MAKALAH
ORGANISASI MANAJEMEN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
DISUSUN OLEH :
NAMA : SARLOTA DONGGORI
NIM : PO. 71.24.4.16.036
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN
POLIKTEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perlu dipikirkan bahwa memang dalam dinamika
organisasi (non provit) seperti ini, tidak kala
pentingnya ketika ada reorientasi sistem
perekonomian global, yang mengakibatkan posisi
tawar hingga tahun ini membuat ada banyak
kepincangan dan kemandekan organisasi pemuda dan
mahasiswa, baik secara internasional, nasional, maupun
secara lokal untuk masuk dalam bisnis class. Bukan
berarti posisi itu sulit untuk didapati (kecuali diperalat
oleh orang lain).
Ada berbagai definisi manajemen yang dapat dijumpai
diperpustakaan, salah satunya yaitu definisi klasifikasi Mary
Parker Tollet (dikutip dari Hellriegel dan Slocum,1992;
Koontz dan Weirich, 1992; Winardi,1990) menyebutkan bahwa
manajemen adalah suatu seni dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Henry Fayol 1908 mengemukakan fungsi 2
manajemen meliputi proses planning, organizing, commanding,
coordinating dan controlling. Sementara itu, Siagian(1992)
menyebutkan ada sedikitnya 4 sudut pandang yang dapat dikupas
dari definisi manajemen:
1. Penerapan teori manajemen harus tetap bersifat situasional,
dimana “seni” menggerakkan orang lain untuk berperan
disini.
2. Manajemen selalu berkaitan dengan organisasi dimana
ada yang memimpin atau mengatur dan ada juga yang
harus menjalankan kegiatan operasional.
3. Keberhasilan organisasi merupakan gabungan antara
kemahiran manajerial pimpinan dan keterampilan teknik
pelaksana.
4. Kelompok manajerial dan kelompok pelaksana secara
operasional harus menyatu dalam berbagai tindakan nyata
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
B. Tujuan
1. Agar para pembaca dapat mengerti dan memahami tentang
organisasi dan manajemen Kepemimpinan dalam kebidanan.
2. Agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Kepemimpinan
Ada beberapa batasan tentang kepemimpinan, antara lain :
a. Kepemimpinan adalah perpaduan berbagai perilaku yang
dimiliki seseorang sehingga orang tersebut mempunyai
kemampuan untuk mendorong orang lain bersedia dan
dapat menyelesaikan tugas -tugas tertentu yang dipercayakan
kepadanya ( Ordway Tead ).
b. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi
aktifitas seseorang atau sekelompok orang untuk mau berbuat
dan mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan ( Stogdill ).
c. Kepemimpinan adalah hubungan yang tercipta dari adanya
pengaruh yang dimiliki seseorang terhadap orang lainsehingga
orang lain tersebut secara sukarela mau dan bersedia bekerja
sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan ( Georgy R. Terry ).
d. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas
seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu
yang telah ditetapkan dalam suatu situasi tertentu ( Paul Hersay,
Ken Blanchard ).Dapat dipahami dari empat batasan di atas bahwa
kepemimpinan akan muncul apabila ada seseorang yang karena
sifat -sifat dan perilakunya mempunyai kemampuan untuk
mendorong orang lain untuk berpikir, bersikap, dan ataupun
berbuat sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkannya.
B. Teori Kepemimpinan
A. Kesimpulan
Bidan merupakan tenaga kesehatan yang memegang peranan
penting dalam pelayanan maternal dan perinatal, sehingga bidan
dituntut untuk memiliki keterampilan yang
lebih baik disertai dengan kemampuan untuk menjalin kerjasama
dengan pihak yang terkait dalam persoalan kesehatan reproduksi di
masyarakat.Dengan adanya standar asuhan kebidanan yang dapat
dibandingkan dengan pelayanan yang diperoleh, akan lebih
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan
pelayanan. Bidan dalam melaksanakan peran, fungsi dan tugasnya
didasarkan pada kemampuan dan kewenangan yang diatur melalui
Peraturan Menteri Kesehatan (permenkes). Permenkes yang
menyangkut wewenang bidan selalu mengalami perubahan sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat dan kebijakan
pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
B. Saran
Menyikapi Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomorHK.02.
02/Menkes/149/1/2010 berkaitan dengan kompetensi ke-8 bidan di
dalam Standar Profesi Bidan Indonesia, padadasarnya kompetensi bidan
terkait dengan kebidanan komunitas sudah tercantum dapal Permenkes
ini. Namun ada beberapa yang kurang adanya kesinambungan antara
kompetensi, peran dan fungsi bidan dengan Permenkes ini. Adapun
hal-hal tersebut diantaranya adalah :
a. Dalam permenkes tertulis bahwa pelayanan kebidanan meliputi
pelayanan kepada ibu dan bayi (28 hari) dengan kasus normal. Pada
kenyataannya, posyandu merupakan salah satu tugas bidan dimana
kegiatan yang dilakukan pada saat posyandu diantaranya adalah
imunisasi baik pada bayi ataupun boster, pemantauan tumbuh
kembang balita, pemberian makanan tambahan dan lain-lain. Kegiatan
tersebut lebih banyak dilakukan pada balita sehingga seharusnya di
Permenkes di jelaskan secara tertulis bahwa pelayanan kebidanan
diberikan kepada ibu, bayi dan balita.