OLEH
MAKASSAR
2023
KATAPENGANTAR
KATAPENGANTAR.................................................................
DAFTARISI.............................................................................
BAB1PENDAHULUAN............................................................
A.Latarbelakang................................................................
B.Rumusanmasalah................................................................
C.Tujuan........................................................................
BABIITINJAUANTEORITIS......................................................
A. KonsepDasarPenyakit........................................................
1. Pengertian..................................................................
2. Anatomidanfisiologi.....................................................
3. Etiologi.......................................................................
4. Patofisiologi................................................................
5. Manifestasiklinis..........................................................
6. Penatalaksanaan.........................................................
7. Pemeriksaanpenunjang...............................................
8. Komplikasi..................................................................
BABIIIKONSEPASUHANKEPEPERAWATANTEORITIS
A.Pengkajian.....................................................................
DiagnoseKeperawatanIntervensiKeperawatan..........................
BABIVPENUTUP......................................................................
A.Kesimpulan..........................................................................
B.Saran..............................................................................
DAFTARPUSTAKA................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
B. RumusanMasalah
1. ApakahPengertianfraktur?
2. BagaimanaAnatomidanfisiologifraktur?
3. BagaimanaEtiologifraktur?
4. BagaimanaPatofisiologifraktur?
5. BagaimanaManifestasiklinisfraktur?
6. BagaimanaPenatalaksanaanfraktur?
7. BagaimanaPemeriksaanpenunjangfraktur ?
8. BagaimanaKomplikasifraktur?
C. Tujuan
1. Tujuanumum
2. Tujuankhusus
Mampumemberikantindakankeperawatanyangdihara
pkandapat mengatasi masalah keperawatan pada
kasus tersebut.
BAB II PEMBAHASAN
A.Konsep DasarPenyakit
1. Pengertian
Frakturadalahrusaknyakontinuitastulangyangdisebabkantekanan
eksternal
yangdatanglebihbesardariyangdapatdiserapolehtulang,fraktur
patologis terjadi tanpa
traumapadatulangyangleemahkarenadimineralisasi yang
berlebihan.
Fraktur dikenal denganistilah patahtulangbiasanya
disebabkanoleh trauma atau tenaga fisik, kekuatan, sudut,
tenaga,keadaan tulang, dan jaringan lunak disekitar tulang
akan menentukan apakah fraktur yang terjadi tersebut lengkap
atau tidak lengkap.
Tulangnormal Patahtulang
a. Anatomitulang
Tulang terdiri dari sel-sel yang berada pada intra-seluler.
Tulang
berasal dari embryonic hyalinecartilageyangmanamelaluipro
ses“Osteogenesis”menjadi tulang. Proses ini dilakukan oleh
sel-sel yang disebut “Osteoblast”. Proses mengerasnya
tulang akibat penimbunan garam kalsium.
Ada 206 tulang dalam tubuh manusia, Tulang dapat
diklasifikasikan dalam enam kelompok berdasarkan
bentuknya : (Arif Muttaqin, 2008)
b. Fisiologitulang
Fungsitulangadalahsebagaiberikut:(ArifMuttaqin,2008)
a) Mendukungjaringantubuhdanmemberikanbentuktubuh.
b) Melindungiorgantubuh(misalnyajantung,otak,danparu-
paru)danjaringan lunak.
c) Memberikanpergerakan(ototyangberhubungandengankontr
aksidan pergerakan).
e) Menyimpangarammineral,misalnyakalsium,fosfor.
Komponen utama jaringan tulang adalah mineral dan jaringan
organik (kolagen dan proteoglikan). Kalsium dan fosfat
membentuk suatu kristal
garam(hidroksiapatit),yangtertimbunpadamatrikskolagenda
n
Osteomilitis merupakaninfeksi
tulangdansumsumtulangyangdisebabkanoleh bakteri piogen
dimana mikroorganismeberasal dari focus ditempat laindan
beredarmelaluisirkulasidarah.
Ostheoartritis itu disebabkan oleh rusak/ menipisnya
bantalan sendi dan tulangrawan.
4. Patofisiologi
Trauma pada tulang dapat menyebabkan keterbatasan
gerak dan
ketidakseimbangan, fraktur terjadi dapat berupa fraktur
tertutup atau terbuka.
