Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DASAR PERPAJAKAN

MATA PELAJARAN ADMINISTRASI PAJAK


KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami Jenis-Jenis Pajak dan Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
4.1 Mengelompokkan Jenis-Jenis Pajak dan Tata Cara Perajakan

OLEH RISQOH YUSELY, SE


 Pajak adalah iuran wajib dari rakyat kepada negara yang
DEFINISI bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
PAJAK keperluan negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
 Bea materai : pungutan yang dikenakan atas dokumen dengan
menggunakan benda materai.
 Bea masuk : pungutan atas barang yang dimasukkan ke dalam
daerah pabean berdasarkan harga/nilai barang atau tarif
tertentu.
PUNGUTAN  Bea keluar : pungutan atas barang yang dikeluarkan dari daerah
SELAIN pabean berdasarkan harga/nilai barang atau tarif tertentu.

PAJAK  Cukai : pungutan yang dikenakan atas barang tertentu yang


ditetapkan berdasarkan uu no.11 tahun 1995 tentang cukai
 Retribusi : pungutan yang dikenakan sehubungan dengan suatu
jasa atau fasilitas yang diberikan pemerintah secara langsung
dan nyata kepada pembayar.
 Fungsi Anggaran (Budgetair)
 Fungsi Mengatur (Regularend)
FUNGSI  Fungsi Pemerataan Pendapatan (Redistribution)
PAJAK  Legalitas Pemerintahan (Representation)
 Fungsi Stabilitas
HUKUM  Hukum pajak adalah kumpulan peraturan yang mengatur
hubungan antara pemerintah dan waib pajak
PAJAK
HUKUM PAJAK

MATERIAL FORMAL
MENGATUR MATERINYA: MENGATUR CARANYA:
- SUBJEK -CARA MENDATA
-OBJEK -CARA MENETAPKAN
-TARIF -CARA MEMBAYAR
-CARA MELAPOR, DLL
CONTOH CONTOH
- UU NO. 36 TH 2008 (PPh) -'UU NO. 16 TH 2009 (KUP)
- UU NO. 42 TH 2009 (PPN) -UU NO. 19 TH 1997 (PENAGIHAN PAJAK)
-UU NO. 12 TH 1994 (PBB)
-UU NO. 13 TH 1985 (BEA MATERAI)

MENGATUR KEWAJIBAN DAN HAK WAJIB PAJAK


PAJAK PUSAT
LEMBAGA PEMUNGUTAN

PAJAK DAERAH

PAJAK LANGSUNG
JENIS PAJAK CARA PEMUNGUTAN

PAJAK TIDAK LANGSUNG

PAJAK SUBJEKTIF
SIFAT PEMUNGUTAN
PAJAK OBJEKTIF
 Stelsel nyata (riil stelsel): pengenaan pajak yang didasarkan
pada objek yang sesungguhnya, yang benar-benar ada, dan
dapat ditunjuk.

TATA CARA  Stelsel anggaran (fictive stelsel) : pengenaan pajak yang


dipungut oleh negara yang selanjutnya akan dikembalikan
PEMUNGUTA kepada masyarakat dalam bentuk penyediaan fasilitas publik di

N PAJAK seluruh wilayah negara.


 Stelsel campuran : gabungan dari stelsel riil dan stelsel fiktif,
yaitu awal taun paja digunakan stelsel fiktif, setelah akhir taun
digunakan stelsel riil.
 Syarat Keadilan : pemungutan paja harus adil, sesuai dengan
hukum, yakni mencapai keadilan undang-undang.
 Syarat Yuridis : pemungutan pajak harus berdasarkan undang-
undang karena bersifat dapat dipaksakan.
 Syarat Ekonomis : pemungutan pajak harus bisa menjaga
SISTEM keseimbangan ekonomi dan tidaK boleh mengganggu
kelancaran kegiatan produksi maupun perdagangan agar tida
PEMUNGUTA menimbulkan kelesuan perekonomian masyarakat.

N PAJAK  Syarat Finansial : pemungutan pajak harus efisien, sesuai


dengan fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus dapat
ditekan sehingga lebih rendah dari penghasilan.
 Sederhana : pemungutan pajak harus sederhana agar
memudahkan dan mendorong masyarakat dalam memenuhi
kewajiban perpajakannya.
 Asas domisili/asas kependudukan (domicile/residence
principle) : pengenaan pajak penghasilan orang pribadi atau
badan adalah penduduk yang berdomisili di negara itu.
 Asas sumber : pengenaan pajak penghasilan yang diperoleh
ASAS orang pribadi atau badanadalah objek pajak yang timbul dari
negara itu.
PEMUNGUTA  Asas kebangsaan (nationality/citizenship principle):
N PAJAK pembebanan pajak berdasarkan status kewarganegaraannya,
yang dilaukan dengan cara menggabungkan asas nasionalitas
dengan konsep pengenaan pajak atas worldwide income.
 Teori asuransi : tugas negara adalah melindungi jiwa, raga,
harta benda perseorangan. Maka untuk mendapatkan
perlindungan warga negara membayar pajak sebagai premi.
 Teori kepentingan : pembayaran pajak mempunyai hubungan
dengan kepentingan individu yang diperoleh dari pekerjaan
negara.
TEORI  Teori daya pikul : pemungutan pajak harus sesuai dengan
PEMUNGUTA kekuatan membayar dari wajib pajak.

N PAJAK  Teori kewajiban mutlak dan teori bakti : negara mempunyai


hak mutla untuk memungut paja dari rakyat sebagai tanda
buktinya.
 Teori daya beli : teori yang memandang efek baik yang menjadi
dasar keadilan dari pemungutan pajak oleh negara yang
menyelenggarakan kepentingan masyarakat .
 Tarif tetap : berupa jumlah atau angka yang tetap.
 Tarif degresif : penetapan tarif yang persentasenya semain
menurun jika dasar pengenaan pajaknya semakin besar.
 Tarif proporsional : tarif pajak dengan presentase tertentu yang
TARIF PAJAK sifatnya tetap. Semakin besar dasar pengenaan pajaknya,
semakin besar pula jumlah utang pajak yang harus dibayar.
 Tarif progresif : penetapan tarif pajak dengan presentase
tertentu yang semain besar jika dasar pengenaan pajanya
semakin besar.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai