Anda di halaman 1dari 78

DISIPLIN POSITIF

SATUAN PENDIDIKAN RAMAH ANAK


PEMBENTUK GENERASI BERKAKTER

Oleh: Bekti Prastyani


Fasilitator Nasional Satuan Pendidikan
Ramah Anak
KARAKTER
AKHLAK
MULIA

Sumber : http://tomchan91.blog.binusian.org
REALITAS INDONESIA:
SUDAH SIAPKAH KITA?

PERMASALAHAN
KUALITAS SDM INDONESIA
FENOMENA YANG TERJADI DI
SEKELILING KITA
PERILAKU ORANG DEWASA DISEKITAR ANAK
SEBAGAI SUMBER EMOSI NEGATIF

Penolakan (Rejecting): tindakan penolakan terhadap anak


Pengabaian (Ignoring): tidak menunjukan kedekatan dengan
anak
Teror (Terorizing): orangtua pemarah dan selalu mengkritik
tidak proposional
Isolasi (Isolating): orangtua yang melarang anaknya
bersosialisasi dengan teman-temannya
Merusak Moral (Corrupting): orangtua yang mengajarkan
dan mencontohkan prilaku tidak baik
BAGAIMANA MENGUBAH
PARADIGMA KITA DALAM
MENDISIPLINKAN ANAK ?
Anak yang nakal……………. (menurut guru dan orang tua)
Anak yang tidak mau menuruti perintah/keinginan orang tua dan dianggap
berperilaku diluar kewajaran (negatif).

Mengapa anak (dianggap) tidak berperilaku baik ?


• Bagian dari proses pertumbuhannya
• Wujud dari kurangnya pengetahuan (kesadaran), ketidakefektifan
keterampilan dan perilaku yang berkembang tidak efektif, dan
patahsemangat.
• Wujud dari keiginan untuk merasa dimiliki/memiliki dan bernilai
MENDIDIK anak untuk memahami
bagaimana berperilaku yang pantas ANAK
DISIPLIN TIDAK
(membangun kesadaran), DILATIH untuk
POSITIF
bertanggungjawab sehingga mampu PERLU
mengendalikan perilakunya sediri DIHUKUM

“Tujuan utama mendisiplinkan adalah agar anak memahami (sadar) akan


tingkah lakunya sendiri, bertanggung jawab atas tindakannya, serta
menghormati dirinya sendiri dan juga orang lain. Dengan kata lain, disiplin
menanamkan proses pemikiran dan perilaku positif sepanjang hidup anak.”
Katharine C. Don’t Jime It Out On Your Kids: A Parent’s and Teacher’s Guide to Positive Discipline.
http://www.cei.net/~rcox/dontake.html [10/10/2005. Pukul 12.00] dan UNESCO. Op. Cit. Hal 20
PERBEDAAN
Disiplin Positif: Hukuman:
Tidak mengandung kekerasan baik secara Mengandung kekerasan fisik maupun verbal
fisik maupun verbal serta agresif
Anak berperilaku postif karena dia sadar Anak patuh/menurut hanya karena takut
bahwa perilaku negatif memberikan dampak dihukum
yang buruk bagi dirinya dan bagi orang lain
Anak termotivasi datang ke sekolah Anak berada dibawah tekanan
Memanfaatkan kesalahan sebagai peluang Memaksa anak untuk mematuhi peraturan,
untuk pembelajaran sesuai dengan keinginan guru dan orang tua.
Mendekatkan guru dan siswa Menjauhkan siswa dengan guru
Bersifat jangka panjang Bersifat Jangka pendek
Positif dan menghargai potensi anak Negatif dan tidak menghargai potensi anak
Membangun logika, bimbingan yang Mengendalikan, mempermalukan dan
membangun melecehkan
HUKUMAN

Fisik Psikis
• Menampar • Berteriak
• Cepak • Meneriaki
• Meninju • Memanggil nama
• Memukul dengan benda • Mengabaikan
• Menarik telinga atau rambut • Mempermalukan
• Memaksa anak berdiri • Membuat malu
• Menjemur anak • Merendahkan martabat
• Menempatkan anak di toilet atau lemari • Membandingkan
• Membuat kecewa

(Durrant, 2010:13)
EFEK JANGKA PANJANG

kebencian pemberontakan

Mundur mencari
Balas dendam celah
DISIPLIN POSITIF

DISIPLIN TEGAS
= =
HARUS HARUS

RUMUS
KORBAN
MARAH =
= DITOLONG
BOLEH
AWESOME SLIDE
Mendisiplinkan
LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET
Get a modern PowerPoint Presentation

Anak
that is beautifully designed. I hope and I
believe that this Template will your Time.

Berarti Kita
Mendampingi
Simple Portfolio Presentation

Mereka You can simply impress your audience


and add a unique zing and appeal to
your Presentations.

Membangun
Simple Portfolio
You can simply impress your audience

Jembatan Menuju
and add a unique zing and appeal to
your Presentations.

Cita-citanya
Portfolio Presentation
.
You can simply impress your audience
and add a unique zing and appeal to
your Presentations.
anak yang berperilaku
menyimpang merupakan anak
yang LEMAH kecerdasan
emosi/mentalnya
anak yang cengeng adalah anak
sering dibentak/dikasari, atau
sering menderita/tertekan
batinnya.
anak yang
membuli/menghina/memukul/meng-
intimidasi teman sebayanya merupakan
ANAK YANG SERING diperlakukan kasar
atau dibuli/dihina/dipukul/di-intimidasi
orangtua/pengasuh
anak yang
membuli/menghina/memukul/meng-
intimidasi teman sebayanya merupakan
ANAK YANG SERING diperlakukan kasar
atau dibuli/dihina/dipukul/di-intimidasi
orangtua/pengasuh
anak yang selalu men-dominasi
teman sebayanya merupakan anak
yang kurang dihargai
pandangannya/pendapatnya di
rumah/pengasuhan.
anak yang pandai “menuntun,
membimbing, toleran,
membahagiakan” teman sebayanya
merupakan anak yang dihargai
pandangannya/pendapatnya di
rumah/pengasuhan.
anak yang kurang mampu
mendengarkan pandangan teman
sebayanya merupakan anak yang
kurang/TIDAK TERBIASA dihargai
pandangannya/pendapatnya di
rumah/pengasuhan.
anak yang mampu mendengarkan
pandangan teman sebayanya
merupakan anak yang TERBIASA
dihargai
pandangannya/pendapatnya di
rumah/pengasuhan.
Anak yang berbohong merupakan anak
yang TAKUT
perilakunya/PERBUATANNYA tidak
berkenan atau tidak sesuai dengan
keinginan orangtua/pengasuh.
Biasanya terhadap orngtua yang kasar/galak
Mendengarkan, Menghormati dan
Mempertimbangkan Dengan Sungguh-
sungguh Atas Pandangan Anak –
memstimulasi/membantu
pengembangan bangunan kecerdasan
Emosi/mental, bukan hanya kecerdasan
intelektual anak.
Mendengarkan, Menghormati dan
Mempertimbangkan Dengan Sungguh-
sungguh Atas Pandangan Anak TIDAK
IDENTIK dengan hak anak untuk
menentukan nasib sendiri.
TIDAK seorang anakpun mempunyai hak untuk
menentukan nasib sendiri
“MAMPUKAH
ORANGTUA/PENGASUH/PENDIDIK/PEMBINA/PENDAMPING/OR
ANG DEWASA
MENGENDALIKAN DIRI
DALAM MENGASUH, MENDIDIK,
MENUNTUN,MEMBESARKAN DAN MELINDUNGI
ANAK ???”
1. bersikap tenang
2. Berusaha memahami perkembangan perilaku anak
3. Berusaha men-diskusikan masalah
4. Mendengarkan, Menghormati dan
Mempertimbangkan Dengan
Sungguh-sungguh Atas Pandangan
Anak
5. Menghormati pilihannya sepanjang tidak
membahayakan dirinya.
6. Menuntun, membimbing hak bermain, waktu
luang, rekreasi dan kegiatan budaya
7. Menuntun, mendidik dan membimbing
penggunaan smartphone secara tepat.
TAHUKAH ANDA BAHWA NASIB MASA DEPAN
ANAK KITA BISA DIBENTUK SEJAK DINI DAN
OLEH ORANG DEWASA DISEKITAR ANAK

GAGAL

SUKSES
SALEH ATAU
PECANDU?
ORANG DEWASA
DISEKITAR ANAK ADALAH
ARSITEK OTAK ANAK
KESEPAKATAN
KOMUNIKASI
DG ANAK AA F
ME MI NTA M
N AN A K
A R KA
M E N C A R I MENYAD
/ M E NG A PA
AHU
- Penggunaan kalimat yang efektif dan ramah anak
1. Terima kasih sudah meletakkan sepatu pada
tempatnya
2. Silakan mengambil alat main/alat praktikum
secukupnya
3. Maaf, di dalam kelas jalan saja/ di dalam kelas harap
tenang
4. Silakan gunakan alas kaki saat main di halaman
5. Ada yang bisa ibu/bapak bantu?
6. Apa Tania merasa kurang sehat?
7. Teman-teman Budi main di luar, kenapa Budi
sendirian disini?
SOLUSI EFEKTIF:
DIDIPLIN POSITIF DENGAN
PELIBATAN PENGASUHAN
Kurang
Motivasi/Apatis, Cinta, Rasa
Khawatir, Takut, Aman, Dihargai,
Terancam, Rasa Semangat,
Dipermalukan, Gembira
Minder, Stres
JIWA SEHAT
AKHLAK MULIA
BERKARAKTER
Section Break
Sekolah Ramah Anak
DI MANA ANAK HARUS
K

N
I
KELUARGA SAT. PENDIDIKAN
K

A
Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi Anak dan hak-haknya agar
dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi
secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi.
Perlindungan Anak, pasal 9 ayat 1 secara tegas menyatakan (a), “setiap Anak berhak
mendapatkan perlindungan di satuan pendidikan dari kejahatan seksual dan
kekerasan yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, sesama peserta didik,
dan/atau pihak lain”.
KEKERASAN

BENCANA

KECELAKAAN

KERACUNAN

PELECEHAN SEKS

IDEOLOGI -
DISKRIMINASI DAN
PERENDAHAN MARTABAT
● Kekerasan Fisik; menampar, menimpuk, menginjak kaki, menjegal, meludahi, memalak,
melempar dengan barang, menghukum dengan berlari keliling lapangan, menghukum dengan
cara push-up, memaksa peserta didik untuk tinggal di posisi yang tidak nyaman dan panas
● Kekerasan Psikis; memandang sinis, memandang penuh ancaman, mendiamkan,
mengucilkan, meneror lewat pesan pendek telepon genggam atau e-mail, memandang yang
merendahkan, memelototi, dan mencibir;
● Kekerasan Verbal; memaki, menghina, menjuluki, meneriaki, mempermalukan di depan
umum, menuduh, menyoraki, menebar gossip, memfitnah dan menolak.
● Kekerasan Simbolik; gambar-gambar yang menyimbolkan kekerasan di buku-buku
pelajaran, gambar-gambar yang menyimbolkan pornografi, gambar-gambar yang
menyimbolkan diskriminasi, dll yang sekarang banyak muncul dalam buku-buku pelajaran.
● Kekerasan Seksual; memegang, meremas bagian sensitif, berhubungan badan tanpa
atau dengan paksaan, dan bentuk lain yang mengarah pada kekerasan seksual.
● Kekerasan Cyber; mempermalukan, merendahkan, menyebar gossip di jejaring sosial
internet (misal : Facebook);





1.
2.

3.

4.
5.
5 PRINSIP SRA
Kepentingan
terbaik Partisipasi
bagi anak anak
Non Hidup, kelangsungan
Diskriminasi hidup, & Pengelolaan
perkembangan yang baik
4 KONSEP SRA
6 KOMPONEN SRA
3. PROSES BELAJAR YANG RAMAH ANAK
PROSES PEMBENTUKAN DAN
PENGEMBANGAN SRA
TAHAPAN MAU

MEMBUAT PAPAN
 NAMA SRA

LAPORKAN KE DINAS
TERKAIT UNTUK
 MENDAPATKAN SK SRA

 BUAT SK TIM
PENGEMBANG SRA
PADA SATUAN PENDIDIKAN
SOSIALISASI DAN
DEKLARASI (SENDIRI
 ATAU LEMBAGA
TERKAIT)
NIAT DAN KOMITMEN
AWAL
(BOTTOM UP/TOP DOWN)
TAHAPAN MAMPU

BIMTEK: TERDAPAT TENAGA


 SK DARI DINAS TERKAIT  PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN
TERLATIH KHA & SRA

IDENTIFIKASI POTENSI DAN MEMPERKUAT 3 PILAR


 MENYUSUN RENCANA AKSI 
4 KONSEP DAN 5 PRINSIP

TERDAPAT KEBIJAKAN
PERLINDUNGAN ANAK & MEKANISME PEMENUHAN 6 KOMPONEN
 
PENGADUAN SRA
MAJU
LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN DI SATUAN PENDIDIKAN
Sosialisasi ke seluruh warga satuan
1 pendidikan
Membuat SK TIM SRA yang ditandatangani
2
oleh kepala satuan pendidikan
Membuat SK TIM Pengaduan dan Mekanisme
3
Pengaduan

4 Mengisi checklist potensi

5 Membenahi tata tertib

Membuat papan nama SRA minimal spanduk


6 di 3 bulan pertama
Membuat perencanaan berdasarkan checklist
7 potensi untuk memenuhi 6 komonen SRA bersama
3 pilar SRA
8 Sosialisasi mekanisme pengaduan kepada
semua warga satuan pendidikan
Evaluasi dengan menggunakan checklist
9
potensi/standarisasi
R I N
A S A
B I

BERSIH AMA RAMAH INDA INKLUSI ASR N


F S EHA YAMA
Perlu diketahui…..
Fasilitas dan Gedung yang
mewah bukanlah syarat
utama Sekolah Ramah Anak,
melainkan perilaku semua
orang dewasa yang ada di
sekolah terhadap anaklah
yang membuat sekolah itu
bisa menjadi Sekolah Ramah
Anak

Anda mungkin juga menyukai