Anda di halaman 1dari 23

SUMBER

HUKUM
Oleh : Tim Dosen PHI FH UNPAS
Pengertian Sumber
Hukum
Sumber hukum adalah segala sesuatu yang Sumber hukum
dapat menimbulkan aturan-aturan yang menjawab asal atau
mengikat dan memaksa, sehingga apabila darimana hukum itu
peraturan tersebut dilanggar dapat berasal.
menimbulkan sanksi yang tegas dan nyata bagi
pelanggarnya.

Segala sesuatu itu adalah faktor-faktor yang


berpengaruh terhadap timbulnya hukum,
yaitu yang dapat berpengaruh terhadap
berlakunya hukum secara formal.

2
Faktor-faktor yang dapat
menentukan tersebut,
antara lain :

• Faktor ideal, seperti prinsip-prinsip


keadilan,
• Faktor kemasyarakatan seperti: ekonomi,
kebiasaan yang terus berkembang, hukum
yang berlaku, tata hukum negara-negara
lain, keyakinan tentang agama dan
Terdapat 2 ( d u a )
M a c a m Sumber
Hukum
SUMBER HUKUM
SUMBER HUKUM FORMAL
MATERIL
Bentuk-bentuk hukum
Sumber hukum (formal) untuk
yang menentukan memberlakukan
isi hukum. Sumber berlakunya hukum
hukum materiil, berdasarkan pada
diantaranya berupa tata cara dan bentuk
kaidah/norma. hukum yang
diberlakukan.

4
“ Sumber Hukum
Formal
Undang-Undang

Kebiasaan

Yurispruden

si Traktaat

Doktrin
5
Undang-Undang (Statute)

Undang-undang adalah
suatu
peraturan/keputusan
negara yg tertulis
dibuat oleh alat
perlengkapan negara
yg berwenang dan
mengikat masyarakat.
6
Pemberlakuan Undang-Undang
Bentuknya
tertulis
FICTIE
HUKUM
Adanya tata cara dalam proses
pembuatannya, dilakukan oleh DPR dan
Presiden

Undang-Undang dituangkan dalam Lembaga


Negara

Undang-Undang mulai berlaku dan mengikat menurut


tanggal yg ditentukan oleh Undang-Undang tsb

Jika tidak disebutkan tanggal berlakunya, maka


berlaku 30 hari sejak diundangkan.
7
ISI UNDANG-
UNDANG
-
KONSIDERAN

Mengingat Menimbang Menetapkan

- SUBSTANSI UNDANG-
UNDANG

- KETENTUAN PERALIHAN
8
Kelompok Norma
Hukum
Staatsfundamental Grundgesetzes
Norm Batang tubuh
Pancasila dan UUD 1945 sebagai
Pembukaan UUD peraturan dasar.
1945 sebagai norma
dasar negara.

Autonome Satzungen
Formelle Gesetzes Peraturan pemerintah,
Undang-Undang atau Peraturan Presiden,
Perpu sebagai Peraturan Menteri,
peraturan formal. Peraturan Daerah
sebagai Peraturan
Pelaksanaan. 9
TAHAP
MEMPERSIAPKAN
RANCANGAN
UNDANG-
UNDANG
1. Tahap prakarsa Rancangan
Undang-Undang
2. Tahap
penyusunan/pengolahan
3. Tahap persidangan
4. Tahap pengesahan dan
pengundangan 1
Kebiasaan (Custom)

Pengertian
Suatu perbuatan yg
dilakukan orang
secara tetap/perbuatan Apabila suatu kebiasaan
manusia mengenai hal diterima oleh masyarakat,
tertentu yg dilakukan sehingga apabila terjadi
pelanggaran terhadap Contoh
berulang-ulang. Orang dayak mengharuskan
kebiasaan tersebut akan
menimbulkan akibat hukum. perkawinan dilaksanakan
dengan sistem endogami,
yaitu suatu sistem yg
perkawinan yg terjadi masih
dalam lingkup
keluarga/satu rumpun.
1
Syarat-syarat Hukum
Kebiasaan
Syarat Materil : Adanya kebiasaan atau tingkah laku
yang tetap atau diulang, yaitu suatu rangkaian
perbuatan yg sama, yg berlangsung untuk beberapa
waktu yg lama. (Longa Et Invetarata Consuetudo ).

Syarat Intelektual : Kebiasaan harus menimbulkan


opinio necessitatis (keyakinan umum) bahwa
perbuatan merupakan kewajiban hukum.

Adanya akibat hukum apabila hukum kebiasaan itu


dilanggar. Namun tidak semua kebiasaan dapat
menjadi hukum.
“Hukum Kebiasaan terdapat
kelemahan-kelemahan sebab tidak
diatur secara jelas dikarenakan
sifatnya yg tidak tertulis.
Disamping itu juga menyulitkan
proses pengadilan dan tidak ada
kepastian hukumnya.”

Selain hukum kebiasaan ada juga dikenal


dengan hukum adat? Apa
perbedaannya?
13
Yurisprudensi
Yurisprudensi adalah putusan hakim terdahulu yg
sering diikuti dan dijadikan dasar keputusan oleh
hakim untuk perkara yg sama, biasanya putusan
hakim yg telah memperoleh kekuatan hukum yg tetap.

Hakim dalam memutuskan suatu


perkara yg seringkali tidak ada dasar
hukumnya. Sesuai dengan Undang-
Undang No.48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman. “Bahwa hakim
tidak boleh menolak perkara dengan
alasan tidak ada dasar hukumnya.

14
Hakim wajib
menggali,
mengikuti, dan
memahami Place your screenshot here

dala
nilai-nilai
m masyarakat.
yg hidup

Undang-Undang No. 48
Tahun 2009 Tentang
Kekuasaan Kehakiman

15
Asas Asas
Precedent Bebas
Dianut oleh negara- Berlaku di negara-
negara Anglo Saxon, negara Eropa
bahwa hakim harus Kontinental, bahwa
berpedoman pada hakim tidak terikat pada
putusan pengadilan yg putusan-putusan hakim
terdahulu. yg terdahulu
(mendahulukan UU)

16
Perjanjian
Internasional
(Traktaat)
Traktat (perjanjian) merupakan perjanjian yang dibuat oleh
dua negara atau lebih. Jika dibuat oleh dua negara disebut
sebagai bilateral sedangkan jika dibuat oleh lebih dari dua
negara disebut multilateral.

Traktat adalah perjanjian yang dibentuk antar negara yang


dituangkan dal am bentuk beragam, misalnya Konvensi
Internasional yang diratifikasi

Walau masuk dal am pembahasan hukum internasional,


sepanjang traktat (perjanjian) itu menentukan segi hukum
ketatanegaraan yang hidup bagi negara masing-masing yang
terikat didalamnya, terutama jika sudah diratifikasi
1
Perjanjian Perjanjian
Interna sional Interna sional
berbentuk berbentuk
Treaty Agreement

Pelaksanaan pembuatan Traktaat, ada 4


tahap, yaitu:

Tahap Persetujuan Tahap


Tahap Penetapan Tahap Penukaran
(Masing-masing Ratifika si/Pengesah
(Sluiting) Piagam
parlemen) an
Perjanjian
Perjanjian Internasional
dapat berakhir
apabila :
1. Karena tela h tercapa i tuju an da ri
perja njia n
tersebut.
2. Karena habis m as a berlakunya
3. Karena punahnya objek atau tiadanya subjek
dari perjanjiannya.
4. Ka rena ada persetujuan untuk
m engakhiri perjanjian.
5. Karena adanya perjanjian baru
6. Diakhiri oleh salah satu pihak dan disepakati
bersama.
7. Tercapai syarat-syarat mengakhiri perjanjian. 19
Pendapat Sarjana
Hukum
(Doktrin)
Doktrin adalah suatu ajaran dari seorang ahli hukum
yg secara umum sudah diakui keilmuannya dalam
dunia hukum. Selain itu juga ajarannya berpengaruh
terhadap hakim dalam menentukan suatu putusan.

Dengan kata lain, bahwa hakim seringkali


mempergunakan doktrin sebagai landasan untuk
mencari kebenaran materil dari suatu perkara yg
dihadapinya.

20
Contoh doktrin
Doktrin Mazhab Sejarah Doktrin Mazhab
dan Kebudayaan (Friedrich Sociological Jurisprudence
Karl Von Savigny, 1779- (Eugen Ehrlich, 1826-1922)
1861)

Doktrin Mazhab Doktrin Mazhab Realisme


Utilitarianisme Hukum (Justice Oliver
(Jeremy Bentham, Wendel Holmes, 1841-
1748-1832) 1935)

21
Bahan-Bahan Hukum

1. Bahan Hukum Primer (UUD 1945, UU,


Peraturan, Hukum Adat, Traktar,
Yurisprudensi)
2. Bahan Hukum Sekunder (Rancangan
UU, Hasil Penelitian, Hasil Karya Ilmiah,
Jurnal Hukum)
3. Bahan Hukum Tersier (Kamus dan
Ensiklopedia)

22
THANK
YOU!
BE THE BEST VERSION OF YOURSELF!

23

Anda mungkin juga menyukai