Anda di halaman 1dari 19

Jenis-jenis ISR dengan Sindrom

lainnya
Kelompok 2
1. Monica Chentya Dewi 1811212004
2. Muhammad Alfarezi 18112110283
3. Putri Maisa 18112110124
4. Yulia Parasati 1811212042
5. Sarah Gusteriko Nabila 1811213036
6. Tiara Agustin 18112120342
7. M Daffa A W 1811213008
8. Huriyah Masithah 1811213013
9. Alvira Novia Sawias 1411219001
Genital WARTS
( Kutil Genital )
Penyebab dan Penyebaran Kutil Kelamin

Kutil kelamin disebabkan oleh human papillomavirus (HPV).

Penyebaran kutil kelamin terjadi melalui hubungan seksual, baik


melalui vagina, maupun secara oral atau anal.

Virus ini juga bisa menular ketika tangan penderita kutil kelamin
menyentuh kelamin sendiri, lalu menyentuh kelamin pasangannya.

Penyebaran kutil kelamin juga dapat terjadi, akibat berbagi


penggunaan alat bantu seks (sex toys).

Pada kasus yang jarang terjadi, kutil kelamin dapat menular ke


bayi, dari ibu yang terinfeksi virus
Diagnosis Kutil Kelamin

Dokter dapat mendiagnosis pasien dengan melihat atau


mendengar mengenai gejala yang dialami pasien. Apabila
kutil kelamin tidak terlihat, maka dokter dapat meminta
pasien menjalani tes seperti:
Pap smear
Kolposkopi
Tes HPV-DNA
Pengobatan Kutil Kelamin

Kutil kelamin tidak perlu diobati jika tidak menimbulkan


gejala yang mengganggu. Bila kutil kelamin menyebabkan
gejala dokter dapat mengobatinya dengan obat-obatan
yang mengandung asam trikloroasetat. Dokter juga dapat
mengobati pasien dengan prosedur bedah seperti:
Eksisi
Electrocautery
Krioterapi
Bedah laser
Komplikasi Kutil Kelamin

Memicu terjadinya kanker di daerah kemaluan, mulut


dan tenggorokan. Salah satu contohnya adalah 
kanker serviks.
Gangguan saat kehamilan.
Bayi yang terlahir dari ibu dengan kutil kelamin berisiko
mengalami infeksi kutil di ternggorokan.
Pencegahan Kutil Kelamin

Kutil kelamin dapat dicegah dengan sejumlah cara, seperti:


Tidak melakukan seks bebas.
Gunakan kondom setiap berhubungan seks.
Tidak berbagi alat bantu seks.
Mendapat imunisasi HPV.
Infeksi HIV
Definisi HIV

Human Immunodeficiency Virus atau HIV adalah adalah virus


yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh (limfosit) yang
mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia
Klasifikasi HIV-AIDS

•Fase 1
Umur infeksi 1 – 6 bulan (sejak terinfeksi HIV) individu sudah terpapar
dan terinfeksi. Tetapi ciri – ciri terinfeksi belum terlihat meskipun ia
melakukan tes darah
•Fase 2
Umur infeksi: 2 – 10 tahun setelah terinfeksi HIV. Pada fase kedua ini
individu sudah positif HIV dan belum menampakkan gejala sakit
•Fase 3
Mulai muncul gejala – gejala awal penyakit. Belum disebut gejala AIDS
•Fase 4
Sudah masuk fase AIDS. AIDS baru dapat terdiagnosa setelah kekebalan
tubuh sangat berkurang dilihat dari jumlah sel T nya
Transmisi Infeksi HIV dan
AIDS

a. Periode jendela: lamanya 4 minggu sampai 6 bulan setelah infeksi.


Tidak ada gejala
b. Fase infeksi HIV primer akut: lamanya 1 – 2 minggu dengan gejala flu
like illness
c. Infeksi asimtomatik: lamanya 1 – 15 atau lebih tahun dengan gejala
tidk ada
d. Supresi imun simtomatik: diatas 3 tahun dengan gejala demam,
keringat malam hari, berat badan menurun, diare, neuropati, lemah, rash,
limfadenopati, lesi mulut
e. AIDS: lamanya bervariasi antara 1 – 5 tahun dari kondisi AIDS
pertama kali ditegakkan. Didapatkan infeksi oportunis berat dan tumor
pada berbagai sistem tubuh, dan manifestasi neurologis
 
Manifestasi Klinis

Penderita yang terinfeksi HIV dapat dikelompokkan menjadi 4 golongan,


yaitu:
1. Penderita asimtomatik tanpa gejala yang terjadi pada masa inkubasi
yang berlangsung antara 7 bulan sampai 7 tahun lamanya
2. Persistent generalized lymphadenophaty (PGL) dengan gejala
limfadenopati umum
3. AIDS Related Complex (ARC) dengan gejala lelah, demam, dan
gangguan sistem imun atau kekebalan
4. Full Blown AIDS merupakan fase akhir AIDS dengan gejala klinis
yang berat berupa diare kronis, pneumonitis interstisial, hepatomegali,
splenomegali, dan kandidiasis oral yang disebabkan oleh infeksi
oportunistik dan neoplasia misalnya sarcoma kaposi.
Cara Penularan HIV

Cairan tubuh seperti darah, cairan genitalia, dan ASI. Virus


juga terdapat dalam saliva, air mata, dan urin (sangat rendah).
HIV tidak dilaporkan terdapat didalam air mata dan keringat.
Pria yang sudah disunat memiliki risiko HIV yang lebih kecil
dibandingkan dengan pria yang tidak disunat
Penularan HIV lewat Cairan

1. Ibu hamil
-Secara intrauterine, intrapartum, dan postpartum (ASI)
-Angka transmisi mencapai 20-50%
2. Jarum suntik
-Prevalensi 5-10%
3. Transfusi darah
-Risiko penularan sebesar 90%
-Prevalensi 3-5%
4. Hubungan seksual
-Prevalensi 70-80%
- Kemungkinan tertular adalah 1 dalam 200 kali hubungan intim
Pencegahan Penularan HIV
1. Secara Umum
Lima cara pokok untuk mencegah penularan HIV (A, B, C, D, E) yaitu:
A: Abstinence
B: Be faithful
C: Condom
E: Equipment
2. Untuk pengguna Napza
Mulai berhenti menggunakan Napza sebelum terinfeksi, tidak memakai
jarum suntik bersama.
3. Untuk remaja
Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah, menghindari
penggunaan obat-obatan terlarang dan jarum suntik, tato dan tindik, dll
Metode Diagnosis HIV
1. ELISA (Enzyme-Linked ImmunoSorbent Assay)
Sensitivitasnya tinggi yaitu sebesar 98,1-100%. Biasanya tes ini
memberikan hasil positif 2-3 bulan setelah infeksi.
2. Western blot
Spesifikasinya tinggi yaitu sebesar 99,6-100%. Pemeriksaannya cukup
sulit, mahal, dan membutuhkan waktu sekitar 24 jam.
3. PCR (Polymerase Chain Reaction) Tes ini digunakan untuk:
-Tes HIV pada bayi, karena zat antimaternal masih ada padabayi yang
dapat menghambat pemeriksaan secara serologis.
-Menetapkan status infeksi individu yang seronegatif pada kelompok
berisiko tinggi
-Tes pada kelompok tinggi sebelum terjadi serokonversi.
-Tes konfirmasi untuk HIV-2, sebab ELISA mempunyai sensitivitas
rendah untuk HIV-2 (Widoyono, 2014).
Orang yang mengidap IMS berisiko lebih besar untuk
terinfeksi HIV. Luka yang ada pada kelamin yang terjadi
karena adanya IMS kemungkinan seseorang tertular HIV jauh
lebih besar saat berhubungan seks tanpa pengaman
Bila IMS tidak mendapakan pengobatan yang tepat, dapat
meningkatkan risiko terkena infeksi HIV
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai