Meskipun ini adalah penyakit yang dipelajari dengan baik, patofisiologi preeklamsia masih belum pasti.
Beberapa ciri utama diduga berperan dalam perkembangan preeklamsia, yang utamanya adalah dianggap
sebagai gangguan vaskular.
Penyebab paling mungkin untuk penyakit ini adalah kegagalan trofoblas invasi menyebabkan transformasi
gagal arteri spiralis, dan salah dalam plasentasi. Trofoblas adalah sel pertama yang berdiferensiasi dari sel
telur yang telah dibuahi, mereka membentuk membran luar plasenta, dan bertanggung jawab untuk nutrisi dan
pertukaran oksigen antara ibu dan janin. Selain itu, sel pembunuh alami desidua (NK) dapat mengatur invasi
trofoblas dan pertumbuhan vaskular, dua proses penting dalam perkembangan plasenta. Ekspresi abnormal
antigen permukaan sel NK dan kegagalan dalam regulasi sitotoksisitas sel NK dan sitokin atau faktor
angiogenik mungkin menjadi beberapa penyebab pre-eklamsia, mengakibatkan aliran darah tinggi dan
keadaan tekanan tinggi.
Akibatnya, ada risiko tinggi terjadinya cedera iskemia-reperfusi pada plasenta karena vasokonstriksi arteri ibu,
yang akan menyebabkan pembentukan radikal oksigen reaktif dan disfungsi endotel lebih lanjut. Jadi, bisa jadi
pre-eklamsia terkait dengan pelepasan berlebihan dari beberapa mediator oleh sel-sel endotel yang terluka.
Preeklampsia ringan Preeklampsia berat Susperimposed Eklampsia
preeklampsia pd hipertensi
kronik
TD > 140/90 mmHg • TD 160/110 mmHg • Riwayat Hipertensi kronik + • Tanda dan gejala
Proteinuria >300 • Proteinuria >5g/24 jam • Proteinuria >+1 atau preeklampsia +
mg/24jam (1+) (>2+) trombosit <100.000 sel/uL • Kejang umum
• Gejala : pd UK >20 mgg dan/atau koma
- Sakit kepala, skotoma
penglihatan
- Edema paru dan/atau CHF
- Oliguria
- Hemolisis mikroangiopati
- Trombositopenia
Pre-eklamsia
Pre –eklamsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan di atas 20 minggu
yang ditandai dengan adanya disfungsi plasenta dan respon maternal terhadap
adanya inflamasi spesifik dengan aktivasi endotel dan koagulasi
S O A P
1. Pusing dan nyeri Pemeriksaan Fisisk Diagnosis klinis Non Medikamentosa
kepala Ditegakkan berdasar 1. Pre-eklampsia ringan
2. Nyeri ulu hati Pre-eclampsia ringan : anamnesis, gejala klinis, a. Dapat di rawat jalan dengan
3. Pandangan kurang - TD > 140/90 mmHg pemeriksaan fisik dan pengawasan dan kunjungan
4. Mual hingga muntah - Proteinuria >300 pemeriksaan penunjang antenatal yang lebih sering.
mg/24jam yang telah dilakukan. b. Dianjurkan untuk banyak istirhat
dengan baring atau tidur miring.
Pre-eclampsia berat : Ddx: c. Diet dengan cukup protein dengan
- TD > 160/110 mmHg 1. Hipertensi gestasional rendah karbohidar, lemak dan garam
- Proteinuria > 2 2. Hipertensi Kronik secukupnya.
g/24jam 3. Hipertensi Kronik d. Pemantuan fungsi ginjal, fungsi
dengan superimposed hati, dan protenuria berkala
preeklampsia
2. Pre-eklampsia berat
Komplikasi : Segera melakukan perencanaan
Sindrome HELLP, untuk rujukan segera ke Rumah Sakit
pertumbuhan janin intra dan menghindari terjadi kejang
uterin yang terhambat, dengan pemberian MgSO4.
edema paru, kematian
janin, koma, kematian ibu
eklamsia
Eklamsia merupakan kasus akut pada penderita pre-eklampsia, yang disertai
dengan kejang menyeluruh dan atau koma.
S O A P
Pemeriksaan Penunjang
Dari pemeriksaan urinalisa
didapatkan proteinuria ≥ 2+
ABRUPTIO PLASENTA, PLASENTA
AKRETA, PERKRETA, INKRETA
Abruptio plasenta
• Definisi
Dikenal juga dengan nama Solusio Plasenta yaitu terlepasnya sebagian atau seluruh plasenta dari
dinding uterin sebelum kelahiran, setelah minggu ke-20 kehamilan.
• Etiologi
• Riwayat abrupsio plasenta sebelumnya.
• Maternal hypertensive diseases
• Penggunaan kokain dan vasokontriktor
• Merokok
• Multiple pregnancy
• Premature and prelabor rupture of membranes (PPROM)
• Trauma abdomen
patofisiologi
klasifikasi
S O A P