Anda di halaman 1dari 10

STAI

Solok nan Indah

Mata Kuliah
Ulumul Quran
Tentang :

Jam’al Qur’an,
Oleh :
DOSEN PENGAMPU
 Lena Fitri Yatim

ZULMASRI M.Pd Bp/Nimko: 2001203005


Prodi : PGMI
Pengertian Jam’ul
Qur’an
Ditinjau dari segi bahasa, al-Jam’u berasal dari kata ‫ جمعـ‬yang
artinya mengumpulkan.

Pengumpulan al-Qur’an (jam’ al-qur’ân) dalam literatur klasik itu


mempunyai berbagai makna, antara lain:

a. Al-Qur’an dicerna oleh hati.


b. Menulis kembali tiap pewahyuan.
c. Menghadirkan materi al-Qur’an untuk ditulis.
d. Menghadirkan laporan (tulisan) para penulis wahyu yang telah
menghafal al-Qur’an.
e. Menghadirkan seluruh sumber, baik lisan maupun tulisan.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa yang


dimaksud dengan Jam’ul Qur’an adalah usaha penghimpunan dan
pemeliharaan al-Qur’an yang meliputi penghafalan, serta penulisan ayat-
ayat serta surat-surat dalam al-Qur’an
Jam’ul Qur’an Periode
Nabi

A. Pengumpulan dalam dada

Bangsa arab memiliki daya hafal yang kuat. Hal itu dikarenakan
sebagian besar dari mereka buta huruf atau tidak dapat membaca dan
menulis. Sehingga dalam menulis berita, syair, atau silsilah keluarga
mereka hanya menuliskannya dalam hati. Termasuk ketika mereka
menerima ayat-ayat al-Qur’an yang disampaikan oleh Rasulullah SAW.
B. Pengumpulan dalam bentuk tulisan

Faktor pendorong penulisan al-Qur’an pada masa Nabi adalah :

1. Mem-back up hafalan yang telah dilakukan oleh Nabi dan para sahabatnya.

2. Mempresentasikan wahyu dengan cara yang paling sempurna, karena


bertolak dari hafalan para sahabat saja tidak cukup karena terkadang mereka
lupa atau sebagian dari mereka sudah wafat. Adapun tulisan tulisan akan tetap
terpelihara walaupun pada masa Nabi al-Qur’an tidak ditulis di tempat
tertentu.
Jam’ul Qur’an
periode Abu Bakar
Ash-Shidiq
Tragedi peperangan Yamamah yang menggugurkan 70 orang hafidz Qur’an
dicermati secara kritis oleh Umar bin Khattab, sehingga muncullah ide dari
beliau dengan mengusulkan kepada Abu Bakar agar segera mengumpulkan
tulisan-tulisan Al-Qur’an yang pernah ditulis pada masa Rasulullah SAW.

Dibentuklah sebuah tim yang dipimpin oleh Zaid bin Tsabit. Zaid bin Tsabit
melaksanakan tugas yang berat dan mulia tersebut dengan sangat hati-hati di
bawah petunjuk Abu Bakar dan Umar.

Sumber utama penulisan tersebut adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang dihafal


oleh para sahabat dan yang ditulis atau dicatat di hadapan Nabi.
Ciri-ciri penulisan Al-qur’an pada masa
khalifah Abu bakar

1. Seluruh ayat al-Qur’an dikumpulkan dan ditulis dalam satu


mushaf berdasarkan penelitian yang cermat dan seksama.
2. Tidak termasuk di dalamnya ayat-ayat al-Qur’an yang
telah mansukh atau dinasakh bacaannya.
3. Seluruh ayat al-Qur’an yang ditulis di dalamnya telah
diakui kemutawatirannya.
Jam’ul Qur’an Periode Utsman
Penyebaran Islam bertambah luas, dan para Qurra‘ pun tersebar ke
seluruh wilayah hingga ke arah utara Jazirah Arab sampai Azerbaijan dan
Armenia.

Namun kemudian adanya perbedaan dalam penyebutan atau membaca


al-Qur’an yang kemudian menimbulkan perselisihan dalam masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, Utsman mengirim utusan kepada Hafsah dan


meminjam mushaf Abu Bakar. Kemudian Utsman memanggil Zaid bin
Tsabit, Abdullah bin Zubair, Sa’id bin “As, dan Abdurrahman bin Haris bin
Hisyam. Keriga orang terakhir adalah orang Quraisy. Utsman
memerintahkan agar apa yang diperselisihkan Zaid dengan ketiga orang
Quraisy itu ditulis dalam bahasa Quraisy, karena Qur’an turun dalam logat
mereka.
Setelah mereka melakukan hal itu, Utsman mengembalikan
mushaf kepada Hafsah. Mereka menyalinnya ke dalam beberapa
mushaf baru tersebut dan memerintahkan agar semua
Qur’an/mushaf lainnya dibakar. Mushaf tersebutlah yang
dikenal dengan mushaf Utsmani.
Ciri-ciri mushaf yang
disalin pada masa
Khalifah Usman
a. Ayat-ayat al-Qur’an yang tertulis di dalamnya seluruhnya
berdasarkan riwayat yang mutawwir berasal dari Rasulullah.
b. Tidak terdapat di dalamnya ayat-ayat al-Qur’an yang mansukh atau
dinasakh bacaannya.
c. Susunan menurut urutan wahyu.
d. Tidak terdapat di dalamnya yang tidak tergolong pada al-Qur’an
seperti apa yang ditulis oleh sebagian sahabat dalam mushaf
masing-masing sebagai penjelasan atau keterangan terhadap ayat-
ayat tertentu.
e. Mushaf yang ditulis pada masa khalifah usman tersebut mencakup
“tujuh huruf” dimana al-Qur’an diturunkan dengannya.
Terima Kasih..

Assalamualaikum WrWb..

Anda mungkin juga menyukai