Frakturtertutuptidakdisertaikerusakanjaringanlunaksedangkanfr
akturterbuka
disertaidengankerusakanjaringanlunaksepertiotot,tendon,ligame
ndan pembuluhdarah.
Tekanan yang kuat dapat terjadi multiple fraktur terbuka karena
fragmen tulang keluar menembus kulit dan menjadi luka terbuka
serta peradangan yang dapat memungkinkaninfeksi,keluarnyadarahda
patmempercepatperkembangan bakteri. Tertariknya segmen karena
kejang otot pada area fraktur sehingga disposisi tulang. Multiple
fraktur terjadi jika tulang dikarnakan oleh stres yang
lebihbesardariyangdapatdiabsorbsinya.Multiplefrakturdapatdisebabkan
oleh pukulanlangsung,gayameremuk,gerakanpuntirmendadak,danbahk
an kontraksi otot ekstrim. Meskipun tulang patah jaringan disekitarnya
akan terpengaruh mengakibatkan edema jaringan lunak, perdarahan
keotot dan sendi, ruptur tendo, kerusakan saraf dan kerusakan
pembuluh darah. Organ tubuh dapat mengalami cidera akibat gaya
yang disebabkan oleh fraktur atau akibat fragmen tulang.
Tulang bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekuatan dan
gaya pegas untuk menahan.
Tapi apabilatekananeksternal yangdatanglebihbesar dari yang
dapatdiseraptulang,makaterjadilahtraumapada tulang yang mengakiba
tkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang. Setelah terjadi
multiple fraktur, pembuluh darah serta saraf dalam korteks, marrow,
dan jaringan lunak yang membungkus tulang rusak. Perdarahan terjadi
karena kerusakan tersebut dan terbentuklah hematoma di
rongga medulla tulang. Jaringan tulang segera berdekatan kebagian
tulang yang patah.Jaringanyangmengalaminekrosisini menstimulasi
terjadinya respon inflamasi yang ditandai dengan vasodilatasi,
eksudasi plasma dan leukosit, dan infiltrasi sel darah putih. Kejadian
inilah yang merupakan dasar dari proses penyembuhan tulang
nantinya.
5. ManifestasiKlinis
Tanda dan gejala dari multi plefraktur antara lain sebagai berikut:
a. Nyeriterusmenerussampaitulangdiimobilisasi
6. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaanmedis
1) Recognisi atau pengenalan adalah riwayat kecelakaan
derajat keparahannya, prinsip pertama yaitu
mengetahui dan menilai keadaan fraktur dengan
anamnesis, pemeriksaan klinik dan radiologis
1) Frakturtertutup
Tirah baring diusahakan seminimal mungkin latihan segera
dimulai untuk mempertahankan kekuatan otot yang
sehat, dan untuk meningkatkan otot yang dibutuhkan
untuk pemindahan mengunakan alat bantu ( tongkat )
klien diajari mengontrol nyeri sehubungan fraktur dan
trauma jaringan lunak
2) Frakturterbuka
Pada fraktur terbuka terdapat risiko infeksi osteomielitis,
gas ganggren, dan tetanus, tujuan perawatan untuk
meminimalkan infeksi agar penyembuhan luka atau
fraktur lebih cepat, luka dibersihkan, didebridemen dan
diirigasi
c. Penatalaksaan kedarurartan
Menurut(Rasjad,Chairuddin.2012),pemeriksaanpenunjnagfraktur
berupa:
a. Pemeriksaanradiologis(rontgen),padadaerahyangdicurigaifr
aktur,harus mengikuti aturan role of two, yang terdiri dari :
1) Mencakupduagambaranyaituanterposterior(AP)
2) Memuatduasendiantarfrakturyaitubagianproximaldandist
al
4) Dilakukanduakali,yaitusebelumtindakandansesudahtinda
kan
1) Darahrutin
2) Factorpembekuandarah
3) Golongandarah(terutamajikaakandilakukantindakanoper
asi)
4) Urinalisa
5) Kreatinin(traumaototdapatmeningkatkanbebankreatinin
untukkliren ginjal)
c. Pemeriksaan arteriografi dilakukanjika dicurigai telah
terjadi kerusakan vasikuler akibat fraktur tersebut
8. Komplikasi
Komplikasifrakturmeliputi
a. KomplikasiAwal
1) KerusakanArteri
Pecahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak
adanya nadi, cyanosis bagian distal, hematoma yang lebar,
dan dingin pada ekstrimitas
yangdisebabkanolehtindakanemergensisplinting,perubahan
posisipada yang sakit, tindakan reduksi, dan pembedahan.
2) KompartementSyndrom
KompartementSyndrommerupakankomplikasiseriusyangter
jadikarena terjebaknya otot, tulang, saraf, dan pembuluh
darah dalam jaringan parut. Ini disebabkan oleh oedema
atau perdarahan yang menekan otot, saraf, dan pembuluh
darah. Selain itu karena tekanan dari luar seperti gips dan
pembebatan yang terlalu kuat.
3) FatEmbolismSyndrom
Fat Embolism Syndrom (FES) adalah komplikasi serius
yang sering
terjadipadakasusfrakturtulangpanjang.FESterjadikarenasel-
sellemak yang dihasilkan bone marrow kuning masuk ke
aliran darah dan menyebabkan tingkat oksigen dalam
darah rendah yang ditandai dengan gangguan pernafasan,
tachykardi, hypertensi, tachypnea, demam.
4) Infeksi
System pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada
jaringan. Pada trauma orthopedic infeksi dimulai pada kulit
(superficial) dan masuk ke dalam. Ini biasanya terjadi pada
kasus fraktur terbuka, tapi bisa juga karena penggunaan
bahan lain dalam pembedahan seperti pin dan plat.
5) AvaskulerNekrosis
Avaskuler Nekrosis (AVN) terjadi karena aliran darah ke
tulang rusak atau terganggu yang bisa menyebabkan
nekrosis tulang dan diawali dengan adanya Volkman’s
Ischemia.
6) Shock.
Shock terjadi karena kehilangan banyak darah dan
meningkatnya permeabilitaskapiler yangbisa menyebabkan
menurunnyaoksigenasi.Ini biasanya terjadi pada fraktur.
b. Komplikasidalamwaktulama
1) DelayedUnion
DelayedUnionmerupakankegagalanfrakturberkonsolidasisesu
aidengan waktu yang dibutuhkan tulang untuk m
enyambung.Inidisebabkankarenapenurunansuplaidarahketul
ang.
2) Nonunion
3) Malunion
Malunionmerupakanpenyembuhantulangditandaidenganme
ningkatnya tingkat kekuatan dan perubahan bentuk
(deformitas). Malunion dilakukan dengan pembedahan dan
reimobilisasi yang baik.
BABIII
KONSEPASUHANKEPEPERAWATANTEORITIS
A. PENGKAJIAN
Pengkajianmerupakantahapawaldariproseskeperawatan.Dalamp
engkajian semua data dikumpulkan secara sistematis guna
menentukan status kesehatan klien saat ini. Pengkajian harus
dilakukan secara komprehensif terkait dengan aspek biologis,
psikologis, social, maupun spiritual klien (Asmadi, 2008). Data
dasar pengkajian menurut Doengoes, 2000 adalah
1. PrimarySurvei Airway
Biasanya napas pasien patenatau tidak paten disebabkan oleha
danya obstruksi jalannapas seperti snoring atau gurgling serta
hipoksia
-Breathing
-Circulation
• Disability
• Exsposure
Biasanyajikapasienfrakturjikaperlumembukapakaian,misalnyam
embuka baju untuk melakukkan pemeriksaan fisik pada
daerah fraktur.
2. SecondarySurvey
1) BiodataKlienIdentitasklien meliputi
a. Riwayatkesehatansaatini
b. Riwayatkesehatandahulu
Biasanya pasien dengan fraktur apakah pernah memiliki
riwayat penyakit
yangsamasaatinidanapakahmengalamipenyakithipertensi,di
abetes
mellitus.
a. Riwayatkeluarga
Biasanyakeluargamemilikiriwayatfrakturyangsamadenganp
asiendan apakah jugamempunyaipenyakit DMdan
hipertensi.
Polanutrisi
Biasanyatidakterganggu
Polaistirahat
• biasanyaterjadiKelemahanotot,kehilangan
tonus,penurunanrentang gerak
Pola aktivitasdanlatihan
BiasanyaKlienmudahmengalamikelemahanmenyebabkan
klientidak mampu melaksanakan aktifitas sehari – hari
secara maksimal.
b. Pengkaj
ianHeadtotoe
Kepala
• Inspeksi:biasanyakajibentukkepalaapakahsimetriskirid
ankanan, apakah terdapat benjolan, dan apakah ada
nyeri di kepala.
Mata
Inspeksi:biasanyasimetriskanandankiri,tidakadakelainanpada
mata,reflekpupilterhadapcahayabaik,konjungtivaanemis,sklera
tidakikterik,tidakadapembengkakanpadamata,tidakmemakaikaca
mata
Palpasi : biasanya tidak ada nyeri tekan dan lepas pada
daerah mata, tidak teraba benjolan disekitar mata
Telinga
Hidungdansinus
Palpasi:biasanyatidakterasabenjolanpadahidungdantida
kada
perdarahanpadahidung.
Mulutdantenggorokan
Inspeksi:biasanyamulutterlihatbersih,gigilengkapatautidak
•
sesuai dengan usia, mukosa lembab/ kering, tidak ada stomatitis, dan tidak terj
-Leher
• Inspeksi:Biasanyatidakadapeningkatankelenjartiroid
• Palpasi:biasanyatidakterdapatpembesarantiroidpadalehe
r
• Paru
Inspeksi
: biasnaya dada tampak simetris, kaji ada tidaknya
peningkatan pernafasan dan tidak ada otot bantu
pernafasan
• Perkusi:biasanyasonorseluruhlapangparu
• Auskultasi:biasanyatidakadanyasuaranafastambahan
Jantung
Auskultrasi:biasanyalupdup
Sirkulasi
• Nadi:biasanyanaditerabalemahhalus
• Tekanandarah:biasanyatekanandarahpasiendenganfra
kturmeningkat
• Suhutubuh:biasanyasuhutubuhnormal
• Turgor:biasanyakulitpasienpucat
• Palpitasi:biasanyaterdapatnyeripadafraktur
Perut/Abdomen
• Inspeksi:kajikesimetrisan,adaatautidakhernia
• Auskultasi:kajisuaraperistalticususklien
• Perkusi:kajiadanyasuara
• Palpasi:adaatautidaknyeritekan
Ekstremitas
• Inspeksi:Biasanyaeksremitastampakedema
Kekuatan:biasanyaterjadiPenurunanotot,penurunanlemaksubkut
an,
penampilantakbertenagakarnaedemakarnafrakturpadaekstremit
as bawah
B. DIAGNOSAKEPERAWATAN
1. Nyeriakutberhubungandenganagenciderafisik
2. Intoleransiaktivitasberhubungandengangangguanmusculoske
letal
3. Gangguanintegritaskulitberhubungandenganimobilisasi
4. Gangguan mobilitasfisikberhubungandenganfraktur
5. Resikoinfeksiberhubungandengantindakaninvasife
C. INTERVENSIKEPERAWATAN
Frekuensi frekuensi,
Menurun - Indetifikasi
kesulitan
skala nyeri
tidur • Teraupetik
2.Controlnyeri
- Berikanteknikn
Menurun on farmakologi
keluhan nyeri menghilangkan
-Meningkat nyeri
melaporkan - Control
terkontrol lingkungan
-Mingkat yang
kemampuan memperberat
mengontrol nyeri
dengan non - Fasilitasiistirahat
farmakologis
dantidur
• Edukasi
- Menjelaskan
penyebab,perio
de, dan pemicu
- Jelaskan
strategi
meredakan
nyeri secara
mandiri
- Anjurkanmonitor
• Membaik frekuensi
napas
2. Konservasienergy
• Meningkat
aktivitas fisik
Intoleransi 1. Toleransiaktivita yang
s
direkomendasikan
Meningkat
aktivitas
•
• Meningkat
kemudahan
berhubungan
teknik konservasi
dalam
energy
melakukan
dengan gangguan
• Menurunketerlibata
aktivitas
musculoskeletal
n aktivitas
sehari-hari
• Meningkat
kekuatan
tubuh bagian
bawah
• Meningkat
toleransi
dalam
menaiki
tangga
nyerisecaramandiri menenang
• Kolaborasi kan
- Kolaborasi Edukasi
pemberian - Anjurkan
analgetik,jikap aktivitas
secara
erlu
Manajemenenergy bertahap
Observasi - Anjurkan
menghub
- Monitor
ungi
kelelahan fisik
perawat
dan emosional
jika
- Monitorlokasida
tanda
n
ketidaknyamana dangejalakel
n selama elahan
melakukan
aktivitas
Teraupetik
- sediakanlingkun
gannyaman dan
rendah stimulus
- lakukan latihan
rentang gerak
pasif dan/atau
aktif
- beriakn
aktivitas
distraksi
yang
- Kolaborasi
dengan
ahli gizi
tentang
carameningkatk
an
asupanmakanan
Gangguan 1. Integritas Perawatan
integritas kulit kulit dan
berhubungan jaringan integritas kulit
dengan imobilisasi • Meningkatelast Observasi
isitas
- Identifikasi
Meningkat
penyebabgang
•
kerusakan perineal
jaringan
dengan air
Menurun
hangat,
•
kerusakan terutama
lapisan kulit selama periode
tidakberkurang diare
Kolaborasi
- Gunakan
produk
berbahan
petroleum atau
minyak pada
kulit kering
- Gunakan
prosduk
berbahan
ringan/alamidan
hipoalergik
pada kulit
sensitive
Edukasi
- Anjurkanminum
air secukupnya
- anjurkan
• Menurun
kelemahan fisik
• Menurunkakusendi
• Meningkat
kekuatan otot
• Meningkat
rentang gerak
(ROM)
• Menurunnyeri
meningkatkan lam an
asupannutrisi aktifitas
tetapkan dipilih
- Identifikasi
deficit tingkat - Fasilitasi
aktivitas aktivitas
aktivitas
konsisten rutin
- Identifikasi
Edukasi
kemampuan
kemampu Jelaskan
berpartisipasida
metode
-
berpatisipasi
dalam
risikmeningkat
penggunaan
fasilitas kesehatan
Resiko
1. Kontrolresiko
infeksi berhubungan • meningkat
dengan tindakan kemampuanm
invasife encari
informasi
tentang factor
resiko
• meningkat
kemampua
n
mengubahp
erilaku
• meningkat
kemampuan
menghindari
factor resiko
• meningkat
kemampuan
aktivitas fisik memeriks
sehari-hari a kondisi
Terapeutik o
r
- Batasi
a
jumlah
s
pengunjug
i
- Berikan
p
perawatan kulit
e
pada daerah
m
edema b
- Pertahankan e
teknik aseptic r
pada pasien i
berisiko tinggi a
Edukasi n
- Jelaskantandad
imunisasi,jika
an gejala infeksi perlu
- Ajarkan
cara
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Fraktur adalah setiap retak atau patah pada tulang yang utuh,
kebanyakan fraktur disebabkan oleh trauma dimana terdapat
tekanan yang berlebihan pada tulang.
B. Saran
Brunner&Suddart.2011.KeperawatanMedikalBedah.Jakarta:EGC.
Suratun,N.N(2012)AsuhanKeperawatanKlienGangguanSistemMuskulosk
eletal. Jakarta : EGCFatima,S.(2002).KonsepDasarFraktur.1–40.
Program,S.U.M.(2012).ASUHANKEPERAWATANPADATn.PDENGAN
GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL : POST ORIF FIBULA
SINISTRA DI RUANG ANGGREK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SUKOHARJO.Prof.Chairuddinrasjad,MD.P.2012.PengantarIlmubedahOrt
opedi.Jakarta:PT. Yarsif Watampone
TimPokjaSDKIDPPPPNI.(2016).Standar
DiagnosaKeperawatanIndonesia(1st ed.). Jakarta: DewanPengurus
Pusat PersatuanPerawat NasionalIndonesia.
TimPokjaSIKIDPPPPNI.(2018).StandarIntervensiKeperawatanIndonesia
(I).Jakarta.TimPokjaSLKIDPPPPNI.
(2018).StandarLuaranKeperawatanIndonesia:Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan (1sted.). Jakarta: DewanPengurusPusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesi
Kerusakanjaringan
pembuluhdarah
Peningkatanaliran Nyeria
darah
Peningkatantekanan
pembuluhdarah
Odema
Resikogangguan
perfusijaringan