Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK II

1. FITRIYANTI ABDJUL 2120004


2. YUSTINA MARIANA NGGUNU 2120005
3. MOHAMAD AKRAM LUKU 2120006
 
A. TUJUAN KOMUNIKASI
TARAPEUTIK
Menurut Pieter (2017) secara garis besar tujuan komunikasi terapeutik
adalah untuk mengembangkan pribadi pasien kearah yang lebih positif,
adaftif, dan pertumbuhan meliputi:
1. Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan
dan pikiran serta dapat mengambil tindakan.
2. Membantu pasien dalam beradaptasi.
3. Membantu pasien dalam merealisasikan dirinya sebagai upaya
mempertahankan sikap penerimaan diri dan peningkatan penghormatan
dirinya.
4. Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk membuaskan kebutuhan
serta mencapai tujuan yang realistis.
5. Meningkatkan rasa identitas personal yang jelas dan peningkatan
integritas diri.
6. Mempererat hubungan internasional antara perawat dan pasien secara
profesional dan proporsiona.
Sundeen (dalam Taufik dan Juliane, 2011) menyatakan
tujuan komunikasi terapeutik diarahkan kepada
pertumbuhan klien meliputi hal-hal sebagai berikut:
 Realisasi diri, penerimaan diri, dan rasa hormat terhadap
diri sendiri.
 Identitas diri yang jelas dan rasa integritas diri yang
tinggi.
 Kemampuan membina hubungan interpersonal yang
intim, saling tergantung, dan mencintai.
 Peningkatan fungsi dan kemampuan memuaskan
kebutuhan serta mencapai tujuan personal yang realistis.
Menurut Machfoedz (2009) tujuan komunikasi
terapeutik adalah:
 Menggali perasaan, pikiran, perilaku, dan pengalaman
sendiri
 Mengerti tentang peran yang dimainkan oleh pasien dan
orang lain dalam masalah yang diidentifikasi
 Bertindak memuji penyelesaian masalah kehidupan
pasien melalui pilihan yang telah ditentukan.
B. KARAKTERISTIK KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
Karakteristik komunikasi terapeutik yaitu
keikhlasan (genuineness), empati (emphaty), dan
kehangatan (warmth)
1. Keikhlasan (genuineness).
2. Empati (emphaty).
3. Kehangatan (warmth).

Anda mungkin juga menyukai