Anda di halaman 1dari 12

DIAN YOSSIE HETSON L ADA 118 047

ARYATI WAHYUNI SILITONGA ADA 118 063


FLORIDA TULIT FAYON ADA 118 076
THERESIA KRISTIANY SEMBIRING ADA 118 065
WINISA ADA 118 061
ZELIY ADA 118 049

KELOMPOK 4
Model pembelajaran
bahasa Indonesia

01 02 03 04

Reading Sustained Silent SQ3R Penerapan masing-masing


aloud Reading (SSR) model pembelajaran tersebut
dalam PBSI di kelas tinggi.
Reading aloud ?
Reading aloud (membaca dengan keras/nyaring)
adalah salah satu bentuk strategi atau cara
membaca teks dengan bersuara keras yang dapat
membantu memfokuskan perhatian secara mental
menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dan
merancang diskusi melalui pelafalan vokal atau
konsonan, nada atau lagu ucapan, penguasaan
tanda-tanda baca pengelompokan kata atau fase ke
dalam satuan-satuan ide, kecepatan mata dan
ekspresi.
“Langkah-langkah Model
Reading Aloud ”
1. Pilih salah satu teks yang cukup menarik untuk dibaca dengan keras. Usahakan teks
tersebut tidak terlalu panjang. 

2. Berikan kopian teks kepada siswa/mahasiswa. Beri tanda poin-poin atau isu-isu yang
menarik untuk didiskusikan. 

3. Bagi teks dengan paragraf atau yang lain. 

4. Undang beberapa siswa/mahasiswa untuk membaca bagian-bagian teks yang berbeda-


beda.

5. Ketika bacaan sedang berlangsung, berhentilah pada beberapa tempat untuk


?
menekankan arti penting poin-poin tertentu, untuk bertanya, atau memberi contoh. Beri
siswa/mahasiswa waktu untuk berdiskusi jika mereka menunjukkan ketertarikan
terhadap poin tersebut. Reading
aloud
6. Akhir proses dengan bertanya kepada siswa/mahasiswa apa yang ada dalam teks.
Kelebihan dan Kekurangan Model Reading Aloud 

Kelebihan atau keunggulan pembelajaran membaca


menggunakan model reading aloud yaitu:  Kekurangan atau kelemahan pembelajaran membaca
1. Membina dan mengembangkan kemampuan daya fantasi pada menggunakan model reading aloud yaitu: 
peserta didik. 1. Peserta didik akan merasa bosan jika bacaan masih
bersifat monoton. 
2. Pelajaran dapat dihidangkan dengan lebih menarik bagi murid
bila disajikan dalam bentuk membaca dengan keras.  2. Peserta didik di kelas rendah masih belum bisa
memahami apa yang dibacanya. 
3. Peserta didik dilatih untuk menjadi pendengar yang sopan. 
3. Terpupuknya suatu kebiasaan untuk menerima
4. Peserta didik memperoleh kesempatan untuk menghayati suatu pelajaran harus dengan membaca, daya afektifnya
hiburan.  kurang berjalan. 

5. Peserta didik memperoleh penambahan kekayaan pengalaman. 4. Tidak semua guru mampu memberikan materi bahan
bacaan yang menarik. 
6. Kegemaran dan ketertarikan akan suatu pelajaran dapat dipupuk
dan dikembangkan. Kepuasan batiniah dapat diperoleh murid 5. Jika kelas-kelas yang berdekatan gaduh atau sedang
dengan membaca sendiri dengan keras materi bahan bacaan. balajar bernyanyi, maka penyajian dengan metode
membaca tidak dapat efisien. 
7. Memberikan contoh yang baik kepada peserta didik yang lain
bagaimana cara membaca yang baik. 6. Rencana pelajaran tidak sesuai waktu yang diinginkan.

Reading aloud
Sustained Silent Reading
(SSR)
Sustained Silent Reading (SSR) adalah kegiatan
membaca dalam hati yang dilakukan oleh siswa.
Dalam kegiatan ini siswa diberi kesempatan untuk
memilih sendiri buku atau materi yang akan
dibawanya. Biarkan siswa untuk memilih bacaan
yang sesuai dengan kemampuannya sehingga
mereka dapat menyelesaikan membacaan
tersebut. Guru dapat memberi contoh sikap
membaca dalam hati yang baik sehingga mereka
dapat meningkatkan kemampuan membaca dalam
hati untuk waktu yang cukup lama.
Langkah-langkah
Sustained Silent Kelebihan dan Kekurangan
Reading (SSR) Model Sustained Silent
 Guru menentukan waktu Reading (SSR)
dalam pelaksanaannya
 Guru menjelaskan apa itu
sustained silent reading
Kelebihan dari Sustained Silent
 Siswa memilih buku yang Reading (SSR) adalah siswa dapat
membaca dan berkonsentrasi pada
mereka suka
bacaannya dalam waktu yang cukup
 Siswa dan guru membaca lama serta tidak menimbulkan

? 
bersama
Murid menceritakan kembali
keributan. Adapun kekurangannya
adalah guru tidak mengetahui
apakah siswa benar-benar
membaca atau tidak karena sama
apa yang sudah dibaca
sama dalam keadaan diam.
 Murid membuat catatan dari
bacaannya tersebut
 
SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)
Strategi belajar SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)
merupakan penimbul pertanyaan dan tanya jawab yang dapat
mendorong pembaca teks melakukan pengolahan materi secara
mendalam dan luas. Strategi SQ3R yang dicetuskan oleh Francis P.
Robinson pada tahun 1941 dipandang dapat meningkatkan kinerja
memori dalam memahami substansi teks dan bahan bacaan dalam
suatu bidang pengetahuan.

Strategi SQ3R memberi kemungkinan kepada para siswa untuk belajar

? secara sistematis, efektif, dan efisien dalam menghadapi berbagai


materi ajar.Strategi ini lebih efisien digunakan untuk belajar karena
siswa dapat berulang-ulang mempelajari materi ajar dari tahap meneliti
bacaan atau materi ajar (Survey), bertanya (Question), membaca atau
mempelajari (Read), menceritakan atau menuliskan kembali (Recite), dan
meninjau ulang (Review) (Pujawan, 2005:347).
Langkah-langkah Strategi Belajar
SQ3R
1 2 3
Survey Question Read

4 5
Recite Review
Kelebihan dan kekurangan metode SQ3R
kelebihan

1 2 3 4 5
Metode ini bisa membantu siswa
Pendekatan tugas Membantu Melatih Membantu
melalui membaca teks untuk memfokuskan bagian- bagian
konsentrasi siswa memberikan mempersiapkan
dapat membuat siswa dalam menemukan yang tersulit dalam membaca, bila jawaban dalam catatan dalam
lebih pecaya diri jawaban pertanyaan bentuk tanya jawab
sebuah pertanyaan tidak dapat
tentang materi
dijawab atau dimengerti, siswa bisa
mengidentifikasi kesulitannya dan
mendapatkan jawabannya.

kekurangan
Adapun kekurangan dari SQ3R adalah untuk menempuh kelima prosedur tersebut pada awalnya mungkin akan
dirasakan berbelit-belit. Kegiatan ini akan banyak menyita waktu dan memerlukan konsentrasi yang tinggi, selain
itu belum semua siswa dapat membaca dengan baik .
terima
kasih !
pertanyaan ?

1.

2.

3.

Anda mungkin juga menyukai