Anda di halaman 1dari 10

PERTEMUAN #4

Metoda Numerik
Metoda numerik digunakan untuk kasus-kasus yang sangat
rumit, dimana belum tersedia rumusan eksak untuk
menyelesaikannya.
Metoda Numerik untuk menyelesaikan akar-akar persamaan
yang akan dibahas dalam hal ini adalah Metoda Bisection,
Metoda Regula Falsi dan Metoda Newton Raphson .
Solusi Persamaan Non-Linier

Persamaan Non-Linier
1. Metode Bisection
2. Metode Regula Falsi
3. Metode Newton – Raphson
4. Metode Sekan
5. Metode Iterasi Titik Tetap
1. Metode Bisection / Iterasi Bagi 2

Pada Metode Biseksi, kita setiap kali iterasi membagi dua interval yang memuat Akar
Fungsi, sampai lebar interval mencapai suatu bilangan yang bcrada dalam toleransi kita.
Diasumsikan bahwa hanya satu Akar terdapat dalam interval [x0,x1]. Maka berlaku
f(x0)*f(xl) <= o. Tanda = berbaku bila xO atau x1 merupakan Akar.
Titik tengah dari interval, yang kita sebut x2, adalah x2 = (xO + x1)/2. Harga Fungsi di
x2 dapat dihitung. Apabila f(x0)*f(x2) <= 0, maka Akar akan berada pada interval
[x0,x2]. Tanda = berbaku bila f(x2) = 0, yakni bila x2 temyata merupakan Akar. Dalam
hal f(x0)*f(x2) > 0, Akar akan berada dalam interval [x2,x1].

Metode Biseksi menjamin bahwa ia selalu berhasil mcnemukan Akar yang kita cari. la
selalu konvergen. Namun satu kelemahan metode ini, ia bekerja dengan sangat lambat.
Ia selalu mencari titik tengah X2 sebagai titik ujung interval berikutnya. Ia tak
memandang bahwa sebenarya Akar telah berada dekat sekali dengan X0 ataupun X1 .
* Metoda Bisection

* Contoh berikut menggambarkan prosedur


Metoda Bisection dalam menentukan akar
persamaan :
f ( x)   x  3 cos x  0
Dicoba :
x  10  f (10)  10  3 cos (10)  12,954
x0  f (0)  (0)  3 cos (0)  3,000
x  5  f (5)  (5)  3 cos (5)  2,011

Berdasarkan nilai f(x) yang diperoleh dari hasil coba-coba, berarti


akar persamaan f(x), yaitu nilai x yang memenuhi f(x) = 0, terletak
antara :
x = 0 dan x = -5.
Metoda Bisection (sambungan)

Iterasi 1 x  12 [0  (5)]  2,5  f (2,5)  0,497

Iterasi 2 x  12 [( 2,5)  (5)]  3,75  f (3,75)  0,756

Iterasi 3 x  12 [( 2,5)  (3,75)]  3,125  f (3,125)  0,129

Iterasi 4 x  12 [( 2,5)  (3,125)]  2,813  f (2,813)  0,184

Iterasi 5 x  12 [( 2,813)  (3,125)]  2,969  f (2,969)  0,027

Jika nilai f(-2,969) = -0,027 dianggap telah mendekati nol, maka


akar persamaan dari :
f ( x)   x  3 cos x  0 adalah x = -2,969
Metoda Bisection (sambungan)

Dari contoh diatas terlihat penentuan akar-akar


suatu persamaan dengan salah satu Metoda
numerik diperoleh jika ditemukan suatu nilai x
yang dianggap mendekati f(x) = 0.
Jadi :
* Solusi Eksak akan memberikan f(x) = 0 (tidak
mempunyai kesalahan)
* Solusi Numerik akan memberikan f(x)  0
(mempunyai kesalahan)
*Metoda Bisection (sambungan)
* Secara geometri, f(x) = 0 berarti suatu titik dimana kurva f(x) tepat memotong
sumbu x.

* Nilai x tersebut dapat ditentukan dalam interval (xA , xB) dimana xA dan xB adalah
nilai taksiran awal yang memberikan f(xA) dan f(xB) saling berbeda tanda.

Secara matematis ditulis : f(xA)  f(xB) < 0.


y Nilai x yang baru
f(xA) diperoleh dengan
mengambil titik
f(xA)  f(m) < 0
tengah antara xA dan
xB = m xB
x xB, yaitu : x  x
xA xA = m m A B

f(xA)  f(m) > 0 2


y = f(x)
f(xB)
Algoritma Metoda Bisection :

* Tentukan xA dan xB, toleransi dan jumlah iterasi maksimum.

* Periksa apakah f(xA)  f(xB) > 0, jika ya keluar dari program,


karena pada interval tersebut tidak terdapat akar persamaan.

* Hitung nilai xbaru = m :


 
x A  xB
xbaru m
  2
Algoritma Metoda Bisection (sambungan) :
* Hitung error yang terjadi :
  m  xA
a   100%
 
m
* Jika nilai mutlak a < toleransi, tuliskan m sebagai hasil perhitungan dan akhiri
program. Jika tidak, lanjutkan ke langkah berikutnya.

* Jika jumlah iterasi > iterasi maksimum, akhiri program.

* Jika f(xA)  f(xB) < 0, maka xB = m, jika tidak, maka xA = m

* Kembali ke langkah (c).

Anda mungkin juga menyukai