Anda di halaman 1dari 12

DEMOKRASI PANCASILA DAN

MEMILIH PEMIMPIN NASIONAL


YANG BERPIHAK KEPADA
KEPENTINGAN RAKYAT
Di Susun Oleh :
Nurmagfirah
Shinta salsabila
Siti zahrifa nabilla
1. DEMOKRASI PANCASILA
Masih dalam tulisannya, Ajat Sudrajat menyebut bahwa istilah Demokrasi
Pancasila lahir sebagai reaksi terhadap Demokrasi Terpimpin di bawah
pemerintahan Presiden Sukarno. Pengaruh Sukarno dan Orde Lama mulai
meluruh usai terjadinya peristiwa Gerakan 30 September (G30S) 1965. Saat
Orde Baru lahir, Demokrasi Terpimpin mendapat penolakan keras. Suharto
yang kemudian menjadi Presiden RI setelah Sukarno, dalam pidato
kenegaraan tanggal 16 Agustus 1967 menyatakan bahwa Demokrasi
Pancasila berarti demokrasi kedaulatan rakyat yang dijiwai dan
diintegrasikan dengan sila-sila lainnya.
2. Prinsip-prinsip Demokrasi pancasila

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, azas atau prinsip


utama Demokrasi Pancasila adalah pengambilan keputusan
melalui musyawarah mufakat. Musyawarah berarti bahwa
pengambilan keputusan dengan pembahasan bersama untuk
menyelesaikan masalah bersama. Mufakat adalah hasil yang
disetujui dari pembahasan bersama untuk membulatkan pendapat
bersama.
Musyawarah mufakat harus berpegang teguh
pada hal-hal sebagai berikut:
• Musyawarah mufakat bersumberkan inti kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
• Pengambilan keputusan harus berdasarkan kehendak rakyat melalui hikmat kebijaksanaan.
• Cara mengemukakan hikmat kebijaksanaan harus berdasarkan akal sehat dan hati nurani
luhur serta mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa serta kepentingan rakyat.
• Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keadilan.
• Keputusan harus dilaksanakan secara jujur dan bertanggung jawab.
terdapat 10 pilar atau
prinsip demokrasi
konstitusional Indonesia
menurut Pancasila dan
Undang-Undang Dasar
(UUD) 1945, yakni
sebagai berikut:
1. Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa
Seluk beluk sistem serta perilaku dalam menyelenggarakan kenegaraan RI harus taat asas, konsisten, atau sesuai
dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah dasar Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Demokrasi dengan Kecerdasan
Mengatur dan menyelenggarakan demokrasi menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 itu bukan dengan kekuatan naluri, kekuatan otot, atau kekuatan massa semata-mata. Pelaksanaan demokrasi
itu justru lebih menuntut kecerdasan rohaniah, kecerdasan aqliyah, kecerdasan rasional, dan kecerdasan
emosional.
3. Demokrasi yang Berkedaulatan Rakyat
Kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Secara prinsip, rakyat memiliki/memegang kedaulatan itu. Dalam
batas-batas tertentu kedaulatan rakyat itu dipercayakan kepada wakil-wakil rakyat di MPR (DPR/DPD) dan
DPRD.
4. Demokrasi dengan Rule of Law
Hal ini mempunyai empat makna penting. Pertama, kekuasaan negara Republik Indonesia harus mengandung,
melindungi, serta mengembangkan kebenaran hukum (legal truth) bukan demokrasi ugal-ugalan, demokrasi
dagelan, atau demokrasi manipulatif.
5. Demokrasi dengan Pemisahan Kekuasaan Negara
Demokrasi menurut UUD 1945 bukan saja mengakui kekuasaan negara Republik Indonesia yang tidak tak
terbatas secara hukum, melainkan juga demokrasi itu dikuatkan dengan pembagian kekuasaan negara dan
diserahkan kepada badan-badan negara yang bertanggung jawab.
6. Demokrasi dengan Hak Asasi Manusia
Demokrasi menurut UUD 1945 mengakui hak asasi manusia yang tujuannya bukan saja menghormati hak-hak
asasi manusia, melainkan terlebih-lebih untuk meningkatkan martabat dan derajat manusia seutuhnya.
7. Demokrasi dengan Pengadilan yang Merdeka
Demokrasi menurut UUD 1945 menghendaki diberlakukannya sistem pengadilan yang merdeka (independen)
yang memberi peluang seluas-luasnya kepada semua pihak yang berkepentingan untuk mencari dan menemukan
hukum yang seadil-adilnya.
8. Demokrasi dengan Otonomi Daerah
Otonomi daerah merupakan pembatasan terhadap kekuasaan negara, khususnya kekuasaan legislatif dan
eksekutif di tingkat pusat, dan lebih khusus lagi pembatasan atas kekuasaan presiden.
9. Demokrasi dengan Kemakmuran
Demokrasi bukan hanya soal kebebasan dan hak, bukan hanya soal kewajiban dan tanggung jawab, bukan pula
hanya soal mengorganisir kedaulatan rakyat atau pembagian kekuasaan kenegaraan. Demokrasi itu bukan pula
hanya soal otonomi daerah dan keadilan hukum.
10. Demokrasi yang berkeadilan Sosial
Demokrasi menurut UUD 1945 menggariskan keadilan sosial di antara berbagai kelompok, golongan, dan
lapisan masyarakat. Tidak ada golongan, lapisan, kelompok, satuan, atau organisasi yang jadi anak emas, yang
diberi berbagai keistimewaan atau hakhak khusus.
3. Ciri-ciri Demokrasi Pancasila
• Penyelenggaraan pemerintahan berjalan sesuai dengan konstitusi yang berlaku.
• Dilakukan kegiatan Pemilihan Umum (Pemilu) secara berkesinambungan.
• Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) dan melindungi hak masyarakat
minoritas.
• Proses demokrasi dapat menjadi ajang kompetisi berbagai ide dan cara menyelesaikan
masalah.
• Ide-ide yang paling baik bagi Indonesia akan diterima, bukan berdasarkan suara
terbanyak.
MEMILIH PEMIMPIN NASIONAL YANG
BERPIHAK KEPADA KEPENTINGAN RAKYAT
Memilih pemimpin, tidaklah mudah. Hal ini terkait fungsi dan keterampilan
seseorang dalam memimpin. Pemimpin yang baik adalah  pemimpin betulan
bukan pemimpin kebetulan. Pemimpin betulan, adalah pemimpin yang
memenuhi ketentuan-ketentuan yang diajarkan oleh Islam. Sedangkan
pemimpin kebetulan adalah orang yang kebetulan menjadi pemimpin,  tanpa
dilandasi keterampilan dalam memimpin dan tidak tahu aturan. Seorang
pemimpin, harus berpihak pada rakyat dan umat karena pemimpin datang
dari umat dan memimpin untuk umat.
Isi Pokok Demokrasi Pancasila
• Pelaksanaan demokrasi harus berdasarkan Pancasila
• Demokrasi tersebut harus menghargai HAM serta menjamin
hak-hak minoritas
• Pelaksanaan kehidupan ketatanegaraan harus berdasarkan
kelembagaan atau institusional
• Demokrasi harus bersendi pada hukum
DEMOKRASI PANCASILA

SECARA LUAS SECARA SEMPIT


• demokrasi Pancasila berarti • demokrasi Pancasila berarti
kedaulatan rakyat yang kedaulatan rakyat yang
didasarkan pada nilai-nilai dilaksanakan menurut hikmat
Pancasila dalam bidang politik, kebijaksanaan dalam
ekonomi dan sosial. permusyawaratan perwakilan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai