Anda di halaman 1dari 22

KESEHATAN REPRODUKSI

 Kesehatan reproduksi adalah suatu kondisi sehat


yg menyangkut sistem, fungsi dan proses
reproduksi yg dimiliki oleh manusia.
 Sehat disini bukan semata-mata bebas dari
penyakit atau kecacatan namun juga sehat mental
dan sosio kultural (Definisi sehat menurut
WHO).
 Pendidikan seks tidak ditujukan untuk
mengajarkan mereka tentang hubungan seks,
namun memberi pengetahuan tentang upaya yang
perlu mereka tempuh untuk menjaga kesehatan organ
reproduksi mereka.

 Setiap remaja mempunyai hak untuk mendapatkan


akses dan informasi tentang kesehatan reproduksi
berupa pendidikan seks (ICPD - Konferensi Internasional
Kependudukan dan Pembangunan di Kairo, Mesir, 1994)
 Pendidikan seks secara komprehensif adalah proses
pendidikan yang dilakukan secara terencana tentang
seksualitas & reproduksi, meliputi aspek biologi,
psikologi, sosiokultural dan spiritual sehingga
memiliki sikap & perilaku seksual yang sehat dan positif.
 Pendidikan seks memandang seksualitas sebagai
bagian kehidupan manusia yang bersifat alamiah,
positif, dan sehat dan bertujuan untuk memelihara
kesehatan reproduksi dan kebahagiaan keluarga.
Memiliki
informasi yang
KESPRO benar
mengenai
fungsi, peran
& proses
reproduksi

Memiliki sikap serta tingkah


laku yang bertanggung
jawab mengenai proses
reproduksi.
Masa ketika seorang anak mengalami
perubahan fisik, psikis, dan pematangan
fungsi seksual
Pada remaja pria :
* Tubuh menjadi lebih jantan.
* Suara menjadi besar dan pecah
* Tumbuhnya bulu-bulu rambut pada bagian tertentu.
Jerawatan.

 Pada remaja putri :


* Buah dada mulai berkembang.
* Bagian tubuh tertentu menjadi berisi
* Jerawatan.
 PRIA
 Mimpi basah.
 Menegangnya alat kelamin pada saat-saat
tertentu
 WANITA
 Menstruasi
PUBERTAS
 adalah masa yang diperkirakan akan terjadinya
ovulasi atau keluarnya telur sehingga wanita tsb
dinyatakan subur, karena siap untuk dibuahi dengan
sperma yang datang.
 14 hari sebelum mens berikutnya (utk yang
mempunyai siklus ajeg)
 Kurang lebih selama 6 hari
 Umur sel sperma 72 jam
 Umur sel telur 24 jam
Sering merupakan kehamilan yang tidak
dikehendaki  abortus tidak aman
Fisik, mental, emosional belum siap untuk

menjadi ibu  anak terlantar


Sering disertai penyulit kehamilan  kesakitan

dan kematian
BBLR, kematian bayi

Berisiko kanker servik


 Bagian terbawah dari rahim
 Penghubung bagian rahim dengan vagina

Source: American Cancer Society


 Berawal dari lapisan luar yang berbatasan
dengan mulut rahim
 Sel kemudian mengalami displasia
(pertumbuhan sel) menjadi ganas

Source: American Cancer Society


1. Disebabkan oleh human papilloma virus
(HPV)
2. Di Indonesia 15.000 wanita/tahun terkena
kanker servik  8.000 berakhir dengan
kematian
3. Mayoritas penderita
 Wanita pada usia di atas 30 tahun
 Wanita yang telah melakukan hubungan seksual
aktif pada usia kurang dari 20 tahun
 Wanita dengan banyak kelahiran
 Hindari faktor risiko
 Vaksinasi kanker leher rahim, bisa dimulai dari umur 9
tahun
 Lakukan Pap’s smear
 Tiga tahun setelah hubungan seks yang pertama atau saat usia 21
ketas.
 Periksa pap’s smear secara rutin

Source: American Cancer Society


SPERMATOZOON

Anda mungkin juga menyukai