Anda di halaman 1dari 18

KOMPONEN IMAGE

RESEPTOR (KASET &


FILM) dan PROSES
PEMBENTUKAN CITRA
dengan PESAWAT SINAR – X
ANGGOTA KELOMPOK
◉ RINDI SAPUTRI 1910505017
◉ NESYA RIVANSYAH HILMI 1910505018
◉ RIZKY DWIANANDA 1910505019
◉ 0KKY ADHY PRATAMA 1910505020
◉ DWI PRATIWI SURATINOYO 1910505021
◉ FADHILA MAHARANI HANAFIE 1910505022
◉ NOVI SYARIFA 1910505023
◉ ANISA WAHYU LESTARI 1910505024
◉ YAYAN PUTRI 1910505025
◉ FENI PRAMESTI 1910505026
◉ RATIH MUTIA SARI 1910505027
◉ DJORDI RONAN MALOHO 1910505028
◉ MOH. BIMO ALFAREL AGUS 1910505029
◉ NURSAYIMI 1910505030
2
KOMPONEN IMAGE RESEPTOR
(Kaset dan film )

3
KASET
Untuk melindungi film x-ray yang telah maupun belum di ekspose
diperlukan suatu alat yang disebut kaset. Kaset, dalam panggunaannya
selalu bersama dengan intensyfing screen yang terletak di depan dan
dibelakang film. Kaset memiliki berbagai fungsi, diantaranya adalah:
melindungi intensyfing screen dari kerusakan akibat tekanan mekanik,
menjaga intensyfing screen dari kotoran dan debu. Selain itu kaset juga
berfungsi menjaga agar film dapat dengan rapat menempel pada kedua
intensyfing screen yang terletak di depan dan belakang kaset tersebut
secara sempurna serta membatasi radiasi hambur dari belakang kaset.

4
◉ Kaset memilki berbagai macam ukuran. Diantaranya adalah berukuran :
(18 X 24) cm, (24 X 30) cm, (30 X 40) cm, (35 X 35) cm dan (35 X 43)
cm. Penggunaan berbagai macam kaset ini ditentukan oleh objek yang
akan di periksa. Adapun ciri-ciri konstruksi kaset yang ideal menurut
standar yang telah ditentukan adalah sebagai berikut
a) Kuat dan tahan untuk pemakaian sehari-hari.
b) Ringan sehingga memudahkan penyimpanan dan pada kondisi penerangan
yang cukup, mudah di buka dan di tutup.
c) Memiliki tepi atau sudut yang tidak tajam sehingga tidak melukai pasien
maupun pekerja.
d) Bagian depan kaset tidak mempengaruhi kualitas radiograf yang dihasilkan.
Bagian belakang dilapisi oleh lapisan besi atau Pb. Sehingga dapat
mengurangi radiasi hambur balik yang berasal dari kaset bagian belakang.

5
◉ Keberadaan kaset dengan fungsi-fungsinya akan memberikan kontribusi
yang besar terhadap keberhasilan pemeriksaan radiodiagnostik. Oleh
sebab itu kaset harus dijaga sedemikian rupa dari kerusakan-kerusakan
yang mungkin terjadi. Kerusakan-kerusakan pada kaset ini sering terjadi
ketika penempatan kaset yang dalam penggunaannya sering berada
langsung di bawah pasien sehingga terjadi tekanan-tekanan mekanik.
Dan kaset yang secara tidak sengaja terjatuh serta benturan-benturan
yang terjadi padanya, juga merupakan penyebab kaset mengalami
disfungsi.

6
Komponen Kaset

Kaset terbagi 2 bagian yang dihubungkan oleh engsel :


a. Bagian Depan Kaset
• Bahan yang mudah ditembus oleh sinar-x.
• Aluminium, plastik dengan bingkai dari logam kuat.
• Tersedia ruang untuk screen/layar pendar.

7
b. Bagian Belakang Kaset

1 ) L e a d l i n i n g Te r b u a t d a r i l o g a m kuat, bagian dalam diberi cat timbal untuk


m e n c e g a h / m e n y e r a p b a c k s c a t t e r.

