B16-Makro-Kebijakan Fiskal & Moneter
B16-Makro-Kebijakan Fiskal & Moneter
KEBIJAKAN MONETER
• Kebijakan Fiskal: Tindakan pemerintah melalui
manajemen pajak (plus penerimaan lain) dan
alokasi belanja negara untuk mempengaruhi laju
perekonomian.
• Kebijakan Moneter: Intervensi Bank Indonesia
(dan Pemerintah) utk mengelola jumlah uang
beredar (dan tingkat inflasi) yang dibutuhkan oleh
perekonomian.
1
Kebijakan Fiskal
• Ketika perekonomian sedang lesu (depresi atau re-
sesi), pemerintah perlu menggerakkannya dengan
meningkatkan belanja negara: G (atau mengurangi
pajak: T) utk stimulasi aktivitas ekonomi, menyerap
tenaga kerja, dan stimulasi permintaan aggregat.
• Pada waktu depresi besar di Amerika Serikat 1930-
an, Professor John Maynard Keynes menyarankan
peningkatkan belanja negara secara besar-besaran.
2
Pengalaman Amerika Serikat
3
Esensi Kebijakan Fiskal:
Kebijakan fiskal mempengaruhi kinerja peng-
gunaan tenaga kerja dan tingkat produksi ba-
rang dan jasa di dalam negeri
5
Kebijakan Fiskal dan Permintaan Aggregat (AD)
6
Kebijakan Fiskal dan AD (Lanjutan)
Dampak Ganda (Multiplier Effect): peningkatan permintaan
aggregat yang lebih besar, buah hasil kebijakan fiskal ekspansif
yang meningkatkan pendapatan masyarakat dan tambahan belanja
konsumen yang juga lebih besar.
7
Kebijakan Fiskal dan AD (lanjutan)
r S P
SRAS
AD
AD
D
D AD
8
Q uang beredar Y
Kebijakan Fiskal dan AD (lanjutan)
9
Contoh Kebijakan Fiskal Ekspansif
11
Kebijakan Fiskal Kontraktif (disebut
juga Fiskal Konservatif)
• Kebijakan fiskal kontraktif ditempuh melalui pengu-
rangan belanja negara (G), peningkatan pajak (T)
atau kedua-duanya;
• Kebijakan fiskal kontraktif memperlambat laju per-
tumbuhan ekonomi karena mengurangi AD.
• Apakah tindakan keempat presiden era reformasi
yang “dipaksa IMF/Bank Dunia” menurangi defisit
dan mendahulukan pembayaran utang luar negeri
dapat disebut melakukan kebijakan fiskal kontraktif?
12
Contoh Kebijakan Fiskal Kontraktif
• Amerika Serikat 1960-an, (ketika masa perang
Vietnam, pajak penghasilan dinaikkan 10%)
• Indonesia, sekarang (ketika kekhawatiran berlebih-
an pada peningkatan suku bunga dan menurunnya
daya beli, plus kebutuhan wajib untuk membayar
utang luar negeri, dan bunga obligasi untuk menye-
hatkan perbankan). Hasil pemulihan ekonomi lam-
bat (Data 2003: laju pertumbuhan 4,1% penggang-
guran 38 juta).
13
Manajemen Anggaran Negara
• Catatan tambahan: Perlu diingat bahwa keputusan
pemerintah dalam pajak dan belanja negara juga
dengan pertimbangan dan tujuan strategis lain:
untuk pertahanan negara, bantuan dan pelayanan
sosial, pengentasan kemiskinan dan tujuan politis.
• Di Indonesia, kebutuhan rekapitalisasi perbankan &
dana perimbangan daerah untuk desentralisasi
ekonomi (otonomi daerah) menghabiskan hampir
dua pertiga dari total anggaran negara.
14
Kebijakan Moneter
Tujuan Kebijakan Moneter:
– Stabilisasi harga: melalui manajemen jumlah
uang beredar, nilai tukar dan target inflasi
– Upaya mencapai lapangan kerja maksimum
(seharusnya, tapi Indonesia belum mampu)
15
Siapa yang mengeluarkan uang?
16
Konsep Uang dalam Ekonomi Makro
• Dalam ekonomi makro, terdapat beberapa indikator
baku untuk mengukur jumlah uang beredar, yang
dirangkum dalam istilah: “M1”, “M2”, dan “M3”.
• M1 = uang kertas, uang logam, dan rekening koran
• M2 = M1 plus keseimbangan dalam:
– Rekening tabungan
– Rekening deposito
– Rekening pasar uang
• M3 = M2 plus keseimbangan deposito jumlah besar
17
Kebijakan Moneter dan Permintaan Aggregat (AD)
(1) Pasar Uang
Supply
dibuat tetap oleh Bank Indonesia
r MS
O
Q uang beredar
Demand
Soal: Berapa biaya imbangan untuk menahan uang?
Jawab: pendapatan bunga yang hilang. Permintaan uang
berbanding terbalik dengan tingkat suku bunga. 18
Kebijakan Moneter dan AD (lanjutan)
(2) Pasar Uang dan AD
Misal P. Jika P , permintaan uang
Selanjutnya r , I AD
r MS
r2
r1
D
D
O
P Q uang beredar
AD
O Y 19
Kebijakan Moneter dan AD (lanjutan)
(2) Pasar Uang dan AD (lanjutan)
r S S
Misal Jumlah uang beredar (MS)
r1
r I (utk P tetap) AD bergeser r2
D
Q uang beredar
P
SRAS
AD AD
Y 20
Kebijakan Moneter dan AD (lanjutan)
(3) Suku Bunga dan Target Inflasi
• Dua kasus pertama tadi difokuskan pada jumlah uang
beredar yang dibuat tetap oleh Bank Indonesia;
• Sejak independen (UU No. 23/1999), Bank Indonesia tidak
lagi menjadi “agen pembangunan” tetapi benar-benar men-
jadi otoritas moneter yang harus lebih berwibawa.
• Bank Indoneisa mengatur tingkat suku bunga Sertifikat
Bank Indonesia (SBI) & menetapkan target inflasi tahunan;
• Basis argumen: keterkaitan dengan jumlah uang beredar,
tingkat nilai tukar (jumlah uang asing beredar), dan dam-
paknya pada investasi dan aktivitas perekonomian.
21
Anda tahu tokoh ini?
Y=C+I+G MS = P·L(r+E, Y) LS = LD
24
Keseimbangan Pasar Barang
Y = C + I + G
Equivalen dengan
Y–C–G = I
Y–T–C+T–G = I
Sprivate + SPemerintah = I
25
Keseimbangan Pasar Uang, konteks IS-LM
Loanable Funds Market r-Y ruang
i mps0Y1995
i
.07 LM
.06
a
.05 •a
IS
It
S,I Y
Yt
26
Kurva Philip: Pengangguran vs Inflasi
9
8
Laju Inflatsi (%)
0
0 1 2 3 4 5 6
Pengangguran (%)
27