk melihat area maksimum dr paru-paru RAO untuk
melihat bagian kanan dan LAO bagian kiri
Posisi Pasien
Pasien berdiri posisi PA atau tengkurap di atas meja pemeriksaan dan MSP tubuh sejajar
dengan garis tengah kaset.
Posisi Obyek
Rotasikan pasien membentuk sudut 45° atau 55° – 60° untuk melihat jantung. Batas atas
kaset 3 cm di atas shoulder joint
RAO/LAO (PA OBLIK)
• LAO
Merotasikan pasien ke kanan dengan cara tangan kiri lurus dan tangan kanan fleksi
diangkat diatas kepala dan menahan saat badan dirotasikan berikut dengan kaki kanan
fleksi untuk menahan bagian pelvis ketika rotasi agar obyek benar-benar true oblik.
• RAO
Merotasikan pasien ke kiri dengan cara tangan kanan lurus dan tangan kiri fleksi
diangkat diatas kepala dan menahan saat badan dirotasikan berikut dengan kaki kiri
fleksi untuk menahan bagian pelvis ketika rotasi agar obyek benar-benar true oblik.
Foto dibuat saat inspirasi penuh
RAO/LAO (PA OBLIK)
KRITERIA RADIOGRAF (LAO)