2 ) L e a d b a c k i n g L o g a m d e n g a n l e m p e n g t i m b a l y a n g b e r f u n g s i m e n y e r a p s i n a r p r i m e r.

3 ) N o n l e a d l i n i n g Te r b u a t d a r i b a h a n y a n g m u d a h d i t e m b u s s i n a r x y a n g d i g u n a k a n u n t u k
radio flouroskopi Ketiga jenis tersebut diberi bantalan yang letaknya menempel pada cat
timbal/langsung pada bagian belakang yang berguna untuk menekan screen berhimpit dengan
film. Semua jenis tersebut terbuat dari bahan “felt” & busa/karet.

8
FILM
Film Rontgen adalah film yang digunakan untuk pengambilan gambar bagian
dalam tubuh, yang biasanya dilakukan di Unit Radiologi. Kualitas radiograf
atau foto rontgen yang diperoleh sangat dipengaruhi oleh kondisi penyinaran
serta proses pengolahan film. Untuk menjaga kualitas film sebelum
digunakan maka perlu diperhatikan kondisi penyimpanan film. Syarat
penyimpanan film yang baik meliputi suhu kira-kira 13 °C, kelembaban
udara maksimum 50%, terlindung dari radiasi pengion (sinar-X) dan sinar
gamma, jauh dari bahan kimia seperti developer atau fixer, serta tidak terjadi
tekanan mekanik, baik diantara kotak-kotak film atau oleh benda-benda
lainnya (Curry,1990).

9
Dalam pembentukan gambar tergantung dengan seting parameter, juga
tergantung dari jenis film sebagai media penerima bayangan.
Jenis-jenis film untuk diagnostik anatara lain;
1. Double emulsi (emulsi ganda)
Yaitu film roentgen yang memiliki dua lapisan emulsi yang sama
tebalnya di kedua permukaan dasar film. Film ini dapat digunakan
secara bolak balik. Keuntungan :
• sensitifitas lebih tinggi shg nilai eksposi lebih rendah – shg dosis juga
dapat ditekan.
• waktu eksposi lebih singkat. Pergerakan pasien bisa diminimalisasi.
• Kontras radiograf semakin baik.

10
2. Single emulsion (emulsi tunggal)
Film yang mempunyai lapisan emulsi hanya pada satu permukaan. Perak
lebih sedikit karena hanya satu emulsi dan cairan pembangkit awet. Hanya
untuk pemotretan tertentu, tidak bisa digunakan bolak-balik.
3. Kecepatan Film
a. High Speed ( film dengan kecepatan tinggi) adalah jenis film yang
memiliki kristal perak halide yang relative kasar, sehingga film ini
menghasilkan kontras yg relative rendah / kurang baik, tetapi
memerlukan jumlah penyinaran yg relative kecil.
b. Medium Speed / Paar speed / jenis universal: Butiran sedang, ekpose
sedang, kontras sedang.
c. Low speed kristal perak halus / kecil, kontras tinggi, resolusi baik, dan
kecepatan rendah. Hubungan speed dan kontras berbanding terbalik.

11
PEMBENTUKAN CITRA
◉ Sinar – x yang berenergi tinggi yang mampu membentuk bayangan,
sedangkan yang energinya rendah akan diserap oleh bahan obyek. Besarnya
penyerapan oleh bahan tergantung dari; panjang gelombang sinar-x, Susunan
objek yang terdapat pada alur berkas sinar-x, dan ketebalan serta kerapatan
bahan. Pada saat bagian tubuh dilakukan pencitraan dengan sinar-x, maka
jaringan tubuh yang mudah ditembus Sinar-x (seperti otot, lemak, dan
jaringan lunak) akan meneruskan banyak Sinar-x sehingga film menjadi
hitam. Sedangkan bagian yang sulit ditembus Sinar-X (seperti tulang) dapat
menahan seluruh atau sebagian besar Sinar-X akibatnya tidak ada atau sedikit
Sinar-X yang keluar sehingga pada film berwarna putih. Bagian tubuh yang
mudah ditembus Sinar-X disebut Radio-lucen yang menyebabkan warna
hitam pada film. Sedangkan bagian yang sulit ditembus Sinar-X disebut
Radioopaque sehingga film berwarna putih (Arif Jauhari, 2008).

12
Proses pembentukan citra

Prinsip kerja terjadinya sinar-x dari tabung roentgen Urutan atau proses terjadinya sinar-x yaitu katoda
(filamen) dipanaskan sampai menyala dengan mengalirkan listrik yang berasal dari transformator, karena panas,
elektron-elektron dari katoda (filamen) terlepas. Sewaktu dihubungkan dengan transformator tegangangan
tinggi, elektron-elektron akan dipercepat gerakannya menuju anoda dan dipusatkan kealat pemusat (focusing
cup).
Filamen dibuat relatif negatif terhadap sasaran (target) dengan memilih potensial tinggi. Awan-awan
elektron mendadak dihentikan pada sasaran atau target sehingga terbentuk panas (>99% ) dan sinar-x (<1%).
Pelindung (perisai) timah akan mencegah keluarnya sinar-x dari tabung, sehingga sinar-x yang terbentuk hanya
dapat keluar melalui jendela. Panas yang tinggi pada sasaran (target) akibat benturan elektron ditiadakaan oleh
radiator pendingin

13
Pembentukan gambar pada pesawat sinar – x

◉ Untuk memperoleh gambar yang baik hasil dari penyinaran pesawat


sinar –X perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pengaturan parameter kV, mA dan waktu sesuai obyek yang akan disinari
2. Penempatan film dibelakang obyek
3. Penyinaran pada obyek
4. Pemrosesan film
5. Analisa hasil film

14
◉ Pada saat terjadi penyinaran, maka sinar-x yang menembus bahan, adalah
yang mampu membentuk gambar atau bayangan pada film. Bagian yang
mudah ditembusi Sinar-x (seperti otot, lemak, dan jaringan lunak)
meneruskan banyak Sinar-x sehingga film menjadi hitam. Sedangkan bagian
yang sulit ditembus Sinar-x (seperti tulang) dapat menahan seluruh atau
sebagian besar Sinar-x akibatnya tidak ada atau sedikit Sinar-x yang keluar
sehingga pada film berwarna putih. Telah diketahui bahwa panjang
gelombang yang besar yang dihasilkan oleh kV rendah akan mengakibatkan
sinar-x nya mudah diserap. Semakin pendek panjang gelombang sinar-x
(yang dihasilkan oleh kV yang lebih tinggi) akan membuat sinar-x mudah
untuk menembus bahan.

15
◉ Proses pembentukan gambar pada pemeriksaan kesehatan menggunakan
sinar-x, dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain bahwa tubuh manusia
mempunyai susunan yang kompleks yang tidak hanya mempunyai
perbedaan pada tingkat kepadatan saja tetapi juga mempunyai perbedaan
unsur pembentuk. Hal ini menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat
penyerapan sinar-x. Yaitu, tulang lebih banyak menyerap sinar-x
dibanding otot/daging; dan otot/daging lebih banyak menyerap
dibanding udara (paru-paru). Disamping itu struktur organ yang sakit
akan terjadi perbedaan penyerapan sinar-x dibanding dengan penyerapan
oleh daging dan tulang yang normal. Demikian juga dengan usia, tulang
orang usia lanjut lebih sedikit menyerap sinar-x dibanding yang masih
muda, karena tulangnya telah banyak mengandung kalsium (M.
Akhadi,2011).

16
◉ Pembentukan Gambar Radiografi Salah satu dari faktor penting sinar-x adalah bahwa sinar-x
dapat menembus bahan. Tetapi hanya yang benar-benar sinar-x saja yang mampu menembus
objek yang dikenainya dan sebagian yang lain akan diserap. Sinar-X yang menembus itulah
yang mampu membentuk gambaran atau bayangan.

◉ Setelah itu pengelolahan gambar menggunakan bahan kimiawi di kamar gelap mengunakan
cairan developer dan fixing entah itu mengunakan cara manual ( Developer - rinsing - fixing -
washing - drying) maupun otomatis dengan tujuan mengubah bayangan laten menjadi
bayangan tetap

17
THANKYOU

18

Anda mungkin juga menyukai