Anda di halaman 1dari 11

PROSES ASUHAN GIZI PADA

LANSIA HIPERTENSI

OLEH :
GINA AFRIANA DEWITA
P07131118015
VII/A
KASUS III :
• Ny. S, usia 55 tahun, suku Betawi, pendidikan SMP, agama Islam, datang ke ruang
konseling gizi atau rujukan dokter dengan diagnosis medis Obesitas, Hipertensi stage II
dengan keluhan pusing dan pegal pada bagian tengkuknya. TB = 145 cm, BB = 63 kg,
BB terus baik sejak 5 tahun yang lalu. Tekanan Darah = 140/90 mmHg, tubuh tampak
gemuk.
• Pasien adalah seorang janda pensiunan pegawai negeri yang tinggal bersama anak dan
menantunya. Pekerjaan rumah sehari-hari, membersihkan rumah, ke pasar dan memasak
dikerjakan oleh menantunya, dimana pasien sering meminta untuk menambahkan
penyedap dan garam dalam masakannya. Pasien jarang berolahraga, meskipun anak dan
menantunya selalu mengingatkan untuk berolahraga, dan mengharapkan penurunan BB
ibunya.
• Sehari-hari waktunya banyak dihabiskan dengan nonton TV rata-rata 9 jam/hari dan
lama waktu tidur malam dan siang 10 jam. Pasien belum pernah mendapat konseling
gizi. Ketika diberikan pertanyaan terkait dietnya, pasien tidak dapat menyebutkan jenis
bahan makanan tinggi natrium, tinggi serat, dan beranggapan bahwa makanan tinggi
lemak hanyalah jeroan, kikil dan lemak daging.
• Pola makan 3x/hari : nasi dengan lauk pauk lebih sering digoreng, hewani (ayam/ikan
asin goreng) 2x/hari, nabati (tempe goreng) 1x/hari, sayuran 1x/hari (kadang tidak ada),
sambel terasi, minum teh manis 2x/hari, makanan selingan lebih sering berupa singkong
goreng/biskuit 2x/hari 2-3 potong. Hasil perhitungan rata-rata asupan energi 2300 kkal.
Tidak suka mengkonsumsi buah dan konsumsi sayur tidak rutin.
• Tidak ada riwayat alergi makanan. Ibu dan kakak pasien memiliki riwayat penyakit
jantung. Obat yang diberikan adalah captopril 25 g.
• Buatlah Proses Asuhan Gizi berdasarkan kasus diatas untuk tingkat perorangan.
PROSES ASUHAN GIZI PADA LANSIA P
HIPERTENSI DI TINGKAT INDIVIDU
• Antropometri :
- Berat badan = 63 kg
- Tinggi badan = 145 cm
- IMT = 30 kg/m²
• Laboratorium : -
• Fisik/Klinis : -
• Riwayat Gizi :
- Asupan energi yang diperoleh sebesar 2300 kkal
- Pola makan : nasi dengan lauk pauk lebih sering digoreng, hewani (ayam/ikan asin goreng) 2x/hari, nabati
(tempe goreng) 1x/hari, sayuran 1x/hari (kadang tidak ada), sambel terasi, minum teh manis 2x/hari,
makanan selingan lebih sering berupa singkong goreng/biskuit 2x/hari 2-3 potong.
PROSES ASUHAN GIZI PADA LANSIA P
HIPERTENSI DI TINGKAT INDIVIDU
• Riwayat Klien : (Lansia hipertensi)
- Nama : Ny. S
- Umur : 55 tahun
- Jenis kelamin : Perempuan (P)
• Pekerjaan : Seorang pensiunan pegawai negeri
• Aktifitas fisik : Pekerjaan yang biasa dilakukan setiap hari dirumah yaitu membersihkan rumah, pergi
ke pasar, kurang melakukan aktifitas fisik (berolahraga), waktu untuk menonton TV rata-rata 9 jam/hari
sedangkan waktu untuk tidur malam dan siang 10 jam.
PROSES ASUHAN GIZI PADA LANSIA D
HIPERTENSI DI TINGKAT INDIVIDU

• Problem : Kelebihan berat badan, kelebihan dalam asupan natrium


• Etiologi : Kurangnya aktifitas fisik, sering mengkonsumsi makanan yang digoreng, tidak suka sayur buah, dan
penggunaan penyedap rasa serta garam yang berlebihan.
• Sign/Symptom : Perolehan IMT sebesar 30 kg/ m², pasien keliatan gemuk serta diperoleh TD yaitu 140/90 mmHg
• Diagnosis gizi :
- Kelebihan berat badan (P) berkaitan dengan kurangnya aktifitas fisik, sering mengkonsumsi makanan yang
digoreng serta tidak suka mengkonsumsi buah & sayur (E) ditandai dengan perolehan IMT sebesar 30 kg/m²,
gemuk & kurangnya pengetahuan (S)
- Kelebihan asupan natrium (P) berkaitan dengan penambahan penyedap dan garam yang berlebihan (E) ditandai
dengan tekanan darah tinggi yaitu 140/90 mmHg serta kurangnya pengetahuan tentang makanan tinggi natrium (S)
I
PROSES ASUHAN GIZI PADA LANSIA
HIPERTENSI DI TINGKAT INDIVIDU
• Tujuan :
- Menurunkan berat badan
- Menurunkan asupan energi
- Meningkatkan pengetahuan ttg bahan makanan rendah natrium
• Pemberian Makan :
- Rendah natrium
- Rendah lemak
I
PROSES ASUHAN GIZI PADA LANSIA
HIPERTENSI DI TINGKAT INDIVIDU
• Edukasi Gizi :
- Penyuluhan kepada lansia tentang pentingnya makanan sehat, sumber makanan rendah natrium dan tinggi
serat
- Penyediaan sarana dan media KIE
• Koordinasi Asuhan Gizi :
• Lintas program :
- Dokter, Tim Asuhan Gizi, Pengelola Program KIA, Kesling, Imunisasi
• Lintas sektor :
- Kepala Desa, Camat, PKK, Kemendes, Pertanian, Perindustrian, Perikanan, Peternakan, dll)
- Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama : Penyuluhan di masyarakat
ME
PROSES ASUHAN GIZI PADA LANSIA
HIPERTENSI DI TINGKAT INDIVIDU

• Monitoring dan Evaluasi dilakukan untuk memantau :


- Memantau berat badan setiap hari
- Mengecek tekanan darah pasien
- Memantau perilaku dan pola makan
- Memantau faktor resiko, tanda-tanda dan gejala klinis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai