“PERKEMBANGAN

EKONOMI ISLAM
DI DUNIA”
PEREKONOMIAN ISLAM
INDONESIA
 KELOMPOK 3

NURANDITA RISKY
DWI CAHYONO
1931710178

NUR BAITI HARUN

1931710182 1931710168
 PEMBAHASAN

Globalisasi
Praktik Ekonomi
01 Perekonomian 02 Islam di Dunia
Islam di Dunia

Perkembangan
03 Ekonomi Islam di 04 Kesimpulan
Dunia
Globalisasi Ekonomi
01
Islam
Perekonomian Islam
Globalisasi Ekonomi Islam
Sistem ekonomi mengacu pada kesatuan mekanisme dan lembaga pengambilan
keputusan yang menerapkan keputusannya kepada produksi, konsumsi, dan distribusi
pendapatan, oleh karena itu suatu sistem ekonomi merupakan sesuatu yang penting bagi
perekonomian suatu negara. Adapun pengertian dari sistem ekonomi menurut Drs. Subandi
ialah keseluruhan lembaga-lembaga ekonomi yang digunakan oleh suatu bangsa atau Negara
dalam merealisasikan cita-cita yang telah ditetapkan. Terdapat tiga sistem ekonomi di dunia,
yakni sistem ekonomi kapitalisme, sosialisme, dan sistem ekonomi Islam.
Globalisasi Ekonomi Islam
1. Sistem Ekonomi Kapitalisme
Dalam sistem ekonomi kapitalisme, suatu negara tidak berhak ikut campur dan terlibat
langsung terhadap kebebasan tindakan ekonomi individu. Manusia bebas dalam berkreasi
secara optimal untuk melakukan produksi dan distribusi atau berusaha memperoleh
keuntungan sebesar-besarnya bagi diri sendiri.

2. Sistem Ekonomi Sosialisme

Adapun ciri-ciri dari sistem ekonomi sosialisme ialah semua alat dan sumber daya
dikuasai pemerintah, hak milik perorangan tidak diakui, tidak adanya individu atau kelompok
yang dapat berusaha dengan bebas, dan semua kebijakan diatur sepenuhnya oleh pemerintah.

3. Sistem Ekonomi Islam

Sistem ini ialah sistem ekonomi atau kegiatan perekonomian yang didasarkan pada
prinsip-prinsip hukum Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Hadits. Dalam Islam, tidak
terdapat individu-individu yang menjadi pengelola sumber kekayaan secara bebas dan
mengambil semua keuntungan, semuanya dibatasi oleh negara secara ketat dan ekstrim.
Praktik Ekonomi
02
Islam di Dunia
Perekonomian Islam
Praktik Ekonomi Islam di Dunia
Sistem ekonomi dalam membangun perekonomian suatu negara didasarkan atas sektor
riil dan sektor keuangan.
Sektor riil adalah sektor yang bersentuhan langsung dengan kegiatan ekonomi di
masyarakat yang mempengaruhi atau keberadaannya dapat dijadikan tolak ukur dalam
pertumbuhan ekonomi, sektor riil meliputi kegiatan produksi perusahaan, rumah tangga dan
lembaga yang menghasilkan barang. Kelompok sektor riil ialah sektor pertanian, pertambangan
dan penggalian, pengolahan, listrik, gas dan air bersih, serta sektor bangunan.
Sedangkan sektor keuangan merupakan pusat tempat arus uang berputar yang jika
ekonomi bertumbuh maka sektor keuangan akan mendapat keuntungan yang baik, dalam
sektor ini terdapat institusi keuangan bank dan non bank dalam perekonomian yang
menawarkan jasa keuangan. Sektor keuangan juga berperan sebagai intermediasi bagi sektor
riil dan memiliki tugas untuk memfasilitasi sektor riil dalam mendapatkan dana dengan cara
menyediakan beberapa produk keuangan seperti pembiayaan atau kredit.
Perkembangan 03
Ekonomi Islam di
Dunia
Perekonomian Islam
A. PERKEMBANGAN DI DUNIA

1. SINGAPURA
Terkenal sebagai negara yang berkiblat kepada barat juga telah berhasil menerapkan sistem
ekonomi Islam dengan didirikannya Islamic Bank of Asia pada tahun 2007 yang memudahkan
proses regulasi. Sistem ekonomi Islam dalam perbankan syariah semakin berkembang pesat di
Singapura dengan kemunculan berbagai cabang bank syariah internasional dan konvensional
yang berbasis syariah dan menyediakan layanan perbankan syariah, seperti bank DBS,
Maybank, HSBC Amanah, OCBC Bank, dan Noor Islamic Bank yang keberadaannya membuat
ketertarikan investor pada pasar keuangan dan jasa perbankan syariah di Singapura.

2. MALAYSIA
Awal dikenalnya sistem keuangan Islam di negara ini ialah dengan terbentuknya lembaga
tabungan haji pada tahun 1963 dan bank Islam pertama di Malaysia ada Bank Islam Malaysia
Berhad (BIMB) pada tahun 1983 yang memiliki banyak cabang. Pada tahun 1999, Malaysia
menyetujui pendirian bank Islam kedua yang bernama Bank Muamalat Malaysia Berhad.
Adapun beberapa usaha pemerintahan Malaysia untuk memajukan dan menjadikan perbankan
Islam sejajar dengan bank konvensional ialah dengan mengeluarkan 21 produk perbankan Islam
di tahun 1994 dan skim (interest-free banking scheme) yang memperbolehkan perbankan
nonsyariah untuk menawarkan jasa dan produk perbankan Islam.
 3. THAILAND
Kesadaran umat Islam di selatan Thailand yang semakin meningkat menyebabkan timbulnya
kemauan untuk melakukan kegiatan ekonomi sesuai dengan syariat Islam. Tetapi hal tersebut
mengalami banyak masalah karena kurangnya dukungan dari pihak kerajaan dan tidak adanya
peraturan pemerintah yang mengatur perbankan syariah. Jadi umat Islam di Thailand yang
membutuhkan produk-produk perbankan yang tidak bertentangan dengan prinsip Islam mulai
berusaha mendirikan perbankan yang bebas dari bunga. Awal penerapan perbankan Islam di
Thailand ini di mulai dari tahun 1966 pada bank Krung Thai yang berhasil menerapkan satu
system perbankan Islam yang dinamakan syariah banking service, dimana akad yang ditawarkan
di dalamnya ialah akad simpan pinjam atau tabungan yang berbentuk murabahah dan
mudhorobah serta pembiayaan tabungan haji. Setelah berhasilnya sistem perbankan Islam di
bank Krung Thai, penerapan perbankan berbasis syariah ini berpindah ke Bank Islam Thailand
yang telah berdiri dari tahun 1994 bernama Islamic Bank of Thailand (IBANK), bank ini
merupakan salah satu bank yang menerapkan prinsip syariah pada produk-produk yang
ditawarkannya.
B. PERKEMBANGAN DI INDONESIA

Arah pengembangan perbankan syariah di Indonesia diarahkan kepada mobilisasi dana

masyarakat untuk meningkatkan kemampuan pembiayaan di sektor-sektor perekonomian
nasional. Pengembangan perbankan syariah diarahkan untuk memberikan kemaslahatan
terbesar bagi masyarakat dan berkontribusi secara optimal bagi perekonomian nasional. Hingga
saat ini, perkembangan perbankan Syariah di Indonesia menunjukkan perubahan yang
signifikan. Hal ini ditandai dengan berdirinya Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah
(UUS), dan Bank Perkreditan Syariah (BPRS) di seluruh Indonesia. Berdasarkan data Statistik
Perbankan Syariah 2018, persebaran jumlah BUS sebanyak 478 Kantor Pusat Operasional
(KPO), 1199 Kantor Cabang (KC), dan 198 Kantor Kas (KK). Sementara itu, persebaran jumlah
UUS sebanyak 153 Kantor Pusat Operasional (KPO), 146 Kantor Cabang (KC), 55 Kantor Kas
(KK).
 04
KESIMPULAN
Perekonomian Islam
 Ekonomi Islam adalah sebuah sistem ilmu pengetahuan yang menyoroti masalah
perekonomian. Sama seperti konsep ekonomi konvensional lainnya. Hanya dalam sistem
ekonomi ini, nilai-nilai Islam menjadi landasan dan dasar dalam setiap aktifitasnya. Beberapa
ahli mendefinisikan ekonomi islam sebagai suatu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
usaha untuk memenuhi kebutuhan dengan alat pemenuhan kebutuhan yang terbatas dalam
kerangka syariah.
Perkembangan perekonomian Islam telah berkembang diseluruh dunia, baik pada negara
dengan mayoritas Islam maupun tidak bermayoritas Islam. Khususnya pada praktik perbankan
syariah yang populer dan telah didirikan di berbagai negara. Banyak negara yang memakai
sistem ekonomi Islam untuk perekonomian mereka setelah ketidakberhasilam sistem ekonomi
kapitalisme dan sosialisme di dunia, dengan sistem ekonomi Islam maka akan meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran manusia. Dalam pengembangan sistem ekonomi Islam
dibutuhkan dukungan kebijakan dari pemerintah yang terintegrasi dengan cara memberikan
kebijakan dalam peningkatan sumber daya manusia, kemudahan dalam produksi dan investasi,
serta kebijakan yang berkaitan dengan ekspor produk dan jasa.
Dalam sistem ekonomi Islam terdapat sektor riil dan sektor keuangan. Dengan
berkembangnya ekonomi Islam, sektor keuangan lebih cepat berkembang daripada sektor riil.
Salah satu sektor keuangan Islam yang berkembang pesat dan berkontribusi dalam
perekonomian nasional ialah perbankan syariah.
 KELOMPOK 3

Terima Kasih
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik