Anda di halaman 1dari 41

KALIMAT EFEKTIF

& PARAGRAF
Pertemuan 4
Apa yang kita pelajari pekan kemarin ?

▪ Ragam tulisan

▪ Ilmiah

▪ Semi-ilmiah/populer ilmiah

▪ Non-ilmiah
Proses menyusun tulisan

Artikel lengkap

Paragraf
Kalimat

Kata
Agenda hari ini …

▪ Mengenal kalimat efektif


▪ Belajar menyusun paragraf
▪ Mengenali beragam bentuk paragraf
▪ Latihan dan latihan …
KALIMAT

▪ satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran secara utuh, baik


dengan cara lisan maupun tulisan.
UNSUR KALIMAT MINIMAL (KALIMAT DASAR)

S – P

▪ kalau tidak memiliki unsur subjek dan predikat, pernyataan


itu bukanlah kalimat
▪ kata yang seperti itu disebut sebagai frasa.
▪ Ini adalah perbedaan kalimat dengan frasa.
▪ Contoh kalimat : Arya tidur
▪ Contoh frasa : buku baru , ayam jantan
UNSUR KALIMAT lengkap

S – P – O – Pel - K
▪ Subjek (S)
▪ Predikat (P)
▪ Objek (O)
▪ Pelengkap (Pel)
▪ Keterangan (K)
Subjek (S)
▪ Subjek adalah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, sosok (benda), sesuatu
hal, atau masalah yang menjadi pangkal/pokok pembicaraan.
▪ Ciri-ciri Subjek:

a) berjenis kata benda/dibendakan


b) menjadi inti/pokok pikiran
c) dijelaskan oleh bagian lainnya
d) menjadi jawaban dari pertanyaan Siapa atau Apa
e) dalam kalimat pasif berposisi sebagai objek
▪ Contoh: Polisi menangkap preman itu karena kasus penipuan dan pembunuhan
Predikat (P)

▪ Predikat adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan


(tindakan) apa atau dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku).

▪ Selain menyatakan tindakan atau perbuatan subjek, sesuatu yang


dinyatakan oleh P dapat pula mengenai sifat, situasi, status, ciri atau
jati diri S.

▪ Contoh: Polisi menangkap preman itu karena kasus penipuan dan


pembunuhan
Objek (O)

▪ Objek adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat (P).


Letak O selalu dibelakang P yang berupa verba transitif, yaitu
verba yang menuntut wajib hadirnya O.

▪ Ciri-ciri Objek: a) berupa kata benda; b) letak setelah predikat;


c) bila kalimat dipasifkan menjadi subjek; d) jawaban dari
pertanyaan Apa.

▪ Contoh: Polisi menangkap preman itu karena kasus penipuan


dan pembunuhan
Pelengkap (Pel)
▪ Pelengkap atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi
predikat yang berupa verba. Letak Pel tidak selalu persis dibelakang
predikat jika di dalam kalimat terdapat objek, sehingga urutan
penulisan bagian kalimat kalimat: S –P –O – Pel.

▪ Ciri-ciri Pel: a) dapat berupa kata benda, verba, klausa; b) langsung


berada di belakang verba intransitif; c) tidak dapat diubah menjadi
subjek dalam kalimat pasif.

▪ Contoh: Budi membelikan Andi sebuah buku di pasar murah


Keterangan (K)

▪ Keterangan adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal


tentang kalimat yang lainnya. Letak K bisa di awal, di tengah, atau di
belakang.

▪ Keterangan dapat berfungsi menerangkan S, P, O dan Pel.


▪ Keterangan berupa: ket waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat,
cara, posesif.
▪ Contoh:
▪ Polisi menangkap preman itu karena kasus penipuan dan pembunuhan
▪ Ibu berbelanja kebutuhan rumah di pasar.
Kalimat EFEKTIF
Kalimat Efektif
▪ Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan
untuk menimbulkan kembali gagasan pada pikiran
pendengar dan pembaca seperti apa yang ada dalam
pikiran pembicara atau penulis.

▪ Kalimat efektif dapat mengomunikasikan pikiran


pembicara atau penulis kepada pendengar (pembaca)
secara tepat dan jelas sehingga tidak akan terjadi
keraguan, kesalahan komunikasi dan informasi, atau
kesalahan pengertian.
▪ UU Cipta kerja yang disahkan DPR pada malam hari, mendapatkan
banyak protes
▪ UU Cipta kerja disahkan DPR pada malam hari
▪ DPR mengesahkan UU Cipta Kerja pada malam hari
▪ Kucing yang berada di atas rumah lantai 10 itu, tidur
Apa itu PARAGRAF?

▪ Terdiri dari beberapa kalimat (3-5) yang digunakan untuk


menyampaikan SATU gagasan atau pokok pikiran.

▪ Gagasan utama paragraf dapat ditempatkan pada awal atau akhir


paragraf.

▪ Kalimat lain berfungsi sebagai penjelas atau pendukung ide


▪ Paragraf yang mempunyai lebih dari satu pokok pikiran dapat
mengaburkan pemahaman pembaca terhadap isi paragraf
▪ Paragraf tidak dapat dibentuk hanya dari satu kalimat, ia belum
lengkap karena belum ada penjelasnya.
▪ Penulisan paragraf yang baik akan menghasilkan karya ilmiah yang
baik pula
Ragam PARAGRAF

▪ paragraf deskriptif

▪ paragraf eksposisi

▪ paragraf persuasif

▪ paragraf naratif
Paragraf deskriptif

▪ Merupakan paragraf yang menggambarkan tentang sesuatu baik


benda/barang atau makhluk hidup
Deskriptif

▪ Ruangan berukuran 9m x 8m ini sungguh sangat nyaman ditempati.


Sebuah sofa empuk berwarna putih dengan meja kayu berada di
tengah ruangan. Sementara itu, rak buku berisi beberapa novel dan
buku-buku ilmiah diletakkan mepet dengan dinding sebelah selatan
bersanding dengan sebuah pot berisi pohon palem kecil yang seakan-
akan menyatu dengan tembok yang dicat dengan warna hijau muda.
Di luar ruangan, terdapat sebuah kolam kecil berukuran 2,5m x 2m
berisi beberapa ikan koi yang berseliweran. Suara gemericik air dari
kolam menambah sejuknya suasana di ruang tamu milik Pak Toni ini
Paragraf naratif

▪ berisi paparan (cerita) dan biasanya bersifat fiktif


▪ Contoh :
▪ Prosesnya cukup cepat. Mula-mula saya menyiapkan naskahnya.
Naskah itu lalu saya bawa ke bagian peneriamaan naskah. Kemudian,
saya mendiskusikan dengan Pak Broto mengenai bentuk akhir
majalah. Selanjutnya, naskah yang sudah diatur tata letaknya dibawa
ke bagian percetakan. Akhirnya, kita tinggal menunggu hasilnya.
Paragraf persuatif

▪ bertujuan menyampaikan sesuatu informasi secara ringkas, menarik


dan berusaha mempengaruhi pembaca untuk mengikuti jalan
pikirannya
Contoh persuasif

▪ Sampah sudah berserakan di mana – mana. Bahkan kini sampah –


sampah tersebut telah menggunung dan menimbulkan bau yang tidak
sedap. Banyak orang yang tidak mempedulikan sampah – sampah
tersebut, padahal sampah dapat menjadi sarangnya berbagai macam
penyakit berbahaya karena sampah adalah tempat ideal bagi bakteri
dan virus untuk berkembang. Akibatnya, manusia – manusia akan
terkena dampaknya, yaitu terjangkit penyakit yang berasal dari
bakteri dan virus yang menyebar melalui udara atau bersentuhan
secara langsung. Oleh karena itu, marilah kita membersihkan sampah
– sampah tersebut, agar lingkungan kita menjadi bersih dan terbebas
dari sampah, sehingga kita tidak terjangkit penyakit
Paragraf ekposisi

▪ berisi paparan (cerita) yang dilengkapi data-data kesaksian seperti gambar,


foto-foto dengan tujuan memperjelas informasi yang disampaikan

▪ Contoh: “Bantuan untuk para korban musibah gempa yang terjadi di


Yogyakarta sampai saat ini belum merata. Keadaan tersebut kemudian
melibatkan beberapa wilayah mengalami kekurangan bahan pangan dan
alat-alat kebutuhan sehari-hari seperti pada wilayah Bantul dan Muntilan..”
Paragraf yang baik

▪ Paragraf yang baik mudah dipahami oleh pembaca

▪ Pokok pikiran penulis terfokus pada sesuatu yang sedang dibahas.

▪ Ide penulis tidak melompot-lompat, sistematis


Urutkan kalimat ini menjadi paragraf

a. Muncullah sajak-sajak yang membawakan suara orde baru seperti


kumpulan sajak Taufik Ismail Tirani, Benteng, dan lainlain.
b. Dalam tekanan mental yang demikian hebat, tiba-tiba terjadi
ledakan fitnah Gerakan Tiga puluh September.
c. Lahirlah angkatan baru yang berjuang atas dorongan hati nurani.
d. Ternyata akibat peristiwa ini terjadilah kegoncangan hebat dalam
sendi hidup lama.
e. Suara hati yang selama ini tertindas tipis-tipis, membersit ke luar
dan menjadi banjir besar menantang sendi-sendi hidup lama.
Kriteria paragraf yang baik

▪ ketunggalan (unity)

▪ Koherensi

▪ adekuasi
ketunggalan (unity)

▪ yaitu memiliki satu ide/gagasan yang jelas yang dapat dituangkan


dalam kalimat utama.
▪ semua kalimat yang membangun paragraf tersebut mendukung
sebuah gagasan pokok atau pikiran utama
▪ Penulis biasanya merumuskan ide tersebut dalam kalimat yang
pendek
▪ Topik pada umumnya diletakkan pada awal paragraf (pola berpikir
deduktif) atau di akhir paragraf (pola pikir induktif).
Posisi pikiran utama

▪ Pola deduktif dimulai dari penjelasan yang umum pada awal


paragraf, kemudian diikuti kalimat lain yang berfungsi
menjelaskan/mendukung kalimat inti.
▪ Pola induktif dimulai dari menjelaskan hal-hal yang spesifik kemudian
baru diikuti dengan kalimat yang mengarah ke penyimpulan bagian
yang telah diutarakan sebelumnya.
▪ Gagasan pendukung (supporting ideas) dapat berupa teori, fakta,
hasil pengamatan, hasil peneltian, pendapat orang yang memiliki
otoritas, contoh-contoh, dsb
Jenis paragraf deduktif atau induktif?
Apa ide utamanya?

▪ Banyak pedagang kaki lima yang entah bagaimana awalnya, seperti


mengelompokkan diri hanya dengan menjual jenis barang tertentu di
sebuah trotoar tertentu. Selanjutnya, tampillah trotoar tersebut
sebagai etalase khusus. Bahkan, banyak barang khas trotoar terkenal
di Jakarta yang tidak bisa dijumpai di toko-toko resmi. Dari suasana
tersebut ternyata banyak trotoar yang akhirnya menjadi terkenal
karena penampilanya yang khas
Jenis paragraf induktif
Apa ide utamanya?

▪ Banyak pedagang kaki lima yang entah bagaimana awalnya, seperti


mengelompokkan diri hanya dengan menjual jenis barang tertentu di
sebuah trotoar tertentu. Selanjutnya, tampillah trotoar tersebut
sebagai etalase khusus. Bahkan, banyak barang khas trotoar terkenal
di Jakarta yang tidak bisa dijumpai di toko-toko resmi. Dari suasana
tersebut ternyata banyak trotoar yang akhirnya menjadi terkenal
karena penampilanya yang khas
Jenis paragraf deduktif atau induktif?
Apa ide utamanya?

▪ Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah


armada yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua,
kedisiplinan pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak
tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel
kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir,
dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang
dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.
Jenis paragraf deduktif
Apa ide utamanya?

▪ Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah


armada yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua,
kedisiplinan pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak
tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel
kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir,
dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang
dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.
Koherensi

▪ Koherensi dapat dicapai apabila kalimat-kalimat dalam satu paragraf


saling berhubungan atau saling kait mengait.
▪ Koherensi merupakan pengembangan dan tindak lanjut dari
persyaratan unity.
▪ Dengan cara ini, penulis dapat mengajak pembaca untuk memahami
gagasannya secara utuh (tidak kabur).
▪ Paragraf yang tidak koheren terkesan gagasannya melompat-
lompat, satu ide pokok belum selesai sudah berpindah ke ide pokok
yang lain atau ide pendukung tidak relevan dengan ide pokoknya.
Adekuat

▪ gagasan pendukung paragraf yang memenuhi syarat adekuat atau


memadai bukan dilihat dari kuantitas/panjang kalimatnya saja tetapi
juga dari kualitas kalimatnya.

▪ Paragraf yang adekuat mempunyai ciri-ciri detail, mempunyai


penjelasan, contoh-contoh, data, bukti empirik, deskripsi yang
disusun secara runtut.
Tentukan apa masalah paragraf ini?
▪ Salah satu skenario yang menentukan corak perubahan masa depan adalah
keunggulan atau keampuhan manajemennya. Hal itu tentu saja harus
dilakukan dalam berbagai organisasi atau infrastrukstur yang ada dalam
suatu negara. Pendidikan nasional sebagai subsistem dari sistem nasional
merupakan salah satu bidang pembangunan. Sistem pembangunan nasional
berfungsi untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya,
mengangkat deajat dan harkat bangsa. Oleh karena itu, sistem pendidikan
nasional harus dilaksanakan dengan manajemen modern dan ditangani oleh
tenaga profesional yang bertumpu pada mutu yang diharapkan oleh
pelanggan pendidikan
Masalahnya ..

▪ kurang memenuhi azas ketunggalan dan koherensi.


▪ Pada awal paragraf penulis membicarakan tentang manajemen, tetapi
gagasan pendukung tidak menjelaskan tentang manajemen, tetapi
beralih ke sistem.
▪ Kalimat terakhir kembali ke manajemen tetapi kalimat tersebut juga
masih termasuk dalam kategori kalimat inti, bukan kalimat penjelas
gagasan sebelumnya
Revisi ...

▪ Sistem pendidikan nasional yang bermutu adalah yang dilaksanakan


dengan manajemen modern dan ditangani oleh tenaga profesional.
Manajemen modern dapat dilaksanakan apabila tenaga yang
menjadi sub bagian manajemen dapat bekerja secara profesional.
Apabila setiap sub bagian manajemen pendidikan ditangani oleh
tenaga profesional, maka sub bagian tersebut akan menghasilkan
pekerjaan bermutu sehingga dapat mendukung perbaikan mutu
manajemen secara keseluruhan.
Apa masalah paragraf ini?

▪ Produktivitas lembaga pendidikan sangat dipengaruhi oleh berbagai


faktor antara lain kemampuan di dalam menerapkan kepemimpinan
yang tepat, iklim dan komitmen kerja, dan profesionalitas guru yang
ditampilkan dengan kinerja guru yang tinggi, kemampuan guru yang
tersertifikasi dan komitmen lainnya, namun semuanya itu harus diikuti
dengan iklim sekolah yang kondusif, kemampuan kepala sekolah dalam
melakukan aktivitas supervisi atau pengawasan juga dapat memberikan
kontribusi yang positif terhadap produktivitas lembaganya
Masalahnya ...

▪ Satu paragraf hanya terdiri dari satu kalimat yang panjang


Kembangkanlah 1 jenis paragraf:
deduktif & induktif

▪ Topik : stres hadapi pandemi


▪ Buat kalimat utama/pokok pikiran
▪ Buat kalimat penjelas (2-3 kalimat)

Anda mungkin juga menyukai