Anda di halaman 1dari 21

REGULASI TEMPERATUR

Staf Lab. Fisiologi Hewan


Fak. Biologi Unsoed
2019
Thermoregulasi
Pengaturan temperatur tubuh hewan disebut termoregulasi.
Termoregulasi penting untuk menjaga temperatur optimal enzim.

Bbrp hewan yg hidup di


lingkungan thermostable, seperti
laut terbuka/ samudra, hanya
sedikit melakukan pengaturan
temp tubuh. Enzimnya juga
teradaptasi bekerja pd temp yg
hampir sama dengan lingkungan.

Lingkungan dgn temperatur berfluktuasi mengharuskan hewan


bekerja keras melakukan termoregulasi.
Torpor dan Hibernasi
Torpor
• Tb dan laju metabolisme turun selama periode tdk makan dan inaktif.
• Endoterm kecil yang mengalami torpor dpt dikelompokan sbg heterotermik
endoterm.
• Sebelum hwn aktif lagi, tb naik sbg akibat peningkatan aktivitas metabolisme.
Hibernasi
• Selama hibernasi set point termostat hipotalamus diturunkan sebanyak 20oc atau
lebih. Ketika ta 5-15oc kebanyakan hibernator menjaga temp.Nya paling sedikit 1oc
diatas temp. Lingk.
• Bila temp. udara turun hingga level membahayakan, hwn meningkatkan laju
metabolism untuk menjaga tb konstan.
• Selain rendahnya metabolisme, mamalia yang hibernasi juga menurunkan output
jantung , walaupun kepala dan deposit lemak coklat menerima aliran darah lebih
tinggi drpd jar. Lain.
• Darah kebanyakan hibernator lebih asam, kondisi asam menurunkan aktivitas
enzim.
Hibernation Patterns in a Ground Squirrel
Ikan Berdarah Panas
• Dijumpai pada ikan besar dan predator perenang
cepat spt tuna, marlin dan hiu yang menjaga temp.
daerah tertentu dr tubuh di atas temp. air
• Ikan berdarh panas ini memiliki otot2 renang merah
yang temp.nya lebih tinggi drpd temp. air
• Faktor kunci yang menjaga otot renang ikan berdarah
panas temp.nya konstan adalah adanya pembuluh darah
dgn susunan counturercurrent exchange network
(see Fig. 10.45)
• Bluefin tuna adl endotermik thermoregulator, sedang-
kan yellowfin dan skipjack tuna adl endotermik tanpa
thermoregulator (see Fig. 10.46)
Perbedaan anatomi pembuluh darah dari ikan tipe ectothermic,
seperti trout, dan ikan heterothermic, tuna sirip biru (Tunnus
thynnus), menjelaskan kemampuan diferensial tuna untuk menaikkan
suhu otot.
(A) trout memiliki pembuluh darah Majoor yang terletak di pusat.
(B) tuna memiliki pembuluh darah utama yang terletak di bawah
kulit dan menggunakan mekanisme rete untuk menghemat
panas tubuh dengan pertukaran lawan arus.
Keuntungan dari pengaturan ini adalah bahwa tidak ada panas
tubuh yang hilang dalam pemanasan darah arteri yang tak
terhindarkan didinginkan saat melewati insang.
GAMBAR 10.46 Suhu otot merah- tuna pada berbagai suhu air
ambient. Bagian atas baris dan data poin untuk tuna sirip biru liar
(Thunnus thynnus) ditangkap di perairan berbagai suhu. Dua baris
padat lainnya menunjukkan hubungan rata-rata antara temperatur
-otot merah dan suhu air di kecil, tuna cakalang (Katsuwonus
GAMBAR 10.45 Sebuah penampang tuna menunjukkan sifat
pelamis) dan tuna yellowfin (Thunnus albacares) berenang di
dasar suplai darah ke otot-otot renang merah Arteri
akuarium, lebih besar, ikan liar dari spesies ini kadang-kadang
longitudinal, yang membawa darah sepanjang tubuh, (ke arah
diamati menunjukkan perbedaan suhu lebih besar antara otot dan
tulang punggung) ke dalam otot. Vena kecil berjalan di dekat
air (eg5-10oC dalam cakalang). Garis isotermal menunjukkan
arteri juxtaposition ke arteri kecil mengembalikan darah
bagaimana suhu jaringan akan bervariasi dengan suhu air jika
perifer ke vena longitudinal, yang mengarah kembali ke
tidak ada endothermy dan suhu jaringan hanya menyamai suhu
jantung. Pembuluh darah merah dan tanda panah
air. Ikan yang ditampilkan adalah tuna sirip biru. (Carray dan Teal
menunjukkan aliran darah arteri; pembuluh darah biru dan
1969; Dizon dan Brill 1979.)
tanda panah menunjukkan pada aliran vena
Keseimbangan antara panas hilang
dan masuk
• Pada thermoregulasi, proses fisiologi dan
tingkah laku memberikan keseimbangan antara
panas yang hilang dan panas yg diperoleh
• 5 proses adaptasi pada proses thermoregulasi
hewan yaitu:
- insulasi
-Adaptasi sirkulasi
- Proses pendinginan melalui evaporasi
- Respon perilaku
- Penyesuaian produk panas metabolik
1. Insulasi
• Adaptasi thermoregulasi utama pada mamalia dan burung
• Dpt mengurangi aliran panas antara hewan dan lingkungannya
• Contoh : KULIT, BULU, fur, and blubber
• Pada mamalia, sistem integumen berfungsi sebagai bahan insulasi
2. Adaptasi Sirkulasi

• Banyak endotherms & beberapa ectotherms


merubah jumlah darah yg mengalir diantara inti
tubuh dan kulit

• Vasodilatation = ↑ blood flow in skin = ↑ heat loss

• Vasoconstriction = ↓ blood flow in skin =


↓ heat loss
• Banyak mamalia dan burung laut mempunyai
susunan pembuluh darah yg disebut counter
current heat exchanger yg berguna untuk
mengurangi hilangnya panas tubuh
3.Pendinginan melalui Evaporasi
• Banyak hewan kehilangan panas melalui penguapan air
dalam bentuk keringat
• Memperbnyak Panting memp efek pendinginan pd birds
and many mammals
• Mandi dgn membasahi kulit, juga membantu
mendinginkan hewan
4. Respon perilaku
• Endotherm dan ectotherm menggunakan respon perilaku
untuk mengontrol temperatur tubuh
• Beberapa invertebrates darat memp postures tubuh yg
minimize or maximize dalam menyerap panas sinar
matahari
Adaptasi Tingkah
laku yang lebih
ekstrim = hibernasi
migrasi ke
lingkungan yang
lebih sesuai
5. Penyesuaian produk panas metabolik
• Beberapa hewan dapat mengatur temperatur tubuh
melalui penyesuaian laju produksi panas metabolik
• Beberapa spesies serangga yg dpt terbang menggunakan
shivering/menggigil untuk pemanasan sebelum terbang

Pemanasan sebelum
terbang pada hawkmouth =
spt shiver -untuk
membantu otot
menghasilkan tenaga yg
cukup untuk take
off/terbang
Endotermi dan Homeotermi pada
Insekta
• Pada kondisi rehat, insekta memiliki laju metabolisme
rendah dan tdk ada bagian tubuh yg lebih hangat
karena produksi panas metabolik
• Pada kondisi terbang, insekta sering memperlihatkan
laju metabolik tinggi, dan melepas lebih banyak panas
dari pada mamalia dan burung
• Produksi panas tinggi pd insekta terlokasi pada otot-
terbang di dada
• Beberapa spesies insekta memperlihatkan endotermi
thorax selama terbang namun tdk termoregulator
• Spesies insekta juga ada yang thorax endotermy dan
termoregulasi (see Fig. 10.48 & 10.49)
GAMBAR 10.48 Suhu rata-rata toraks ngengat sphinx (Manduca Sexta)
yg terbang bebas sebagai fungsi dari suhu udara. Garis isotermal
menunjukkan bagaimana suhu toraks akan bervariasi dengan suhu
udara jika tidak ada endoterm atau termoregulasi dan suhu thorax
hampir sama dgn suhu udara. (Heinrich 1971.)
GAMBAR 14.49 Suhu dan metabolisme lebah madu (Apis mellifera)
yang terbang stabil . Lebah madu bervariasi kempuannya dalam
terbang dgn keadaan terkendali, dan data yang disajikan (Apis disini
secara spesifik untuk individu yang terbang tanpa dorongan (a) Suhu
di thorax dan abdomen pada akhir penerbangan;. Simbol berwarna
lighter- adalah untuk empat lebah yang menunjukkan penurunan
sangat besar dalam frekuensi kepakan sayap saat terbang. (b)
tingkat metabolik selama penerbangan (Woods et al. 2005)
Mekanisme Umpan balik dalam
Termoregulasi

• Mamalia mengatur temperatur tubuh melalui


umpan balik negatif yg melibatkan beberapa
sistem organ
• Pada manusia, hypothalamus (bagian dr otak)
berisi sel-sel saraf yang berfungsi sebagai
termostat
Stimulus Physiological Adjustment
Response
Penurunan Vasokontriksi Penghematan
temperatur pembuluh darah panas , lebih
lingkungan bulu-bulu kulit banyak panas
pada tubuh dihasilkan melalui
merangsang peningkatan laju
menggigil metabolisme
Peningkatan Dilatasi pembuluh Panas dibuang
temperatur darah pada kulit -
lingkungan berkeringat

Anda mungkin juga menyukai