Anda di halaman 1dari 15

KONSERVASI

LAUT
Oleh: Ir. Indah Riyantini, M.Si
PENGERTIAN KONSERVASI LAUT

• Konservasi Laut merupakan suatu upaya pencegahan kerusakan dan perbaikan


keanekaragaman hayati dan biota laut.
• Kawasan yang menjadi konservasi laut dibentuk ke dalam taman laut nasional,
taman wisata alam laut, suaka margasatwa, dan cagar alam laut. Hal ini
menunjukkan bahwa konservasi dilakukan menyeluruh bukan hanya flora dan
fauna, tetapi juga habitat dan ekosistem lautnya.
• Di Indonesia sendiri ada beberpa titik yang dijadikan tempat konservasi. Di
antaranya Papua, Nusa Tenggara, Laut Banda, Selat Makassar, Kalimantan
Utara, Halmahera, Sumatera Barat, Laut Arafura, Paparan Sunda, Timur Laut
Sulawesi, Selatan Jawa, dan Selat Malaka.
Indonesia memiliki beberapa tempat konservasi yang cukup terkenal, di antaranya
sebagai berikut.
1. Taman Laut Bunaken
Terdapat sekitar 200 jenis ikan di
bawah permukaan lautnya, mulai dari
ikan neon, ikan kupu-kupu, ikan koral,
ikan napoleon hingga ikan purba
choelacant atau ikan raja laut yang
dapat hidup di kedalaman 80 meter.
Berbagai jenis biota laut hidup di sini.
Anda bisa menikmati keindahan bawah
lautnya dengan menaiki kapal semi
selam di lepas pantai Pulau Bunaken.
2. Taman Wisata Alam Wakatobi

Kepulauan Wakatobi yang seluas 306.590


hektar atau sekitar 13.000 km dijadikan
wilayah konservasi sejak 1995. Kemudian,
sedikit mengalami perubahan fungsi
menjadi Taman Nasional seluas 1.390.000
hektare pada 1996 yang terdiri dari Pulau
Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia, dan
Binongko.
KAWASAN KONSERVASI LAUT DI
INDONESIA
Kawasan Konservasi Laut di Dunia
TUJUAN KONSERVASI LAUT

Tujuan dari  konservasi laut adalah :


 Melindungi sesuatu baik itu bangunan atau pun tempat yang memiliki nilai
dan keindahan agar tidak hancur atau rusak
 Mencegah dari kehancuran barang barang purbakala atau bersejarah yang
diakibatkan oleh faktor alam atau yang lain
 Melindungi alam yang terancam habitatnya serta menghindari kepunhan
suatu makluk hidup
WILAYAH PERLINDUNGAN LAUT
(MPAS-IUCN)

Wilayah Perlindungan Laut atau Marine Protected Area (MPA) merupakan


sebuah kawasan yang dinyatakan sebagai wilayah perairan termasuk flora, fauna,
corak budaya dan sejarah yang berkaitan, dilindungi secara hukum maupun cara
lain yang efektif, untuk melindungi sebagian atau seluruh lingkungan di
sekitarnya (Kelleher, 1999).
Wilayah Konservasi Laut biasa disebut juga dengan Kawasan Konservasi
Perairan. KKP merupakan istilah yang digunakan dalam PP No. 60 tahun 2007,
didefinisikan sebagai kawasan perairan yang dilindungi, dikelola dengan sistem
zonasi, untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan dan lingkungannya
secara berkelanjutan.
Ada lima (5) prinsip dasar yang perlu diperhatikan dari batasan wilayah
perlindungan laut atau KKP, antara lain :
• Adanya wilayah perairan tertentu dengan batas-batas (delineasi) yang jelas,
walaupun membuat tanda batas di wilayah perairan termasuk pekerjaan yang
agak sulit. Sebagai contoh, Taman Nasional Komodo, memiliki batas wilayah
perairan yang tetap dengan total luas mencapai ± 120.000 ha;
• Wilayah perairan tersebut mempunyai ciri atau karakteristik tertentu yang
akan memberikan manfaat positif dalam usaha perlindungan keanekaragaman
hayati atau tujuan lain yang terkait (seperti peningkatan kesehatan stok
perikanan tangkap, pariwisata, bentang alam atau sejenisnya). Terumbu karang
yang sehat ialah salah satu karakteristik yang sering dijadikan pertimbangan
dalam memilih suatu wilayah sebagai KKP;
• Harus ada aturan pembatasan yang sangat jelas, boleh tertulis atau kebiasaan yang
tidak tertulis yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. UU No. 5
tahun 1990 bersama PP No. 68 tahun 1998, UU No. 31 tahun 2004 bersama PP No. 60
tahun 2007 ialah contoh aturan tertulis tentang MPA di Indonesia. Sedangkan Sasi
Laut, Awig-Awig dan Panglima Laot ialah contoh dari aturan tidak tertulis tentang
perlindungan laut;
• Keberadaan KKP harus diakui secara luas dengan adanya sistem tata kelola
(governance) yang jelas. Pengelola KKP bisa murni dari pemerintah, murni
oleh masyarakat maupun kemitraan diantara keduanya (co-management)
• Aturan tersebut pada point ke-tiga, ditegakkan dan dipatuhi oleh semua orang, tanpa
kecuali, serta terdapat sanksi mengikat bagi pelanggar aturan. Pernah terjadi, seorang
yang beberapa kali ketahuan melakukan pencurian rusa dari suatu wilayah Taman
Nasional, dikenakan hukuman penjara sampai 10 tahun.
TUJUAN PEMBENTUKAN WILAYAH
PERLINDUNGAN LAUT

Tujuan pembentukan wilayah perlindungan laut adalah untuk melindungi


keanekaragaman hayati dengan cara melindungi habitat atau tempat hidupnya.

Pembentukan suatu Wilayah Perlindungan Laut, pada awalnya, bertujuan hanya


untuk melindungi keanekaragaman hayati. Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan, perubahan kondisi ekologi dan status
pemanfaatan sumberdaya hayati, suatu Wilayah Perlindungan bisa mempunyai
fungsi atau tujuan ganda, selain perlindungan keanekaragaman hayati.
Diantara tujuan tersebut, ialah:
• Penelitian ilmiah dan ilmu pengetahuan
• Perlindungan terhadap alam liar / hutan belantara
• Perlindungan & pengawetan keanekaragaman
spesies dan genetik
• Mempertahankan jasa-jasa lingkungan
• Melindungi corak budaya dan bentang alam yang
spesifik
• Wisata dan rekreasi
• Pendidikan
• Pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungannya secara berkelanjutan
• Memelihara atribut budaya atau tradisi
KAWASAN KONSERVASI LAUT
DAERAH

Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) adalah suatu kawasan laut yang
dilindungi, dikelola dengan sistem Zonasi, untuk mewuiudkan pengelolaan
sumberdaya ikan dan keanekaragaman hayati lainnya secara berkelanjutan.
KKLD di rancang oleh pemerintah untuk melindungi sumberdaya alam ini,
Pemerintah melakukan berbagai upaya perlindungan diantaranya dengan
menetapkan kawasan-kawasan konservasi laut yang terdapat dibeberapa daerah
di Indonesia.
Yang termasuk ke dalam Kawasan Konservasi Laut Daerah adalah:
• Taman Wisata Perairan (TWP)
• Suaka Alam Perairan
• Suaka Perikanan

Taman Wisata Perairan (TWP)

Suaka Alam Perairan Raja Ampat

Anda mungkin juga menyukai