Anda di halaman 1dari 16

HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

Hipertensi pada kehamilan


1. Hipertensi kronis  HT ada sebelum fertilisasi/sebelum UK 20 minggu
2. Hipertensi gestasional  HT ada setelah/saat UK 20 minggu, menghilang
setelah kehamilan
3. Superimposed preeklampsia  hipertensi kronis disertai proteinuria
4. Preeklampsia  HT ada setelah/saat UK 20 minggu disertai proteinuria
5. Eklampsia  preeklampsia disertai kejang
patofisilogi

Meskipun ini adalah penyakit yang dipelajari dengan baik, patofisiologi preeklamsia masih belum pasti.
Beberapa ciri utama diduga berperan dalam perkembangan preeklamsia, yang utamanya adalah dianggap
sebagai gangguan vaskular.
Penyebab paling mungkin untuk penyakit ini adalah kegagalan trofoblas invasi menyebabkan transformasi
gagal arteri spiralis, dan salah dalam plasentasi. Trofoblas adalah sel pertama yang berdiferensiasi dari sel
telur yang telah dibuahi, mereka membentuk membran luar plasenta, dan bertanggung jawab untuk nutrisi dan
pertukaran oksigen antara ibu dan janin. Selain itu, sel pembunuh alami desidua (NK) dapat mengatur invasi
trofoblas dan pertumbuhan vaskular, dua proses penting dalam perkembangan plasenta. Ekspresi abnormal
antigen permukaan sel NK dan kegagalan dalam regulasi sitotoksisitas sel NK dan sitokin atau faktor
angiogenik mungkin menjadi beberapa penyebab pre-eklamsia, mengakibatkan aliran darah tinggi dan
keadaan tekanan tinggi.
Akibatnya, ada risiko tinggi terjadinya cedera iskemia-reperfusi pada plasenta karena vasokonstriksi arteri ibu,
yang akan menyebabkan pembentukan radikal oksigen reaktif dan disfungsi endotel lebih lanjut. Jadi, bisa jadi
pre-eklamsia terkait dengan pelepasan berlebihan dari beberapa mediator oleh sel-sel endotel yang terluka.
Preeklampsia ringan Preeklampsia berat Susperimposed Eklampsia
preeklampsia pd hipertensi
kronik

TD > 140/90 mmHg • TD 160/110 mmHg • Riwayat Hipertensi kronik + • Tanda dan gejala
Proteinuria >300 • Proteinuria >5g/24 jam • Proteinuria >+1 atau preeklampsia +
mg/24jam (1+) (>2+) trombosit <100.000 sel/uL • Kejang umum
• Gejala : pd UK >20 mgg dan/atau koma
- Sakit kepala, skotoma
penglihatan
- Edema paru dan/atau CHF
- Oliguria
- Hemolisis mikroangiopati
- Trombositopenia
Pre-eklamsia
Pre –eklamsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan di atas 20 minggu
yang ditandai dengan adanya disfungsi plasenta dan respon maternal terhadap
adanya inflamasi spesifik dengan aktivasi endotel dan koagulasi
S O A P
1. Pusing dan nyeri Pemeriksaan Fisisk Diagnosis klinis Non Medikamentosa
kepala Ditegakkan berdasar 1. Pre-eklampsia ringan
2. Nyeri ulu hati Pre-eclampsia ringan : anamnesis, gejala klinis, a. Dapat di rawat jalan dengan
3. Pandangan kurang - TD > 140/90 mmHg pemeriksaan fisik dan pengawasan dan kunjungan
4. Mual hingga muntah - Proteinuria >300 pemeriksaan penunjang antenatal yang lebih sering.
mg/24jam yang telah dilakukan. b. Dianjurkan untuk banyak istirhat
dengan baring atau tidur miring.
Pre-eclampsia berat : Ddx: c. Diet dengan cukup protein dengan
- TD > 160/110 mmHg 1. Hipertensi gestasional rendah karbohidar, lemak dan garam
- Proteinuria > 2 2. Hipertensi Kronik secukupnya.
g/24jam 3. Hipertensi Kronik d. Pemantuan fungsi ginjal, fungsi
dengan superimposed hati, dan protenuria berkala
preeklampsia
2. Pre-eklampsia berat
Komplikasi : Segera melakukan perencanaan
Sindrome HELLP, untuk rujukan segera ke Rumah Sakit
pertumbuhan janin intra dan menghindari terjadi kejang
uterin yang terhambat, dengan pemberian MgSO4.
edema paru, kematian
janin, koma, kematian ibu
eklamsia
Eklamsia merupakan kasus akut pada penderita pre-eklampsia, yang disertai
dengan kejang menyeluruh dan atau koma.
S O A P

Keluhan: Pemeriksaan Fisik Diagnosis Klinis Terapi supportif untuk


Kejang yang diawali 1. Pemeriksaan keadaan umum: Ditegakkan berdasar stabilisasi fungsi vital,
dengan gejala-gejala Glasgow Coma Scale. Pada anamnesis, pemeriksaan dengan pemantauan
prodromal eklampsia, tingkat awal yang berlangsung 30 fisik, dan pemeriksaan terhadap Airway, Breathing,
antara lain: sampai 35 detik, tangan dan penunjang. Circulation (ABC).
1. Nyeri kepala hebat kelopak mata bergetar, mata Non Medikamentosa
2. Gangguan terbuka dengan pandangan Ddx: Pengelolaan Kejang
penglihatan kosong. Kejang pada eklampsia 1. Pemberian obat anti
3. Muntah-muntah 3. Tahap selanjutnya timbul harus dipikirkan kejang.
4. Nyeri ulu hati atau kejang kemungkinan kejang akibat 2. Masukan sudap lidah ke
abdomen bagian atas 4. Pemeriksaan tanda vital. penyakit lain, oleh karena dalam mulut penderita.
5. Kenaikan progresif Adanya peningkatan tekanan itu sebagai diagnosis 3. Baringkan pasien pada
tekanan darah darah diastol >110 mmHg banding eklampsia antara sisi kiri, posisi trendelenburg
5. Sianosis lain: Hipertensi, untuk mengurangi risiko
6. Skotoma penglihatan perdarahan otak, lesi di aspirasi.
7. Dapat ditemukan adanya otak, Meningitis, Epilepsi , 4. Katerisasi urine untuk
tanda-tanda edema paru dan atau Kelainan metabolik pengukuran cairan dan
gagal jantung pemeriksaan proteinuria.

Pemeriksaan Penunjang
Dari pemeriksaan urinalisa
didapatkan proteinuria ≥ 2+
ABRUPTIO PLASENTA, PLASENTA
AKRETA, PERKRETA, INKRETA
Abruptio plasenta

• Definisi
Dikenal juga dengan nama Solusio Plasenta yaitu terlepasnya sebagian atau seluruh plasenta dari
dinding uterin sebelum kelahiran, setelah minggu ke-20 kehamilan.
• Etiologi
• Riwayat abrupsio plasenta sebelumnya.
• Maternal hypertensive diseases
• Penggunaan kokain dan vasokontriktor
• Merokok
• Multiple pregnancy
• Premature and prelabor rupture of membranes (PPROM)
• Trauma abdomen
patofisiologi
klasifikasi
S O A P

• Perdarahan vagina • Vaginal bleeding • DDX : • Tergantung kondisi ibu


(merah hitam) • Uterine abdominal ‐ Plasenta previa dan bayi
• Nyeri abdomen tenderness / back pain ‐ Labor with bloody show • Monitoring vital sign
• Kontraksi uterin • Kontraksi uterin ‐ Vasa previa • Terapi cairan crystalloid
• Nausea (sawtooth pattern) : >5 dan darah apabila ada
• Vomiting per 10 menit • Komplikasi : syok
• Pergerakan fetal yang ‐ Hemorrhagic shock • <34 minggu dengan
melemah • Pem. Penunjang : ‐ Disseminated grade 2/3  lahirkan
1. DL : kadar alfa Intravascular • <34 minggu dengan
fetoprotein serum >280 Coagulation grade 1  monitoring
ug/L ‐ Hypovolemic shock fetus, steroid untuk
2. USG : retroplacental maturitas paru,
hemorrhage pemberian tokolitik.
3. Cardiotocogram : • > 34 minggu  lahirkan
sawtooth pattern
plasenta akreta, perkreta, inkreta

• Plasenta akreta adalah jaringan plasenta di mana


vili dariplasenta menginvasi ke permukaan desidua
miometrium karena tidak terbentuknya desidua
basalis dan lapisan nitabuch, remodelling pembuluh
darah maternal yang abnormal, invasi trofoblastik
yang berlebihan atau kombinasi dari faktor-faktor
tersebut.
• Plasenta inkreta adalah plasenta di mana vili
plasenta menginvasi ke dalam myometrium
• plasenta perkreta adalah plasenta di mana vili
plasenta menginvasi lebih dalam dari miometrium
hingga ke serosa bahkan sampai ke organ
intraabdomen lainnya
• Etiologi
• Operasi Caesar, riwayat kuretase, sindrom asherman, usia lanjut (34 tahun),
grandmultiparity, merokok, hipertensi kronis
S O A P

• Tidak Pemeriksaan Fisik Diagnosis Klinis • Ligasi intraoperatif atau


menunjukkan • Nyeri abdomen Ditegakkan berdasar embolisasi arteri iliaka
gejala • Gross hematuria anamnesis, pemeriksaan interna
• Perdarahan fisik, dan pemeriksaan • Histerektomi segera atau
vaginal Pemeriksaan penunjang penunjang. terapi dengan metotreksat
• Kram perut 1. USG hingga 10 minggu • preservation of bladder
• Nyeri akut kehamilan  kantung Kompliksi tissue
abdomen kehamilan rendah yang kerusakan organ lokal, • Operasi caesar
• Riwayat sesar melekat dengan jelas pada perdarahan pasca- operasi,
• Hematuria  Rahim. Miometrium tipis di embolisme cairan ketuban,
placenta percreta area bekas luka tempat koagulopati konsumtif,
kantung menempel komplikasi terkait transfusi,
2. Gray-scale sonographic  sindrom gangguan
hilangnya kontinuitas dinding pernapasan akut, kejadian
uterus, kekosongan pembuluh tromboemboli pasca-
darah multiple, penampilan operasi, kegagalan organ
swiss cheese yang multisistem, dan kematian
berdekatan ibu.
3. MRI

Anda mungkin juga menyukai